BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Thursday, June 10, 2010

Arsip-arsip zionis yahudi laknatullah

KONSPIRASI LAKNATULLAH (NEW WORLD ORDER)

Surah Al-Baqaroh 2:120  Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.

1. MENGENAL YAHUDI

>Yahudi

Menilik sejarah Nabi Muhammad SAW dan bangsa Yahudi sepanjang 20 tahun masa kenabian, dipenuhi catatan bagaimana komunitas yang disebut sebagai bangsa kera itu selalu mendiskreditkan Islam dengan berbagai cara.

Beberapa kali orang-orang Yahudi menghasut suku Aus dan Khazraj yang telah masuk Islam, dengan membangkitkan kembali dendam kesumat di masa Jahiliyah.

Di antara tekanan kaum Yahudi di Madinah adalah berpura-pura masuk Islam. Mereka juga mengada-adakan hal yang ditiadakan dalam Islam. Segolongan lain mencoba memojokkan Islam dengan memperdebatkan, menyebarluaskan prasangka, dan mencoba mengepung Islam dengan pertanyaan-pertanyaan seperti, ''Apa itu Allah? Apa itu Ruh? Jika Allah menciptakan makhluknya, siapkah yang menciptakan Allah?''

Masih banyak pertanyaan tak masuk akal lainnya yang ditujukan guna mengembalikan umat Islam kepada kekufuran. Sewaktu umat Islam berperang melawan Quraisy di Perang Badar, orang-orang Yahudi mendesas-desuskan bahwa Nabi SAW mati terbunuh.

Setelah terbukti umat Islam yang menang, dan banyak tokoh Quraisy yang tewas, sejumlah tokoh Yahudi pergi ke Makkah. Mereka meratapi yang mati sambil menghasut suku-suku bangsa Arab agar memerangi Nabi SAW kembali.

Sesudah Perang Uhud di mana umat Islam kalah, Yahudi mencoba berkonspirasi lagi hendak membunuh Nabi SAW. Saat berada di kampung Bani Nadir guna merundingkan sesuatu, seorang di antara mereka naik ke atas membawa batu kisaran gandum dan hendak dijatuhkan ke kepala Nabi SAW yang tengah bersandar.

Namun, rencana busuk itu keburu diketahui Nabi SAW melalui wahyu yang dibisikkan malaikat. Beliau pun segera berdiri dan meninggalkan tempat itu sebelum makar jahat itu terealisasi. Atas berbagai kejahatan dan tipu muslihat licik tersebut, Nabi SAW pun bertindak tegas terhadap kaum Yahudi. Ultimatum dikeluarkan agar mereka keluar dari Madinah. Hukuman tegas ini dijatuhkan karena bangsa Yahudi telah mengingkari penjanjian nonagresi.

Kini kebencian masyarakat dunia tertuju kembali pada bangsa Yahudi akibat kebiadaban mereka di Lebanon dan Palestina. Sudah banyak rakyat Lebanon dan Palestina yang menjadi korban. Seseorang yang mati membela agama dan perintah-Nya, dia tak kehilangan sesuatu apa pun.

Sebaliknya, kehidupan yang indah namun fana di jalan Tuhan akan digantikan dengan hidup abadi yang lebih indah. ''Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.'' (QS Ali Imran [3]: 169).

>Mengenal Gereakan Yahudi
Apakah gerakan Yahudi itu ada ? Bagaimana bentuk dan cara kerjanyanya ? Apa atau siapa sasarannya? Berdasarkan situasi dan kondisi ummat yang terjadi saat ini kita dapat menilai apakah di Indonesia ini gerakan Yahudi itu memang ada.


SIAPAKAH YAHUDI ITU ?


Nama Yahudi barangkali diambil dari Yehuda. Yehuda adalah salah seorang putra nabi Yakub (Kejadian 29: 22) yang kemudian hari dijadikan nama salah satu kerajaan Israel yang pecah menjadi dua, setelah Solomon (Sulaiman) meninggal (1 Raja-Raja 12). Sedangkan nama Israel adalah nama yang diberikan Tuhan kepada Yakub, setelah Yakub memenangkan pergulatan melawan Tuhan (Kejadian 32:28). Karena dosa-dosanya yang sudah tidak termaafkan lagi, bangsa Israel ini dihukum oleh Tuhan dengan menghancurkan kerajaan yang mereka miliki (2 Raja-Raja 17:7-23). Al-Qur’an memperingatkan ummat Islam, agar berhati-hati terhadap orang-orang Yahudi ini, karena mereka tidak akan pernah senang kepada ummat Islam, sebelum ummat Islam mengikuti agama mereka (Al-Baqarah ayat:120). Dan mereka, bangsa Yahudi tersebut tidak akan henti-hentinya memerangi ummat Islam, sampai mereka dapat memurtadkan umat dari ke Islamannya (Al-Baqarah :217). Dalam surat Al-Maidah:87, Allah swt juga memperingatkan, bahwa yang paling keras pemusuhannya dengan Islam adalah orang-orang Yahudi dan kaum musyrik.

Bangsa Yahudi sangat terobsesi oleh kitab suci mereka, bahwa hanya merekalah satu-satunya bangsa yang dipilih oleh Tuhan untuk menguasai dunia ini. Bukankah Tuhan juga yang menyatakan kepada nenek moyang mereka Ibrahim, bahwa dari keturunan Ibrahimlah Tuhan akan menurunkan raja-raja didunia ini. Bagi mereka, keturunan Ibrahim hanyalah anak cucu yang lahir dari Sarah, isteri pertama Ibrahim, sehingga keberadaan Ismael anak sulung Ibrahim dari Hajar, dianggap tidak ada. Atas kecongkakkan dan kesombongan ini, Tuhan murka kepada bani Israel. Beratus-ratus tahun mereka menjadi warga negara kelas kambing yang tertindas di negeri Fira’un. Setelah Musa berhasil membawa mereka keluar dari Mesir, bangsa Israel sempat mempunyai kerajaan yang dibangun oleh Daud dan mencapai masa keemasannya ditangan Solomon. Kerajaan yang kemudian pecah menjadi dua karena intrik anak-anak Solomon, lalu menjadi lemah dan akhirnya mereka dijajah oleh Fir’aun Nekho (2 Raja-Raja 23:31-35). Diusir sebagai orang buangan oleh Nebukadnezar bangsa Babilonia (2 Raja-Raja 25:1-21). Dijajah oleh Romawi. Dimusnahkan oleh Nazi, Jerman. Kesemuanya itu adalah hukuman Tuhan, kepada bangsa yang oleh Yesus (Isa al Masih) disebut sebagai keturunan bangsa ular beludak (Matius 23:33). Hukuman tersebut tidak membuat mereka jera, dan bertobat. Malah menjadikan dendam kesumat dihati bangsa ini untuk melawan Tuhan, Allah Maha Pencipta.

Kecongkakkan mereka dengan menganggap diri sebagai bangsa pilihan Tuhan satu-satunya yang berhak memerintah dunia ini, membuat mereka dengan sombongnya bersumpah, untuk memerangi agama lain selain agama mereka dengan segala cara, persis ketika Iblis bersumpah kepada Tuhan untuk memperdayai anak cucu Adam, sampai dunia kiamat nanti. Tuhanpun memperingatkan ummat Islam, melalui Al-Qur’an untuk berhati-hati terhadap tipu daya Yahudi ini.


ORGANISASI RAHASIA YAHUDI


Untuk mewujudkan impian dan dendam kesumatnya, bangsa Yahudi mendirikan bermacam-macam organisasi, baik yang terang-terangan, maupun bawah tanah. Semua organisasi Yahudi mempunyai satu tujuan yang sama, yaitu membangun Israel Raya, menurut yang mereka interpretasikan dari kitab suci mereka. Diantara organisasi-organisasi ini adalah Illuminati dan Freemasonry yang gerakannya berkedok keagamaan, sosial prestisius dan sangat rahasia.

Pegangan mereka adalah kitab Talmud. Yang merupakan kitab setan, karena sangat jauh menyimpang, bahkan mungkin bertolak belakang dengan ajaran Taurat.

Illuminati, mungkin organisasi yang paling tua dikalangan Yahudi. Organisasi ini sudah ada ketika Isa al Masih mulai berdakwah. Tujuannya ketika itu adalah menghasut orang agar tidak menerima ajaran Nabi itu. Ini, mungkin disebabkan karena kekecewaan mereka terhadap Isa Al Masih. Sesungguhnya, bangsa Yahudi diberitahu oleh kitab suci mereka bahwa akan datang seorang raja Israel yang akan membebaskan mereka dari penindasan. Ketika Isa Al Masih mulai menjalankan tugasnya sebagai Nabi, mereka berharap semoga inilah orang yang dijanjikan oleh kitab suci mereka. Namun, mereka kecewa dan berubah menjadi benci, ketika Isa Al Masih, malah mencela mereka. Dan ketika Isa mengatakan bahwa kerajaannya bukan dibumi ini, melainkan dilangit, yaitu kerajaan surga, kebencian mereka memuncak sehingga kemudian mereka berkomplot dengan penguasa Romawi untuk membunuh Isa. Setelah ajaran asli yang dibawa Isa dapat mereka belokkan sedemikian rupa, melalui Paulus dari Tarsus, Islam datang dari negeri padang pasir, jauh dari tanah Palestina dimana para Nabi biasanya diturunkan. Ajaran baru ini, disampaikan oleh seorang Arab, bangsa keturunan Ismael, yang dalam pandangan mereka adalah anak seorang budak yang hina. Meskipun kitab suci mereka menyatakan bahwa raja yang dijanjikan itu, yang mereka tunggu-tunggu akan datang dari salah seorang saudara mereka, mereka bersikeras untuk tidak mengakui bahwa Ismael adalah juga saudara mereka karena dia adalah juga keturunana Ibrahim.

Sekarang Yahudi dan Nasrani bergandengan tangan untuk menghancurkan Islam.
Metoda penghancuran yang mereka lakukan dapat dibagi dalam empat cara yang saling terkait, yaitu :

(1) penguasaan sistim informasi,
(2) menciptakan kondisi ketergantungan, melalui ekonomi dan militer,
(3) devide et impera, dan
(4) terakhir pembasmian harakah Islamiyah. Untuk dapat menghancurkan Islam, hal pertama yang harus dilakukan simpel saja, yaitu MENJAUHKAN GENERASI MUDA ISLAM DARI AKIDAH DAN SYARIAT AGAMANYA. Untuk itu, sistim komunikasi dan informasi media massa perlu dikuasai.

Ini telah dicanangkannya, jauh sebelum teknologi informasi modern seperti sekarang ini ditemukan. Siapa yang menguasai kantor-kantor berita seperti Reuter, Assosiated Press, United Press International, surat kabar Times dan jaringan telivisi terkenal dunia serta perusahaan film di Holywood. Semuanya adalah bangsa Yahudi. Reuter didirikan oleh Yahudi Jerman, Julius Paul Reuter yang bernama asli Israel Beer Josaphat. Melalui jaringan informasi dan media komunikasi massa inilah mereka menciptakan image negatif terhadap Islam, seperti Islam Fundamentalis, Islam Teroris, dan lain sebagainya. Demikian gencarnya propaganda ini, sampai-sampai orang Islam sendiri ada yang phobi Islam. Melalui penguasaan terhadap jaringan telivisi dan film mereka memperkenalkan gaya hidup free sex, yang sangat meracuni jiwa generasi muda Islam, kehidupan serba mewah yang membuat generasi Islam tenggelam dalam khayalan kemewahan tersebut, emansipasi wanita yang membuat wanita-wanita muslim menjadi jauh dari rumahnya, dan lain sebagainya. Sedangkan aktor-aktor figurannya, adalah para wartawan, peliput berita, sutradara-sutradara, yang mungkin saja tidak sadar telah menjadi alat dari skenario besar Yahudi tersebut dalam menjauhkan generasi muda Islam dari akidah dan syariat agamanya. Dulu, mungkin 10 atau 20 tahun yang lalu, pesta dansa sangat tabu dilakukan. Sekarang hal tersebut merupakan hal yang sangat biasa. Padahal, ketika berdansa, seorang laki-laki mau tak mau akan memeluk seorang perempuan yang bukan muhrimnya. Lihatlah di mal-mal, terutama pada malam minggu. Anda akan mudah sekali memergoki muda-mudi kita, yang benar-benar masih belia, duduk berdempetan, kadang-kadang berangkulan, dan lain sebagainya. Hal-hal seperti ini menjadi pemandangan biasa sekarang. Anda akan dianggap orang tua kuno kalau coba-coba menegur mereka. Lihatlah iklan-iklan yang ditayangkan oleh statsiun TV di negeri kita. Dari pagi sampai malam, banyak sekali mempertontonkan aurat. Hampir mustahil para orang tua mengawasi acara apa yang boleh ditonton oleh anaknya.

Dibidang ekonomi, Yahudi telah sukses membuat negara-negara yang mayoritas penduduknya Islam, menjadi sangat tergantung kepada lembaga-lembaga keuangan dunia, seperti IMF, Bank Dunia dan lain-lainnya, tanpa dapat berbuat banyak. Dan kita menyanjung mereka sebagai dewa penolong. Tanpa menyadari, bahwa begitu kita masuk kedalam perangkap berupa bantuan ekonomi dari lembaga tersebut, boleh dikatakan tidak ada jalan kembali. IMF dan Bank Dunia dikendalikan oleh AS, dan jangan lupa siapa yang berkuasa di AS ?. Bukan presidennya, tetapi kelompok-kelompok Yahudi. Jangan mimpi seorang warga negara AS, apakah dia dari partai republik atau demokrat, dapat menjadi presiden tanpa restu kelompok Yahudi ini.

Coba ingat ! Pembangunan yang “berhasil” dilakukan di negara kita atas bantuan pinjaman dari lembaga donor seperti Bank Dunia, yang terbukti membiarkan praktek korupsi merajalela di Indonesia, tanpa pernah menghentikan pinjamannya. Kita berhasil melakukan pembangunan fisik dengan bantuan mereka, tetapi pembangunan tersebut begitu keroposnya, sehingga begitu terkena goncangan ekonomi, kita langsung ambruk dan belum bangkit sampai detik ini. IMF berhasil mendikte kita, untuk melakukan kebijakan ekonomi dan politik yang sesuai dengan selera mereka, yang terbukti sampai sekarang tidak mampu mengembalikan kondisi ekonomi ke titik sebelum krisis.

Dunia Barat dan kroni-kroninya dibelahan dunia lainnya, yang sebagaian juga mengaku muslim, yang telah berhasil di Yahudikan oleh gerakan iluminati dan freemasonry ini, sangat takut kalau ummat Islam bersatu. Coba, bayangkan. Dalam Islam, seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Rasulullah sendiri yang mencontohkan bagaimana bentuk persaudaraan tersebut. Apabila seluruh muslim didunia ini bersatu, kekuatan yang dapat tercipta dari persatuan dan persaudaraan muslim tersebut akan membuat cita-cita mereka membangun Israel Raya tidak akan terwjud. Karena itu, kekuatan Islam harus dihancurkan pelan-pelan. Caranya, secara halus menjauhkan generasi muda Islam dari akidah dan syariat agamanya, seperti yang disebutkan tadi. Apabila seseorang telah jauh dari akidah dan syari’at agamanya, akan mudak sekali mencetak seseorang tersebut untk menjadi apa saja. Sedangkan upaya mereka secara kasar, adalah dengan meredam bahkan membunuh setiap gerakan umat Islam yang ingin menegakkan syariat dan akidah agamanya. Untuk itu, para pemimpin politik dan militer dinegara-negara Islam harus dikuasasi, dan dijadikan agen iluminati atau freemasonry. Coba pikirkan. Kenapa tidak satupun gerakkan Islam, atau partai politik Islam atau pemerintahan Islam, yang langgeng dinegara-negara yang mayoritas penduduknya Islam. ?. Di Mesir, gerakan Ikhwanul Muslimin, diberangus oleh pemerintahan Anwar Sadat dan dilanjutkan oleh Mubarak. Di Aljazair, kemenangan partai Islam FIS dalam pemilu yang paling demokratis dinegeri itu, tidak diakui. Turki menjadi begitu sekuler setelah tumbangnya Kekhalifahan Islam Utsmani, bahkan melarang penarikan zakat yang dalam Islam hukumnya wajib. Pemungut zakat disana, bahkan ditangkap dan dituduh maling. Di Malaysia, PAS begitu ditakuti oleh UMNO. Bukan karena apa-apa, tapi karena identitas ke Islamannya. Bagaimana dinegara kita ?. Perbedaan kecil dan tidak berarti antara Muhammadiyah dengan NU, dibesar-besarkan oleh agen-agen tak terlihat, sehingga pada titik-titik tertentu, kedua jama’ah ini bisa diagitasi sedemikian rupa sehingga sanggup berhadapan satu sama lain sebagai musuh. Padahal, kitab sucinya sama, kiblatnya sama, bacaan shalatnya sama, nabinya sama dan Tuhan yang disembah sedikitnya 5x sehari semalan, juga sama. Coba renungkan ini !.

  •  
Dari uraian-uraian diatas kita dapat melihat bahwa gerakan organisasi-organisasi Yahudi begitu halus, menggunakan tangan orang lain untuk menghancurkan Islam. Karena mereka takut kalau Islam bersatu, memegang teguh akidah dan menjalankan syariat agamanya secara konsisten, cita-cita mereka untuk membangun Israel Raya pasti tidak akan tercapai. Untuk itu mereka melakukan segala macam cara dan upaya menjauhkan umat Islam dari akidah dan syariat agamanya. Mereka secara halus merekrut tokoh-tokoh politik hampir disemua negara-negara didunia ini, bahkan yang berpenduduk mayoritas Islam, agar menjadi agen untuk menekan, bahkan kalau perlu membasmi gerakan persatuan Islam tersebut.

Dulu dizaman Orde Baru, kelompok-kelompok yang menyandang nama Islam tidak diberi ruang gerak. Bahkan ideologi negara mau dijadikan pengganti agama. Pernah terjadi pelarangan siswi sekolah memakai jilbab. Sekarang ini, setelah kita dapat memilih presiden dengan cara yang paling demokratis, pembantaian ummat Islam di Maluku tidak pernah diselesaikan, bahkan seperti dibiarkan. Hubungan ekonomi dengan Yahudi (Israel) secara diam-diam tetap diusahakan oleh pemerintah Gus Dur waktu itu. Sesuatu yang telah diharamkan berdasarkan kesepakatan ulama, dihalalkan oleh presiden Gus Dur, padahal masalah halal-haram dalam akidah Islam merupakan hal yang krusial. Akhir kata, semoga Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih dan Penyayang, masih mau mengulurkan tanganNya, membantu bangsa kita menghadapi tantangan Yahudi ini. Tapi kita juga harus ingat, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib suatu bangsa kalau bangsa tersebut tidak mau merubah nasibnya.




2. SECRET SOCIETIES

> Asal Usul Zion

Nabi Daud AS, yang juga raja, menaklukkan bukit Zion yang merupakan benteng dari kaum Yabus. Nabi Daud AS tinggal di benteng itu dan diberinya nama: "bandar Daud" (Samuel II 5:7-9)
Sejak itu maka Zion menjadi tempat suci, dikeramatkan orang-orang Yahudi yang mereka percayai bahwa Tuhan tinggal di tempat itu: "Indahkanlah suaramu untuk Tuhan Yang menetap di Zion" (Mazmur 9:11).

Zionisme ialah gerakan orang-orang Yahudi yang bersifat ideologis untuk menetap di Palestina, yakni di bukit Zion dan sekitarnya. Walaupun Nabi Musa AS tidak sampai pernah menginjakkan kaki beliau di sana, namun orang-orang Yahudi menganggap Nabi Musa AS adalah pemimpin pertama kaum Zionis.
Untuk mencapai cita-citanya, Zionisme membangkitkan fanatisme kebangsaan (baca: keyahudian), keagamaan dengan mempergunakan cara kekerasan untuk sampai kepada tujuannya. Zionisme memakai beberapa tipudaya untuk mengurangi dan menghilangkan sama sekali penggunaan kata "Palestina", yakni mengganti dengan perkataan-perkataan lain yang berkaitan dengan sejarah bangsa Yahudi di negeri itu. Digunakanlah nama "Israel" untuk negara yang telah didirikan oleh mereka, sebab Zionisme di Palestina identik dengan kekerasan, kezaliman dan kehancuran. Kaum Zionis mengambil nama Israel adalah untuk siasat guna mengelabui dan menipu publik (baca: dunia internasional), bahwa negara Israel itu tidak akan menggunakan cara-cara yang biasa digunakan oleh kaum Zionis. Pada hal dalam hakikatnya secra substansial tidaklah ada perbedaan sama sekali antara Israel dengan Zionisme.
Secara substansial protokol Zionisme adalah suatu konspirasi jahat terhadap kemanusiaan. Protokol berarti pernyataan jika dinisbatkan kepada para konseptornya, dan berarti laporan yang diterima serta didukung sebagai suatu keputusan jika dikaitkan pada muktamar di Bale, Switzerland, tahun 1897, yang diprakarsai oleh Teodor Herzl.

Protokol-protokol itu yang sebagai dokumen rahasia disimpan di tempat rahasia, namun beberapa diantaranya dibocorkan oleh seorang nyonya berkebangsaan Perancis yang beragama Kristen dalam tahun 1901. Dalam perjumpaan nyonya itu dengan seorang pemimpin teras Zionis di rumah rahasia golongan Mesonik di Paris, nyonya itu sempat melihat sebagian dari protokol-protokol itu. Nyonya itu sangat trperanjat setelah membaca isinya. Ia berhasil mencuri sebagian dari dokumen rahasia itu, yang disampaikannya kepada Alex Nikola Nivieh, ketua dinas rahasia Kekaisaran Rusia Timur.

Sebagian kecil dari protokol-protokol Zionisme itu akan disampaikan seperti berikut:

1) Manusia terbagi atas dua bagian, yaitu Yahudi dan non-Yahudi yang disebut Joyeem, atau Umami. Jiwa-jiwa Yahudi dicipta dari jiwa Tuhan, hanya mereka sajalah anak-anak Tuhan yang suci-murni. Kaum Umami berasal-usul dari syaithan, dan tujuan penciptan Umami ini untuk berkhidmat kepada kaum Yahudi. Jadi kaum Yahudi merupakan pokok dari anasir kemanusiaan sedangkan kaum Umami adalah sebagai budak Yahudi. Kaum Yahudi boleh mencuri bahkan merampas harta benda kaum Umami, boleh menipu mereka, berbohong kepada mereka, boleh menganiaya, boleh membunuh serta memperkosa mereka. Sesungguhnya tabiat asli kaum Yahudi ini bukan hanya ada disebutkan dalam protokol dokumen rahasia Zionis tersebut, melainkan ini adalah warisan turun temurun sejak cucu Nabi Ibrahim AS dari jalur Nabi Ishaq AS ini mulai mengalami dekadensi (baca: busuk ke dalam), yaitu sepeninggal Nabi Sulaiman AS. Ini diungkap dalam Al Quran (transliterasi huruf demi huruf): QALWA LYS 'ALYNA FY ALAMYN SBYL (S. AL 'AMRAN, 75), dibaca: qa-lu- laysa 'alayna- fil ummiyyi-na sabi-l (s. ali 'imra-n), artinya: mereka berkata tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi (3:75).

2) Protokol Zionisme tentang faham jiwa-jiwa Yahudi dicipta dari jiwa Tuhan, hanya mereka sajalah anak-anak Tuhan yang suci-murni, sangatlah menyimpang dari syari'at yang dibawakan oleh Nabi Musa AS. Mereka yang menyimpang inilah yang dimaksud dengan almaghdhu-b, artinya yang dimurkai dalam Surah Al Fa-tihah ayat 7.

3) Protokol-protokol Zionisme itu merancang juklatnya dengan menye-barkan faham-faham yang bermacam-macam. Faham yang mereka tebarkan berbeda dari masa ke masa. Suatu waktu mempublikasikan sekularisme kapitalisme, suatu waktu menebar atheisme komunisme, suatu waktu berse-lubung agnostik sosialisme. Untuk menebarkan pengaruh internasional, protokol-protokol itu antara lain berisikan perencanaan keuangan bagi kerajaan Yahudi Internasional yang menyangkut mata uang, pinjaman-pinjaman, dan bursa. Media surat kabar adalah salah satu kekuatan besar dan melalui jalan ini akan dapat memimpin dunia. Manusia akan lebih mudah ditundukkan dengan bencana kemiskinan daripada ditundukkan oleh undang-undang.

4) Presiden Abdurrahman Wahid pernah mengatakan bahwa sedangkan dengan yang atheis seperti negara Rusia kita melakukan hubungan diploma-tik, mengapa dengan negara Israel yang ber-Tuhan lalu tidak boleh. Maka jawabannya adalah protokol-protokol Zionisme tersebut. Hendaklah Presiden Abdurrahman Wahid dan Alwi Syihab menghilangkan dari benak mereka untuk membuka hubungan dagang dengan Israel.

5) Tentu saja tidak semua orang Yahudi seburuk itu. Cobalah kita de-ngarkan apa kata Margaret Marcus, seorang gadis Yahudi kelahiran New York, tentang Yahudi dan Zionisme [diterjemahkan]:
"Sekularisme, nasionalisme dan materialisme masa kini disadap dari filosof-filosof yang membangkitkan revolusi Perancis, seperti Voltaire, Rosseau, Montesquieau dan lain-lain. Mereka adalah pembenci-pembenci fanatik terhadap seluruh agama. Merekalah yang bertanggung-jawab terhadap adanya keyakinan yang menyatakan bahwa manusia dapat maju dan mencapai keselamatan tanpa Tuhan. Tanpa adanya suasana anti agama yang mematikan ini, maka faham-faham seperti Marxisme, Fascisme, Nazis-me, Pragmatisme, seperti yang dipropagandakan oleh John Dewey, dan Zionisme, penyebab tragedi Palestina, tidak akan pernah mengakar. Telah saya pelajari bahwa di bawah pemerintahan Islam, khususnya di Spanyol, orang Yahudi mengalami masa keemasan dengan kebudayaan Ibraninya. Karena ketidak tahuan, tentunya terhadap sifat jahat Zionisme, secara naif saya mengira bahwa orang Yahudi Eropa kembali ke Palestina untuk menjadi orang semit lagi.

Sebagian besar pemimpin Yahudi memandang Tuhan sebagai Super Agen real estate yang membagi-bagikan lahan untuk keuntungan mereka sendiri. Zionisme telah menjadikan aspek-aspek yang sangat jelek dari nasionalisme materialistik barat modern sebagai milik mereka sendiri, yang dapat membenarkan di dalam pikiran-pikiran hal-hal seperti: kampanye jahat untuk mengusir mayoritas orang Arab dan menginjak-injak minoritas yang mengibakan yang masih tinggal di Israel."

Margaret Marcus kemudian memeluk agama Islam dengan mengalih nama menjadi Maryam Jamilah. Adapun pendapatnya di atas itu dikemuka-kannya dalam suratnya kepada Maulana Maududi, tatkala masih sebagai Margaret Marcus, yang belum Islam.

> Zionisme & Freemasonry

A. Zionisme

Istilah Zionisme, berasal dari kata Zion dalam bahasa Ibrani (Yahudi), yang berarti batu. Maksudnya, ialah batu bangunan istana yang didirikan oleh Nabi Sulaiman di kota Al-Quds, Yerusalem, Israel. Kata Zionis ini kemudian dipergunakan sebagai nama suatu ideologi yang diikuti oleh bangsa Yahudi di seluruh dunia, yaitu bahwa bangsa Yahudi akan mendirikan kerajaan Israel Raya dengan Al-Quds sebagai ibu kotanya.

Kitab Talmud atau Taurat orang Yahudi (bukan Taurat Nabi Musa), yang dijadikan pegangan bagi kekuatan setan untuk menguasai dunia, sehingga bumi ini penuh dengan kejahatan, kedhaliman dan penindasan.

Ketika Nabi Musa diutus menyampaikan Risalah Tuhan, Nabi Musa telah mengetahui ketimpangan di dalam sistem masyarakat pada waktu itu, dan menjuluki mereka sebagai anak-anak setan (Lucifer).

Bahkan Nabi Musa mengungkapkan di muka umum, bahwa mereka itulah orang-orang yang menamakan dirinya Yahudi, dan sekaligus merusak syariat Nabi Musa. Mereka oleh Nabi Musa juga dicap sebagai pendusta yang tidak menganut agama apa pun, disamping juga 'dikukuhkan' sebagai rentenir Yahudi.

Dengan demikian, Nabi Musa sebagai utusan Allah telah membeberkan hakikat keburukan setan bertubuh manusia. Adalah bagian dari misinya untuk menyelamatkan manusia dari kejahatan setan yang dari masa ke masa terus menyesatkan manusia. Tindakan Musa ini mengilhami generasi bangsa-bangsa berikutnya untuk mengetahui persekongkolan setan itu, agar selanjutnya bisa menghindar. Semoga salam sejahtera dilimpahkan Allah kepada Nabi Musa, semoga pula kita bisa mengambil i'tibar dari beliau dalam memerangi kejahatan setan.


B. Konspirasi dalam Perjalanan Sejarah
 
Karena kehendak Allah semata persekongkolan moderen (Konspirasi moderen)
terpukul dan terungkap oleh halayak umum pada tahun 1784. Akibat pukulan itu, bukti dan dokumen rahasia banyak yang jatuh ke tangan pemerintah Bavaria. Peristiwa ini terjadi setelah Adam Weiz Howight, salah seorang pendeta Kristen terkemuka dan profesor Theologi pada universitas Angold Stadt di Jerman Murtad dari agamanya. Ia kemudian mengikuti faham Atheisme.

Pada tahun 1770 tokoh-tokoh Yahudi Jerman kemudian menemukan Adam Weiz Howight sebagai seorang cendekiawan yang paling tepat untuk dimanfaatkan, demi kepentingan Yahudi. Mereka segera menghubungi Howight untuk selanjutnya memberi tugas penting, agar Howight bersedia meninjau Kitab Protokol tokoh-tokoh Zion klasik, kemudian menyusunnya kembali berdasarkan prinsip moderen sebagai langkah untuk menguasai dunia, yaitu dengan meletakkan faham Atheisme dan menghancurkan seluruh ummat manusia. Lebih jelasnya, untuk menghancurkan bangsa lain selain Yahudi (Gentiles) (marked :Gentile =non yahudi = kafir = islam dan kristen termasuk di dalamnya), yaitu dengan menyalakan api peperangan dan pembunuhan masal, Genocide, (marked : tentunya bisa juga dengan meminjam tangan negara lain, dan korbannya Bosnia, Palestina, Afghanistan dll), pemberontakan dan
membentuk organisasi teroris berdarah dingin, disamping menghancurkan pemerintah yang berlandaskan prinsip kemanusiaan.

Tahun 1776 Howight telah menyelesaikan tugasnya dengan cemerlang, dengan meletakkan dasar-dasar sebagai landasan program berdarah sebagai berikut :

1.Menghancurkan pemerintah yang sah, dan mendongkel ajaran agama dari pemeluknya. (marked : sekali lagi, sasarannya adalah Gentile, Islam dan Kristen pasti jadi tender pertama).

2.Memecah-belah bangsa non-Yahudi (Gentiles) menjadi berbagai blok militer yang saling bermusuhan terus-menerus, dengan menciptakan berbagai masalah antara blok-blok itu, mulai dari masalah ekonomi, sosial, politik, budaya, ras dan seterusnya. (marked : memecah-belah kristen ? why not, kita bisa lihat di milis ini ada orang yang kelakuannya begitu. Ehm, telinga doi pasti sedang kepanasan)

3.Mempersenjatai blok-blok agar saling menghancurkan.

4.Menanamkan benih perpecahan dalam suatu negeri, kemudian memecah-belah lagi menjadi berbagai kelompok, yang saling membenci. Dengan begitu, sendi-sendi agama dan moralitas serta materi yang mereka miliki akan terkuras habis. (marked : Bosnia-Serbia, Afganistan Utara-Thaliban, Irlandia ? Masuk akal. Dan baru-baru ini di satu milis ada yang mauin indonesia supaya bubar, mulai nggak waras ini orang)

5.Mewujudkan seluruh cita-cita yang telah disusun secara bertahap, yaitu menghancurkan pemerintah yang sah serta norma-norma susila, termasuk ajaran agama dan moralitas yang menjadi pegangan masyarakat. Ini merupakan langkah pertama untuk menabur benih pergolakan, kebejatan dan kekejaman. (marked : Afghanistan ? Ini tentu contoh yang paling dekat.)

Peranan Howight bukan hanya meletakkan prinsip dasar dalam Konspirasi Internasional itu, melainkan juga menyusun kembali organisasi Freemasonry. Ia diberi kepercayaan untuk mengepalai organisasi rahasia tersebut, dan melaksanakan rencana yang telah disusun dengan nama samaran Perkumpulan Cendekiawan Zion, yang oleh para tokoh Yahudi juga disebut sebagai Perkumpulan Nurani (marked : Illuminati) Yahudi. Sebutan ini lebih tepat jika dinis-batkan kepada asal kata 'An-Naar' yang berarti 'api', daripada kepada kata 'An-Nur' yang berarti cahaya. Sebab, cendekiawan yang dimaksud adalah anak-anak setan yang bertubuh manusia.

Sedang setan itu menurut Al Qur'an diciptakan dari api. Dan lagi Howight dalam gerakan yang dipimpin-nya menggunakan tipu daya licik, agar hakikat busuk dari rencana kegiatannya tetap merupakan rahasia. (marked : di film Tomb Rider, illuminati certitanya bertujuan untuk menghancurkan dunia, cocok sekali)

Organisasi bertujuan menciptakan satu peme-rintahan dunia, yang tersendiri dari tokoh-tokoh yang memiliki tingkat intelegensia tinggi.

Dengan perkumpulan inilah Howight mampu merekrut sejumlah lebih dari 2000 tokoh kaliber dunia, dengan latar belakang yang berbeda untuk menjadi anggota kelompok nurani, mulai dari ilmuwan, psikolog, ahli ekonomi, politisi, pengusaha dan guru-guru besar berbagai universitas terkemuka (marked : termasuk juga mungkin para psikopat). Tidak lama kemudian, Howight berhasil mendirikan Free Masonry Induk yang disebut The Grand Eastern Lodge, yang dijadikan sebagai pusat dan panutan bagi lain-lain perkumpulan Free Masonry yang tersebar di kota-kota besar dunia. (marked : di indon juga ada, beberapa tahun yang lalu mereka nempelin iklan perekrutan, bagaimana dengan jakarta, padang, surabaya??? ada yang pikirannya sedikit ngaco nggak di sekitar kita?)

nb: Freemasonry berasal dari kata free dan masonry (batu/tukang batu), maksudnya membangun negeri Yahudi di atas negara Palestina. Gerakan ini dibuat oleh 9 orang Yahudi di Palestina tahun 37 M, yang dimaksudkan untuk melawan agama Masehi (Kristen). Pada tahapan berikutnya, Freemason menemparkan dirinya sebagai musuh thd agama Kristen dan Islam. Pada tahun 1717 M gerakan ini melangsungkan seminar di London di bawah pimpinan Anderson. Ia secara formal menjabat sbg kepala gereja Protestan, tetapi pada hakekatnya adalah seorang Yahudi. Dalam seminar inilah gerakan rahasia ini meresmikan pemakaian nama Freemason (sumber buku karangan Sidik Jatmika)


C. Taktik Konspirasi

Weiz Howight belum merasa puas dengan prestasi yang telah diraih. Ia melangkah lebih jauh dan membuka hubungan dengan berbagai kalangan tinggi kaum Yahudi untuk meletakkan rencana yang lebih matang, dan sekaligus pelaksanaannya. Disini kita bisa mengukur, sejauh mana rencana gila yang diletakkan oleh anak-anak setan sebagai perangkap terhadap kaum Gentiles (kafir, non Yahudi). Ini kita ketahui dari dokumen rahasia yang bocor, sehingga rencana rahasia yang telah mereka susun rapi bisa terungkap. Adapun rencana umum dalam Konspirasi yang harus dipegang oleh para tokoh Free Masonry sepanjang sejarah adalah :

1.Menggunakan taktik suap dengan uang, di samping memakai sarana kebebasan seks, dalam upaya menggaet tokoh yang punya kedudukan tinggi dalam bidang akademik, ekonomi, sosial dan lain-lain, yang bisa dijadikan sarana Konspirasi. Apabila umpan yang diincar berhasil dijaring masuk perangkap, maka dengan diam-diam para tokoh Freemason mulai melilitkan tali-tali perangkap pembiusan lewat arena politik, ekonomi, sosial, atau menjadikan mangsanya sebagai skandal yang menggemparkan. Tidak jarang para penderita itu mengalami nasib penculikan, penyanderaan, atau bahkan pembunuhan, termasuk pula istri dan anak-anak mereka.

2.Para tokoh Freemason yang bekerja sebagai pendidik di berbagai lembaga pendidikan ditugaskan untuk memperhatikan anak-anak didik yang berbakat, dan membinanya sebagai sosok manusia yang berpandangan anti nilai-nilai moral dan imnual, sehingga kelak mudah diman-faatkan oleh gerakan Free Masonry. (marked : hati-hati bagi orang yang merasa diri pintar dan berbakat mungkin sedang diinduk semangi oleh gerakan Freemason)

3.Menyiapkan program kerja yang menyangkut kader-kader Freemasonry, untuk memperluas jaringan kerja dengan memusatkan kegiatan pada bidang mass media, melalui surat kabar, majalah, radio dan TV (marked : termasuk milis? Pasti). Jaringan kerja ini harus ditempatkan di bawah pengawasan Perkumpulan Yahudi Internasional.

4.Menguasai alat komunikasi dan mass media untuk dimanfaatkan sebagai senjata dalam membuat berita yang membingungkan, atau memalsukan kenyataan, atau memutar-balik fakta. Maka, kekacauan dunia bisa disetir oleh mereka.

Prancis dan Inggris pada masa itu adalah dua negara adikuasa dunia. Maka Howight menjadikan dua negara itu sebagai target utama untuk dihancurkan dari dalam oleh persekongkolan Yahudi, untuk kemudian dikuasai. Demikanlah Howight bekerjasama dengan tokoh-tokoh

Yahudi dalam proyek rahasia yang punya dua ujung tombak sasaran, yaitu satu sisi menjerumuskan Inggris ke dalam kancah peperangan yang berkepanjangan di berbagai negeri jajahannya, sehingga nyaris mengalami kelumpuhan yang parah. Sisi lain adalah menyalakan api revolusi besar di Perancis yang mampu menggoncangkan masyarakat Perancis tahun 1789. (marked : sekarang apakah mereka juga terlibat untuk menjerumuskan Amerika? Sangat pasti, apalagi Amerika kini dikuasai lobi Yahudi)

Setelah selesai merumuskan program di atas, Kaum Nurani Yahudi menugaskan seorang tokoh Freemasonry asal Jerman bernama Tasfaac pada tahun 1784, untuk menyusun program Weiz Howigt dalam bentuk buku yang diberi nama Program Asli yang Unik. Sejak itu buku tersebut menjadi pegangan dan rujukan bagi persekongkolan Internasional. Perkumpulan Freemasonry mengirim satu eksemplar buku penting itu kepada beberapa tokoh Yahudi di ibu kota Perancis, untuk mengatur jalannya gejolak revolusi. Namun berkat Rahmat Allah semata, utusan tersebut disambar petir ketika ia sampai di sebuah kota kecil antara Frankfurt dan Paris, dan meninggal dunia saat itu juga. Ketika pasukan keamanan menyelidiki untuk mengetahui sebab kematiannya, dokumen penting yang ada dalam saku mantelnya sangat menge-jutkan mereka. Dokumen tersebut segera disampaikan kepada yang berwajib di kerajaan Bavaria. Penguasa Bavaria mempelajari dokumen tersebut dengan penuh perhatian.

Setelah itu, pemerintah segera mengeluarkan instruksi kepada pasukan keamanan untuk menduduki sarang Freemasonry The Grand Eastern Lodge, yang dipimpin oleh Weiz Howight itu. Demikian pula nama-nama Kaum Nurani Yahudi yang terdapat dalam dokumen tersebut tidak luput dari penggerebekan pasukan keamanan. Di kediaman mereka itu pula ditemukan dokumen penting lainnya mengenai program Yahudi. Pemerintah Bavaria menyadari kejahatan program Perkumpulan Gereja tertinggi Yahudi yang bersekongkol dengan sejumlah konglomerat internasional dalam sebuah organisasi rapi dan mengerikan, sampai tingkat yang sukar dijangkau oleh hayalan manusia. Pemerintah Bavaria menyadari sepenuhnya adanya bahaya program setan tersebut terhadap dunia keseluruhan. Maka pemerintah memandang perlu menyebarluaskan dokumen itu kepada raja-raja di Eropa dan para tokoh gereja.

Akan tetapi ternyata para tokoh Yahudi dan para pemilik modal internasional telah lama menyusup ke dalam jaringan pemerintah negara-negara Eropa. Mereka masih tetap mampu dengan mudah membungkam mulut para raja dan para tokoh gereja itu.

Peristiwa kebocoran rahasia di atas dijadikan pelajaran berharga oleh Perkumpulan Konspirasi Yahudi. Para tokohnya bersikap lebih berhati-hati dan lebih waspada dalam kondisi apa pun. Sejak itu pergerakan mereka nyaris menghilang dari permukaan, meskipun kegiatan mereka sebenarnya masih berjalan seperti biasa. Hanya saja, kegiatan mereka selanjutnya banyak dialihkan masuk ke dalam perkumpulan Freemasonry yang lain, yang disebut The Blue Masonry dengan tujuan mendirikan sebuah organisasi Masonry di dalam Masonry itu sendiri. Mereka sepakat memperluas jaringan kerja yang anggotanya terdiri atas beberapa tokoh Yahudi nomer wahid, agar program rahasia mereka tidak mudah bocor keluar. Pemilihan anggota inti dilakukan lewat pemantauan dan pertimbangan mendalam, diambil dari anggota perkumpulan rahasia itu, terutama dari mereka yang menganut faham atheisme, dan tidak berpegang pada prinsip moral. Faktor yang amat dipentingkan ialah mereka harus berdedikasi tinggi kepada Freemasonry.

Perkumpulan rahasia tidak jarang menggunakan kegiatan bakti sosial (marked : Rotary Club, Lions Club dll), sebagai kedok untuk menutupi rencana jahat yang disembunyikan di balik layar, seperti kasus yang menimpa John Robinson, seorang guru Filsafat pada Universitas Scotlandia. Ia tidak menyadari telah terperangkap dalam jaringan program Yahudi Internasional itu. Ia mengadakan perjalanan ke berbagai negara Eropa, untuk mempelajari program kerja yang telah disusun oleh Weiz Howight, dengan tujuan membentuk pemerintahan diktator yang ideal, yang menguasai dunia.

Pada mulanya John Robinson meragukan program kerja Yahudi itu. Namun keraguannya segera berubah menjadi yakin, setelah ia mengetahui peran perkumpulan Yahudi pada Revolusi Perancis pada tahun 1789, dan pengaruh mereka terhadap tokoh-tokoh gereja dan pemerintah Perancis. Maka ia segera menyadari bahaya yang mengancam negaranya Inggris, dan segera menulis surat tentang bahaya persekongkolan Yahudi yang diberi judul Keterangan. Namun peringatan itu tidak mampu menggugah pemerintah negaranya disebabkan oleh besarnya pengaruh Yahudi, khususnya setelah berdirinya Bank Inggris atas persekongkolan mereka. (marked : semakin kita waspada pada gerakan ini, maka ruang ruang gerak mereka akan menjadi sempit)

Adapun di Amerika Serikat, Freemasonry dikatakan relatif lebih muda. Meskipun relatif muda, perkumpulan tersebut sudah tersebar di seluruh negeri. Mula-mula para tokoh Yahudi kesulitan, karena adanya peringatan dari Rektor Universitas Harvard, David Robin kepada segenap mahasiswa dan alumninya tentang pengaruh Yahudi yang terus meningkat di kalangan gereja dan para tokoh politik.

Mereka itu sudah menjadi sekutu bagi seorang tokoh bernama Mr. Jefferson, yaitu murid Weis Howight yang kembali ke Amerika untuk terjun ke dalam kancah politik dengan dukungan Yahudi.

Seorang calon Presiden AS yang kuat, John Kowinsky Adams juga merasakan jeratan persekongkolan ini, terutama karena melihat peran yang dimainkan oleh Jefferson, ditinjau dari sudut gerakan Freemasonry dalam upaya mewujudkan cita-cita Yahudi untuk menguasai Amerika. Maka JK Adams segera mengirimkan karyanya kepada kawannya, Kolonel William Stone dan menjelaskan tentang hakikat persekongkolan Yahudi. Tulisan tersebut masih tersimpan di perpustakaan Ritonburg Square Philadelphia.

(marked : Sekarang bagaimana caranya memerdekakan Amerika, maksudnya bagaimana agar mereka (khususnya Presiden dan pemerintahannya) bebas merdeka dan tidak lagi tergantung pada Yahudi dan lobinya. Wakil Amerika di PBB pernah mendapat kritik dari istri Presiden Amerika pada waktu itu, Hillary Clinton, yang merupakan keturunan Yahudi. Dia pernah bilang begini "Hari ini kami mengatakan pada dunia bahwa kami berdiri tegak di belakang Israel. Saya sangat kecewa dan mengecam sikap abstain Amerika Serikat dalam voting di Dewan Keamanan PBB, yang pada akhirnya mengutuk pengerahan kekuatan militer Israel thd rakyat Palestina. Saya rasa Amerika harus memveto Resolusi DK PBB tsb ...". Begitu yang Hillary katakan ketika berdemonstrasi mendukung Israel dan Ariel Sharon, di NY 8-10-2000). Jadi, sepertinya bagi yang berminat menjadi presiden Amerika harus hati-hati mencari pasangan jika ingin bebas dari jeratan Yahudi. Jangan seperti Clinton, yang menohok langsung muka suaminya sendiri. Tentunya butuh kerja keras dari rakyat Amerika, jangan sampai mereka jadi kepanjangan tangan untuk menggapai keinginan Yahudi.

D. Free Masonry

Free Mason terdiri dari dua kata, 'Free' dan 'mason'. Free artinya merdeka dan mason artinya tukang bangunan. Freemason berarti tukang bangunan yang merdeka.

Freemason adalah organisasi Yahudi Internasional yang tidak ada hubungannya dengan tukang-tukang bangunan yang terdapat pada abad pertengahan. Freemason di atas juga tidak ada hubungannya dengan kegiatan pembangunan kapal atau katedral besar seperti yang banyak diduga oleh sebagian orang.

Tetapi organisasi Freemason ini selalu bekerja untuk menghancurkan kesejahteraan manusia, merusak kehidupan politik, ekonomi dan sosial negara-negara yang ditempatinya. Juga berusaha merusak bangsa dan pemerintahan non-Yahudi.

Tujuan akhir dari gerakan Freemason adalah mengembalikan bangunan Haikal Sulaiman2) yang terletak di masjidil Aqsa, daerah Al-Quds yang diduduki Israel, mengibarkan bendera Israel serta mendirikan pemerintahan Zionis Internasional, seperti yang diterapkan dalam Protokol para cendekiawan Zionis. Buku Protokol ini berisikan langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh para hakkom, catatan pembicaraan yang dilakukan di dalam tiap rapat mereka, serta berisikan dua puluh empat bagian (ayat) yang mencakup rencana politik, ekonomi, dan keuangan, dengan tujuan menghancurkan setiap bangsa dan pemerintahan non-Yahudi serta menyiapkan jalan penguasaan bagi orang-orang Yahudi terhadap dunia Internasional.

Seorang hakkom bernama Ishaq Weis di dalam majalah Israel Amerika mengatakan : Freemason menurut sejarahnya, derajat dan pengejarannya adalah merupakan sebuah yayasan Yahudi. Kata-kata sandi dan upacara ritual yang ada di dalam Freemason dari A sampai Z-nya adalah berjiwa Yahudi.'

Freemason adalah nama baru dari gerakan rahasia yang dibuat oleh sembilan orang Yahudi di Palestina pada tahun 37 M, yang dimaksudkan sebagai usaha untuk melawan agama Masehi, pemeluk-pemeluknya dengan cara pembunuhan terhadap orang per orang.

Kemudian datanglah Islam menghadapi gerakan rahasia ini sebagaimana agama Masehi dahulu menghadapi kekuatan tersebut yang meng-gunakan senjata yang sama.

Freemason menempatkan dirinya sebagai musuh terhadap agama Masehi maupun agama Islam. Pada tahun 1717 M gerakan rahasia ini melangsungkan seminar di London di bawah pimpinan Anderson. Ia secara formal menjabat sebagai kepala gereja Protestan, tetapi pada hakikatnya adalah seorang Yahudi. Dalam seminar inilah gerakan rahasia tersebut memakai nama Freemason sebagai nama barunya.


E. Awal Penyatuan Gerakan Zionis

Pada tahun 1895 orang-orang Yahudi meng-adakan kongres yang pertama di kota Bale Swistzerland, dihadiri oleh anggotanya sekitar 300 orang yang

mewakili 50 oganisasi Zionis yang bertebaran di seluruh dunia. Pertemuan periodik semacam itu terus berlangsung dari masa ke masa, di tempat yang dipandang cocok oleh pimpinan mereka.

Tujuannya ialah menganalisa strategi mereka yang akan dilancarkan demi mencapai maksud.

Pada kongres mereka yang pertama itu mereka telah meletakkan satu garis strategi yang amat rahasia, yaitu penghancuran seluruh dunia dan menjadikannya budak-budak Zionis. Setelah itu mereka akan mendirikan pemerintahan Zionis Inter-nasional dengan ibukotanya El-Quds (Yerusalem) pada periode pertama, yang akan berakhir di Roma.

Keputusan ini dituang dengan amat rahasia tetapi Allah berkehendak lain. Seorang wanita Perancis (anggota gerakan Freemasonry) berhasil mengintip pertemuan rahasia itu dan dibongkarlah fitnah itu. Wanita itu berhasil mencuri sebagian dari keputusan kongres itu dan membawanya lari ke Rusia. Dokumen itu diserahkan kepada Alexis Nicolai Niefnitus, tokoh pimpinan Rusia Timur di zaman Kaisar.

Pada tahun 1901 dokumen itu diserahkan kepada seorang pendeta gereja Orthodox yang bernama Prof. Sergyei Nilus, kemudian dianalisa dengan cermat dan dicocokkan dengan situasi saat itu. Mereka menjadi sadar akan bahaya yang amat besar apabila kaum Zionis berhasil melaksanakan rencana jahat mereka. Estimasi para ahli Rusia itu antara lain:

1.Keruntuhan Kekaisaran Rusia dan diganti dengan pemerintahan komunis.

2.Kembalinya orang-orang Yahudi ke Palestina.

3.Pecahnya perang dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah, dimana yang kalah maupun yang menang sama-sama rugi.

4.Tersebarnya kerusakan dan kekafiran di persada bumi dan lain-lain.

Pada tahun 1902 dokumen rahasia Zionis itu diterbitkan dalam bentuk buku berbahasa Rusia oleh Prof. Nilus dengan judul 'PROTOKOLAT ZIONISME'. Dalam kata pengantarnya Prof. Nilus berseru kepada bangsanya agar berhati-hati akan satu bahaya yang belum terjadi. Dengan seruan itu terbongkarlah niat jahat Yahudi, dan hura-hura pun tak bisa dikendalikan lagi, dimana saat itu telah terbantai lebih kurang 10.000 orang Yahudi. Theodor Herzl, tokoh Zionis Internasional berteriak geram atas terbongkarnya Protokolat mereka yang amat rahasia itu, karena tercuri dari pusat penyim-panannya yang dirahasiakan, dan penyebar-luasannya sebelum saatnya akan membawa bencana. Peristiwa pembantaian atas orang-orang Yahudi itu mereka rahasiakan. Lalu mereka ber-gegas membeli dan memborong habis semua buku itu dari toko-toko buku. Untuk itu, mereka tidak segan-segan membuang beaya apa saja yang ada, seperti ; emas, perak, wanita, dan sarana apa saja, asal naskah-naskah itu bisa disita oleh mereka.

Mereka menggunakan semua pengaruhnya di Inggris, supaya Inggris mau menekan Rusia untuk menghentikan pembantaian terhadap orang-orang Yahudi di sana. Semua itu bisa terlaksana setelah usaha yang amat berat.

Pada tahun 1905 kembali Prof. Nilus mencetak ulang buku itu dengan amat cepat dan mengherankan. Pada tahun 1917 kembali dicetak lagi, akan tetapi para pendukung Bolshvic menyita buku protokolat

itu dan melarangnya sampai saat ini. Namun sebuah naskah lolos dari Rusia dan diselun-dupkan ke Inggris oleh seorang wartawan surat kabar Inggris 'The Morning Post' yang bernama Victor E.Mars dan dalam usahanya memuat berita revolusi Rusia. Ia segera mencarinya di perpustakaan Inggris, maka didapatinya estimasi tentang akan terjadinya revolusi komunis. Ini sebelum lima belas tahun terjadi, yakni di tahun 1901. Kemudian wartawan itu menterjemahkan Protokolat Zionis itu ke dalam bahasa Inggris dan dicetak pada tahun 1912.

Hingga kini tidak ada satu pun penerbit di Inggris yang berani mencetak Protokolat Zionis itu, karena kuatnya pengaruh mereka di sana. Demikian pula terjadi di Amerika. Kemudian buku itu muncul dicetak di Jerman pada tahun 1919 dan tersebar luas ke beberapa negara. Akhirnya buku itu diterjemah-kan ke dalam bahasa Arab, antara lain oleh Muhammad Khalifah At-Tunisi dan dimuat dalam majalah Mimbarusy-Syarq tahun 1950. Perlu diketahui, bahwa tidak ada orang yang berani mempublikasikan Protokolat itu, kecuali ia berani menghadapi tantangan dan kritik pedas pada koran-koran mereka, sebagaimana yang dialami oleh penerjemah ke dalam bahasa Arab yang dikecam dalam dua koran berbahasa Perancis yang terbit di Mesir.

Di antaranya pengamatan kita tentang Protokolat itu, kita ketahui sarana yang mereka gunakan dalam usaha mereka yang amat serius untuk menghancurkan dunia. Banyak di antara yang berminat menganalisa Protokolat itu berhasil di Barat. Dari situ mereka mengetahui dengan jelas, apa yang sesungguhnya dikerjakan oleh orang-orang Yahudi Zionis untuk mencapai cita-citanya, khususnya di dunia Arab, yang kondisinya sekarang ini menghadapi berbagai kesulitan dalam kehidupan. Banyak organisasi yang berkedok Nasionalis mempengaruhi para pemimpin kita, atau ikut menggariskan landasan bagi masyarakat kita, yang pada hakikatnya adalah kaki-tangan Zionis yang bekerja menghancurkan kubu-kubu kita dari dalam. Tujuannya tiada lain ialah agar kita menyerah kepada Zionis Internasional, sebagaimana negara-negara Barat yang salibis terlebih dahulu menyerah di bawah pengaruh mereka.
Adakalanya organisasi itu murni produk salibisme pendengki, atau mungkin juga produk oknum-oknum mereka yang sudah terbius, sehingga mereka tidak sadar telah ikut serta menyukseskan tujuan Zionis. Aku telah berusaha keras untuk mengungkapkan kedok mereka yang terjaring oleh organisasi-organisasi itu, untuk mengetahui sumber pengaruh yang dipakainya. Aku mulai dari titik subversi yang akan menanamkan pengaruh yang kuat di dunia Islam, sampai ke tingkat seluruh sarana kehidupan, dan juga menyangkut orang yang paling membenci Yahudi sekali pun, yang tidak mustahil menjadi antek Zionis tanpa harus menerima upah sesen pun. Aku tidak membanggakan diriku sebagai orang yang paling mengerti. Banyak pula di kalangan intelektual dan wartawan yang lebih faham tentang metode Zionisme, tetapi tidak sedikit siaran radio yang mengumandangkan suara mereka di samping penulisan- penulisan di media pers.

Inilah yang amat mengherankan dan mengandung tanda tanya besar. Anehnya, para penanggung-jawab itu tidak melancarkan perlawanan tehadap mereka di semua lapangan kehidupan. Dan yang lebih mengherankan lagi ialah, masih adanya pemimpin yang berkedok pembaharu yang mau dipaksakan menjalankan konsep-konsep Zionis dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan rakyatnya sendiri. Inilah bahaya yang amat besar yang apabila kita tidak waspada bisa menjebak kita masuk ke lingkaran mata rantai Zionisme Inter-nasional. Lewat siasat inilah mereka mengharapkan kemenangan mutlak.'


> Sepuluh Program Freemasonry International

Freemasonry, organisasi Yahudi yang telah didirikan sejak lebih kurang tahun 900 SM, memiliki sepuluh program internasional.


Program ini dalam istilah Freemasonry dinamakan Harar atau Satanim, berlambangkan gurita berkaki sepuluh ular berbisa berkepala sepuluh, dan hantu penerkam berkuku baja.

Program Pertama
Program pertama dalam istilah Freemasonry dinamakan Takkim.

# Pada masa Isa a.s.
orang orang yahudi dengan segala tipu daya ingin membunuh Nabi Isa a.s. diantaranya fitnahan keji “ingin menjadi Raja Yahudi”yang disampaikan pada penguasa Romawi. Tetapi Allah SWT menyelamatkan Nabi Isa a.s. dan gantinya Yudas tersalib di Golgota. Maka setelah tiadanya nabi Isa, Yahudi berusaha menghancurkan ajran yang sudah disebarkan dengan “Takkim” yaitu :
Merusak ajarannya yang ada seperti menghalalkan yang halal dan sebaliknya.
Merusak akidah dengan doktrin Trinitas
Merusak Injil yang ada dengan Injil palsu
Saul (Paulus) dijadikan tandingan Nabi Isa a.s.

# Pada Masa Islam
Pada masa Rasulullah orang-orang Yahudi memupuk Munafiqin dan Muhadin. Mereka diantaranya berusaha menfitnah istri Nabi, mengacaukan ajaran Islam, memecah belah kaum Anshor dan Muhajirin.
Memecah belah Ali r.a dan Muawiyah r.a. sehingga Aisyah turun tangan.
Membuat ratusan hadist-hadist palsu, memsukkan dongeng Israiliyat merubah penafsiran Al-Quran dan sebagainya
Mendangkalkan aqidah umat dengan filsafat Yunani sehingga timbul aliran kerahiban, tarikat sufi, mu’tazilah dan sebagainya. Maka datangalah filsuf-filsuf Islam yang menguraikan akidah islam dengan jalan filsafat Yunani, menuruti pikiran Aflatun (Plato), Aristun (Aristoteles) dan lainya.
Membuat lembaga pendidikan Islam yang dipimpin seorang alim didikan Freemasonry yang menafsirkan Alquran dan hadist dengan alam pikiran Freemasonry.
Menhidupkan sunnah-sunnah jahiliahdengan alasan melestarikan adat istiadat nenek moyang.
Menjadikan Islam supaya Tasyabbuh dengan Nasrani dan agama lain, diantaranya dengan memasukkan bentuk nyanyian gereja ke masjid, ulang tahun dan sebagainya

Program Kedua
Program kedua dinamakan “Shada” dalam istilah Freemasonry berarti membentuk agama baru dan agama tandingan di seluruh dunia.

Salah satunya yaitu di India ketika Islam bangkit untuk kembali ke Alquran dan Hadist dan mengobarkan Jihad fisabilillah, pihak penjajah Inggris bekerja sama dengan Freemasonry mendirikan gerakan anti Jihad. Antara lain yaitu dengan menggalakkan sufi dengan perantara ulama bayaran anggota Freemasonry. Ditunjukkanya seorang Freemason “ Mirza Ghulam Ahmad”, ia mendakwakan dirinya sebgai Nabi akhir zaman , Bhuda awatara, Krisna, dan semacamnya.

Rabithah Alam islami yang bersidang di Makkah 14-18 Rabiul Awal1394 memutuskan bahwa Ahmadiyah itu bukan Islam dan berkaitan dengan Zionisme.

Dan kasus-kasus “aliran sesat islam” yang beredar di indonesia seperti sholat dua bahasa dan lainya, kemungkian besar berkaitan dengan program Freemasonry.

Program Ketiga
Program ketiga dinamakan parokim, dalam istilah Freemasonry:
Membuat gerakan yang bertentangan untuk satu tujuan Mengembangkan Freemasonry lokal dalam suatu negara dengan nama lokal, tetpi tiada lepas dari asas dan tujuan Freemasonry.
Mendukung tori-teori bertentangan.
Membangkitkan kufarat dan menyiarkan teori Sigmond Freud dan Charles Darwin sehingga antara antara Ilmu pengetahuan dan agama bersaing, kalah mengalahkan.

Program Keempat
Program keempat dinamakan Libarim, dalam istilah Freemasonry :
Melenyapkan etika klasik yang mengekang pergaulan muda-mudi, termasuk melalui penyebaran kebebasan seksual
Mengahpus hukum yang melarang kawin antaragama untuk menurunkan generasi bebas agama
Pengambangan pendidikan seks di sekolah-sekolah
Persamaan hak antara laki-laki dan perempuan dalam hal “kedudukan waris” dan “pakaian”
Mengembalakan pemuda-pemudi kedunia khayali, dunia musik, dan narkoba. Serta membuat bet satan (rumah setan) untuk menampung pemuda-pemudi kealamnya
Mengorganisir kaum lesbian, guy, lutherianserta pengakuan hak mereka dalam hukum.

Program Kelima
Program kelima dinamakan Babill, dalam istilah Freemasonry yakni memupuk asas kebangsaan setiap bangsa dan menjaga kemurnian bangsa Yahudi.

Program Keenam
Program Kelima ini dinamakan Onan dalam istilah Freemasonry:
Mengekang pertumbuhan bangsa Goyim (orang selain Yahudi)
Menyuburkan perempuan-perempuan Yhaudi menjadi peridi

Program Ketujuh
Program ketujuh dinamakan protokol. Dalam istilah Freemasonry, protokol khusus untuk program bangsa Yhaudidalam Suhyuniah (zionisme) yang dimulai dengan pengantar protokol.

Isi protokol adalah tentang rencana Yahudi untuk menguasai dunia, diantaranya peghancuran ekonomi suatu negara, penghancuran moral suatu bangsa dan banyak lagi. Dengan program protokol bangsa Yahudi dapat menjadi penguasa ekonomi dunia, pengatur Politikdan penerangan dunia.

Program Kedelapan
Program kedelapan ini disebut Gorgah, dalam istilah Freemasonry :
Untuk merusak para pemimpin negara, ulama dan partai, mereka harus dijerumuskan dalam pasar seks dengan seribu satu jalan. Pepatah Yahudi mengatakan”jadikanlah perempuan cantik untuk alat suatu permainan siasat.”
Membuat jerat dan jala seks bagi seseorang yang terhormat. Jika namanya disiarkan sehingga kehormatanya jatuh.
Menyebarkan agen Kasisah, yaitu intel Fremasonry untuk menghancurkan martabat lawan ditempat-tempoat maksiat
Mendirikan gedung perjudian terbesar dan modern.
Melemahkan pasukan lawan dengan perempuan dan obat khusus

Program Kesembilan
Program kesembilan dinamakan Plotisme yaitu:
Mendidk alim ulama dalam Plotis yang pahamnya terapung ambang.
Alim ulama plotis itu disebarkansebagai tenaga pengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga Islam.
Alim ulama Plotis harus diangkat menjadi anggota kehormatan Freemasoonry.

Program Kesepuluh
Program kesepuluh ini dinamakan Qornun, dalam istilah Freemasonry :
Orang-orang yang terpilih yang berbahaya bagi Freemasonry didukung agar menjadi kaya sehingga bergelimang harta, tetapi akhirnya di peras secara halus oleh suruhan Freeemasonry
Memberi dana pendidikan bagi pendidikan agama dalam hal berniaga, bertani, dan sebgainya sehingga mereka sibuk dalam keduniaan
Lawan-lawan Freemasonry agar terjerat riba dan bank Freeamsonry
Menghasut dan memberi jalan dengan berbagai cara agar para pejabat bank diluar bank Yahudi melakukan korupsi sehingga bank tersebut hancur dan kelak bank itu dibantu oleh bank Freemasonry dengan ikatan yang kuat. Bank itu akan bersiri kembalio dengan tujuh puluh lima persen modal Yahudi. Kemuidan pemimpin bank dan karyawan tersebut diberi ajaran Freemasonry dan menjadi anggotanya.

Dari data-data tersebut kita lihat bahwa begitu mendunianya program-program Freemasonry, dan Allah SWT telah memperingatkan ini dalam QS 8:72 bahwa mereka saling bahu membahu dan menjadi pelindung satu dengan lainya, dan pada lafadz “illa taf’aluuhu” Allah SWT memerintahkan kita untuk mengadakan upaya program tandingan Tansiq yaitu penyatuan hati umat islam. Dalam hal ini Ulama Islam sebagai pemegang amanah Para Rosul harus mulai bersatu untuk memimpin dan membangun Program tandingan yang mendunia yang insya Allah pasti akan menghancurkan program-program mereka. (lpwsumsel.majelismujahidin.or.id)


> Menegenal Dokumen “protocols of zion”

Rencana Jangka Panjang Zionisme Internasional Untuk Menghancurkan Ummat Kristen dan Ummat Muslim se Dunia
Dokumen "Protocols of Zion" yang sudah lama menjadi 'kitab suci" Zionisme Internasional, selama ini dipahami sebagai sumber inspirasi kaum Yahudi untuk menata dunia sesuai dengan keinginannya, yaitu Dunia yang pada akhirnya hanya beragama satu, agama Yahudi. Inti ajaran agama Yahudi adalah pemujaan materi atau dikenal dengan istilah materialisme. Protokol itu pertama kalinya dibuat tahun 1895 di Basel-Swiss oleh pemimpin Zionis saat itu, Theodore Hertzel. Dokumen itu berisi 24 pasal (24 protocols). Tadinya sangat dirahasiakan sekali, tapi kemudian bocor dan sampai ke tangan pendeta orthodox Rusia, Sergey Nylos, yang menterjemahkan ke dalam bahasa Rusia pada tahun 1921. Seorang wartawan Inggris,Victor E Mersden, kemudian menterjemahkannya kembali kedalam bahasa Inggris dengan judul "The Protocols of The Learned Elders of Zion" pada tahun 1917. Berikut terjemahannya dalam versi Indonesianya.

CATATAN : tulisan dalam kurung adalah penafsiran penulis, bila dianggap rancu oleh pembaca, boleh diabaikan saja. Terima kasih.
===================================
PROTOCOLS KE 1:


Semboyan kita (kita disini maksudnya: zionisme/warga yahudi se dunia, pen) hanya ingin mencapai tujuan dengan kekuatan militer, kecanggihan teknologi perang, dan memasyarakatkan hidup bersenang-senang mengejar popularitas. Pandangan hidup kita hanyalah mampu menindas terlebih dahulu, kemudian bertanggung-jawab dalam suatu persoalan, atau berbuat jahat dan memasang jerat halus demi kepentingan kita

Kita pembuka jalan falsafah kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan yang menjadi topik aktual sepanjang masa (kini falsafah itu dikenal dengan istilah 'demokrasi', pen). Mereka yang menjunjung falsafah itu sebenarnya belum berfikir secara matang dan dewasa. Falsafah itu sebenarnya tidak bernilai, dan banyak masyarakat kaum awam yang terkecoh, dan tidak menyadari bahwa pengertian falsafah itu sebenarnya masih rancu dan diliputi oleh awan gelap.

Kata-kata itu telah diulang berkali-kali, dan mereka tertarik dengannya padahal telah menghancurkan kemakmuran dunia dan kebebasan perorangan yang sesungguhnya. Orang-orang non-yahudi yang dianggap sebagai orang pandai dan berfikiran cerdas tidak memahami simbolisme yang terkandung dalam kata-kata yang diucapkannya itu; demikian pula mereka tidak melihat pertentangan yang terkandung di dalamnya, dan tidak pula menyadari bahkan dialam bebas tidak terdapat arti kata persamaan dalam bentuk apapun juga.

Slogan kita berupa kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan yang kita kumandangkan hanyalah jerat halus untuk menangkap mangsa dan sebagai sarana yang dapat menarik orang mendukung perjuangan kita dari seluruh pelosok dunia. Falsafah itu mampu membingungkan para pemimpin Kristen. Pada suatu saat falsafah itu mampu mematahkan tangga dan merontokkan persatuan.

Dari sisi lain, falsafah itu akan menggulingkan kubu-kubu bangsawan non-Yahudi, yaitu kubu yang dipakai tempat perlindungan masyarakat yang hidup diatas planet bumi ini.

PROTOCOLS KE 2:


Kita harus berusaha sekuat tenaga agar pertempuran yang terjadi antara dua negara tidak menjalar ke negara lain. Sehingga peperangan itu masih bisa dikendalikan, agar pihak kita dapat menguasai.

Disamping itu pihak yang bertempur selalu membutuhkan bantuan dari kita. Kita harus mengangkat orang yang tidak berpengalaman luas dalam pemerintahan, agar mudah diatur untuk diarahkan ke tujuan tertentu. Kita membutuhkan publik opini melalui surat-surat kabar kepada orang-orang non-Yahudi.

Ideologi kita kini telah berhasil dengan gemilang. Kemenangan ideologi kita melalui otak Darwin, Karl Marx, Adam Smith dan Nitche. Pandangan pikiran mereka mampu menggoyahkan ketenagaan masyarakat dunia.

Bagi orang yang tak menjalankan ajaran agama, ideologi semacam ini mudah diterima. Surat kabar sebagai senjata utama, kini berada ditangan kita. Walaupun demikian kita harus bergerak di bawah tanah.

PROTOCOLS KE 3:

Kini beban kita tinggal menerobos terowongan yang pendek, setelah itu daerah yang dikuasai oleh ular (lambang 'Free Masonry', organisasi bawah tanah dari gerakan Zionisme Internasional, pen) akan kita kunci. Bila sudah dikunci, berarti semua benua eropa akan tergenggam dalam tangan kita.

Kita harus mempertajam ketegangan pemerintah dengan rakyat. Agar wibawa pemerintah menjadi lemah dan rakyat pun tidak memiliki daya untuk bertindak, Kemudian kita akan mudah menguasai keduanya sesuai dengan tujuan kita.

Kita harus mampu memberikan semangat agar para aktifis partai saling berebut kursi pemerintahan.

Kita harus mampu memberikan nasihat kepada kaum buruh dan pekerja seakan-akan memperoleh prioritas yang memuaskan dari kebijaksanaan dan undang-undang yang tertulis diatas kertas. Padahal tulisan itu hanyalah kebohongan belaka. Dengan demikian agen-agen Yahudi akan kita kirim untuk mengatur roda perusahaan sesuai tujuan kita.

Kita harus mampu meningkatkan rasa benci dan dengki di kalangan buruh untuk meledakkan kemelut perekonomian dunia. Sarana yang tepat untuk menciptakan situasi seperti itu adalah emas yang telah kita genggam.

Kita harus mampu menanamkan rasa benci di hati kaum buruh agar tetap bermusuhan dengan orang kaya sejak kecil.

Untuk merealisir program itu, kita tidak akan terbentur oleh bahaya, lantaran masyarakat Kristen yang sudah lemah akan mudah dikuasai, terutama menguasai pemerintah yang akan membinasakan Yahudi dari muka bumi ini.

PROTOCOLS KE 4:


Gerakan ' Free Masonry' akan melaksanakan tujuan-tujuan kita ini, dan sebagai penghalang bagi siapa saja yang akan membongkar program kita.

Gerakan 'Free Masonry' akan mampu menghapus keyakinan bertuhan di tengah masyarakat Kristen, dan diganti dengan teori matematika dan teori relativitas.

Kita harus berani mengarahkan orang-orang Kristen agar pikirannya hanya ke arah persaingan ekonomi dan industri. Situasi seperti itu diupayakan semakin tajam, agar terwujud masyarakat yang individualistis. Sehingga mereka akan apatis terhadap perjalanan politik, agama dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Mereka hanya mengurus tenaga dan memeras otak demi mendapatkan harta. Dengan demikian mereka bergelimang dengan kehidupan materialisme dan mengabaikan ajaran-ajaran agama (kini giliran orang-orang muslim karena orang-orang kristen sudah ditaklukkan, pen).

Paham Liberal harus kita sebarkan ke seluruh dunia agar pengertian mengenai arti kebebasan (liberal) itu benar-benar menimbulkan dis-integrasi dan menghancurkan masyarakat non-Yahudi. Maka industri harus dilandaskan atas dasar yang bersifat spekulatif.

PROTOCLOS KE 5:

Kita harus mencemarkan nama pendeta dan ulama. Agar keduanya dipandang hina oleh gelandangan dipinggir jalan.

Ada suatu langkah yang mampu membikin opini umum, yaitu kita harus mengajukan berbagai pandangan yang dapat menggoyahkan keyakinan-keyakinan sebelumnya yang sudah tertanam di hati dan pikiran masyarakat. Kalau usaha ini belum mendapatkan perhatian, maka masyarakat harus diberikan pandangan lagi yang secara sosial dapat diterima.

Dengan cara ini, keyakinan lama yang sudah tertanam di hati manusia akan tergoyahkan, dan pada akhirnya akan tumbang, lantaran terdepak oleh perkembangan zaman. Pada akhirnya pendapat dan pandangan yang tidak searah dengan tujuan Yahudi (yaitu menjadikan ummat manusia hanya memuja materi, pen) akan musnah, dan di dunia akan jatuh ke dalam perangkap kesesatan.

Kita harus mampu membuka jalan agar kebobrokan mental manusia semakin bertambah, dan adat-istiadat porak-poranda. Dengan demikian perpecahan antar kelompok masyarakat akan terjadi dimana saja. Segala kekuatan yang melawan yahudi akan lenyap. Segala semangat akan luntur. Akhirnya faktor yang memberikan kemenangan kepada pihak kita akan nampak.

Kita harus mengendalikan masyarakat Kristen dalam kondisi yang semakin rumit dan norma-norma sudah tidak dijunjung tinggi oleh masyarakat. Setelah itu mereka akan meminta kita memimpin dalam memasuki gerakan dunia. Bila posisi ini sudah kita raih, maka seluruh kekuatan pemerintah di dunia akan mudah diarahkan. Dari sini akan terwujud pemerintahan Internasional tertinggi yyang kekuasaannya meliputi seluruh dunia. Lembaga ini secara fungsional mempunyai peraturan yang berwibawa dan dipatuhi oleh seluruh umat manusia di dunia.

PROTOCOL KE 6:

Kita harus mampu mengatur penimbunan kekayaan yang amat besar yang dimiliki oleh orang-orang non-yahudi. Administrasinya harus dapat mengikis habis kekayaan itu secara berangsur-angsur. Kita harus menggunakan segala cara agar Lembaga pemerintah Internasional (semacam PBB, IMF, World Bank sekarang ini, pen) memiliki daya polularitas yang tinggi, sehingga dikenal oleh seluruh umat manusia yang hidup di dunia ini. Diusahakan agar bangsa yang patuh kepada lembaga ini merasa memperoleh perlindungan yang terjunjung tinggi harkat bangsanya.

Kini segala keningratan non-Yahudi telah punah, tinggal sektor pertanian. Walaupun begitu sektor pertanian tidak boleh diabaikan. Sebab tuan tanah sendiri bisa hidup merdeka dari genggaman kita. Oleh karena itu, kita harus berjuang untuk membebaskan tanah itu dari miliknya. Barangkali cara yang tepat adalah pajak dan biaya pengolahan tanah pertanian harus menanjak. Dengan demikian, tuan tanah akan berfikir seribu kali untuk menanam lagi. Jika situasi seperti itu berjalan terus, maka mereka akan segera menjual tanah itu. Kita harus berani memberikan semangat kepada masyarakat agar senang berfoya-foya dan malas. Tindakan ini akan mengakibatkan kebangkrutan bagi perusahaan dan pabrik non-Yahudi.

Kita harus membentuk persaingan tajam dalam perdagangan (ciri utama ekonomi Liberal, pen). Kita harus berani berusaha menaikkan gaji kaum buruh untuk menipu mereka. Dalam waktu yang sama kita harus menaikkan harga barang-barang pokok. Dengan dalih hasil panen mengalami penurunan. Kita harus berani mendorong kaum buruh untuk menenggak minuman keras agar produksi pabrik menurun drastis.

PROTOCOLS KE 7:

Kita harus berani mendorong masyarakat Eropa dan selalu membantu menyebarkan isue buruk dan berbau permusuhan dengan penduduk yang tinggal di benua lain. Kebijaksanaan ini memberikan dua keuntungan bagi kita. Sebab, mereka mengetahui bahwa kita mampu melahirkan revolusi atau membuat peraturan sesuai dengan kehendak mereka. Bila ada pemerintah yang ingin menghambat tujuan kita, maka diupayakan negara tetangganya merasa terancam, pada akhirnya mengakibatkan peperangan dua negara. Apabila dua negara bersatu untuk menghancurkan kita, maka kita harus berani menyatakan perang dunia.

Agar segala rencana dapat dicapai, maka kita harus mampu membentuk opini masyarakat dunia. Tampaknya hal itu mudah kita capai, karena sarana yang paling efektif telah kita kuasai, yaitu surat kabar yang setiap hari terbit dengan oplag yang besar (dan kini ditambah stasiun tv, kantor berita, internet, pen).

Untuk menunjukkan kekuatan kita, maka salah satu negara harus diserbu dengan gerakan teroris dan tindakan-tindakan keji. Jika bangsa lain mengetahui kekuatan kita, maka Yahudi akan ditakuti oleh seluruh bangsa. Jika ada bangsa yang ingin melawan kita, maka akan kita gempur dengan senjata buatan Amerika dan buatan negeri lain yang menjadi sekutu kita.

PROTOCOLS KE 8:

Pemerintah kita harus memahami bahwa kebudayaan suatu bangsa mempunyai peranan yang amat penting. Oleh karena itu pemerintah harus mampu menghimpun orang-orang senior seperti pengarang, ahli hukum, eksekutif, politikus, administrator yang telah lama duduk di sekolah kita dan telah ditempa dengan dokrin Yahudi.

Para sarjana yang telah lulus universitas kita (universitas dengan kurikulum berbasis dokrin yahudi, pen) akan diterima dengan kewajiban ikatan kerja, yang penting biaya hidup mereka terjamin.

Pemerintah kita harus mampu menguasai sarjana ekonomi yang memiliki wawasan politik. Karena politikus yang ekonom memegang peranan penting dalam perjuangan kita. Kita berupaya agar kursi (kekuasaan) diduduki oleh orang yang tidak disegani oleh masyarakat. Minimal orang itu mempunyai perangai yang kurang baik sehingga rakyat akan mudah marah kepadanya, dan keduanya dapat kita kuasai.

PROTOCOLS KE 9:

Kita harus dapat menguasai pejabat-pejabat non-Yahudi yang mengatur administrasi, untuk dirombak sebagaimana yang kita harapkan. Selain itu harus menempatkan orang-orang kita dalam lembaga pengatur negara. Kita berusaha agar administrasi suatu negara berjalan timpang. Kita banyak mendudukkan wakil-wakil dalam tubuh Legislatif, dan ikut serta dalam pemilihan umum.

Kita harus mampu mengarahkan misi surat kabar, disamping menguasai departemen Pendidikan. Karena pendidikan merupakan tonggak terpenting dalam kehidupan yang merdeka. Kini aktivis kita harus mampu menodai masa depan generasi mendatang dan mencemari generasi sekarang. Kita harus memberikan pelajaran pada generasi masa kini dengan pandangan-pandangan yang mengandung unsur merusak citrta bangsa. Sebagian orang menanyakan:"Apa yang harus kita lakukan, bila ada yang mengetahui program kita yang ingin merusak citra bangsa! Jawabnya: Kita harus merahasiakan rencana itu dan dalam menyalurkan ke masyarakat harus dengan penuh perhitungan. Tetapi jika ada yang terjadi diluar perhitungan kita, kita pun sudah mempersiapkan diri dengan kekuatan militer dan alat-alat tempur yang canggih. Pada suatu saat kita akan menyerbu dengan kekuatan yang mampu menggetarkan lawan yang menghadapi kita. Untuk menghadapi perlawanan semacam itu kita mempersiapkan terowongan di bawah tanah yang akan digunakan untuk meledakkan seluruh kota di dunia, termasuk dokumen-dokumen akan hangus.

PROTOCOLS KE 10:

Kita harus memecah-belah keluarga masyarakat non-Yahudi dan menghapus adat-istiadat, serta kebudayaan mereka. Kita berusaha untuk memperoleh setiap sarjana dan cendekiawan agar mau bergabung dengan barisan kita. Kita harus dapat mendirikan pemerintahan otokrasi yang mudah diatur menurut haluan kita. Hal itu bisa dijangkau apabila seluruh lembaga baik legislatif , eksekutif maupun yudikatif dipegang oleh orang-orang yang tidak segan-segan menerima uang siluman. Kepemimpinan tertinggi akan dipegang oleh agen-agen kita yang mampu menjalankan pemerintahan sesuai dengan petunjuk kita.

PROTOCOLS KE 11:

Tuhan telah menghendaki keturunan Israel sebagai petualang dunia yang hidup di berbagai negara. Kalau dipandang sepintas hal itu merupakan sisi kelemahan Israel. Namun petualangannya harus dimanfaatkan untuk memperkokoh posisi kita dan dijadikan sebagai jembatan emas untuk menduduki singgasana kerajaan dunia. Pesta-pesta yang diadakan oleh gerakan 'Free Masonry' merupakan tempat komunikasi antara kelompok-kkelompok kita (sekedar info saja, yayasan 'Lions Club' dan 'Rotary Club' di seluruh dunia dikendalikan oleh orang-orang 'Free Masonry' ini, pen).

Kita bagaikan Singa (bukankah 'Lions Club' berarti 'klub para Singa?") dan orang-orang non-Yahudi laksanan kelompok biri-biri. Bila singa memasuki kandangnya, biri-biri hanyalah bisa memejamkan matanya dan menerima nasib malangnya.

PROTOCOLS KE 12:

Dominasi kita harus merambah surat kabar yang membawa misi partai. Selain itu kita harus mampu mengontrolnya sebelum berita itu diedarkan, agar tidak mengungkap misi kita. Segala berita yang akan disiarkan lewat radio harus melalui pengawasan kita. Buku-buku berbobot harus dikenakan pajak yang tinggi, sedangkan buku murahan tidak dikenakan pajak, agar para sarjana enggan menulis buku.

Perusahaan surat kabar akan kita beli untuk mengimbangi dan menjawab isi surat kabar independen yang lepas dari genggaman kita (kini tentu tak sebatas surat kabar, tapi meliputi pula: stasiun tv, kantor berita, majalah dan website terkenal di internet, pen).

PROTOCOLS 13:

Kita harus berusaha agar opini umum tidak mengetahui permasalahan sebenarnya. Kita harus menghambat segala yang mengetengahkan buah pikiran yang benar. Hal itu bisa dilakukan dengan memuat berita lain yang menarik di surat kabar. Agen-agen kita yang menangani sektor penerbitan akan mampu mengumpulkan berita semacam itu. Pandangan masyarakat harus kita alihkan kepada hiburan (dunia entertaiment, pen), seni dan olah raga.

PROTOCOLS KE 14:

Diupayakan di dunia ini hanya satu agama, yaitu agama Yahudi (inti ajaran agama yahudi adalah pemujaan materi atau paham materialisme, pen). Oleh karena itu segala keyakinan lainnya harus dikikis habis. Kalau dilihat di masa kini, banyak orang yang menyimpang dari agama. Pada hakekatnya kondisi seperti itulah yang menguntungkan yahudi. Di masa akan datang masyarakat dunia akan berduyun-duyun memasuki agama Musa yang menundukkan mereka berada di bawah telapak kaki yahudi. Pada saat itu, suara kritikan hanya tertuju kepada agama selain yahudi. Orang tak akan berani menelanjangi agama kita. Karena rahasia yang terkandung dalam ajaran agama Yahudi sangat dalam, dan ajarannya selalu diperjuangkan oleh pendeta-pendeta kita. Segala karya tulis yang mengkritik agama kita tidak diperkenankan terbit dan tersebar di masyarakat. Kita terus berjuang menyebar-luaskan tulisan sastra picisan di masyarakat negara adidaya (contohnya sekarang ini novel Harry Potter?, pen).

PROTOCOLS KE 15:

Agen-agen rahasia kita harus disebar ke seluruh dunia. Mereka adalah anggota organisasi di bawah tanah dan gerakan 'Free Masonry'. Bila bisa berjalan dengan baik, kita akan mempunyai polisi rahasia yang bergerak ke seluruh penjuru dunia. Dari mereka kita mendapatkan data-data akurat untuk mengatur segala persoalan yang penting. Kita harus sering mengadakan pertemuan anggota 'Free Masonry' sebelum memegang kekuasaan yang sempurna. Setelah berkuasa, kita akan mampu memusnahkan semua gerakan non-Yahudi dengan cara licin sehingga orang tidak akan menuding kita.

PROTOCOLS KE 16:

Kita harus berani tampil di tengah masyarakat dan berjuang memimpin universitas yang ada sekarang. Setelah itu, penulisan sejarah akan kita tinjau kembali, dan menyisihkan sejarah yang menghujat nama bangsa Yahudi. Kritikan dari orang non-Yahudi tidak begitu bahaya, tetapi yang perlu diwaspadai adalah pendidikan yang berjalan dengan kurikulum mereka sendiri (bukan meniru kurikulum kita). Maka usahakan pendidikan semacam itu harus dilenyapkan. Bila tidak mampu, ia harus dikucilkan dari masyarakat. Segala macam yang melambangkan kemerdekaan berpendapat harus dilenyapkan, walaupun slogan itu pernah kita gunakan untuk meraih tujuan. Kita telah meletakkan program untuk menarik simpati masyarakat dengan memberi pelajaran empiris nyata (contohnya kurikulum berbasis kompetensi SD-SMA di Indonesia sekarang, pen), dan membuang pelajaran yang bersifat non-empiris (misalnya pendidikan budi-pekerti, pen). Pelajaran ini amat sistimatis, agar kaum pelajar tidak mampu berfikir luas, dan tidak mampu memecahkan persoalan tanpa bantuan orang lain. Jadi mereka bagaikan binatang ternak, yang dapat digiring menurut kehendak pengembala. Mereka hanya mentaati penjelasan dari guru tanpa berusaha untuk mendalaminya. Sistem ini telah berhasil kita suntikkan dalam sekolah di negeri Prancis, yang ditangani oleh aktivis yang bernama Bouro.

PROTOCOLS KE 17 :

Kita selalu dituntut untuk mencemarkan nama baik pendeta dan ulama non-Yahudi, agar mereka terhina dimata rakyat. Dengan usaha ini dapat mengurangi misi perjalanan mereka yang menghambat perjuangan kita. Bila ada peluang yang baik, istana Paus akan kita runtuhkan dengan memakai orang lain yang akan menembak Paus di Vatikan. Bila ini terjadi, para penduduk dunia akan berduyun-duyun ke Vatikan, dan kita akan tampil seolah-olah menjadi pelopor penuntutan terhadap pelaku pembunuhan itu (usaha pembunuhan Paus pernah dilakukan tahun 1981, tapi gagal, pen). Cara seperti itu agar kita yang akan menduduki singgasana Paus. Dan yahudi akan menjadi Paus sejati dan kepala uskup Gereja Internasional.

PROTOCOLS KE 18:

Di saat polisi menjaga keamanan negara dengan ketat, kita harus mampu mengadakan kerusuhan dan keonaran di masyarakat (departemen kepolisian di seluruh dunia selalu memperoleh bantuan Zionis Internasional untuk mendukung tujuan mereka, pen). Kemudian para penceramah diorganisir untuk menerangkan keadaan yang genting itu. Di saat itu kita dapat menemukan jalan keluarnya, sehingga masyarakat simpati kepada kita. Kebijaksanaan seperti ini akan kita gunakan secepatnya untuk memberikan perintah agar penjagaan semakin ditingkatkan. Peluang ini kita pakai untuk mengkoordinir para pendukung kita untuk mendapatkan tujuan.

PROTOCOLS KE 19:

Politikus yang kita tangkap diusahakan tidak dianggap sebagai pahlawan, tetapi martabat mereka kita samakan dengan penyamun, pencoleng, pembunuh dan narapidana berat lainnya. Usahakan masyarakat menyamakan narapidana politik dengan kriminil agar masyarakat menilai jelek para politikus.

PROTOCOLS KE 20:

Kita harus berusaha agar bantuan (hutang) luar negeri seakan-akan bantuan dalam negeri. Agar kekayaan negara yang hutang akan terus mengalir ke perbendahaaraan kita. Akal hewan bangsa non-yahudi tidak akan mengerti bahwa hutang kepada negara kapitalis akan menguras kekayaan negaranya sendiri. Sebab, bunga hutang itu akan diambil dari hasil bumi negaranya atau masukan keuangan lainnya. Sekarang kita telah menguasai kekayaan dunia dengan jalan memegang saham surat-surat berharga lainnya (inilah alasan pemaksaan dibukanya Pasar Modal dan Pasar Uang di negara-negara yang berhasil mereka "liberalisasikan ekonominya", pen). Kita akan membentuk pemerintah yang hutang agar terus membutuhkan bantuan dari bank kita sehingga pemerintah negaranya akan tergenggam oleh kaum kapitalis.

PROTOCOLS KE 21:

Kita akan mendukung pemerintahan di seluruh dunia dengan sejumlah besar ahli di bidang ekonomi. Itulah sebabnya ilmu pengetahuan Ekonomi merupakan ilmu utama yang diajarkan oleh orang Yahudi (hampir di seluruh negara di dunia, fakultas ekonomi selalu saja jumlahnya melebihi jumlah fakultas ilmu sosial dan exacta yang ada. Dan pelajaran ekonomi di SMA selalu memiliki bobot materi yang paling lengkap dibanding mata pelajaran lainnya, tak terkecuali di Indonesia saat ini, pen). Kita akan dibantu oleh bankir, industrialis, kaum yang bermodal, dan terutama para milyuner yang tak terhitung banyaknya. Karena segala sesuatu diatur dengan angka yang pasti.

PROTOCOLS KE 22:

Emas selau memegang peranan terpenting, dan sekarang kita telah menguasainya dengan melewati beberapa usaha yang lama dan telah melintasi beberapa generasi. Oleh karena itu senjata ini harus mampu memainkan peranannya untuk menggapai tujuan kita dalam rangka menguasai dunia.

Untuk membentuk perdamaian diatas planet ini, perlu menggunakan sedikit kekerasan, yang semuanya dapat dilaksanakan di bawah panji-panji Zionisme.

PROTOCOLS KE 23:

Mula-mula yang kita lakukan untuk memperkokoh kekuatan kerajaan kita, yaitu harus melenyapkan yayasan dan organisasi yang dulu bergerak untuk membela kita. Sebab bila ia dibiarkan, akan menjadi membahayakan kerajaan kita.

Kerajaan Israel akan menjadi kokoh atas kehendak Allah. Langkah pertama untuk menegakkan kerajaan itu adalah membasmi pikiran orang yang tidak berwawasan luas. Walaupun mereka dulu pernah dipakai tangga untuk mencapai tujuan kita yang mulia.

PROTOCOLS KE 24:

Orang yang mengatur kerajaan kita harus dari keturunan Dawud (David), disamping tokoh-tokoh dari Zionis. Orang tersebut harus memiliki otak cemerlang, mampu mengendalikan hawa nafsunya, bisa bergaul dengan rakyat, bersih dari noda, berani berkorban untuk memenangkan kepentingan rakyat, lambang kejayaan, tangguh dan kharismatik ( figur dimaksud dalam keyakinan ummat Islam, disebut Dajjal, pen).


> Prinsip-Prinsip Gerakan Zionisme

Satu hal yang sangat mencengangkan dalam perjalanan gerakan Zionis internasional Hanya dalam tempo 50 tahun, Israel berdiri di bumi Palestina.

Tahun ini, usia gerakan Zionisme Internasional hampir melewati seratus tahun, terhitung dari Konferensi Yahudi Internasional pertama yang berlangsung di kota Bassel, Swiss, Agustus 1897. Konferensi yang diprakarsai oleh Theodore Hertzl ini, melahirkan kesepakatan untuk mendirikan sebuah negara yang akan menyatukan bangsa Yahudi yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Sejak semula pergerakan Zionis telah bergerak dengan rapi dan sistematis.

Sebagai realisasi keinginan untuk mendirikan negara nasional Zionis, konferensi meletakkan dua agenda besarnya; menyusun agenda Zionis yang dikenal dengan Agenda Basl. Dan mendirikan organisasi Zionis internasional untuk mewujudkan agenda Basl yaitu mendirikan negara nasional Yahudi di Palestina yang dijamin oleh undang-undang publik.

Untuk itu perlu disusun beberapa langkah berikut ini: Pertama, menggalang dan mengembangkan pemukiman Yahudi di Palestina dan mendirikan perumahan-perumahan. Kedua, koordinasi Yahudi internasional dan legalisasi hubungan yang mengikat mereka dengan organisasi dan institusi Zionis. Ketiga, menyebarkan spirit nasionalisme, mengembangkan rasa dan kesadaran nasional Yahudi internasional. Keempat, mengambil langkah-langkah semestinya untuk mendapatkan dukungan dan persetujuan negara-negara asing berkenaan dengan konsep negara nasional Yahudi di Palestina. (Samir Syathara, 100 tahun Konferensi Basl, al Mujtama, 1267, 16/9/1997) Kelima, menguasai dunia dengan menundukkan bangsa non-Yahudi yang dalam terminologinya mereka sebut sebagai Goyim (kafir).

Dengan pemikiran itulah, Zionisme internasional kemudian melanjutkan program yang bergerak secara simultan melalui tiga jalur. Jalur politik yang dieksekusi oleh gerakan Zionis internasional, jalur agama melalui Rabi-rabi Yahudi. Dan yang terakhir, melalui jalur sosial kemanusiaan yaitu gerakan Freemasonry internasional. Ketiga jalur perjuangan Yahudi di atas tidak lepas dari kaidah dokumen 24 yang biasa disebut dengan Protokolat Yahudi atau dikenal dengan The Protocol of Learned Elders of Zion." Buku kecil ini ditemukan tahun 1905 di Rusia yang dianggap sebagai `grand strategy' (strategi besar) kaum Yahudi untuk menghancurkan dunia dan Islam. Yang dikenal dengan "Tatanan Dunia Baru".
Gerakan Zionis internasional

Peristiwa penggempuran yang dilakukan oleh militer Zionis terhadap wilayah otoritas Palestina akhir-akhir ini terutama di Ramallah, Nablus, Bethlehem dan Jenin benar-benar membuat semua orang skeptis. Ada apa dengan dunia? Mengapa slogan HAM, keadilan, demokrasi dan humanisme yang kerap didengungkan negara Barat tidak sesuai dengan kejadian yang dialami di Palestina?

Jawabannya jelas, bahwa Barat, sangat tuli dengan tragedi kemanusiaan di Palestina. Karena hampir seluruh institusi vitalnya sudah jatuh ke tangan gerakan Zionis melalui jalur politik, ekonomi dan intelijen. Termasuk diantaranya; CIA, FBI, Kongres, bahkan Federal Reservenya. Perhatikanlah pemilik saham di Federal Reserve —bank yang dianggap paling besar sedunia— ini.

Sunarsip, dalam artikelnya di Republika (16/4/2002), "Memotong Jalur Ekonomi Zionisme", menyebutkan bagaima na kuatnya `cengkraman kuku' ekonomi Zionis di AS adalah dominasinya atas; 1). Rochschlid Bank of London, 2). Rothschilds bank of Berlin, 3). Israel Moses Seif Bank of Italy, 4). Warburg Bank of Hamburg, 5). Warburg Bank of Amsterdam, 6). Lazard Brothers of Paris, 7). Lehman Brothers of New York, 8). Kuhn and Loeb Bank of New York, 9) Chase Manhattan Bank of New York, dan 10). Goldman-Sachs of New York. Semua bank-bank di atas milik Yahudi. Harap tahu saja, nama Rotshchilds, adalah nama seorang konglomerat Yahudi pertama, Amschell Mayer Rochschlid yang tinggal di Jerman.

Dengan menguasai bank sentral Amerika tersebut, maka dengan leluasa mereka dapat menguasai perekonomian Amerika keseluruhan dan bahkan dapat mengokohkan rezim dollar sebagai alat tukar semua transaksi internasional.

Dominasi dan monopoli mereka dalam sektor kapital menjadi bagian dari apa yang disebut dalam Protokolat ke 14-nya: "Perbedaan ini, adalah perbedaan antara bangsa Goyim (Non-Yahudi) dan kita dalam kemampuan berpikir dan berargumentasi dapat dengan jelas dilihat dari ketentuan terseleksi kita sebagai bangsa pilihan, selaku manusia berkelas atas. Ini jauh berbeda dengan kaum Goyim yang semata-mata berpikir secara insting dan kehewanan. Mereka mengamati tapi tidak meramalkan hal ke depan. Mereka tidak menemukan hal baru apapun (kecuali mungkin hal-hal material). Dari sini jelas bahwa alam itu sendiri telah mentakdirkan kita semua untuk memimpin dan memandu dunia. (Henry Ford, 'The international Jew and the protocols of the elders of Zion, Global Publisher, Johannesburg, hal.138).

Dominasi Yahudi tidak hanya di Amerika, tapi di Inggris, Belgia, Prancis, Jerman, Swiss sampai Eropa Timur. (Lihat majalah al Mujtama', no.1200, 21/5/1996)

Tipu daya gerakan Zionis juga dilakukan dengan cara penyebaran peradaban dan budaya-budaya sesat. Diantaranya adalah penyebaran minuman dan makanan yang memabukkan.

Baginya, membudayakan minuman keras di tengah masyarakat Goyim —terutama masyarakat Muslim sama halnya menciptakan generasi bodoh yang mudah diperalat. Ini sesuai dikutip dalam Protokolat I yang berbunyi;

"…masyarakat Goyim terbuai dengan minuman-minuman keras; generasi muda mereka tumbuh dungu dengan hal-hal klasik dan membuat kebejatan moral. Dan hal ini dipromosikan oleh agen-agen khusus kita baik oleh guru, pembantu, guru privat wanita di rumah-rumah orang kaya sampai pegawai kantoran. (Protokolat I, Henry, hal. 178)

Hal serupa juga dilakukan melalui media massa. Henry Ford, dalam Protokolat II mengatakan bahwa hampir dipastikan Yahudi menguasai seluruh jaringan media massa di New York dan di seluruh ibukota negara-negara Eropa. Jaringan raksasa media itu juga merambah ke Indonesia. Cara dominasi seperti ini dilakukan terutama bila perusahaan yang bersangkutan membutuhkan investor dan dana segar. Secara cepat pula, para investor dunia yang kebanyakan Yahudi akan segera turun tangan.

Karena bagi Zionis, seperti kutip Ford, menguasai media massa, sama halnya menyuarakan aspirasi mereka.

"Di tangan negara sekarang ini ada suatu kekuatan besar yang menciptakan gerakan pemikiran di tengah masyarakat dan itu adalah pers. Bagian yang diperankan oleh pers adalah untuk terus membuat tuntutan-tuntutan kita bagaikan hal niscaya, menyuarakan keluaran masyarakat, mengekspresikan dan menciptakan ketidakpuasan. Dan berkat pers, kemenangan kebebasan berbicara berinkarnasi kembali. Tapi negara-negara Non-Yahudi tidak mengetahui bagaimana memanfaatkan kekuatan ini; dan hal itu telah jatuh ke tangan kita. (Protokolat II)
Kebebasan dan Persamaan Hak

Semangat kebebasan, dan persamaan adalah gerakan Yahudi dan Zionisme pada Goyim (non-Yahudi). Sehingga menjadi simbol pemberontakan terhadap tiran di mana-mana. Tanpa disadari, kampanye simbol-simbol ini telah ikut mempropagandakan missi Zionis. Kehancuran semua paham dan ideologi dunia adalah tujuan bagi berkembangnya ideologi Zionis.

"Mengakhiri kedamaian, ketentraman, solidaritas dan menghancurkan seluruh fondasi negara-negara Non-Yahudi di mana-mana —sebagaimana Anda akan lihat nanti adalah satu hal yang akan membantu kemenangan kita). (Protokolat I, hal.178)

Untuk hal seperti itu, Zionis bisa berkawan dengan bahkan menyusup dalam faham-faham lain yang sedang popular di dunia. Gerakan-gerakan sosialis, dengan mengesankan membela kaum buruh, kelompok miskin kota, pejuang kaum tertindas, adalah sasaran kaum Zionis pada masyarakat Goyim. Walau banyak tidak dipercaya, gerakan halus seperti ini terus berkembang pesat. Bahkan kalau perlu bergabung dengan Komunispun. Ini diakui seperti dalam Protokolat III.

"Kita muncul seolah-olah penyelamat para kaum buruh dari ketertindasan. Di saat kita usulkan kepadanya untuk masuk jajaran pasukan kita kaums sosialis, anarkis dan komunis yaitu mereka yang selalu mendapat `dukungan' sesuai dengan aturan main yang bernuansa persaudaraan semu —yaitu solidaritas seluruh manusia dari gerakan Freemasonry kita". (Protokolat III, hal.183)
Tirani Riba

Tirani dan penjajahan ekonomi, adalah salah satu diantara prioritas utama kaum Yahudi. Tirani ekonomi yang paling sering dikampanyekan itu adalah sistem riba yang kemudian menjadi fondasi kokoh Zionis dalam menjerat negara-negara Goyim agar tunduk dan dapat memperbudak mereka. Berbagai lembaga keuangan internasional seperti IMF.

Dalam Protokolat (XX, hal. 244), secara jujur kaum Zionis mengaku;

"Apa yang benar-benar prinsipil adalah hutang, khususnya hutang luar negeri. Hutang adalah persoalan peraturan transaksi pemerintah yang memuat prosentase obligasi sesuai dengan jumlah pokok pinjaman. Bila pinjaman dikenakan 5%, jadi dalam tempo 20 tahun negara akan membayar riba (bunga) dengan jumlah yang sama dengan yang dipinjam. Dalam waktu 40 tahun akan membayar jumlah dua kali lipat. Dan 60 tahun akan tiga kali lipat, sementara hutang pokok tetap sebagai hutang yang belum dibayar". Cara-cara seperti inilah yang digunakan Zionis —terutama terhadap negara-negara miskin agar mudah bergantung dan dikendalikan. Termasuk dalam kasus Indonesia.
Gerakan Freemasonry

Protokolat Yahudi yang tidak kalah adalah gerakan Freemasonry-nya, gerakan tertua Yahudi yang ada sejak zaman nabi-nabi dahulu. Tujuannya meratakan jalan persaudaraan berdasarkan asas-asas freemasonry pada seluruh keanggotaannya, melakukan propaganda lisan atau tulisan dalam menyeru kebaikan dan kemakmuran, menyerukan kerja sama dalam semua kebaikan dengan tidak membedakan ras, bangsa, suku dan agama. Freemasonry lah yang mempelopori kawin antar agama agar tercipta persatuan di antara semua pengikut agama sehingga tidak ada lagi egoisme dalam agama." ("Kabut-kabut Freemasonry Melanda Dunia Islam", A.D.El Marzdedeq, Al Huda, hal.36). Gerakan ini punya prinsip-prinsip yang disebut dengan khoms kanon; Humanisme (internasionalisme), demokrasi, sosialisme, monotheisme dan nasionalisme.
Ada 10 agenda dalam gerakan Freemasonry di antaranya sebagai berikut:
1)Pertama; Shada yaitu mendirikan agama baru dan agama tandingan di seluruh dunia. Karena itu, jangan heran bila di Amerika, misalnya berbagai aliran Kristen seperti gereja Setan, Mormon, Advent, Gereja Anak Tuhan dan sejenisnya. Di India lahirlah Islam Ahmadiyah yang dibawa oleh Mirz Ghulam Ahmad yang mengaku sebagai Al Mahdi dan mendakwakan diri sebagai nabi akhir zaman. Kemudian muncul gerakan "Protestan" yang tampil sebagai gerakan reformasi agama dengan misi bermuatan konsep Ibrani. Gerakan ini menekankan keimanan pada Perjanjian Lama yaitu Taurat dan ditindaklanjuti dengan mengimani kebangkitan kembali Isa di Palestina. Kemudian gerakan Puritanisme di abad ke 17 di Inggris yang merupakan gerakan ekstrim Protestan atau yang terkadang disebut dengan Judaizing. Pada tahun 1621 terbit buku pertama yang mengangkat soal pemukiman Yahudi di Palestina dengan judul "Kembalinya Yahudi" yang dikarang oleh pengacara Sir Henry Finish. Kemudian disusul oleh dukungan tokoh-tokoh Eropa lainnya seperti Martin Luther (1483-1546), Isaac Newton (1643-1778) dan lain-lain.

Pengakuan kaum Yahudi terbukti seperti dikutip dalam Protokolat XVII (hal. 32), "Kemerdekaan kesadaran telah dideklarasikan di mana-mana, jadi sekarang hanya dalam hitungan tahun yang memisahkan kita dari satu masa kehancuran agama Kristen secara total. Adapun hal yang berkenaan dengan agama lain kita masih tidak terlalu kesulitan menangani mereka, tapi itu masih terlalu primatur untuk diperbincangkan sekarang".

02) Kedua, Onan yang bertujuan mengekang pertambahan keturunan Goyim atau non-Yahudi dan menyuburkan perempuan-perempuan Yahudi. Ketiga, Plotisme yang bertujuan untuk mendidik alim ulama Plotis yang faham agamanya terapung dan mengambang, alim ulama plotis disebarkan ke berbagai lembaga pendidikan Islam dan mengangkat alim ulama plotis sebagai anggota kehormatan Freemasonry. Para intelektual plotis ini didukung untuk membuat pergerakan yang dapat mendangkalkan keyakinan pada agama Islam. Dan mengkader tokoh-tokoh seperti ini ke universitas-universitas kenamaan di Barat. Hal ini sesuai dengan Protokolat IV (We shall destroy God),

"…inilah alasannya mengapa kita mau tak mau harus melemahkan semua iman (agama), guna menghancurkan dasar-dasar ke-Tuhanan bangsa Non-Yahudi otak dan spirit atau lahir dan batin, menggantikannya dengan kalkulasi aritmatika dan kebutuhan-kebutuhan material". (Henry, hal. 188)

Sungguh apa yang dapat diangkat di atas adalah bagian kejujuran dari 24 "The Protocol Elders of Zion" untuk mendominasi dunia yang sebagian besar telah termanifestasikan dalam penggalan sejarah hidup manusia modern. Maka tidak berlebihan kalau seorang kenamaan Amerika dan pendiri perusahaan mobil FORD, Henry Ford berkesimpulan dalam wawancaranya yang dimuat di New York World", (17/2/1921) dengan mengatakan, "The only statement I care to make about the Protocols is that they fit in with what is going on. They are sixteen years old. And they have fitted the world situation up to this time. They fit it now." (Satu-satunya pernyataan yang perlu saya sampaikan tentang Protokolat-protokolat Yahudi bahwa hal itu sesuai dengan apa yang terjadi dewasa ini).

Usia perjalanan gerakan kaum Yahudi di dunia hampir mencapai enam puluh tahun dan masih sejalan dengan realita dan situasi hingga kini. Tapi, kebanyakan di antara kita justru mengingkarinya. Wallahu a'lam bishshawaab.


> Bajak Laut ( School and Bones) di Panggung Politik AS
  Sedikit orang tau, bahwa para penguasa Paman Sam, adalah orang-orang aktif dalam perkumpulan rahasia. Diantaranya dari klan dengan lambang ”bajak laut’

Suatu kali pada masa kompanye pemilu presiden AS 2004, pada 9 Februari, di program NBC yang bertajuk “Meet the Press”, George W. Bush dan John F. Kerry mendadak ditanya moderatornya, Tim Russert, tentang keanggotaan mereka di Skull and Bones . “It's so secret we can't talk about it,” jawab presiden Bush singkat. Sementara senator dari Massachusets ini, John Kerry, menjawab, “I wish there were something secret I could manifest…” (DFP, 11/4/2004/The Secret Society That Unites John Kerry and President Bush ).

Bush dan John Kerry hanya dua dari sekian banyak para Bones, sebutan akrab buat anggota pria perkumpulan rahasia ini selain Knights of Eulogia dan Boodle Boys, yang telah merambah panggung politik dan segmen strategis masyarakat Amerika lainnya.

Ayah Bush, mantan presiden George Herbert W. Bush, juga anggota paling dihormati di perkumpulan rahasia I
Mantan presiden William Howard Taft (presiden AS Ke-27, 1909-1913) juga termasuk anggota kelompok “bajak laut” ini.

Anthoni C. Sutton (mantan profesor ekonomi di Universitas Negeri California dan dipecat sebagai reseach fellow dari Lembaga Hoover, Universitas Stanford) dalam bukunya, America’s Secret Establisment – yang diyakini sebagai buku pertama yang membongkar agenda klan hitam ini, menyebutkan bahwa segmen strategis masyarakat Amerika yang telah ditembus ordo “pirate” ini adalah Gedung Putih (Badan Eksekutif), DPR/Kongres, Partai Demokrat dan Republik, Mahkamah Agung, yayasan-yayasan sosial dan amal, pusat-pusat pemikiran, badan-badan perumus kebijakan, lembaga-lembaga dan sistem pendidikan, media massa, penerbitan, perbankan (Federal Reserve System), pusat-pusat bisnis (industri dan perdagangan), dan bahkan berbagai gereja (Sutton, 2002: p. 25).

Itulah sepak terjang klan ‘The Order of Skull and Bones’ alias klan “bajak laut” yang kini menguasai Amerika.

Sedikit orang tahu, ternyata AS memang sebuah negara yang sejak dulunya dan telah lama dipimpin orang-orang yang dibina dalam sebuah perkumpulan yang lambangnya dikenal umum sebagai bendera “bajak laut” atau “tanda bahaya”. Itulah, The Order of Skull and Bones, sebuah klan hitam “amat” rahasia milik presiden George Bush yang berbasis di Yale University, New Haven, Connecticut.

Perkumpulan Skull and Bones – yang juga dikenal dengan nama-nama The Order of Death (Ordo Kematian), The Order, The Eulogian Club, dan Lodge 322 – dibentuk oleh jenderal William Huntington Russell bersama Alphonso Taft pada 1832 sekembalinya dari Jerman dan diyakini sebagai “Senior Fraternities” dari beberapa perkumpulan rahasia lain di Universitas Yale, seperti Phi Beta Kappa yang didirikan pada 1780, Scroll and Key (1841), Wolf’s Head (1883), Book and Snake (1903), dll.

Bagi sebagian orang yang sudah biasa memperjuangkan dan meneriakkan nilai-nilai modern atau demokrasi (rasionalitas, keterbukaan, kebebasan, dsb.) yang sepenuhnya didukung dan disubsidi negara adidaya ini mungkin tidak percaya bahwa negara yang diklaim sebagai religius (Kristen Protestan), pemuja rasionalitas, dan konon memiliki konstitusi yang paling modern dan demokratis di dunia ini justru dibelakangi sendiri para penguasa dan elit-elit lainnya.

Tentu karena berangkat dari prinsip rasionalitas dan demokrasi itu pulalah tulisan ini berupaya untuk membongkar perkumpulan “mafia” orang nomor satu di AS ini.

”Si Bones” dan Konflik Dunia
Pada periode pertama pemerintahan Bush, dilaporkan ada 11 Bones yang menduduki Gedung Putih. Mereka adalah; Evan Griffith Galbraith, William H. Donaldson, George Herbert Walker III, Jack Edwin McGregor, Victor Ashe, Roy Leslie Austin, Robert McCallum, Jr., Rex Cowdry, Edward E. McNally, David Batshaw Wiseman, dan James Emanuel Boasberg.

Sementara, para anggota Kongres sekarang yang berasal dari dark klan ini adalah Thomas W. L. Ashley, Jonathan Brewster Bingham, David, Frank B. Brandegee, James Buckley, Prescott Bush, John Chaffee, LeBaron Bradford Colt, John Sherman Cooper, Chauncey Depew, William Maxwell Evarts, Orris S. Ferry, John Forbes Kerry, John Heinz, Thurston Ballard Morton dan Robert A. Taft I.

Ada ribuan kaum Bones lain, baik yang teridentifikasi ataupun yang tidak, yang telah menduduki dan mengontrol AS yang selama ini dipuja-puja kaum intelektual kita. Hakim tertinggi AS periode 1985-1981, Potter Stewart, juga seorang Bones; pendiri FedEx, Frederick W. Smith; pendiri majalah Time Henry Luce; para penulis seperti Archibald MacLeish, John Hersey, William F. Buckley Jr. dan anaknya, Christopher Buckley.

Skull and Bones yang memiliki asal-usulnya ke sebuah ordo yang pernah menghebohkan Eropa tiga abad yang lalu tentu hanya salah satu bab dari secret societies yang telah lama diketahui menguasai negeri Indian ini.


Nah, bagaimana pula dengan beberapa perkumpulan lain baik yang terdapat di Yale maupun di berbagai universitas Amerika lainnya? Bila salah satu nama (Ordo Kematian) dan lambang klan ini saja menyeramkan bisa dibayangkan – tanpa perlu melakukan investigasi mendalam ke dalam ruang pertemuannya tersebut – bagaimana ritus dan seremoninya atau apa saja aksi, misi, operasi dan agendanya, tentu jauh lebih mengerikan.

Satu hal yang mengagetkan adalah bahwa calon anggota (initiate) Skull and Bones, sebagaimana yang dibocorkan salah seorang anggotanya yang hengkang kepada seorang peneliti wanita, Alexandra Robbins, yang didokumentasikan ke dalam bukunya Secrets of the Tomb (2003), setidaknya harus menggali kuburan dan mengambil tengkorak dan beberapa kerangka salah satu keluarganya dan disajikan sebagai kado buat persaudaraan klan ini (Wikipedia, 2005). Karena itulah, nama gedung pertemuannya ini saja, yang tidak berjendela, disebut sebagai “Tomb” (Kuburan, Pusara).

Hebatnya, kaum Bones juga menyebut diri mereka sebagai “Knights” (Kasatria) dan menyebut orang lain sebagai “Barbarians” (Kaum Biadab). Tentu, masih segar di ingatan kita kata-kata yang muncul dari mulut Bush sejak ia mendeklarasikan “War against Terrorism.” Bahkan, kata “crusade” yang pernah dilontarkannya memperkuat teori bahwa ordo ini bagian langsung dari perkumpulan rahasia Jerman, Illuminati Bavaria, yang menjadi struktur penting dalam Freemasonry, sebuah perkumpulan rahasia terbesar dunia yang bermetamorfosa dari Knights Templars (pasukan elit pada masa Perang Salib).
Dalam pada itu, relevansi perkumpulan “bajak laut” presiden Bush ini dalam konteks politik global yang terus memanas sekarang ini adalah memahamai perannya dalam konflik yang diciptakan. Kebijakannya berangkat dari filsafat dialektik-Hegelian yang menyatakan bahwa konflik akan menciptakan sejarah. Karena itu, menurut Prof. Sutton, perkumpulan “bajak laut” ini gemar menciptakan perang dan revolusi. (Sutton, 2002: p. 117). Misalnya, Perang Opium di China, Perang Dunia Kedua, Peristiwa G30/SPKI, Vietnam Utara-Selatan, Iraq-Iran, Perang Teluk 1991 (Iraq-Kuwait), dan konflik sektarian antara Sunni-Syiah di Iraq saat ini.
Aksioma dialektika, kata profesor yang berkali-kali diterror karena karyanya ini, menegaskan bahwa “konflik yang dikontrol” (controlled conflict) dapat menciptakan sejarah yang telah dirancang, diskenariokan.

Dalam terminologi Hegel, kekuatan yang ada (tesis) akan menyebabkan kontra kekuatan (anti-tesis). Hasilnya, konflik antara kedua kekuatan diperlukan untuk menciptakan sebuah sintesis. Jelas sekali, teori politik adu domba, atau pola kolonial divide and conquer, ini juga menjadi skenario Zionis yang mengakibatkan perang sipil mengerikan di Libanon pada 1980-an.

Odet Yinon, wartawan Israel yang memiliki hubungan sangat dekat dengan Departemen Luar Negeri negara Yahudi ini, dalam tulisannya “A Strategy for Israel in the Nineteen Eighties” (Kivunim/Directions, No. 14, February 1982), menjelaskan bahwa ada dua premis pokok yang bisa diciptakan dengan pola Hegelian yang akan menjadi agenda negara Israel untuk menaklukkan kawasan Timur Tengah.

Pertama, Israel akan menjadi kekuatan imperial regional; dan kedua, posisinya harus mampu mempengaruhi pembagian seluruh kawasan tersebut ke dalam negara-negara kecil dengan membubarkan semua negara-negara Arab yang ada.

Yang dimaksud ‘kecil” di sini terikat pada komposisi ethnik dan sektarian dari setiap negara. Oleh karena itu, harapan Zionis adalah bahwa negara-negara berdasarkan sektarian ini akan menjadi satelit-satelit Israel dan, ironisnya, (juga) akan menjadi sumber legitimasi moralnya. Jadi, teori konspirasi (bertitik tolak dari hukum kausalitas) yang tidak dipercayai beberapa intelektual Muslim kita yang amat potensial sudah seharusnya merevisi pola pikir dan posisinya.

Orang seperti Franklin Delano Roosevelt / FDR (presiden AS ke-32, 1933-1935), seorang Mason yang paling berpengaruh, pernah mengungkapkan, “In politics, nothing happens by accident. If it happens, you can bet it was planned that way.” Sosok Republik Amerika (dan barangkali negara-negara Eropa lainnya) yang modern, demokratis dan terbuka sebenarnya hanya ada di tampilan luarnya, perangkat tekhnologi canggih yang diciptakannya, buku, media, dan seterusnya.

Sementara, prilaku, keyakinan, dan way of life-nya sesungguhnya masih tetap seperti masyarakat manusia di zaman purbakala. Akhirnya, eksistensi perkumpulan “bajak laut” AS yang sudah tua ini dan lusinan klan-klan hitam rahasia lainnya yang telah membangun struktur peradaban Barat, sekali lagi menjustifikasi pidato dan ceramah para pemimpin Muslim militan di lingkungan komunitasnya yang sering mengatakan bahwa Barat adalah sebuah “peradaban Setan” (demonic civilization).

Oleh karena itu, di tengah maraknya diskusi saat ini mengenai masa depan hubungan Barat-Islam --yang juga pernah dipicu oleh kasus publikasi kartun nabi Muhammad s.a.w. beberapa waktu yang lalu-- ada baiknya kita juga harus mengerti, memahami, lebih banyak tentang fakta-fakta di balik layar yang tidak banyak diekspos ke publik.

Karenanya, ketajaman kita melihat sesuatu kelak akan bisa mengetahui, siapa kawan, siapa lawan, siapa teman, dan siapa pula sesungguhnya sang perompak dunia yang gemar menaklukkan wilayah-wilayah jajahan.

Wallahu a’lam bishshawab.


> Konspirasi Satu Dolar U.S

Manusia harus memandang pada satu arah iaitu kekuatan mata wang, sebagaimana yang dilambangkan oleh mata wang satu dolar Amerika - novus ordo seclorum .

Seluruh struktur perekonomian global telah dikuasai oleh kaum Iluminasi @ Freemason @ Al-Masuniyyah { Iluminasi diertikan sebagai penerangan (enlightenment) - Freemason : Free iaitu bebas , Mason iaitu aliran kebatinan , secara umumnya definasi Freemason iaitu Aliran Kebatinan Bebas atau Penyembah Setan } ,World Bank dan IMF yang telah menjadi "Dewa Luficer" { pembawa cahaya, bintang pagi dan kesempurnaan, penuh dengan kebijaksanaan, sempurna dalam kecantikan dan membimbing manusia menuju kesempurnaan sejati.

Menyeru umat manusia di muka bumi ini menyembah bintang berlambang '666' untuk menuju millenium baru dan membawa misi iaitu 'satu dunia baru' - novus ordo seclorum } yang akan menyelamatkan manusia sekaligus menguasainya .

Prof. J.S.Malan , seorang ahli ekonomi dari Universiti Sao Paolo mengatakan : " Setiap bangsa akan menanggung hutang yang berat dan mereka tidak akan mampu membayarnya sehingga mereka menjadi budak yang setia dan patuh terhadap perintah. Kekuatan IMF sangat absolut sehingga tidak akan ada satu negara pun yang mampu mendapatkan satu sen pun, kecuali atas persetujuan atau arahan IMF. "

Kekuasaan IMF adalah berpunca dari tangan gerakan Zionis yang merupakan perwujudan dari perintah Tuhan " Orang kaya menguasai orang miskin yang berhutang menjadi budak dari yang menghutang " ( Amsal 22:7 )

" Mereka harus menguasai seluruh ladang kerana terlalu kelaparan yang ditanggung bangsa di muka bumi.Kaum Zionis akan menjadikan seluruh bangsa merangkak dan mengemis kepada kekuasaannya. " ( Kejadian 47:13-20)

Sikap tamak dan memakan harta secara batil ini telah diingatkan Allah SWT kepada orang-orang beriman agar tidak mencontoh dan mengikuti sikap kaum Yahudi dan Nasrani, sebagaimana firman-Nya dalam surah At-Taubah : 34

" Wahai orang-orang beriman , sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang denagn jalan yang batil dan mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah .... "

Berkaitan dengan ayat tersebut, orang-orang alim Yahudi atau Ahbar adalah orang yang mempunyai pengetahuan dalam urusan tertentu iaitu para Esekutif Yahudi yang telah "memakan" seluruh kekuatan ekonomi dunia untuk kepentingan misi zionisme mereka, seraya menjadikan dana yang mereka kumpulkan untuk menghalang orang beriman menegakan hukum dan syariat yang telah ditetapkan Allah SWT.

Mereka yang dikategorikan sebagai Ahbar tersebut telah hidup lamanya sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW. Sebuah kaum Jahiliyah dari kalangan Ahli Kitab yang sangat tercela dan kemudian di kembangkan dari generasi ke generasi berikutnya.

Untuk menguatkan fakta-fakta ini, peristiwa yang luput dari pengetahuan umat Islam selama ini, iaitu peristiwa Hari Kemerdekaan Amerika Starikat iaitu 4 Julai.

Pada saat itu dibentuk panitia untuk membuat mata wang Amerika (dolar) yang terdiri dari : Benyamin Franklin, Thomas Jefferson, John Adam dan Pierre du Simitiere yang semuanya adalah para anggota Iluminasi @ Freemason tingkat ke 33. Bahkan Thomas Jefferson adalah pengikut mistik agama Desime yang menjadi pelopor lahirnya pemikiran unitarian-universalist.

Pada saat itu, pemikiran Adam Weishaupt serta bukunya Novus Ordo Seclorum telah merasuki seluruh jiwa para anggota Freemason. Sebagai penghargaan kepada Adam Weishaupt seorang tokoh central zionis , maka mereka menyepakati bahawa lambang satu dolar Amerika memakai simbol-simbol dari Iluminasi dan mencantumkan nama judul buku Weishaupt tersebut sebagai motto pada wang dolar Amerika.

Mereka tidak memilih mata wang dalam bentuk pecahan lima, sepuluh atau dua puluh kerana pecahan satu dolar mewakili pemikiran "satu dunia baru ". Itulah sebabnya pada pecahan satu dolar tersebut sarat dengan falsafah Iluminasi.

Prof. J.S.Malan dalam tulisannya, New Age Reforms : " Seluruh sumber daya alam dunia seperti monitor dan industri harus dikontrol sepenuhnya oleh "pemerintahan dunia" kerana dengan cara seperti ini, sistem persamaan ekonomi serta kesejahteraan dunia dapat dilaksanakan serta dinikmati secara merata. Seluruh dunia hanya mempunyai satu sistem monitor yang pengawasanya di bawah satu badan yang tersentralisasi. Dengan cara sepertii ini memungkinkan "pemerintahan dunia" menjalankan kebijaksanaannya untuk mengendalikan seluruh negara dan rakyat ."

Dunia harus "tunduk" dan "menyembah" kepada dolar sebagai medium untuk mendapatkan kurnia dari Tuhan (Setan) Lucifer. Mereka yang mendapat limpahan dolar akan mampu menjadi manusia unggul. Mereka yang mengusai dolar juga - di bidang ekonomi - adalah mereka yang menguasai dunia.

Seluruh Lembaga Kewangan Internasional yang telah dirintis oleh Mayer Rothchild harus menunjukkan keperkasaanya dalam bidang kewangan. Pemilikan saham perbankan, mutinasional dan teknologi termasuk mikrochip harus dimiliki secara majorati oleh persaudaraan anggota Freemason @ Iluminasi.

Pakar Teologi Protestan Amerika, Batt Robertson, mengatakan bahawa lambang yang ada pada lembaran wang Dolar Amerika itu sama sekali tidak berhubung dengan kemerdekaan Amerika .

Beliau menyatakan lagi bahawa yang merancang atau mereka cop tersebut pada wang Dolar Amerika itu adalah seorang bernama Charles Thompson, anggota Kongres dan seorang penganut Iluminasi @ Freemason @ Masuniyyah tulen.

Pean Happies menulis sebuah buku berjudul ' Jalan Menuju Dunia Diktator Yahudi ' mengatakan bahawa Dolar Amerika adalah murni mata wang Zionis Israel kerana tidaklah aneh kalau Raja Zionis meletakan copnya pada mata wang Amerika itu. Dengan begitu , ia memerintah dunia di bawah slogan " Tata Dunia Baru ".

Sebelum itu pada 1848, Menteri Kehakiman Perancis seorang keturunan asli Yahudi , anggota elit kelompok Masuniyyah tingkat ke 33 dan salah seorang tokoh Gerakan Puak Yahudi Sedunia menulis :

" Hari inii telah dekat masanya , ketika Orchalma menjadi rumah sembahyang (bait as-solah). Di sini akan berkibar satu-satunya bendera Israel ,bendera Tuhan dan akan naik di atas pantai-pantai yang sangat jauh .Tidak mungkin orang Yhudi menjadi teman bagi orang Masihi atau Kristian atau Muslim sebelum memancarkan sinar keimanan dan satu-satunya agama rasional, yang masa kedatangannya ke dunia ini telah dekat. Inilah syarat kehadirannya yang terdpat pada lembaran wang Dolar Amerika . Ia memancarkan cahaya pada setiap orang yang membawa wang itu untuk mendapatkan kesenangan dengan lahirnya " Tata Dunia Baru " yang menandakan kembalinya sang Juru Selamat " .


GAMBARAN SATU DOLAR U.S
1.Piramid : Lambang Firuan / Piramid Gaza, Menara Babil, Hierarki Kekuasaan. Jumlah bata pada Piramid adalah 13 baris ( the lucky number ) yang terdiri dari 72 bata.

2. Satu Mata : Menunjukan pengendalian dunia di bawah pengawasan mata Tuhan (the eye of Lucifer). Menurut pendapat Batt Robertson : adalah cahaya atau mata Tuhan orang Mesir Kuno (Osiris),Tuhan yang selalu mereka kunjugi di sela-sela pertemuan rahsia yang diadakan para penganut Masuniyyah. Jeneral William J.Car dari Amerika menjelaskan bahawa cahaya atau mata yang ada di atas piramid itu memancarkan cahaya ke segala penjuru arah, yang mengisyaratkan perwakilan perisikan dan penindasan seperti Gestapo yang didirikan oleh Weishaupt di bawah lambang persaudaraan dengan tujuan menjaga rahsia organisasi dan memaksa manusia tunduk kepada undang-undang organisasi melalui penindasan .

3.Annuit Coeptis : Limpahan kurnia ( favour our daring undertaking ). Dua kata yang tertera di baha- gian atas lambang itu yang b ermakna " Sesungguhnya kepentingan kita sarat dengan pelbagai keberhasilan ". Ia juga bererti " Kejayaan Milik Kita " atau " Kepentingan Penuh Keberhasilan " atau " Yang Agung Yang Beraja " atau juga bererti " Raja Istimewa " atau " Penutup (Segel) Orang Mesir ". Makna-makna seperti itulah yang Dimaksud oleh kata-kata yang ada pada lembaran wang Dolar Amerika itu yakni " Segel Terbesar Milik Raja Istimewa " yang menentukan asal usul ketinggian dan pengaruh yang membentuk keperibadiannya itu dan dikembalikan ke negeri Mesir yang diakui oleh Dajjal sebagai permata di muka bumi ini . 2 kata tersebut juga boleh ditemui dalam bahasa Perancis Le grand Coptis yang bererti orang Qibti terbesar. Sementara itu, al-Qibti adalah "orang mesir" dan bukan orang kristian. Anneoun juga Bererti Lingkaran atau al-Khatam bermakna segel. Segel itu adalah segel Dajjal yang Mengaku dirinya sebagai dukun terbesar (dari keturunan) Mesir .

4. Novus Ordo Seclorum : Secara harfiah bermakna " Tata Dunia Baru " atau " Tata Masyarakat Baru ". Pemikiran dan nama sebuah buku terkenal karangan Adam Weishaupt. Buku Yang berisi konsep-konsep,doktrin serta teori tentang pemikiran global. Selesai disiapkan pada tanggal 1 Mei 1776 iaitu Hari Perayaan Komunis di seluruh dunia. Salah satu hal yang harus dicatat ialah bahawa lambang ini di- buat atas dasar Ideologi Masuniyyah @ Freemason sesudah bergabungnya organisasi ini dengan organisasi Nurainiyyah selepas diadakanya Muktamar Filmsbad pada 1782 .

5.The Great Seal : Bahagian bawah bertulisan Inggeris yang bermaksud Mohor Terbesar .

6. In God We Trust : Bererti hanya pada Tuhan yang satu - Setan Lucifer dan Jehovah - kita percaya .

7. ONE : Merupakan singkatan dari ordo novus empirium : pemerintahan imperialis baru .

8. MDCCLXXVI : Tanggal yang ditulis dengan huruf-huruf roman adalah tanggal diumumkannya secara rasmi pembentukan organisasi Pendokong Cahaya Syaitan. Ini adalah perletakan asas pertama untuk secara mudah menduduki otak dunia,bumi dan kekayaannya. Tanggal itu bukanlah tanggal pengumuman dokumen Kemerdekaan Amerika .

9. Lambang Burung Phoneix : Bereti simbol kebebasan. Jumlah huruf pada annuit coeptis adalah 13 sama dengan jumlah huruf pada E.Pluribus Unun. Bintang di atas burung berjumlah 13 dan membentuk lambang bintang Daud (the star of David). 13 daun,13 bulu pada sayap dan 13 panah , 13 garis bendera menjadi tameng burung. Angka 13 itu sendiri merupakan lambang kekuasaan empat penjuru dunia ( Utara-Timur-Selatan-Barat ). 13 = 1+3 = 4 penjuru . Burung helang yang ada di dalam lembaran wag ringgit Amerika itu Di atasnya ada bintang segi enam adalah lambang bagi Yahudi,Israel dan Zionis serta tanda bagi setiap yang berhubungan dengan warisan Ibrani atau kewujudan Nazi Yahudi. Para penganut Masuniyyah men- yebut bintang itu sebagai " Baju Besi Nabi Daud " ( Dira' Daud ). Menurut mereka ,Nabi Sulaiman mewarisi baju besi itu. Dalam pand- gan orang-orang Yahudi, bintang itu mengisyaratkan 2 mata pada baha- gian dalam 2 segitiga. Dan sisi dari masing-masing mata segitiga adalah sama.Menurut dakwaan orang-orang Yahudi, Nabi Sulaiman telah men- unjukkan perhatian kepada segitiga itu, sebagaimana halnya jika segitiga itu adalah " Mata Allah ". Pada akhirnya nanti,mata dan segitiga tersebut menjadi " Lambang Allah " sendiri. Begitulah alasan dan dasar orang- orang Yahudi dan para penganut Masuniyyah mendewakan lambang itu.

Setengah pendapat : 13 adalah keturunan atau suku Yahudi, putera-putera Nabi Yaakub . Namun putera-putera Nabi Yaakub seramai 12. Mereka disebut juga Asbat,suku Nabi Ishaq dan Nabi Ibrahim. Asbat adalah cabang keturunan Bani Israel Yahudi sebagaimana halnya kabilah-kabilah Arab adalah keturunan Nabi Ismail . Firman Allah , surah al-A'raf :160 :

" Dan mereka Kami bagi menjadi 12 suku yang masing-masing berjumlah besar ..... "

Dari manakah satu lagi angka bagi melengkapi jumlah 13 itu ? Mereka yang ke 13 adalah Yahudi Khazar yang melarikan diri. Seorang penulis Yahudi, Arts Kistler ( mati 1983 ) , seorang sarjana yang tiada tandingannya di kalangan Yahudi mengatakan bahawa Yahudi Khazar inilah kabilah ke 13. Kistler dalam bukunya ' The Thirteenth Tribe ' : " Majorati kaum Yahudi sekarang ini bukan berasal dari 12 kabilah keturunan Nabi Yaakub sebagaimana kisah tentang mereka dalam Al-Quran dan Taurat. Bahkan mereka itu telah menyimpang dari kabilah Khazar, kabilah ke 13. Keturunan mereka ini bertebaran di seluruh negara Eropah Timur khususnya Poland,Hungary dan Russia. Ertinya mereka bukan berasal dari Palestine tetapi dari Kaukas dan Asia Tengah.

Pengakuan Prof. Abraham Bolyake, Yahudi keturunan Russia : " Yahudi yang ada sekarang ini datang dari Khazar, suku ke 13. Bahkan beliau dengan terang-terangnya menyerang pendapat yang mengatakan bahawa orang-orang Yahudi sekarang adalah perlarian dari kabilah yang konsisten pada Taurat ( Al-Qabilah At-Tauratiyyah ) .

Genggaman burung helang yang kuat di atas lembaran wag dolar Amerika merupakan lambang genggaman, cengkaman dan kekuasaan Dajjal yang dikutuk Allah. Angka ke 13 merupakan lambang yang sangat jelas bagi setiap orang yang mengerti bahawa itu adalah lambang asal usul Yahudi.

Segala sesuatu yang tertulis dalam lembaran wang satu Dolar Amerika itu menguatkan bukti nyata yang dikemukakannya. Demikian pula masalah air yang diliputi oleh piramid. Itulah air pada Segel Dajjal yang dipergunakan untuk protokol dan surat-surat rasminya.

Sesungguhnya , Manusia Iblis ini telah lama mengisytiharkan atau memperkenalkan ehwal dirinya sendiri secara diam-diam. Dan yang demikian itu akan disusul pengumuman rasminya ketika ada kesempatan yang tepat untuk melakukannya. Tetapi bagaimanapun , ia akan gagal menentukannya. Firman Allah SWT :

" Dan kamu tidak dapat menghendaki ( menempuh jalan itu ) kecuali apabila di kehendaki oleh Allah , Tuhan Semesta Alam ". At-Takwir : 29


> Akar Zionisme
Djoko Susilo, Anggota Komisi I DPR RI
Tidak ada perbincangan serius mengenai masalah Timur Tengah tanpa mengaitkannya dengan ideologi Zionisme. David Vital, profesor pada University of Tel Aviv dalam bukunya The Origins of Zionism (1975) menulis bahwa Zionisme modern (sering disebut juga Zionsime politik) pada mulanya merupakan impian seorang wartawan Theodore Herzl setelah menyaksikan pengadilan pengkhianatan Kapten Dreyfuss di mahkamah militer Paris. Zionisme modern lahir setelah Kongres Basle pada 29-31 Agustus 1897, seratus tahun yang lalu.

Sebelum lahirnya gerakan Zionisme modern, ide tentang Zion sudah cukup kuat mengakar dalam kehidupan masyarakat Yahudi, khususnya kalangan Ashkhenazi (Yahudi Eropa). Di antara gerakan Zionis pra-Kongres Basle yang secara umum disebut sebagai proto-Zionisme, yang terpenting ialah Hovevei-Zion, Hibbat-Zion, dan Poalei-Zion.

Semua gerakan Zionisme tersebut sering juga dikenal sebagai gerakan ''utopia'', dan baru setelah Kongres I di Basle, gerakan Zionisme menemukan jati dirinya sebagai gerakan politik yang mempunyai program jelas.

Semula Theodore Herzl ingin menggelar Kongres di Muenchen, Jerman. Namun dia mendapat tantangan keras dari kalangan pemuka agama Yahudi setempat dan kelompok pro asimilasionis yang khawatir Kongres Zionis dan kegiatan yang terkait dengannya hanya akan meningkatkan rasa kebencian masyarakat Jerman terhadap mereka. Oleh karenanya, Herzl terpaksa memindahkan tempat kongres di kota kecil Basle yang terletak di wilayah Swiss tapi masih berbatasan dengan Jerman. Kongres dibuka pada Ahad pagi tanggal 29 Agustus 1897 dengan mengambil tempat di gedung Kasino milik pemerintah kotapraja Basle.

Sungguh aneh sekalipun agama Yahudi mengharamkan perjudian, pelaksanaan kongres yang memperjuangkan kembalinya mereka ke tanah leluhur itu dilakukan di tempat judi. Ini bisa dimaklumi karena sebenarnya Theodore Herzl penggagas dan aktor utama kebangkitan Zionisme adalah seorang sekuler. Persiapan kongres dilakukan dengan matang dan rapi. Beberapa bulan sebelumnya Herzl sibuk melobi ke berbagai tokoh Yahudi di London, Paris, Polandia, Rusia, dan lain-lain tempat agar bisa mengirimkan wakilnya atau datang sendiri. Meski demikian, hanya sekelompok kecil yang berani ke Basle. Israel Zangwill, adalah sedikit dari intelektual terkemuka yang memberanikan diri hadir di kongres.

Kongres tersebut dihadiri antara 200 sampai 250 wanita dan pria yang datang dari 24 negara. Jumlah yang tampak tidak pasti ini karena beberapa delegasi khususnya yang datang dari Rusia meminta agar namanya tidak dicantumkan secara resmi. Dengan kata lain mereka datang secara ilegal. Beberapa delegasi tidak mau repot dengan mendaftar secara resmi karena mereka mungkin tidak menyadari sedang menghadiri kongres yang sangat bersejarah. Sebab, lima puluh tahun kemudian cita-cita mendirikan negara Israel berhasil diwujudkan dengan mengusir dan merampas tanah dari bangsa Palestina.

Pintarnya Herzl mengorganisasi Kongres I Zionis di Basle ini terlihat dari rapinya administrasi maupun agenda acara yang dibicarakan. Semua peserta yang hadir sebelum memasuki arena kongres sudah mendapatkan materi yang tercetak rapi. Masing-masing delegasi mendapatkan badge yang dirancang oleh Bodenheimer. Badge ini merupakan lingkaran biru dengan garis tepi merah dengan lambang singa dan bintang david sebanyak 12 buah. Di tengah-tengahnya terdapat kata-kata: ''Berdirinya negara Yahudi merupakan satu-satunya jawaban yang masuk akal bagi penyelesaian masalah Yahudi''.

Sebagai wartawan profesional yang bekerja untuk koran Neue Freie Presse, Herzl mengerti benar pentingnya media massa dalam menyebarkan ide-idenya. Jauh sebelum orang menyadari pentingnya PR (public relations), Herzl sudah mengetahui pentingnya memanfaatkan media untuk kepentingannya. Koran Die Welt yang saat itu tirasnya cukup besar mendapat layanan khusus. Sebagai imbalannya, koran ini pun memuat edisi khusus Kongres I Zionis tersebut. Publikasi mengenai kongres juga terdapat pada koran-koran Eropa lainnya, seperti The Times of London, The Daily News, The Daily Mail, The Spectator, dan Pall Mall Gazette di Inggris. Koran Jerman yang memberitakan secara besar-besaran ialah Frankfurter Zeitung, Kolnische Zeitung. Koran-koran besar di sejumlah negara lain juga memuat berita kongres itu, misalnya di Hongaria, Rusia, Polandia, Swiss, Amerika Serikat, dan Prancis. Dengan demikian dari segi propaganda dan perebutan opini publik, Herzl sukses besar.

Kongres yang berlangsung selama tiga hari itu bisa berlangsung mulus karena sejumlah masalah pokok sudah diselesaikan dalam pertemuan pra-kongres yang berlangsung selama dua hari. Dalam pertemuan khusus ini berhasil ditunjuk 7 orang komite pelaksana yang diketuai Max Nordau. Mereka bertanggung jawab atas lancarnya sidang-sidang yang dilaksanakan. Meski demikian Herzl semula sempat ragu bahwa dia akan mampu menggelar kongres dengan baik.

Untuk memberi kesan bahwa kongres bukan dihadiri oleh orang-orang ''gembel'' saja, Herzl meminta semua delegasi yang akan memasuki ruang sidang memakai baju resmi, yakni jas panjang dan dasi putih. Ketika Nordau sebagai ketua pengarah sidang muncul di arena kongres hanya dengan mengenakan jaket biasa, Herzl memaksanya balik ke hotel dan mengganti dengan stelan resmi itu. Nordau berhasil dirayu Herzl agar ganti pakaian dan dia kemudian dipeluk pendiri Zionis itu dengan hangat. Seperti yang diharapkan Herzl, kongres berjalan lancar dan khususnya acara pembukaan berlangsung khidmat.

Konon, para peserta banyak yang mencucurkan air mata. Mereka terharu, untuk pertama kalinya warga Yahudi yang terserak-serak di berbagai negara dan berbeda bahasa bisa berkumpul dengan tujuan yang sama: memperjuangkan berdirinya Israel. Meski masih banyak yang sangsi akan mampu mendirikan negara khusus bagi bangsa Yahudi, tetapi langkah positif sudah mereka laksanakan yakni dengan menyatukan tekad dalam cita-cita yang sama.


Konspirasi zionisme

Jika kita mendikusikan masalah Israel dan Zionisme dengan orang Arab atau mereka yang kurang dalam pemahamannya soal Timur Tengah, akan sangat mudah sekali kita terjebak ke dalam teori konspirasi. Banyak dikesankan bahwa Zionisme merupakan konspirasi kaum kolonial untuk melemahkan dunia Arab atau Islam. Tidak pernah dikaji secara mendalam bahwa gerakan Zionisme sukses karena kerja keras para pendukungnya ditambah dengan lemahnya atau cerai berainya bangsa Arab sendiri.

Hal ini bisa dilihat dari daftar siapa yang hadir dalam Kongres I di Basle tersebut. Dari 200 sampai 250 peserta yang hadir, hanya 162 orang yang berani mendaftarkan kehadirannya secara terbuka. Di antara mereka ini, selain Theodore Herzl maka yang mempunyai reputasi internasional hanyalah Israel Zangwill (intelektual Inggris) dan profesor Herman Schapira, pakar matematika dari Universitas Heidelberg, Jerman. Secara umum para delegasi Kongres I adalah kaum kelas menengah Yahudi, seperempat di antaranya kaum pengusaha, industriawan, dan keuangan. Kelompok terbesar ialah sastrawan, mahasiswa, dan kaum profesional seperti pengacara, wartawan, dokter, dan sebagainya. Juga terdapat 11 orang rabbi, seorang penjaga sinagog, seorang petani, seorang pemahat, dua orang ahli stenografi, dan seorang tukang cetak.

Mayoritas dari hadirin ialah kaum modernis dan liberal dalam pandangan agamanya. Ini untuk membedakan dari kelompok Orthodoks yang saat ini mendominasi kehidupan politik Israel. Bahkan, ada pula Yahudi yang ragu-ragu dalam kepercayaannya kepada Tuhan (agnostic). Bisa dikatakan hampir tidak ada kelompok ekstremis seperti kaum messianik karena mereka percaya bahwa kembalinya bangsa Yahudi dengan cara politik merupakan pengingkaran terhadap hukum Tuhan. Bangsa Yahudi, kata mereka, hanya akan kembali ke tanah suci dengan mukjizat.

Dari asal negara, sebagian besar dari Eropa Timur, terutama Rusia, Rumania, Serbia, Bulgaria, Austria, Polandia, Lithuania, dan Latvia. Beberapa kelompok datang dari Eropa Barat, Prancis, Inggris, Swiss, Jerman, dan Amerika Serikat. Mungkin yang pantas dicatat ialah tidak tampak wakil Yahudi dari negara-negara Arab atau Islam yang dikenal sebagai kaum Sephardim. Dengan demikian, sebenarnya Kongres I Zionis adalah Kongresnya Yahudi Ashkhenazi atau Yahudi Eropa.

Fakta ini menunjukkan bahwa ''masalah Yahudi'' (the Jewish question) adalah masalah Eropa. Bangsa Yahudi di dunia Arab atau Sephardim yang hidup berabad-abad lamanya dengan umat Islam tidak menghadapi masalah yang serius. Persoalan antara Yahudi dan Arab baru muncul justru setelah lahirnya Israel. Edward Said, intelektual Amerika terkemuka kelahiran Yerusalem mencatat bahwa di masa kecilnya sebelum adanya Israel, hubungan masyarakat Islam, Kristen, dan Yahudi di Palestina cukup baik. Memang sekali-kali muncul ketegangan tetapi masih dalam batas-batas yang wajar. Setelah gelombang Zionisme memasuki tanah Palestina dengan Deklarasi Balfour 1921, kerusuhan antara komunitas makin memuncak.

Setelah melalui perdebatan yang cukup seru, Kongres yang berlangsung selama tiga hari ini memutuskan empat pokok program kerja. Hal yang terpenting ialah disepakati bahwa Zionisme merupakan suatu gerakan yang bertujuan mendirikan ''perumahan'' bagi bangsa Yahudi di Palestina melalui jalan hukum. Untuk itu dirumuskan empat tujuan pokok sebagai berikut:

Pertama, memajukan tanah Palestina dengan hasil karya petani, seniman, dan pedagang Yahudi. Kedua, mengorganisasikan dan mempersatukan semua bangsa Yahudi dengan berbagai cara yang tepat sesuai dengan kondisi lokal dan sesuai dengan aturan umum yang berlaku di masing-masing negara. Ketiga, memperkuat rasa kebangsaan dan rasa kesadaran nasional Yahudi. Keempat, mempersiapkan berbagai tindakan dalam upaya mendapatkan izin pemerintah yang diperlukan bagi dicapainya tujuan Zionisme.

Semua program ini menjadi tanggung jawab kongres yang dalam sehari-hari ditangani oleh sebuah badan eksekutif di bawah pimpinan Herzl. Dialah, dengan pengalamannya sebagai wartawan internasional mulai menggarap beberapa politisi dan pejabat pemerintah di Barat untuk memberikan dukungan bagi Zionisme.

Manipulasi sejarah

Tidak ada manipulasi sejarah yang lebih dahsyat dari pada yang dilakukan kaum Zionis terhadap bangsa Palestina. Kongres Zionis I di Basle merupakan titik balik dari sejarah usaha perampasan tanah Palestina dari bangsa Arab. Namun hebatnya, para perampas ini tidak dianggap sebagai ''perampok'' tetapi malahan dipuja sebagai ''pahlawan'' dan bangsa Arab yang melawannya dianggap sebagai ''teroris'' dan penjahat yang perlu dihancurkan.

Salah satu kunci untuk memahami semua ini ialah karena sejak Kongres I kaum Zionis sudah mengerti kunci perjuangan abad XX yakni: diplomasi, lobi, dan penguasaan media massa. Herzl sebagai seorang wartawan yang berpengalaman dengan tangkas memanfaatkan tiga senjata andal dalam perjuangan politik abad modern ini. Sejak Kongres I, dia sangat rajin melobi para pembesar di Eropa, mendekati wartawan, dan melancarkan diplomasi ke berbagai negara. Hasilnya sungguh luar biasa. Zionisme lantas diterima sebagai gerakan politik yang sah bagi usaha merampas tanah Palestina untuk bangsa Yahudi.

Tokoh-tokoh Yahudi banyak terjun ke media massa, terutama koran dan industri film. Hollywood misalnya didirikan oleh Adolf Zuckjor bersaudara dan Samuel-Goldwyn-Meyer (MGM). Dengan dominasi yang luar biasa ini, mereka berhasil mengubah bangsa Palestina yang sebenarnya adalah korban kaum Zionis menjadi pihak ''penjahat''.

Edward Said, dalam bukunya Blaming The Victims secara jitu mengungkapkan bagaimana media massa Amerika menciptakan gambaran negatif bangsa Palestina. Sekitar 25 persen wartawan di Washington dan New York adalah Yahudi, sebaliknya hampir tidak ada koran atau TV Amerika terkemuka yang mempunyai wartawan Arab atau Muslim. Kondisi ini berbeda dengan media Eropa yang meskipun dalam jumlah terbatas masih memiliki wartawan Arab atau muslim. Dengan demikian laporan tentang Palestina di media Eropa secara umum lebih ''fair'' daripada media Amerika.

Edward Said yang terkenal dengan bukunya Orientalism (Verso 1978), menguraikan apa yang dilakukan kaum Zionis terhadap bangsa Palestina merupakan praktik kaum Orientalis yang sangat nyata. Pertama, sejarah ditulis ulang, yakni Palestina sebelum berdirnya Israel ialah: wilayah tanpa bangsa untuk bangsa yang tidak mempunyai tanah air. Kedua, bangsa Palestina yang menjadi korban dikesankan sebagai bangsa biadab yang jadi penjahat. Ketiga, tanah Palestina hanya bisa makmur setelah kaum Zionis beremigrasi ke sana.

Yerusalem dan tanah Palestina tampaknya akan semakin panas. Zionisme yang semula dimaksudkan sebagai pemecahan terhadap masalah Yahudi (Eropa) ternyata malahan menimbulkan masalah yang baru: yakni persoalan Palestina yang sampai sekarang tidak pernah selesai.


3. JEJAK DI INDONESIA & ASIA TENGGARA

>Jaringan Yahudi di Indonesia

Baca : Wawancara Ridwan Saidi : Melacak Zionis di Indonesia
Dengan judul Sahabat Akrab, foto Reuters yang dimuat sejumlah harian ibukota pekan lalu memperlihatkan Menlu AS Condoleeza Rice berjabatan tangan dengan PM Israel Ehud Omert di Jerusalem. Keduanya tertawa-tawa, seolah-olah puas karena pasukan Israel berhasil melakukan pembunuhan massal terhadap rakyat Lebanon dan Palestina -- kebanyakan diantaranya wanita dan anak-anak.

Israel yang mendapat dukungan AS juga mempergunakan senjata-sernjata pemusnah massal yang dinyatakan terlarang oleh konvensi Jenewa. Amerika Serikat yang kini makin terus terang membela Israel, menolak gencatan senjata dan menghendaki penyerbuan sekutunya itu ke Lebanon tanpa menghiraukan berapapun korban jiwa. Sementara, pakar hukum dari sebuah universitas ternama di AS tidak menyebutkan serangan Israel itu sebagai kejahatan perang.

Itulah sikap negara imperialis yang mengklaim kampiun hak azasi manusia (HAM). HAM memang milik mereka, bukan milik kita. Sementara PBB tidak berdaya melihat kekejamaan di luar perikemanusiaan itu. Bung Karno pernah menyatakan bahwa PBB nyata-nyata menguntungkan Israel dan merugikan negara-negara Arab. Pernyataan itu dikemukakan saat Indonesia keluar dari organisasi dunia tersebut.

Konon, warga Yahudi sudah sejak kolonial Belanda banyak berdiam di Indonesia, khususnya di Jakarta. Pada abad ke-19 dan 20 serta menjelang Belanda hengkang dari Indonesia, ada sejumlah Yahudi yang membuka toko-toko di Noordwijk (kini Jl Juanda) dan Risjwijk (Jl Veteran) -- dua kawasan etlie di Batavia kala itu -- seperti Olislaeger, Goldenberg, Jacobson van den Berg, Ezekiel & Sons dan Goodwordh Company.

Mereka hanya sejumlah kecil dari pengusaha Yahudi yang pernah meraih sukses. Mereka adalah pedagang-pedagang tangguh yang menjual berlian, emas dan intan, perak, jam tangan, kaca mata dan berbagai komoditas lainnya.

Sejumlah manula yang diwawancarai menyatakan, pada tahun 1930-an dan 1940-an jumlah warga Yahudi di Jakarta banyak. Jumlahnya bisa mencapai ratusan orang. Karena mereka pandai berbahasa Arab, mereka sering dikira keturunan Arab. Sedangkan Abdullah Alatas (75 tahun) mengatakan, keturunan Yahudi di Indonesia kala itu banyak yang datang dari negara Arab. Maklum kala itu negara Israel belum terbentuk. Seperei keluarga Musri dan Meyer yang datang dari Irak.

Di masa kolonial, warga Yahudi ada yang mendapat posisi tinggi di pemerintahan. Termasuk gubernur jenderal AWL Tjandra van Starkemborgh Stachouwer (1936-1942).

Sedangkan Ali Shatrie (87) menyatakan bahwa kaum Yahudi di Indonesia memiliki persatuan yang kuat. Setiap Sabat (hari suci umat Yahudi), mereka berkumpul bersama di Mangga Besar, yang kala itu merupakan tempat pertemuannya.

Menurut majalah Sabili, dulu Surabaya merupakan kota yang menjadi basis komunitas Yahudi, lengkap dengan sinagognya yang hingga kini masih berdiri.

Sedangkan menurut Ali Shatrie, mereka umumnya memakai paspor Belanda dan mengaku warga negara kincir angin. Sedangkan Abdullah Alatas mengalami saat-saat hari Sabat dimana warga Yahudi sambil bernyanyi membaca kitab Talmut dan Zabur, dua kitab suci mereka.

Pada 1957, ketika hubungan antara RI-Belanda putus akibat kasus Irian Barat (Papua), tidak diketahui apakah seluruh warga Yahudi meninggalkan Indonesia. Konon, mereka masih terdapat di Indonesia meski jumlahnya tidak lagi seperti dulu. Yang pasti dalam catatan sejarah Yahudi dan jaringan gerakannya, mereka sudah lama menancapkan kukunya di Indonesia. Bahkan gerakan mereka disinyalir telah mempengaruhi sebagian tokoh pendiri negeri ini. Sebuah upaya menaklukkan bangsa Muslim terbesar di dunia (Sabili, 9/2-2006).

Dalam buku Jejak Freemason & Zionis di Indonesia disebutkan bahwa gedung Bappenas di Taman Surapati dulunya merupakan tempat para anggota Freemason melakukan peribadatan dan pertemuan.

Gedung Bappenas di kawasan elit Menteng, dulunya bernama gedung Adhuc Stat dengan logo Freemasonry di kiri kanan atas gedungnya, terpampang jelas ketika itu. Anggota Freemason menyebutnya sebagai loji atau rumah syetan. Disebut rumah syetan, karena dalam peribadatannya anggota gerakan ini memanggil arwah-arwah atau jin dan syetan, menurut data-data yang dikumpulkan penulisnya Herry Nurdi.

Freemasonry atau Vrijmetselarij dalam bahasa Belanda masuk ke Indonesia dengan beragam cara. Terutama lewat lembaga masyarakat dan pendidikan. Pada mulanya gerakan itu menggunakan kedok persaudaraan kemanusiaan, tidak membedakan agama dan ras, warna kulit dan gender, apalagi tingkat sosial di masyarakat.

Dalam buku tersebut disebutkan, meski pada tahun 1961, dengan alasan tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, Presiden Sukarno melakukan pelarangan terhadap gerakan Freemasonry di Indonesia. Namun, pengaruh Zionis tidak pernah surut. Hubungan gelap 'teman tapi mesra' antara tokoh-tokoh bangsa dengan Israel masih terus berlangsung.



Mengendus Jejak Zionis

''Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang musyrik.'' (QS Al-Maidah: 82)


Ayat di atas merupakan peringatan Allah SWT tentang bahaya Yahudi bagi umat Islam. Karena itulah, umat Islam harus senantiasa waspada terhadap segala sepak terjang dan tipu daya Yahudi.

Satu dari sekian lini yang dibangun oleh Yahudi adalah Freemasonry, yang merupakan gerakan rahasia terbesar, dan boleh jadi tertua di dunia. Freemasonry berpengaruh di seluruh pusat kekuasaan, lebih-lebih Amerika. Bahkan, gerakan ini pada masanya pernah berkiprah dan menjalankan agenda-agendanya di Indonesia. Sampai sekarang hal itu masih terus berlangsung. Mungkin hingga Hari Kiamat nanti.

Hal itu merupakan inti pesan buku ini. Penulisnya, seorang wartawan Muslim yang gigih, mengupas jejak, gerak-gerik dan memprediksi agenda Freemasonry di Indonesia yang merupakan negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

Dalam acara bedah bukunya yang diadakan dalam rangka Islamic Book Fair (IBF) di Senayan Jakarta, pekan silam, penulis menegaskan bahwa gerakan Freemasonry dan Zionis mengembangkan sayapnya di Indonesia melalui lembaga-lembaga pendidikan serta jaringan yang mengarah pada pengembangan ilmu pengetahuan. Gerakan tersebut hendak melakukan sekularisasi di negeri-negeri Muslim.

Namun, hal tersebut gagal dan sekarang mereka mengubah strategi dengan meliberalkan negeri-negeri kaum Muslim. Hal ini dapat dirasakan pada acara-acara yang ditayangkan di stasiun televisi serta pola hidup beberapa universitas yang mengaku di bawah Islam namun mengusung Islam liberal.

Sejarawan Islam, Alwi Alatas, mengungkapkan di Indonesia telah tampak dengan jelas jejak-jejak Zionis. ''Isu-isu seputar gerakan rahasia Yahudi internasional di Tanah Air perlu terus diteliti, dibongkar, agar umat tidak lengah. Buku Jejak Freemason dan Zionis di Indonesia merupakan salah satu upaya ke arah itu,'' tandas Alwi.


> Gerakan Freemasonry di Asia Tenggara

PADA setiap negara, nama perkumpulan Free-masonry itu berbeda-beda. Ada yang bersifat lokal ada pula yang merupakan cabang dari luar negeri, ada pula yang menghimpun semua aliran pemuda dan organisasi kepemudaan dari segala macam gerakan: Katholik, Budha, Islam, Protestan, sekuler, sosialis, kebangsaan dan sebagainya. Tetapi pimpinannya harus seorang anggota Freemasonry, ada juga seorang yang bodoh dalam agama lalu diasuh Freemason. Karena dianggap mengun-tungkan bagi penguasa, maka aliran-aliran Free-masonry didukung oleh penguasa, dan kebanyakan dari penguasa itu sendiri buta tuli tentang gerakan Freemasonry, dan hanya melihatnya sebagai gerakan amal kebajikan umum. Jika kita kaji, hampir semua gerakan masa atau organisasi masa yang berupa organisasi politik ataupun organisasi amal, telah dimasuki jarum-jarum Freemasonry.

Hampir semua organisasi kebangsaan di dunia ini, mendasarkan ide gerakannya pada prinsip-prinsip Freemasonry. Dan salah satu ciri khasnya, hampir semua organisasi kebangsaan bersikap anti pati, atau sekurang-kurangnya melirik dengan cibiran bibir terhadap Islam.

Freemasonry di negara-negara Asia dapat disebutkan antara lain: Thailand dan Malaysia

THAILAND
Aliran Freemasonry dimasukkan oleh orang-orang Inggris dan Perancis yang ingin menguasai Siam sehingga menimbulkan krisis Siam. Krisis Siam mulai 1893-1896 M.

Freemasonry yang dimasukkan oleh orang Siam, berupa gagasan-gagasan sekularisasi yang diteri-manya manakala orang-orang Siam itu belajar di luar negeri seperti di Inggris. Diantara orang Freemasonry yang terkenal di Siam adalah Pridi Banamyong dan Phya Bahol Sena atau Bahol Balabayuha pada 1955 M.

Di Thailand Selatan banyak umat Islam dan dianggap sebagai api dalam sekam, karena itu pemerintah Thailand berusaha menggunakan taktik Freemasonry menghancurkannya sedikit demi sedikit.

Daerah yang sekarang disebut Thailand selatan pada masa dahulu berupa kesultanan-kesultanan yang merdeka dan berdaulat, diantara kesultanan yang terbesar adalah ?Patani?.

Pada abad ke empat belas masuklah Islam ke kawasan itu, raja Patani pertama yang memeluk Islam ialah Ismailsyah.

Pada 1603 kerajaan Ayuthia di Siam menyerang kerajaan Patani namun serangan itu dapat digagal-kan.

Pada 1783 Siam pada masa raja Rama I Phra Culalok menyerang Patani dibantu oleh oknum-oknum orang Patani sendiri, sultan Mahmud pun gugurlah, meriam Sri Patani dan harta kerajaan dirampas Siam dan dibawa ke Bangkok. Maka Tengku Lamidin diangkat sebagai wakil raja atas perintah Siam tetapi kemudian ia pun berontak lalu dibunuh dan digantikan Dato Bangkalan tetapi ia pun memberotak pula.

Pada masa raja Phra Chulalongkorn tahun 1878.M Siam mulai mensiamisasi Patani sehingga Tengku Din berontak dan kerajaan Patani pun dipecahlah dan unit kerajaan itu disebut Bariwen. Sebelum peristiwa itu terjadi sesungguhnya pada 1873 M Tengku Abdulqadir Qamaruzzaman telah menolak akan penghapusan kerajaan Patani itu. Kerajaan Patani dipecah dalam daerah-daerah kecil Patani, Marathiwat, Saiburi, Setul dan Jala.

Pada 1909 M Inggris pun mengakui bahwa daerah-daerah itu termasuk kawasan Kerajaan Siam. Dan pada tahun 1939 M, Nama Siam diganti dengan Muang Thai.

Usaha-usaha Siamisasi yang sejalan dengan Freemasonry itu:
Bahasa Siam menjadi bahasa kebangsaan di kawasan Selatan, di sekolah-sekolah merupakan bahasa resmi, tulisan Arab Melayu digantikan tulisan Siam yang berasal dari Palawa.

Pada 1923 M, beberapa Madrasah Islam yang dianggap ekstrim ditutup, dalam sekolah-sekolah Islam harus diajarkan pendidikan kebangsaan dan pendidikan etika bangsa yang diambil dari inti sari ajaran Budha.

Pada saat-saat tertentu anak-anak sekolah pun harus menyanyikan lagu-lagu bernafaskan Budha dan kepada guru harus menyembah dengan sembah Budha. Kementrian pendidikan memutar balik sejarah : dikatakannya bahwa orang Islam itulah yang jahat ingin menentang pemerintahan shah di Siam dan menjatuhkan raja.

Orang-orang Islam tidak diperbolehkan mempu-nyai partai politik yang berasas Islam bahkan segala organisasi pun harus berasaskan: ?Kebang-saan?. Pemerintah pun membentuk semacam pangkat mufti yang dinamakan Culamantri,

biasanya yang diangkat itu seorang alim yang dapat menjilat dan dapat memutar balik ayat sehingga ia memfatwakan haram melawan kekuasaan Budha.

Pada saat-saat tertentu dipamerkan pula segala persenjataan berat, alat-alat militer. Lalu mereka mengundang ulama Islam untuk melihat-lihat, dengan harapan akan tumbuh rasa takut untuk berontak. Akan tetapi orang-orang yang teguh dalam keislamannya itu tetap berjuang fi sabilillah, menegakkan sebuah negeri yang berdaulat berasas Islam ?Republik Islam Patani?.

MALAYSIA, Freemasonry dan segala unsur pahamnya itu dimasukkan oleh penjajah Inggris sehingga orang-orang cerdik pandai Malaysia itupun berpaham sekuler dan berpihak pada Inggris ataupun ingin bebas tetapi tidak mau berasaskan Islam walaupun mereka sendiri mengaku ber-agama Islam.

Organisasi-organisasi Freemasonry tersebar di Malaysia itu dengan pelbagai bentuk ada berdasar-kan kebangsaan ataupun organisasi sosial atau pun cabang dari Freemasonry Inggris.

Segala upacara yang sekuler dikerjakan dan Islam hanya terbatas pada adat, karena jarum Freemasonry telah masuk dalam tubuh gerakan kemerdekaan, maka partai-partai pun tidak mau berdasarkan Islam dan tetap sekuler walaupun adat agama adakalanya dibawa juga seperti salam dan bismillah seperti tercantum dalam konstitusinya itu.

di BIRMAkaum Freemasonry dibawa oleh Inggris di antara tokoh-tokohnya yang terkenal : Thakin. Islam di Birma hampir mengalami seperti di Thailand bahkan ada usaha mengusir mereka ataupun menjadikannya mereka sekuler, Islam banyak terdapat di Arakan dan Semelang pada tanah yang berbatasan dengan Patani.

Di FILIPINA umat Islam dikikis habis tetapi tetap bertahan tak mengenal menyerah, paham-paham Freemasonry dimasukkan oleh U.S.A. Sehingga terdapat gerakannya yang berterang-terang. Sebagian besar umat Islam Filipina, terdapat di daerah selatan dan Sulu. Siasat pemerintah Filipina untuk menghancurkan Islam ditempuh dengan berbagai cara, antara lain:
1. Kekerasan sehingga timbul Gerakan Pembebasan Moro untuk melepaskan diri.
2. Melalui pendidikan dengan mensekulerkan anak-anak Islam dan memutar balik fakta sejarah, diharapkannya anak-anak Islam itupun jauh dari Islam.
3. Membendung ajaran dari luar sehingga daerah Islam terisolisasi dan terbelakang.
4. Membuat Islam tandingan yang mengiakan perintah Nasrani.

SINGAPURA
Kaum Freemasonry leluasa bergerak dan didu-kung oleh pemerintah yang sekuler itu. Bahkan markas Freemasonry terbesar terdapat di Singapura. Segala jenis gerakan Freemasonry pun ada. Organisasi-organisasi ini ada sebagian langsung berhubungan dengan negara Israel.

Orang-orang Freemasonry Asia Tenggara biasa mengadakan semacam musyawarah lengkap dengan bantuan pemerintah Singapura sendiri, datanglah utusan-utusan dari Kampuchea, Indo-nesia, Laos, Malaysia, Singapura sendiri, Birma dan beberapa peninjau dari Australia, Inggris dan Israel.

INDONESIA
Indonesia adalah negara Asia Tenggara yang masuk daftar terbesar, dan bekas jajahan Belanda. Maka dalam sejarah Belanda sendiri, Negeri Belanda adalah tempat pertemuan Freemasonry se-Eropa. Di negeri Belanda dan Belgia kaum Free-masonry diperbolehkan, dan banyak anggota gerakan itu dari para pejabat pemerintah kerajaan Belanda.

Menurut analisis kaum orientalis, bahwa bangsa-bangsa Asia Tenggara itu mudah untuk dimasuki jarum-jarum Freemasonry, karena ada tabiat umum yang disebut Tiga Tabiat Tercela, yaitu.: Malas, Pendek Pikiran dan Suka Latah.

Dengan memanfaatkan ketiga sifat itulah, kaum Freemasonry bergerak di Asia Tenggara, mendapatkan tempat yang subur di Indonesia, sekali-pun penduduknya mayoritas beragama Islam. Akan tetapi sebagian besar dari mereka, tidak menganut ajaran Islam yang sesungguhnya. Mereka ini, di Jawa disebut kaum abangan; dan di daerah lainnya, walaupun mereka itu mengaku beragama Islam tetapi tidak berjiwa Islam, adat istiadatnya yang merupakan campuran adat setempat, animis, Hindu, Budha dan Nasrani.

Menurut Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia, kerajaan-kerajaan seperti Demak di Jawa, kerajaan Bone di Sulawesi, kerajaan Pagarruyung di Sumatra walaupun disebut kerajaan Islam tetapi dalam tata cara dan adat istiadat mereka masih memuja benda-benda azimat hukum rajam, potong tangan dan sebagainya, belum pernah diberlaku-kan di kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia itu. Bahkan jika kita perhatikan keadaan Yogyakarta dan Surakarta yang di anggap bekas Islam itu yang tampak hanya upacara ?syirik?.

Gerakan kembali kepada Qur?an dan Sunnah di Indonesia, mendapat tantangan berat dari penguasa dan juga dari kalangan mereka yang disebut muslim.

Freemasonry dengan segala pengaruhnya itu telah masuk ke Indonesia sejak masa penjajahan. Gerakan-gerakan kesukuan seperti Budhi Utomo, Paguyuban Pasundan dan sebagainya. Dalam tingkah gerak dan upacara para pimpinannya, sejalan dengan paham Freemasonry dalam mem-benci Islam. Ki Hajar Dewantara yang dianggap tokoh Nasional itu telah memasukkan paham Freemasonry pada anak didiknya. Taman Siswa adalah sebuah lembaga pendidikan sekuler yang anti pati terhadap Islam, ia menolak pendidikan agama dan ia membuat pendidikan moral sendiri yang disebut Budi Pekerti. Dalam kepercayaannya seolah-olah menolak adanya Tuhan Maha Pengatur, segala sesuatu itu ia sebutkan sebagai Kodrat alam.

Taman Siswa berusaha menjauhkan anak-anak Islam dari agamanya sendiri, jadilah ia anak sekuler anak yang acuh terhadap agama atau menjadilah ia anak yang menganggap bahwa semua agama itu sama dan semua agama itu baik.

Partai-partai kebangsaan di Indonesia berpola dari partai kebangsaan Perancis ciptaan: Free-masonry. Ir. Soekarno dalam semangat juangnya itu ingin meniru jejak Kamal Ataturk, anggota Freemasonry dari Turki. Dalam tulisan-tulisannya banyak di muat puji-pujian pada pimpinan Turki yang ber-usaha menghancurkan umat Islam itu.

Sejak awal penjajahan Belanda, mereka telah berusaha sekuat tenaga untuk melumpuhkan Islam itu dengan jalan-jalan politik Freemasonry. Seperti misalnya, memberikan para alim ulama surat pengangkatan, dan menetapkan buku-buku pedo-man yang boleh jadi rujukan, dan buku apa yang terlarang supaya mereka mendidik murid-murid-nya terbatas pada rukun Iman, atau rukun Islam saja ditambah hikayat-hikayat yang penuh takhayul.

Selain itu, pemerintah Belanda mengambil beberapa orang keturunan Yahudi Belanda untuk mengendalikan umat Islam di Indonesia, maka diputuslah: Gobe, Snock van Horgronje, Van der Plass dan sebagainya. Organisasi teratur yang pertama yang berbadan hukum ialah Sarikat Dagang Islam pada tahun 1903 dan kelak berganti nama menjadi Sarikat Islam yang bergerak dalam bidang politik.

Pada tahun 1914 datanglah ke Semarang orang-orang sosialis dan aktifis Freemasonry Belanda, mereka sengaja didatangkan untuk memporak porandakan Sarikat Islam. Mereka adalah: H.F.J.M Sneevliet, J.A. Brandsteder, H.W. Deker dan P. Bergsma. Mereka mendirikan Indische Sociaal Democratiesche Vereniging.

Pada tahun 1917 M gerakan Freemasonry membangun jaringan-jaringan pada Sarikat Islam. Selanjutnya, pada tahun 1918 M Sarikat Islam pun dapat di pecah belah dalam dua aliran, yakni Sarikat Islam sebagai asas, lalu Sarikat Islam yang telah dimasuki Freemasonry itu dengan unsur-unsur Marxisme-nya, dinamakanlah Sarikat Islam Kiri atau Revolusioner Sosial dan di pimpin oleh Muso, Alimin, Tan Malaka dan sebagainya.

Pada tahun 1920 I.S.D.V dengan politik Free-masonrynya itu sengaja memecah diri, ada aliran kanan yang dinamakan Indische Sociaal Demokrasi dan ada aliran kiri yang menyatukan diri dengan Sarikat Islam Kiri menjadilah ?Sarikat Merah?, Sarikat Merah pun pada awal 1919 M mengirimkan utusannya ke Moskwa, dalam membentuk Komin-tern (Komunis Internasional) yang berpusat di Kremlin Moskwa itu.

Pada 23 Mei 1920 M terbentuklah Partai Komu-nis Indonesia dibawah pimpinan Semaun, Darsono, anggotanya : Baars.

Pada 12 Nopember 1926 timbullah Partai Nasional Indonesia dan Gerindo, Partai Nasional Indonesia itu berasaskan Marhaenisme, paham marhaen yang di ambil dari nama seorang petani Bandung: Marhaen, yang kemudian menjadi akronim dari Marxisme, Haegel dan Nasionalisme.

Di Indonesia pada masa itu banyak timbul gerakan-gerakan Partai Nasional, dan sering menumbulkan perdebatan dengan tokoh-tokoh Islam, karena sikap golongan kebangsaan yang menghina Islam. Ir. Soekarno pada satu segi menerima Islam yang dibawakan oleh almarhum Ustadz Hassan bin Ahmad, tetapi dalam segi lain Soekarno menolaknya, ia tidak mau menjadikannya sebagai asas.

Pada tulisan-tulisan Soekarno pada 1927 M telah dirintislah penyatuan paham Nasionalisme, Islam dan Marxisme. Lihat dalam: Di bawah Bendera Revolusi jilid pertama.

Pada hakekatnya kaum Nasionalisme itu menolak Islam walaupun sebagian anggotanya itu mengaku beragama Islam.

Mereka hanya meng-anggap Islam hanya salah satu adat dan keper-cayaan bangsa Arab, bahkan pernah salah seorang diantara mereka mengatakan: ?Digul lebih baik dari pada Mekah!?. Jika kita teliti gerak-gerik kaum kebangsaan, ucapan-ucapannya, tulisan-tulisannya dapat ditarik kesimpulan, bahwa mereka sebenarnya adalah pelaksana dari program Freemasonry di Indonesia.?
baca :
DOKTRIN ZIONISME DAN IDIOLOGI PANCASILA
Menguak Tabir Pemikiran Politik Founding Father RI

> Symbol Pagan “Sun God” pada Konser 70 Sang Legenda titiek pusp
Pada tanggal 14 Nopember 2007 lalu, secara tak sengaja saya menonton acara "Konser Karya Abadi Sang Legenda 70 Tahun Titiek Puspa" di TransTV yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia dan Pejabat Tinggi Negara lainnya yang tumpah ruah bergabung dengan para selebritis papan atas. Titiek Puspa adalah tokoh lintas zaman sehingga acara tersebut bisa dipastikan ditonton oleh berbagai lapisan masyarakat dan akan menjadi santapan yang paling empuk bagi kaum kapitalis "untuk memasang iklan". Namun ada satu hal yang sangat mengganjal pikiran dan hati nurani saya, yang mana latar belakang panggung secara terang benderang didominasi oleh Symbol "Sun God/Dewa Matahari"

Tulisan ini bukanlah untuk berpolemik tentang "hakekat" acara tersebut, namun bila kita kaitkan dengan sejarah "pagan mesir kuno" dan berbagai symbol "Illuminati" maka bisa jadi apa yang di sinyalir sebelumnya bahwa Indonesia bukan mungkin saja tetapi sudah menjadi bagian dari "Skenario Asing" dalam agenda jahatnya untuk mewujudkan "New World Order" diantaranya Generasi Muda Indonesia yang jauh dari agama & Tuhan.

SBY Hadiri Konser Titiek Puspa
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghadiri Konser Karya Abadi Sang Legenda 70 Tahun Titiek Puspa di PRJ, Kemayoran, Jakarta, Rabu (14/11). Dalam kesempatan itu, Presiden memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Titiek Puspa atas nama rakyat dan bangsa Indonesia atas curahannya terhadap seni dan budaya bangsa.

Presiden Yudhoyono menonton konser ini didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono dan beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu seperti Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik. Pada konser tersebut, Titiek Puspa sempat menyindir Presiden karena tidak adanya music hall di Indonesia.

Konser 70 Tahun Titiek Puspa antara lain dimeriahkan oleh Euis Darliah, Krisdayanti, Melly Goeslow, Gita Gutawa dan Vina Panduwinata. Sepanjang kariernya, Titiek Puspa pernah mendapat penghargaan Satya Lencana Karya Wira dari presiden pada tahun 1979, hadiah seni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 1999 serta Bronze Prize World Song Festival.(NTF/MetroTV)


4.PROYEK PENJAJAHAN


> Doktrin Perang Dalam Talmud

Bagian 1

London, musim panas 1982. Malam demi malam siaran teve dihiasi dengan pemberitaan keadaan terkini tentang serangan Israel ke Lebanon. Lewat udara dan darat, tentara zionis itu membombardir wilayah-wilayah di Lebanon yang dituding sebagai tempat persembunyian pejuang-pejuang Palestina.

Salah seorang warga London yang setia menyimak perkembangan serangan Israel ke Lebanon itu adalah Ang Swee Chai, seorang perempuan, dokter ortopedis kelahiran Malaysia. Sebagai seorang tenaga medis, Dokter Ang begitu miris melihat banyaknya korban sipil yang jatuh akibat serangan itu yang terdiri dari anak-anak kecil dan perempuan tak berdosa.

Dalam bukunya yang menggetarkan “From Beirut to Jerusalem” (Kualalumpur, 2002), Dokter Ang menulis, “Lebanon dan Beirut adalah nama-nama asing bagiku. Sedangkan Israel sebaliknya. Gereja telah mengajarkanku bahwa anak-cucu bangsa Israel adalah anak-anak pilihan Tuhan. Teman-temanku sesama Kristiani mengatakan bahwa berkumpulnya orang-orang Yahudi dari seluruh penjuru dunia di Negeri Israel adalah pemenuhan janji Tuhan yang terdapat dalam pengabaran-pengabaran di Kitab Injil. ”


“Aku berpihak pada Israel untuk alasan lain, ” lanjutnya, “Di London, aku menghabiskan waktu berjam-jam menonton acara teve yang menyiarkan penderitaan luar biasa orang-orang Yahudi di tangan Nazi. …Penciptaan Negara Israel, yang memberi semua orang Yahudi sebuah rumah yang membuat mereka terbebas dari penganiayaan dan siksaan, menurutku adalah suatu tindak keadilan—bahkan suatu keadilan dari Tuhan. ”

Namun pandangan dokter Ang berbalik seratus delapanpuluh derajat ketika lewat layar kaca dirinya menyaksikan kebrutalan yang dilakukan tentara Israel terhadap para pengungsi Palestina di Lebanon.

“Ini benar-benar membuatku marah. Aku tidak bisa memahami mengapa Israel melakukan hal demikian. …Dalam Kitab Perjanjian Lama, raksasa Goliath adalah termasuk orang Filistin penakluk yang meneror lawan-lawannya. Kisah David dan Goliath menjadi salah satu kisah kesukaanku. Pada anak-anak kecil aku suka sekali bercerita bagaimana si kecil David bisa mengalahkan si raksasa Goliath, ” tulis Dokter Ang yang sosok tubuhnya sendiri sangat mungil, tingginya hanya 150 sentimeter.

“Meski demikian, dari ulasan teve yang selalu kulihat, tampaknya Israel telah berubah menjadi Goliath; seorang raksasa yang angkuh yang membawa kehancuran, teror, dan kematian kepada saudaranya, Lebanon. …Mengebom orang-orang sipil, dan banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, adalah cara pengecut dalam perang. Apakah Tuhan telah berpaling dari Lebanon?”

Dokter Ang kemudian menulis betapa sedih dirinya menyaksikan kebiadaban yang dipertontonkan ‘bangsa terpilih’ tersebut. “Pertama karena mereka telah disakiti oleh Israel, kedua karena aku seorang Kristen, dan ketiga aku adalah dokter. Aku sama sekali tak habis pikir betapa Israel tega menjatuhkan bom-bom fosfor ke tengah penduduk sipil di dalam kota yang sangat padat tersebut. ”


Tidak Sekadar Membunuh
Penderitaan bangsa Palestina dan Lebanon membuat Dokter Ang berangkat ke Beirut sebagai dokter sukarelawan. Di hari-hari pertama di Lebanon, Dokter Ang telah menjumpai banyak fakta bahwa di wilayah ini Israel telah melakukan semacam uji coba berbagai macam bom-bom terbaru buatan mereka.

Beberapa bom mutakhir Israel tersebut antara lain: Implosion bomb atau vacuum bomb yang dijatuhkan dari udara dan ketika meledak mampu menghisap satu blok bangunan sepuluh lantai ke dalam tanah hanya dalam beberapa detik, membuatnya menjadi tumpukan beton dan mengubur seluruh penghuninya hidup-hidup.

Selain itu ada lagi fragmentation bomb atau cluster bomb, yang juga dijatuhkan dari pesawat tempur. Beberapa puluh meter di atas udara, cluster bomb yang awalnya terlihat hanya satu akan memecah diri menjadi ratusan bola-bola besi kecil seukuran bola tenis dan menyebar dalam radius ratusan meter persegi. Bom-bom kecil ini tidak segera meledak dan tergeletak di dalam tanah. Jika seorang anak kecil mengutak-atiknya karena dikiranya sebuah mainan, maka bom ini akan meledak dan membunuh atau merusak bagian tubuh di anak tersebut. Bom ini biasanya sengaja dijatuhkan di lokasi padat penduduk.

Lalu ada fosfor bomb yang bersifat membakar. “Zat fosfornya menempel di kulit, paru-paru, dan usus para korban selama bertahun-tahun, terus membakar dan menghanguskan serta menyebabkan nyeri berkepanjangan. Para korban bom ini akan mengeluarkan gas fosfor hingga nafas terakhir, ” ujar Doker Ang.

Dalam bukunya, dokter yang bersuamikan seorang warga Inggris ini mengatakan bahwa Israel jelas tidak ingin sekadar membunuh musuh-musuhnya namun juga ingin membuat musuh-musuhnya menderita berkepanjangan sebelum menemui ajal.



Pembantaian Sabra-Shatila
Sabra-Shatila adalah nama dua buah kamp pengungsian Palestina di wilayah Beirut Barat yang letaknya berhimpitan. Selain Sabra-Shatila, ada pula kamp pengungsi Mar Elias, Bour el-Brajneh, dan sebagainya.

Seperti layaknya kamp-kamp pengungsian Palestina lainnya, kamp pengungsian Sabra-Shatila yang luasnya tidak begitu besar dihuni oleh ribuan warga Palestina. Mereka tinggal di dalam kamar-kamar sempit dan kumuh di mana fasilitas sanitasi dan kesehatan sangat tidak layak.

Beberapa pekan bertugas di Beirut, untuk menghentikan serangan membabi-buta yang dilakukan Israel, para pejuang Palestina akhirnya dievakuasi keluar dari Beirut diangkut dengan kapal-kapal laut di bawah kawalan Perancis dan Italia. PBB Mengirim sejumlah pasukan penjaga perdamaian. Sebab itu, Israel kemudian menghentikan serangannya, setidaknya untuk sementara waktu. Ini terjadi beberapa saat mendekati September 1982.

Di Beirut, orang-orang keluar dari tempat perlindungan dan membersihkan semua puing-puing dan jalanan. Harapan hidup kembali bersinar di mata-mata mereka. Bukan itu saja, sesuai permintaan PBB, para ibu-ibu Palestina juga menyerahkan semua senjata api yang tadinya disimpan di dalam rumah sebagai alat penjagaan diri kepada lembaga internasional.

“Harapan akan perdamaian terlihat di mata mereka. Para ibu-ibu Palestina menyerahkan semua senjata yang mereka miliki. Mereka mulai membersihkan jalan dan puing-puing rumahnya. Anak-anak kecil mulai bisa berlarian, bermain di jalan-jalan yang masih terlihat kotor oleh puing-puing yang disingkirkan ke pinggirnya. Mereka sangat yakin bahwa kehidupan akan pulih seperti sedia kala, ” ujar Dokter Ang.

Namun apa yang terjadi sungguh di luar dugaan. Setelah jalan-jalan bersih dari tumpukan karung-karung berisi pasir, bersih dari beton-beton dan batu-batu yang tadinya sengaja dipasang sebagai barikade, setelah keluarga-keluarga Palestina di kamp pengungsian tidak lagi memiliki senjata, maka suatu malam, 14 September 1982, sebuah ledakan besar terdengar di seantero Lebanon. Calon Presiden Lebanon dari kalangan Kristen, Bashir Gemayel terbunuh.

Esok paginya, saat hari masih gelap, udara Lebanon dipenuhi gelegar raungan pesawat-pesawat tempur Israel. Burung-burung besi itu secara royal menjatuhkan bom-bom yang kembali melantakkan Beirut.

Bumi tempat Dokter Ang Swee Chai berpijak dirasakan bergetar oleh deru ratusan tank Merkava milik Israel yang berkonvoi masuk Beirut dan mengepung kamp pengungsian Sabra-Shatila. Tank-tank ini diikuti oleh tentara infanteri Israel dan sekutu mereka, Milisi Phalangis, yang terdiri dari orang-orang Kristen Lebanon bersenjata yang memang dekat dengan kaum Yahudi.

Kamp-kamp pengungsian yang waktu itu hanya dihuni oleh kaum wanita, jompo, dan anak-anak kecil serta bayi, karena para pejuang Palestina yang terdiri dari laki-laki muda telah pergi, kembali senyap. Mereka kembali masuk kembali ke rumah-rumahnya yang telah hancur dan mengunci diri di dalamnya. Kepungan yang dilakukan tank-tank dan tentara Israel sangat rapat sehingga seekor kucing pun tak akan bisa meloloskan diri.(Bersambung/Rizki Ridyasmara/eramuslim)


Bagian 2

Dokter Ang Swee Chai pagi hari segera menuju Rumah Sakit Gaza yang terletak tidak jauh dari kamp pengungsian Sabra-Shatila. Sepanjang hari Beirut Barat dihujani bom yang dimuntahkan dari tank dan pesawat pembom.

“Pukul empat kurang lima belas menit di sore hari, zona pengeboman telah mendekati jarak tiga perempat kilometer dari rumah sakit, orang-orang yang berusaha meninggalkan kamp telah kembali dan mengatakan jika semua jalan yang mengarah ke kamp telah diblokir oleh tank-tank Israel, ” tulis Dokter Ang.

Tidak sampai sejam kemudian, tentara Israel menyerbu Rumah Sakit Akka dan menembak mati para perawat, dokter, dan seluruh pasien. Seluruh perempuan di rumah sakit tersebut diketahui diperkosa dahulu sebelum dibunuh. Orang-orang yang berada di sekitar rumah sakit berlarian ke sana kemari mencari tempat yang dianggapnya aman. Mereka berteriak-teriak bahwa tentara Israel mengejar mereka dengan tank.

Ketika malam tiba, suara dentuman meriam dan ledakan besar tidak lagi terdengar, hanya saja rentetan senapan mesin masih berlangsung sepanjang malam. Langit di atas kamp Sabra-Shatila terang benderang oleh peluru-peluru suar yang ditembakkan oleh tank dan helikopter.

Menjelang pagi, raungan pesawat tempur kembali terdengar disusul suara ledakan keras di sana-sini. Rentetan tembakan tidak pernah berhenti.

“Ini membuatku bertanya-tanya apakah di kamp itu masih ada pejuang-pejuang Palestina?” tanya Dokter Ang keheranan karena ia tahu betul bahwa tidak ada seorang pejuang Palestina pun yang masih ada di kamp.

Ketika hari mulai siang, Dokter Ang kedatangan banyak sekali perempuan-perempuan Palestina yang terluka tembak. Dari mereka Doker Ang mengetahui jika tentara Israel mengawal anggota-anggota milisi Kristen Phalangis untuk membantai orang-orang Palestina di kamp Sabra-Shatila.

Dalam bukunya, Dokter Ang yang menjadi salah satu saksi mata tragedi pembantaian kamp Sabra-Shatila menulis, “Tentara-tentara Israel dan sekutunya itu merangsek ke rumah-rumah dan gang-gang kecil sambil menembakkan senjata mereka dengan royal. Granat dan dinamit mereka lemparkan ke jendela-jendela rumah yang penuh berisi orang. Para perempuan banyak yang diperkosa sebelum dibunuh. Para bayi Palestina diremukkan tulang-tulang dan kepalanya sebelum dibunuh. Banyak anak-anak kecil dilempar ke dalam api yang menyala-nyala, yang lain tangan dan kakinya dipatahkan oleh popor senjata. Untuk pertama kalinya, aku menangis di sini. ”

Sejarah mencatat, pembantaian Sabra Shatila merupakan genosida paling berdarah. Hanya dalam waktu tiga hari, tidak kurang dari 3. 297 orang Palestina—kebanyakan para perempuan dan anak kecil, bahkan bayi-bayi—menemui ajal dengan cara yang amat mengerikan. Anehnya, PBB dan dunia internasional tidak mengecam tragedi besar ini. Media Barat pun banyak yang berupaya menutup-nutupi fakta yang terjadi.


Doktrin Rasisme Talmud
Yang jadi pertanyaan: Mengapa orang-orang Israel itu mampu melakukan kesadisan dan kebiadaban yang amat mengerikan terhadap orang Palestina yang sama sekali tidak berdaya apa-apa.

Jawabannya diberikan sejarawan Illan Pappe, seorang Yahudi yang menyandang julukan “Orang Israel yang paling dibenci di Israel”.

Pappe adalah salah satu sejarawan Yahudi yang memilih memihak pada hati nurani dan tanpa takut membongkar mitos-mitos Zionisme. Saat ditanya, kenapa orang Israel bisa melakukan berbagai kekejaman terhadap orang Palestina, Pappe menjawab, “Ini buah dari sebuah proses panjang pengajaran paham, indoktronasi, yang dimulai sejak usia taman kanak-kanak, semua anak Yahudi di Israel dididik dengan cara ini. Anda tidak dapat menumbangkan sebuah sikap yang ditanamkan di sana dengan sebuah mesin indoktrinasi yang kuat, yaitu menciptakan sebuah persepsi rasis tentang orang lain yang digambarkan sebagai primitif, hampir tidak pernah ada, dan penuh kebencian: Orang itu memang penuh kebencian, tapi penjelasan yang diberikan di sini adalah ia terlahir primitif, Islam, anti-Semit, bukan bahwa ia adalah seorang yang telah dirampas tanahnya. ” (Baudoin Loos, “An Interview of Illan Pappe, ” 29 Nov 1999, http://msanews. Mynet.net/Scholars/Loos/pappe. Html).

Indoktrinasi terhadap anak-anak Israel berlanjut hingga ia besar. Ayat-ayat Talmud dijadikan satu-satunya “pedoman moral” bagi mereka. Yang paling utama adalah indoktrinasi bahwa hanya bangsa Yahudi yang manusia, sedangkan orang-orang yang lain adalah hewan.


Sejak Usia Dini
Penanaman doktrin rasisme yang terdapat dalam Talmud dilakukan para orangtua kaum Zionis kepada anak-anak mereka sejak dini. Survei yang diadakan oleh Ary Syerabi, mantan perwira dari Satuan Anti Teror Israel, terhadap 84 anak-anak Israel usia sekolah dasar, saat dia bergabung dengan London Institute for Economic Studies, sungguh mengguncang nalar kita.

Ketika itu Ary ingin mengetahui perasaan apa yang ada di dalam benak anak-anak Israel terhadap anak-anak Palestina sebaya mereka yang sesungguhnya. Kepada anak-anak Israel itu Ary memberikan sehelai kertas dan pensil, lalu kepada mereka Ary berkata, “Tulislah surat buat anak-anak Palestina, surat itu akan kami sampaikan pada mereka. ”

Hasilnya sungguh mencengangkan. Anak-anak Israel yang menyangka suratnya benar-benar dikirim kepada anak-anak Palestina menulis surat mereka dengan sebenar-benarnya, keluar dari hati terdalam. Apa saja yang mereka tulis?

Salah satu surat ditulis oleh seorang anak perempuan Israel berusia 8 tahun. Ia mengaku menulis surat kepada anak perempuan Palestina seusianya. Isi suratnya antara lain:

“Sharon akan membunuh kalian dan semua penduduk kampung… dan membakar jari-jari kalian dengan api. Keluarlah dari dekat rumah kami, wahai monyet betina. Kenapa kalian tidak kembali ke (tempat) dari mana kalian datang? Kenapa kalian mau mencuri tanah dan rumah kami? Saya mempersembahkan untukmu gambar (ini) supaya kamu tahu apa yang akan dilakukan Sharon pada kalian…ha…ha…”

Bocah Israel itu menggambar sosok Sharon dengan kedua tangannya menenteng kepala anak perempuan Palestina yang meneteskan darah.(!)


Ayat-Ayat Talmud
Di bawah ini adalah segelintir ayat-ayat Talmud yang dijadikan doktrin perang tentara Israel. Dalam peperangan, seorang tentara Israel wajib mendaras Talmud dalam kesempatan yang khusus. Terlebih di hari Sabbath (Sabtu).

*

“Orang Yahudi diperbolehkan berdusta menipu Ghoyim (non-Yahudi)” (Baba Kamma 113a)
*

“Semua anak keturunan Ghoyim sama dengan binatang, ” (Yebamoth 98a)
*

“Seorang Ghoyim yang berbaik pada Yahudi pun harus dibunuh, ” (Soferim 15, Kaidah 10)
*

“Barangsiapa yang memukul dan menyakiti orang Israel, maka ia berarti telah menghinakan Tuhan, ” (Chullin, 19b)
*

“Orang Yahudi adalah orang-orang yang shalih dan baik di mana pun mereka berada. Sekali pun mereka juga melakuan dosa, namun dosa itu tidak mengotori ketinggian kedudukan mereka, ” (Sanhedrin, 58b)
*

“Hanya orang Yahudi satu-satunya manusia yang harus dihormati oleh siapa pun dan oleh apa pun di muka bumi ini. Segalanya harus tunduk dan menjadi pelayan setia, terutama binatang-binatang yang berwujud manusia, yakni Ghoyim, ” (Chagigah 15b)
*

“Haram hukumnya berbuat baik kepada Ghoyim (Non-Yahudi), ” (Zhohar 25b)


> Crusade Modern 3G Glory Gold Gospel

"Tanda-tanda Perang Salib" dan "Balkanisasi-Indonesia" Sudah Mulai Tampak.
The Crusade atau Perang Salib, sementara pejuang perang Salib itu disebut 'Crusader' selalu muncul dalam bentuk lain di dalam kehidupan ummat Islam. Dalam sejarah Indonesia sejak dimulainya era kolonialisme oleh bangsa-bangsa Eropa yang kafir, mulai abad ke 15 hingga sekarang, sebenarnya peperangan itu belum pernah berakhir. Begitu pula yang dialami kaum muslimin di seluruh dunia.

Dalam perjalanan panjang sejarah Nusantara boleh dibilang banyak pejuang muslim dalam melawan para 'Crusader' itu. Namun sayang rezim Soekarno dan Soeharto banyak men dis-informasi realitas sejarah bangsa Indonesia. Kolonialisasi yang dilakukan bangsa Eropa, khususnya Belanda selama hampir 3,5 abad di negeri ini, sebenarnya hanya bentuk lain daripada "The Crusade' yang dilancarkan bangsa Romawi Eropa/Nashrani kepada negeri-negeri muslim di seluruh dunia pada masa itu.

Penjajahan yang mereka lakukan saat itu, bukan hanya sekedar untuk kepentingan ekonomi, tapi menyangkut pula masalah penyebaran agama Kristen dan penerapan kekuasaan untuk mempola kehidupan penduduknya seperti yang mereka ingini. Semboyan 3G yang menjadi dasar perjuangan mereka yaitu "the Glory, the Gold, the Gospel" jelas sekali membuktikan hal itu. Dalam abad 15 sampai abad 20 penterjemahan makna 3G memang seperti adanya, yaitu: Kemenangan menguasai wilayah Ibu Pertiwi (the Glory), Mengeruk kekayaan alam sebesar-besarnya bagi kepentingan sang Penjajah (the Gold), dan penyebaran agama Kristen di seluruh tanah jajahan (the Gospel).

Bagaimana penterjemahan 3G dalam sejarah modern (abad 21) ini? Hakekatnya sama saja, hanya kulitnya saja berbeda.

imagePenjajahan (the Glory) atas negeri-negeri muslim memang tidak lagi dalam wujud penjajahan geografis, meskipun dalam beberapa kasus tetap saja masih terjadi seperti di Palestina, Afghanistan dan Irak, sekarang.

Penjajahan yang terjadi sekarang lebih banyak berupa penjajahan ekonomi dan penguasaan sumber-sumber kekayaan alam melalui kekuatan-kekuatan bisnis raksasa yang dikenal dengan 'Multi National Corporation'. Kini dengan bernaung di bawah bendera "globaliasi" dan "Perdagangan Bebas", penjajahan semacam itu akan lebih dikokohkan lagi. Dengan dikuasainya sektor-sektor kehidupan ekonomi, maka penjajahan atas sektor-sektor kehidupan kaum muslimin lainnya menjadi sangat mudah. Termasuk menghisap semua kekayaan negeri bangsa itu melalui lembaga-lembaga ekonomi yang berhasil dipaksakan mereka seperti melalui Pasar Uang dan Pasar Modal. Inilah penterjemahan "the Gold'.

Lalu penterjemahan 'the Gospel'bukan lagi hanya berbentuk proyek peng-kristen-an secara vulgar (meskipun masih ada juga dalam skala kecil), tetapi yang lebih jauh adalah mengubah tata cara hidup dan kehidupan ummat Islam agar meniru tata-cara kehidupan bangsa Rumawi/Eropa-Amerika yang Nashrani/Yahudi itu.

Dalam kitab suci Al-Qur'an disebutkan:
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: 'Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yg benar)'. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." [QS Al-Baqarah (2) ayat 120].

Bahwa kaum kafir itu tak akan berhenti bikin susah kaum muslimin se dunia, hingga orang muslim itu mau mengikuti millat mereka. Apa itu millat? Para ulama besar Islam menafsirkan, millat adalah tata-cara hidup keseharian yang menyangkut pola pandang, pola keilmuan dan pola fikir. Selama kaum muslimin belum mau menggunakan dan meniru pola pandang, pola keilmuan dan pola fikir mereka, maka selama itu pula mereka tak akan pernah berhenti untuk memerangi kaum muslim di mana pun berada.

imageInilah penerjemahan konsep 'the Gospel' mutakhir di masa sekarang ini. Oleh sebab itu, paham seperti: materialisme, kolonialisme, imperialisme, liberalisme, ekonomi Pasar, kapitalisme, sosialisme, konsumerisme, demokrasi, HAM, women's lib, free love, free sex, hedonisme, pasar bebas, globalisasi, budaya kosmopolitan, dan banyak istilah-istilah canggih yang menjadi perbendaharaan ummat Islam masa kini, ruh-nya adalah berasal dari konsep the Gospel itu, tapi banyak kaum muslimin tidak menyadarinya.

Sejarah rakyat Indonesia sejak masuknya kaum penjajah (the Crusader) ke bumi Nusantara, bukan tidak mendapat perlawanan sengit dari bangsa ini. Ingatlah baik-baik sejarah nasional bangsa ini sejak mulai abad ke 16, di mulai ketika Sultan Agung (Raja Jawa yang pertama memeluk Islam) mengobarkan perang Jihad melawan kaum kafir (The Crusader yang diperankan Belanda).

Perlawanan itu terus terjadi hingga memasuki abad 20, ketika kita saksikan dalam sejarah bagaimana gigihnya perjuangan para pahlawan bangsa melawan 'the Crusader modern' yang hendak memaksakan kehendaknya. Para 'Crusader Modern' itu terus memerangi kaum muslimin se dunia khususnya bangsa Indonesia melalui mekanisme kolonialisme dan imperialisme terhadap negeri bekas jajahannya yang umumnya adalah negeri-negeri muslim di Asia dan Afrika.


Perhatikanlah, apa yang diperjuangkan Sultan Hasanuddin (Raja Bone yang seorang muslim taat), Sultan Tidore (raja muslim yang saat itu mengusai wilayah Indonesia Timur hingga Irian Timur sekarang), Imam Bonjol, Pangeran Banjarsari di Kalimantan, Sultan Sambas yang kekuasaannya di Kalimantan Tengah dan Barat, Kartini (seorang pejuang wanita yang tidak harus terjun ke lapangan untuk memperjuangkan kebenaran), hingga Teuku Umar dan Tjoet Nya' Dien di Aceh. Semua mereka adalah para Mujahidin yang melakukan perlawanan terbuka terhadap "the Crusader Modern" dari negeri Belanda. Ini fakta sejarah yang tak bisa dimungkiri.

Setelah 30 tahun kemudian, maka beginilah keadaan nasib bangsa Indonesia sekarang, menjadi tambah miskin dan terhina di hadapan kaum kafir. Lihat posting Jangan merasa aman dengan proyek Joseph yang mengungkapkan bagaimana terhinanya kaum muslim di Indonesia saat ini meskipun mereka mayoritas, adalah sebuah realitas yang tak bisa ditutupi lagi karena semua negeri Barat sudah tahu hal itu lebih dulu, karena memang itu tujuan mereka datang kemari.

Seorang teman saya menyodorkan sebuah ayat dalam Al-Qur'an setelah dia membaca tulisan di posting itu, yaitu sebuah ayat dalam surat Al-Anfal ayat 55 yang berbunyi: "Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman".

Yang membuat saya tercengang adalah ucapan teman tadi setelah dia membacanya: "Kalau begitu, bagaimana posisi kaum muslim di tanah air saat ini di hadapan Allah? Bukankah posisi mereka di bawah ketiak dan telapak kaki kaum kafir saat ini? Bukankah berarti nasibnya lebih hina lagi daripada kaum kafir yang mempola mereka itu?" Saya sangat kaget mendengar ungkapan itu, dan baru sadar sejauh mana hujaman tulisan di posting tadi yang menurut saya hanyalah seorang nasionalis yang prihatin akan nasib bangsanya, sehingga dia berani mengungkapkan realitas ummat muslim sesungguhnya di negeri ini.

Hal yang sama tak akan pernah mau diungkapkan oleh dunia Barat (Crusader Modern), karena pemberitaan semacam itu hanya bisa memnyadarkan kaum muslimin di negeri ini. Makanya mereka lebih senang kaum muslim di Indonesia terus terbuai di balik anggapan-anggapannya yang kosong dan tidak relistis, sehingga tiba saatnya untuk di-"Irak"-kan atau di-"Afghanistan"-kan nasibnya, yang sebentar lagi sudah akan terjadi karena "tanda-tanda Perang Salib" dan "Balkanisasi-Indonesia" Sudah Mulai Tampak. (berpolitik)

Semoga Allah SWT memberikan kekuatan dan pertolongannya kepada kita semua umat Islam. Amiiiin.


>Persekongkolan Blok Kafir terhadap Umat Islam

Dalam artikel berikut ini akan kami sisipkan streaming wawancara NOI (Nation of Islam yg berbasis di Amerika) Mr. Louis Farakhan dengan Pdt. Jesse Jackson mengenai "Perang Salib" Bush Laknatullah sesungguhnya adalah memerangi Islam.

Pergolakan antara kebenaran dan kebatilan bermula sejak Iblis menolak perintah Allah SWT bersujud kepada Adam. Dia bersumpah untuk menyesatkan umat manusia, kecuali hamba-hamba Allah yang ikhlas, karena mereka mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Karena, itulah perlawanan paling berat yang dialami oleh para nabi.
imageAllah SWT menjelaskan (yang artinya), "Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia) ...." ( Al-An'aam: 112).

Kemenangan bagi umat Islam adalah sunah yang bersifat aksiomatik apabila dipenuhi syarat-syaratnya. Amerika sedang memimpin kebatilan dunia untuk menghancurkan Islam dan umatnya. Tetapi, "Dan mereka pun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari." (An-Naml: 50).

Mari kita lihat sejauh mana kekuatan musuh kita dan apa bekal kita untuk menghadapi Amerika dan sekutu-sekutunya.

Kebatilan akan terus melahirkan kezaliman-kezaliman dan ujungnya adalah kehancurannya, sedangkan kemenangan akan berada di pihak kebenaran, cepat atau lambat. Allah SWT berfirman, "Dan katakanlah, 'Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap.' Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap." ( Al-Israa': 81).

Kekafiran adalah agama yang satu, kerja sama di antara mereka suatu keniscayaan. Allah SWT berfirman, "Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa." (Al-Jaatsiyah: 19).

Segala upaya mereka satu padukan untuk menghancurkan Islam dan umatnya. Apalagi, setelah mereka merasa menang dalam perang dingin dengan Rusia yang gulung tikar setelah kekalahan telak yang dialaminya di Afghanistan, yang oleh Gorbachev dikatakan sebagai salah perhitungan. Satu per satu wilayah yang dicengkeram Rusia berguguran dan komunisme pun bubar.

Melalui penasihatnya, Sammuel Hungtington mengatakan, musuh yang harus dihancurkan selanjutnya adalah Islam dengan segala kekuatannya. Berdasar inilah segala langkah disusun. Melihat gulung tikarnya Rusia karena perjuangan mujahidin, maka Amerika berusaha menghancurkan para mujahidin dengan mempersempit semua langkah gerak mereka. Terutama, setelah peranan mujahidin terlihat jelas dalam perjuangan mereka membantu saudara-saudara sesama muslim yang mengalami etnic cleansing di Bosnia, perjuangan Kashmir, perjuangan di Filipina Selatan, dan sebagainya. Maka, dicarilah jalan untuk menghancurkan mereka. Rupanya analisis buku ini, Bukan tetapi Perang Terhadap Islam, menguatkan rekayasa 11 September sebagai entri point untuk menyatakan perang total terhadap terorisme internasional, yaitu Islam.

Sasaran yang dituju adalah WTC sebagai pusat bisnis internasional dan counternya adalah membasmi perdagangan Islam, yaitu jihad dan mujahidin. Firman Allah SWT, "Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya." (Ash-Shaf: 10--11).

Mereka telah berhasil sedemikian rupa untuk mempengaruhi opini dunia bahwa yang diperjuangkan betul-betul adalah membasmi terorisme. Padahal, kenyataan membuktikan bahwa Amerika adalah sumber terorisme dalam infasinya ke negara-negara berdaulat, seperti Afghanistan, Irak, Somalia, dan sebagainya. Begitu pula dengan Israel yang selalu mendapat dukungan dari hak veto PBB. Teroris Israel malah mendapat dukungan luar biasa dari PBB, bahkan vetonya selalu membelanya. Begitulah keadaan yang berlangsung di mata dunia, tanpa ada yang bisa menghentikan langkah-langkahnya, termasuk PBB yang bermarkas dan biayai oleh Amerika itu. Tetapi, justru dalam kazaliman dan arogansi Amerika itu, kita akan melihat masa kehancurannya. Allah SWT berfirman, "Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali." (Asy-Su'araa: 227).

"Maka, orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Rab semesta alam." (Al-An'am: 45).

Rasulullah saw. bersabda, "Perbuatan zalim adalah kegelapan-kegelapan di hari kiamat." (HR Bukhari dan Muslim).

Ya, Amerika yang dikuasai oleh lobi Yahudi Internasional telah bekerja sama dengan salibisme internasional dan pemerintah-pemerintah sekuler yang didukung oleh ulama ulama suu' (ulama yang jelek) berikut jajaran intelejen yang canggih. Mereka berusaha keras melumatkan kekuatan umat Islam. Tidak jarang sebagian tokoh Islam ikut-ikutan menyudutkan umat Islam, padahal mereka mengaku sebagai seorang muslim.

Kekuatan memang tidak seimbang, tetapi Allah SWT selalu membela hamba-hamba-Nya yang ikhlas berjuang karena-Nya, sehingga tidak ada istilah menyerah, apalagi pensiun berjuang. Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (Muhammad: 7).

Sejak melemahnya umat Islam pada abad ke-16 M di bawah dinasti Utsmaniyah di Turki, Shafawiyah di Iran dan Moghol di India dimanfaatkan oleh blok-blok kafir untuk menjajah wilayah-wilayah Islam, termasuk Indonesia oleh Portugis dan Belanda. Mereka merusak umat Islam dengan tiga senjata:
(1) menjajah fisik dengan senjata,
(2) menjajah agama dengan kristenisasi, dan
(3) Menjajah otak dengan oreintalisme.

Penjajahan fisik berakhir dengan merdekanya wilayah-wilayah jajahan, tetapi kristenisasi dan orientalisasi tetap berjalan. Meskipun demikian, rupanya perkembangan Islam semakin pesat dan kekuatannya semakin mantap, baik dari segi sumber daya alam maupun manusianya yang menunjukkan kebangkitan umat Islam di segala bidang. Hal itu menjadikan blok kafir bersatu untuk menghadang kekuatan Islam yang oleh mereka dianggap sebagai ancaman serius, terutama karena faktor agama. Makanya, keluarlah dari mulut George Bush sebuah pernyataan bahwa ini adalah perang salib (crusade), walaupun kemudian menarik lagi karena takut umat Islam besatu.

Amerika Akan Hancur dari Dalam

Sebenarnya binatang besar, gajah, yang bernama Amerika mengandung banyak kelemahan. Al-Maududi berkata, andaikan umat Islam bagaikan lalat-lalat yang mengiang di telinga sang gajah, gendang telinganya akan pecah. Tetapi, sayangnya suara umat Islam tidak bulat. Mereka dipecah-pecah menjadi kelompok.
Kelompok pertama adalah kelompok formalistik, yaitu mayoritas umat Islam yang mempraktikkan Islam sebatas ritual.
Kedua, kelompok umat Islam yang substansialistis atau modernis, atau inklusif, atau liberalis, atau nasionalis, atau sekularis, yang hanya mau roh Islam tetapi jasadnya setan. Mereka adalah anak-anak emas Barat. Adapun yang menjadi target mereka dan harus dihancurkan adalah kelompok fundamentalis (istilah mereka), yaitu umat Islam yang ingin kembali menerapkan Islam secara kaffah (menyeluruh), di bidang ekonomi, sosial, politik, dll. Apa pun kerja mereka, semuanya bertujuan untuk menzhalimi umat Islam.

Sesungguhnya indikasi-indikasi kehancuran Amerika sudah mulai kelihatan, hal itu seperti diungkap seorang penyair Mesir, Syauqi:

Bangsa- bangsa itu tergantung akhlaknya
Apabila akhlak mereka bejat, hancurlah bangsa itu.

Melihat hasil penelitian oleh dua orang Amerika bernama James Pattersoon dan Pater Kirm dalam bukunya yang berjudul The Day Amerika Told the Truth, dari hasil polling yang dilakukan kepada 2000 orang Amerika dari berbagai strata sosial, terungkap 54 hakikat kehancuran Amerika dari dalam, di antaranya sebagai berikut.

1. Amerika tidak memiliki keteladanan moral, baik politikus, ekonom, agamawan, dan yang paling buruk adalah wartawan.

2. Kejahatan terus meningkat sampat 600 %, dan 60 % pernah menjadi korban.

3. Kebohongan sudah melanda luas masyarakat Amerika.

4. 1 dari 7 orang pernah mengalami kekerasan seksual, dan gadis-gadis kehilangan keperawanan sebelum usia 13 tahun.

5. Penodongan, penjambretan, dan perampokan merajalela, 20 % dari mereka pernah mengalami hal itu.

6. Broken home menjadi umum, karena anak-anak tidak mendapat kasih sayang.

7. Minuman keras dan narkoba melanda kawasan umum rakyat Amerika, termasuk free sex.

8. Satu dari tiga orang yang terkena aids tidak memberitahukan pasangannya bahwa ia terinfeksi.

9. Satu dari tujuh orang membawa senjata tajam atau senjata api (pistol).

10. Rasisme dan egoisme menimpa masyarakat umum, dll.


Ini adalah indikasi pertama. Adapun indikasi kedua adalah bahwa perkembangan Islam di Amerika termasuk yang terpesat, sehingga semakin banyak orang Amerika yang memeluk agama Islam.

Majalah Mujtama' pernah memuat berita bahwa 10.000 tentara Amerika di Pentagon adalah Muslim. Jadi, Amerika, insya Allah, akan jatuh dari dalam. Semoga kita bisa menyaksikan kehancuran Amerika, seperti kita menyaksikan keruntuhan salah satu negara adi daya: Uni Sovyet, yaitu setelah gagal memenangkan perang dengan Afghanistan. Dan semoga Amerika juga gagal memerangi kaum muslimin di seluruh dunia, yang dilanjutkan dengan kejatuhannya.

On Friday, November 5, 2004 the Reverend Jesse L. Jackson and Minister Louis Farrakhan held an historic nationally simulcast conversation heralding a call to action throughout black America. Moderated by Radio's Cliff Kelley, these two dynamic speakers, civil-rights activists, and religious leaders present Our story Today for Tomorrow.

Streaming Wawancara Mr. Louis Farakhan & Pdt. Jesse Jackson
Mengenai Perang Salib mengenai "Perang Salib" Bush Laknatullah
Dalam Memerangi Umat Islam diseluruh Dunia

Masihkah kita Berdiam diri ??
Bangkitlah wahai kaum Muslimin !!

  1. >Blackwater: Theocon AS dan Agenda "Perang Salib" di Negara-Negara Islam
Di negeri ini, tentara bayaran (mercenaries) memiliki catatan sejarah yang panjang. Walau minim publikasi, para mercenaries ini sebenarnya sudah bermain di Nusantara bersamaan waktunya dengan pendaratan pasukan kolonial VOC di abad ke-16.

Perang AS di berbagai negara, seperti di Irak dan Afghanistan menurut sebagian pengamat bukan semata-mata alasan perang melawan terorisme. Perang itu juga menjadi ladang bisnis perusahaan senjata dan perusahaan jasa tentara bayaran bahkan perwujudan dari penerapan ideologi Kristen konservatif, para pendukung Perang Salib. Penulis Jeremy Scahill mengupasnya dalam buku terbarunya yang menjadi buku best seller. Selain Scahill, sebenarnya sudah banyak penulis yang mengupas tentang "bisnis perang" dan agenda yang tersembunyi di dalamnya, yang melibatkan negara-negara besar seperti AS dan sekutunya.

Dalam buku terbarunya berjudul "Blackwater:The Rise of the World's Most Powerful Mercenary Army" ( www.blackwaterbook.com ), Scahill mengungkap keterlibatan Blackwater, perusahaan jasa pelayanan tentara bayaran dan persenjataan swasta terbesar di AS dengan para theocon dan pasukan milisi Kristen Sovereign Military Order of Malta di berbagai wilayah konflik di dunia.

Scahill dalam bukunya menulis, perusahaan yang berbasis di Carolina Utara ini, memimpikan perusahaan mereka menjadi perusahaan jasa kurir semacam FedEx, bagi operasi-operasi pertahanan dan keamanan AS. Dan mimpi itu nampaknya sudah terwujud karena saat ini Blackwater, sudah mendapatkan kontrak terkait aktivitas perang di Irak dari pemerintah AS yang nilainya mencapai 500 juta dollar AS. Angka ini belum termasuk "anggaran rahasia" pemerintah AS untuk kontrak-kontrak antara Blackwater dengan agen-agen intelejen AS.

Blackwater juga mendapat kontrak dari Departemen Luar Negeri AS sebesar 300 juta dollar. Pada tahun 2003, perusahaan jasa tentara bayaran ini bahkan mendapat kontrak tanpa melalui tender dari Deplu AS untuk operasi perlindungan terhadap Paul Bremer, wakil pemerintah AS di Irak.

Blackwater menurut Scahill, mengerahkan ribuan tentara yang sangat terlatih ke Irak dan Aghanistan. Empat tentara bayarannya-yang oleh media massa disebut sebagai pasukan AS-pernah menjadi korban penyergapan pejuang Irak pada tahun 2004. Keempat tentara itu dibunuh dengan cara dibakar dan tubuhnya digantung selama berjam-jam di sebuah jembatan di kota Fallujah. Peristiwa inilah yang memicu aksi serangan besar-besaran "pasukan" AS ke kota itu.

Mengatasnamakan Demokrasi dan Kebebasan
Perusahaan Blackwater ( www.blackwaterusa.com ) didirikan pada tahun 1996 dan menjadi salah satu perusahaan jasa militer swasta terbesar di dunia. Perusahaan ini, menurut Scahill, memiliki 20 pesawat tempur dan 20 ribu tentara yang siap dikirim kapan saja sesuai pesanan.

Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS melaporkan, perusahaan-perusahaan kontraktor swasta, seperti Blackwater, merupakan "kekuatan" kedua AS di Irak. Saat ini, sedikitnya ada 48 ribu tentara bayaran yang beroperasi di Negeri 1001 Malam itu, dan jumlah tentara bayaran yang tewas tidak masuk dalam data Pentagon.

Pendiri dan pemimpin Blackwater adalah Erik Prince. Prince, tulis Scahill, adalah seorang pendukung perang salib modern, sangat kaya dan sumber uang utama bagi Presiden George. W Bush. Sejak 1998, Prince mendonasikan sekitar 200 ribu dollar untuk kandidat presiden dari Partai Republik.

Scahill dalam bukunya juga menulis, Prince menunjukkan "betapa kuatnya secara politik, kalangan fundamentalis Kristen dan Neocon dalam melakukan tekanan bagi pertempuran mereka, dengan mengatasnamakan 'kebebasan' dan 'demokrasi'." Prince juga punya koneksi dengan kelompok-kelompok Kristen konservatif dan ikut membiayai organisasi-organisasi sayap kiri lewat yayasan Freiheit Foundation.

Prince, menurut Scahill, selalu mengaitkan misi-misi perusahaannya dengan gerakan theocon, istilah bagi orang-orang yang menganut ideologi konservatif berdasarkan pada keyakinan bahwa agama seharusnya memegang peranan penting dalam membuat keputusan publik.

"Setiap orang membawa senjata, seperti Nabi Jeremiah membangun kembali kuil di Israel-pedang di tangan yang satu dan kulir di tangan satunya lagi," demikian pernyataan yang pernah dilontarkan Prince.

Menurut istilah ensiklopedi Wikipedia, theocon mengacu pada anggota-anggota sayap Kristen, khususnya mereka yang menganut ideologi sintesis elemen-elemen seperti paham konservatisme sosial dan kalangan orang-orang Amerika serta kalangan penganut Kristen konservatif. Mereka mengekpresikan pahamnya itu melalui medium politik.

Penulis Jacob Heilbrunn dalam artikelnya berjudul "Neocon vs Theocon" pada tahun 1996 menyatakan bahwa, "Para theocon, juga beragumentasi bahwa Amerika berakar pada ide tersebut, namun mereka meyakini bahwa ide itu sebenarnya ide-ide kekristenan. "



Ideologi Perang Salib
Schahill, dalam bukunya juga mengupas tentang keterlibatan para eksekutif di Blackwater sebagai anggota dari milisi sebuah ordo dalam keyakinan Kristen bernama Sovereign Military Order of Malta ( www.smom.org ).

"Sejumlah eksekutif senior Blackwater seperti Joseph Schmitz, bukan hanya penganut fanatis ideologi theocon tapi juga anggota dari Sovereign Miltary Order of Malta, pasukan milisi Kristen yang misinya mempertahankan wilayah-wilayah perang Salib yang berhasil direbut umat Islam, tulis Scahill.

Joseph E. Schmitz: Pentagon Inspector General Quits ROBERT BURNS / AP 31aug2005Sebelum bergabung dengan Blackwater sebagai Kepala Operasi dan anggota Dewan Umum pada tahun 2005, Schmitz mengatur semua kontrak operasi militer di Irak dan Afghanistan. Schmitz, kata Scahill, adalah mantan inspektur jenderal di Pentagon di tahun-tahun pertama perang AS di Irak.

Terkait milisi Sovereign Military Order of Malta, Scahill menjelaskan, pasukan milisi ini awalnya adalah organsisasi sosial Kristen di Al-Quds, muncul pada tahun 1080, yang tugasnya memberikan bantuan bagi warga miskin dan peziarah yang datang ke Kota Suci itu, yang menderita sakit.

imageSetelah penaklukan Al-Quds pada 1095-era Perang Salib pertama- organisasi ini menjadi Ordo Militer Katolik. Dan setelah umat Islam berhasil merebut Al-Quds, Ordo ini beroperasi dari wilayah Rhodesia, kemudian pindah ke Malta, di bawah kekuasaan kaum Sicilia di Spanyol.

Para anggota Ordo Militer Katolik ini dikenal sebagai "Pejuang Sukarelawan" yang membantu pasukan Perang Salib menyerang negara-negara Muslim yang berada di sepanjang pesisir Italia, termasuk Tunisia, Libya dan Maroko.

Ordo Soverign Military Order of Malta, sekarang memiliki negara sendiri bernama Malta yang berlokasi di Roma dan diakui oleh sekitar 50 negara di dunia. Sampai sekarang, Ordo ini diduga masih melakukan misi-misi misionaris di negara-negara yang sedang dilanda konflik, seperti Darfur di Sudan, dengan berkedok sebagai organisasi bantuan sosial.

Para anggota Ordo, ini disumpah, dan sumpahnya berbunyi, "Saya akan melengkapi diri saya sendiri dengan senjata dan amunisi, bahwa saya harus siap sedia ketika mendapat perintah, atau ketika saya dikomando untuk membela gereja, baik secara individu maupun dengan pasukan milisi Paus." (ln/iol/Eramuslim)
Tentara Bayaran AS dan Proyeknya di Dunia Islam 1 s/d 5


>AS PENJAJAH NYATA UMAT ISLAM

Selama periode pertama kepemimpinannya, Bush secara brutal menjadikan umat Islam sebagai obyek penjajahannya. Menurut laporan majalah kesehatan Inggris The Lancet, sekitar 100 ribu warga sipil Irak mungkin telah tewas sejak serbuan yang dipimpin Amerika atas negara mereka. (BBC online, 29/10/2004).

imageSetelah terpilih kembali, Bush menegaskan lagi politik luar negeri Kapitalismenya yang barbar. Bush akan menggunakan demokrasi dan terorisme sebagai alat untuk membenarkan tindakannya membunuhi kaum Muslim di dunia untuk mengeksploitasi kekayaan alamnya. Demokrasi, sistem kufur, yang ditawarkan AS tidak lebih untuk kepentingannya sendiri. Dalam jumpa pers yang pertama setelah terpilih Bush mengatakan, “Jika kita mau melindungi negara kita dalam jangka panjang, hal terbaik yang dilakukan adalah menyebarkan kebebasan dan demokrasi.” (Kompas, 6/11/2004).

Setelah itu, Bush segera menyerang Fallujah habis-habisan. Atas perintah Bush, yang didukung Inggris dan anteknya Allawi, Fallujah, daerah yang dikenal dengan banyak masjid, dibombardir. Dunia disuguhi kesadisan tentara AS yang membunuhi kaum Muslim yang sudah tidak berdaya di masjid. Untuk membungkam perlawanan, AS pun membunuh para ulama terkemuka di Irak yang tidak setuju dengan AS dan Allawi. Al-Quran pun mereka hinakan dengan cara dicampakkan dan dikoyak-koyak.

imageApa yang terjadi pada kaum Muslim sekarang ini tidak lepas dari agenda penjajahan negara-negara kapitalis. Penjajahan—dalam segala bentuknya—bahkan merupakan tharîqah (metode) yang baku dalam politik luar negeri mereka. Negara-negara kapitalis-imperialis adalah seperti AS Inggris, Prancis, dan Jerman. Tujuan politik luar negeri mereka juga jelas, yakni menyebarluaskan ideologi Kapitalisme ke seluruh penjuru dunia.

Negara-negara imperialis ini jelas tidak akan membiarkan sedikitpun ada kekuatan lain yang dapat mengganggu misi mereka dan lestarinya penjajahan mereka. Ini berlaku dari dulu hingga sekarang. Perkara ini tampak jelas dalam perencanaan pertahanan AS yang dikemukakan oleh Pentagon pada Februari 1992, yang mempertegas kebijakan luar negeri AS untuk menghalangi munculnya pesaing baru Amerika dari mana pun.

Islam Musuh Nomor Satu Kapitalisme


imagePersatuan negeri-negeri Islam jelas merupakan ancaman besar bagi negara-negara imprialis Barat. Apalagi kalau persatuan itu dibangun di atas dasar ideologi yang sahih, yakni ideologi (mabda’) Islam; ideologi yang didasarkan pada akidah Islam dan diemban oleh institusi politik Islam yang menerapkan syariat Islam, yakni Daulah Khilafah Islam; sebuah negara yang akan membebaskan negeri-negeri Islam dengan jihad. Tidak aneh jika tiga perkara tersebut—akidah Islam, syariat Islam yang ditegakkan oleh Daulah Khilafah Islam, dan jihad—menjadi sasaran penghancuran oleh AS.

Sesungguhnya Islam telah dinominasikan oleh AS menjadi musuh utamanya, terutama setelah robohnya Komunisme. Negeri-negeri Islam menjadi sasaran terpenting AS dalam perang melawan terorisme. Tujuannya adalah untuk mengokohkan dominasi dan penjajahan AS di negeri-negeri Islam. Salah satu alasannya karena kaum Muslim di seluruh dunia sedang merintis jalan menuju kebangkitannya melalui upaya penegakan kembali Daulah Khilafah Islam. AS dan sekutu-sekutu imperialismenya sangat tahu persis, bahwa Daulah Khilafah itulah satu-satunya negara yang berkemampuan untuk meluluhlantakkan ideologi Kapitalisme yang dipimpin oleh AS.

Tidak aneh pula jika saat ini kita menyaksikan para pejuang syariat Islam dan Daulah Khilafah Islam dihalang-halangi dan ditindas. Mereka dituduh teroris, mengganggu stabilitas, dan memecah-belah. Menhan AS Rumsfeld, misalnya, pernah mengingatkan bahaya kaum ‘teroris’, “Tujuan mereka (para ekstremis) adalah menghancurkan pemerintahan yang ada di dunia, menegakkan Khilafah, menjadikan dunia di bawah tangan teroris, dan menentukan bagaimana tiap orang hidup. (thestar.com.my).
Agenda Penjajahan Negara Imperialis
A. Politik.
Di bidang ini tiga perkara yang menonjol adalah demokratisasi, disintegrasi, dan war on terrorism. Tiga isu ini menjadi alat untuk mengokohkan imperialisme AS di Dunia Islam.

1. Demokratisasi
Demokratisasi Dunia Islam menjadi agenda penting AS. Dalam pidatonya pada Kamis 6/11/2003 di depan The National Endowment for Democracy pada ulang tahun badan itu yang ke-20, Bush kembali menekankan pentingnya demokratisasi Timur Tengah. Dalam kesempatan itu, Bush mengungkap strategi ke depan bagi ‘pembebasan’ Timur Tengah. Ada beberapa argumentasi yang dilontarkan Bush tentang pentingnya demokratisasi di Timur Tengah. Menurutnya, selama kebebasan (freedom) belum tumbuh di Timur Tengah, kawasan itu akan tetap menjadi wilayah stagnan (jumud), ‘pengekskpor’ kekerasan, termasuk menjadi tempat penyebaran senjata yang membahayakan negara AS. Hal ini dipertegas lagi dalam pidato pertama terpilihnya kembali dirinya baru-baru ini.

Jelas, argumentasi demokratisasi ini penuh dusta dan kebohongan. Munculnya kekerasaan di Dunia Islam, terutama Timur Tengah selama ini, karena dipicu oleh tindakan zalim AS sendiri terhadap umat Islam. Berbagai krisis dan konflik di dunia saat ini merupakan reaksi keras kekejaman AS. Mungkinkah muncul perlawanan terhadap pasukan AS kalau mereka tidak menduduki Irak? Mungkinkah pula muncul perlawanan Hamas dengan aksi-aksi syahidnya kalau AS tidak terus-menerus mendukung penjajah Israel di bumi Palestina?

Lagi pula, mengapa AS baru memunculkan isu demokratisasi belakangan ini saja, padahal selama ini AS banyak berkolaborasi dengan pemerintahan diktator di Timur Tengah; AS juga telah lama bekerjasama dengan pemerintah Saudi yang diktator dan jelas-jelas tidak demokratis. Sebelumnya juga, AS pernah lama bekerjasama dengan rezim Saddam Hussein saat AS mendukung Irak dalam perang melawan Iran. AS juga, hingga saat ini, tetap saja mendukung penguasa Mesir Husni Mubarak yang dikenal diktator dan bertindak kejam terhadap para pejuang Islam. Dari sini jelas, isu demokratisasi tidak lain adalah untuk mengokohkan kedudukan penjajahan mereka di Timur Tengah.


2. Disintegrasi
Upaya disintegrasi negeri-negeri Islam tampak jelas dari campur tangan AS dalam setiap konflik yang berbau disintgerasi. Di Indonesia perkara ini tampak jelas dalam kasus Aceh, Ambon, Papua, dan Poso. Disintegrasi juga dilakukan lewat usulan dan kebijakan desentralisasi, otonomi daerah, isu putra daerah, Indonesia Timur-Barat, dsb.

Di belahan dunia lain, hal yang sama dilakukan di Irak dengan memunculkan isu Syiah-Sunni, negara federal, dsb. Di Sudan, beberapa perundingan dilakukan dengan pemberontak John Garang yang mengisyaratkan pengakuan terhadap pemisahan dan pemberontakan di Sudan Selatan. AS dan Eropa demikian semangat mengangkat krisis di Sudan Barat sebagai bentuk pembantaian etnis. Di sisi lain, AS diam seribu bahasa terhadap tindakan kejam para pemberontak di Sudan Selatan dan Barat tersebut.

Kenyataan sesungguhnya, negara-negara imperialis itulah—yang didukung oleh antek-anteknya—yang merekayasa konflik di negeri-negeri Islam. Mereka memunculkan konflik horisontal agar umat ini tetap terpecah-belah. Muncullah konflik Pakistan-Bangladesh, Iran-Irak, Irak-Kuwait, Filipina-Moro, Thailand-Pattani, Irak-Kurdi-Turki, Sudan Selatan, Timor Timur, Aceh, Papua, Poso, Ambon, dan lain-lain. Sudah banyak bukti, bahwa AS secara langsung atau tidak langsung membantu—dengan dana maupun persenjataan—pihak-pihak yang menghendaki disintegrasi.

Politik disintegrasi ini secara ‘klasik’ telah dijadikan AS untuk memecah-belah Dunia Islam. Politik disintegrasi juga dijadikan alat untuk menimbulkan konflik yang menjadi alasan AS untuk melakukan intervensi.



3. War on Terrorism
War on terorism masih menjadi isu yang dipelihara AS untuk kepentingan nasionalnya. Atas dasar perang melawan terorisme, AS mengintervensi negara-negara lain. Perang melawan terorisme juga mereka perkuat dengan isu agama seperti Perang Salib. Bush pernah mengatakan bahwa perang ini merupakan lanjutan dari Perang Salib. “This Crusade, this war on terrorism, is going to take a along time. (Perang Salib, perang melawan terorisme, akan memakan waktu yang lama),” katanya. (BBC, 16/9/2001).

Wakil Menhan AS urusan intelijen, Letjen William Boykin, juga pernah mengatakan, “The U.S. battle with Islamic terrorists as a clash with the devil (Perang melawan teroris Islam sama dengan perang melawan setan).”

Upaya mempertahankan isu ini antara lain dengan pembentukan opini bahwa para teroris mengancam kepentingan AS dan dunia, jaringan teroris sangat kuat dan meluas, pemberian warning (peringatan-peringatan) tentang adanya ancaman terorisme, dll. Dalam konteks ini, beberapa tindakan teror sangat mungkin didalangi oleh AS, langsung atau tidak, untuk memperkuat anggapan adanya ancaman terorisme dunia. Bahkan, dalam forum ekonomi APEC (yang tidak berhubungan langsung dengan masalah politik) di Chile baru-baru ini, AS memaksakan agenda perang melawan terorisme ini.



B. Ekonomi: Liberalisasi, Privatisasi, dan Utang Luar Negeri
Negeri-negeri Islam masih menjadi obyek dari agenda ekonomi AS dan negara-negara imperialis kapitalis kufur lainnya. Hal ini tidaklah aneh karena negara-negara kufur itu sangat bergantung pada kekayaan alam negeri-negeri Islam, terutama minyak, seperti di Irak dan Saudi Arabia. Di Indonesia, secara rakus Freeport mengeksploitasi tambang emas di Papua. Agenda ekonomi ini juga penting bagi AS untuk menimbulkan ketergantungan Dunia Islam pada Barat, meskipun negeri-negeri Islam adalah negeri yang kaya. Program-program kapitalisasi ekonomi pun masih berlanjut hingga kini seperti privatisasi, utang luar negeri, investasi asing, pasar modal, mata uang dolar, dan lain-lain. Program ini dirancang oleh badan-badan penjajahan ekonomi seperti IMF, Bank Dunia, WTO, organisasi ekonomi regional, dan lain-lain.


C. Sekularisasi Pendidikan
Upaya AS yang paling menonjol adalah melakukan perbaikan kurikulum pendidikan agama di negeri-negeri Muslim yang tidak sejalan dengan kepentigan penjajahnnya. Di beberapa negeri Islam pelajaran yang memuat kejelasan tentang kekufuran, kejahatan Yahudi dan Nasrani, syariat Islam yang kâffah, dan jihad diintervensi untuk diganti. Hal ini terjadi di Indonesia, Mesir, Saudi Arabia, Yordania, dan negeri-negeri Islam lainnya.

Kedubes AS di Indonesia, misalnya, secara terbuka mengirimkan buku-buku ‘propaganda’ AS ke pesantren-pesantren di Indonesia. Di Saudi dilakukan operasi besar-besaran untuk memantau dan memeriksa para penceramah agar tidak bertentangan dengan kepentingan AS. Korbannya, lebih kurang 1000 khatib dipecat karena dianggap tidak memenuhi syarat. Untuk mencegah munculnya teroris, Maroko menutup 600 masjid. Di Mesir dan Yordania, para ulama anti Barat dan zionis Israel dilarang muncul di TV dan berceramah. Semuanya di bawah tekanan untuk memenuhi kepentingan AS.

Maksud AS dengan perubahan kurikulum ini adalah jelas, yakni menghilangkan tiga kekuatan utama kaum Muslim: akidah, syariat yang diterapkan oleh Khilafah, dan jihad. Sebab, selama tiga kekuatan ini masih hidup di dalam benak dan sanubari kaum Muslim, AS akan mengalami banyak hambatan untuk memuluskan penjajahannya atas kaum Muslim.



D. Budaya dan Gaya Hidup
imageTidak ada satu aspek pun yang tidak diserang oleh negara-negara imperialis, tak terkecuali dalam hal budaya dan gaya hidup. Penduduk negeri-negeri Islam pun diformat pemikiran dan perasaannya dengan budaya dan gaya hidup Barat yang najis. Semua itu dipropagandakan oleh negeri-negeri Barat dengan sungguh-sungguh serius.

Target Barat dalam hal ini adalah jelas, menjauhkan kaum Muslim dari budaya dan gaya hidup Islam, meninabobokan mereka dengan kesenangan semu, merusak moral pemuda Islam, dan juga untuk kepentingan ekonomi.



E. Militer: Pendudukan Irak, Afganistan, Palestina
Tidak puas dengan menjajah lewat ekonomi, budaya, atau pendidikan, negara-negara imperialis penjajah kufur pun menyerang negeri-negeri Islam, dan mendudukinya secara langsung. Dengan berbagai alasan yang penuh kebohongan mereka membunuhi rakyat yang tidak berdosa, memperkosa para wanitanya, dan melanggar kehormatan rumah-rumah kaum Muslim. Inilah yang terjadi di Irak, Afganistan, Palestina, dan negeri-negeri Islam lainnya.

Negara-negara imperialis melakukan ini setelah mereka melihat bahwa kepentingan mereka tidak bisa dimaksimalkan oleh agen-agen mereka di negeri-negeri Islam. Mereka pun turun langsung dengan alasan mengganti rezim yang diktator (padahal merekalah yang membentuk, mendukung, dan mempertahankannya selama ini).



F. Pemikiran


1. Penghancuran akidah dan syariat Islam
imageHal ini dilakukan dengan mengaburkan akidah Islam sebagai satu-satunya agama yang benar. Di bidang akidah, mereka mengusung ide persamaan agama, dialog antaragama, pluralisme, dll. Di bidang syariat, mereka melakukan upaya liberalisasi Islam, desakralisasi ajaran Islam, dan penjungkirbalikkan hukum-hukum Islam atas nama kontekstualisasi. Hermeneutika pun kemudian dijadikan metode utama untuk menafsirkan al-Quran.

Semua itu dilakukan Barat karena mereka sangat sadar, bahwa penjajahan mereka terhadap negeri-negeri Islam bisa terhambat karena pemikiran dan perasaan Islam yang dianut oleh kaum Muslim. Selama mereka masih berpegang teguh dengan akidah dan syariat Islam, memperjuangkan tegaknya kembali Daulah Khilafah Islam, dan memandang bahwa jihad adalah kewajiban, mereka tidak akan bisa ditaklukkan.

Penjajah Barat antara lain menggunakan anak-anak kaum Muslim sendiri untuk menghancurkan masyarakatnya. Muncullah kelompok-kelompok yang mengatasnamakan Muslim, tetapi dengan bangga menyebarkan ide-ide yang rusak. Atas nama liberalisme, demokrasi, dan pluralisme mereka menjadi agen Barat yang menghancurkan kaum Muslim sendiri dengan mengokohkan sekularisme di negeri-negeri Islam.

Untuk itu, AS dan negara imperialis lainnya mendukung secara penuh upaya dekonstruksi akidah dan syariat Islam ini, seperti lewat bantuan dana. Bantuan ini bisa secara resmi lewat pemerintah atau organisasi-organisasi asing yang sejalan dengan kepentingan AS seperti LSM dan yayasan (foundation). Seperti diketahui, The Asia Foundation banyak memberikan bantuan dalam penyebaran ide-ide yang menghancurkan Islam. Salah satu hasilnya adalah Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam yang sebagian besar isinya justru bertentangan dengan syariat Islam.


2. Membentuk citra negatif Islam
Dari segi pemikiran, Barat berikut antek-anteknya—baik dari kalangan intelekual maupun yang mengklaim ulama—berupaya untuk menyesatkan, mengaburkan, dan memberikan citra negatif ide-ide Islam. Tujuannya adalah agar kaum Muslim jauh dari nilai-nilai Islam, terutama syariat Islam. Ide-ide syariat Islam pun dijelek-jelekkan. Dikatakan, misalnya, poligami menindas wanita, potong tangan tidak manusiawi, jilbab menindas wanita, dll.

Menarik rekomendasi yang diusulkan oleh Ariel Cohen, Ph.d yang diterbitkan oleh The Heritage Foundation, yang dikenal dekat dengan pemerintah AS. Menurutnya, AS harus menyediakan dukungan pada media lokal untuk membeberkan contoh-contoh negatif dari aplikasi syariat, seperti potong tangan untuk kejahatan ringan atau kepemilikan alkohol di Chechnya, keadaan Afganistan di bawah Taliban atau Saudi Arabia, dan tempat lainnya. Perlu juga diekspos perang sipil yang dituduhkan kepada gerakan Islam di Aljazair. (Hizb ut-Tahrir: An Emerging Threat to U.S. Interests in Central Asia).

Hal yang sama diusulkan Cheryl Benard yang diterbitkan oleh the Rand Corporation. (Civil Democratic Islam, Partners, Resources, and Strategies, hlm. 1-24).

Jadi, jangan heran kalau isu-isu di atas paling getol dikampanyekan oleh Barat, termasuk jaringan pendukungnya dari kaum Muslim sendiri.

3. Membuat dikotomi dalam Islam dan kelompok Islam: fundamentalis-modernis, kultural-struktural, militan-moderat, dan lain-lain
Dengan membuat dikotomi ini AS berharap terjadi pertentangan antar kelompok Islam, yang jelas akan menghambat bangkit dan bersatunya umat Islam. Konflik pemikiran yang diturunkan dari dikotomi ini diharapkan menguras energi intelektual kaum Muslim dari pembahasan yang sebenarnya. Umat Islam pun diharapkan lupa bahwa musuh mereka yang sebenarnya adalah ideologi Kapitalisme yang dipimpin AS.


Khatimah

Itulah beberapa agenda penjajahan Barat atas Dunia Islam, yang sebetulnya sudah lama dilancarkan, tetapi semakin menguat dalam beberapa tahun terakhir ini.

Bagaimanapun, Barat dengan kekuatan negaranya yang dibangun atas dasar ideologi Kapitalisme yang mengglobal harus dilawan dengan kekuatan negara yang dibangun di atas ideologi yang juga mengglobal. Negara tersebut adalah Daulah Khilafah Islam. Daulah Khilafah Islam akan menghimpun potensi kaum Muslim dan menyatukan Dunia Islam untuk kemudian berjihad melawan penindasan negara-negara Barat kapitalis.

Jihad berperang melawan negara-negara Barat kapitalis—termasuk melalui perang propaganda—tentu saja akan dapat dilakukan secara seimbang jika kaum Muslim bersatu di bawah naungan Daulah Khilafah Islam. Allah Swt. berfirman:
Oleh sebab itu, siapa saja yang menyerang kalian, seranglah dia, seimbang dengan serangannya terhadap kalian. (QS al-Baqarah [2]: 194).

Selama periode pertama kepemimpinannya, Bush secara brutal menjadikan umat Islam sebagai obyek penjajahannya. Menurut laporan majalah kesehatan Inggris The Lancet, sekitar 100 ribu warga sipil Irak mungkin telah tewas sejak serbuan yang dipimpin Amerika atas negara mereka. (BBC online, 29/10/2004).

Setelah terpilih kembali, Bush menegaskan lagi politik luar negeri Kapitalismenya yang barbar. Bush akan menggunakan demokrasi dan terorisme sebagai alat untuk membenarkan tindakannya membunuhi kaum Muslim di dunia untuk mengeksploitasi kekayaan alamnya. Demokrasi, sistem kufur, yang ditawarkan AS tidak lebih untuk kepentingannya sendiri. Dalam jumpa pers yang pertama setelah terpilih Bush mengatakan, “Jika kita mau melindungi negara kita dalam jangka panjang, hal terbaik yang dilakukan adalah menyebarkan kebebasan dan demokrasi.” (Kompas, 6/11/2004).

Setelah itu, Bush segera menyerang Fallujah habis-habisan. Atas perintah Bush, yang didukung Inggris dan anteknya Allawi, Fallujah, daerah yang dikenal dengan banyak masjid, dibombardir. Dunia disuguhi kesadisan tentara AS yang membunuhi kaum Muslim yang sudah tidak berdaya di masjid. Untuk membungkam perlawanan, AS pun membunuh para ulama terkemuka di Irak yang tidak setuju dengan AS dan Allawi. Al-Quran pun mereka hinakan dengan cara dicampakkan dan dikoyak-koyak.

Apa yang terjadi pada kaum Muslim sekarang ini tidak lepas dari agenda penjajahan negara-negara kapitalis. Penjajahan—dalam segala bentuknya—bahkan merupakan tharîqah (metode) yang baku dalam politik luar negeri mereka. Negara-negara kapitalis-imperialis adalah seperti AS Inggris, Prancis, dan Jerman. Tujuan politik luar negeri mereka juga jelas, yakni menyebarluaskan ideologi Kapitalisme ke seluruh penjuru dunia.

Negara-negara imperialis ini jelas tidak akan membiarkan sedikitpun ada kekuatan lain yang dapat mengganggu misi mereka dan lestarinya penjajahan mereka. Ini berlaku dari dulu hingga sekarang. Perkara ini tampak jelas dalam perencanaan pertahanan AS yang dikemukakan oleh Pentagon pada Februari 1992, yang mempertegas kebijakan luar negeri AS untuk menghalangi munculnya pesaing baru Amerika dari mana pun.

Islam Musuh Nomor Satu Kapitalisme

imagePersatuan negeri-negeri Islam jelas merupakan ancaman besar bagi negara-negara imprialis Barat. Apalagi kalau persatuan itu dibangun di atas dasar ideologi yang sahih, yakni ideologi (mabda’) Islam; ideologi yang didasarkan pada akidah Islam dan diemban oleh institusi politik Islam yang menerapkan syariat Islam, yakni Daulah Khilafah Islam; sebuah negara yang akan membebaskan negeri-negeri Islam dengan jihad. Tidak aneh jika tiga perkara tersebut—akidah Islam, syariat Islam yang ditegakkan oleh Daulah Khilafah Islam, dan jihad—menjadi sasaran penghancuran oleh AS.

Sesungguhnya Islam telah dinominasikan oleh AS menjadi musuh utamanya, terutama setelah robohnya Komunisme. Negeri-negeri Islam menjadi sasaran terpenting AS dalam perang melawan terorisme. Tujuannya adalah untuk mengokohkan dominasi dan penjajahan AS di negeri-negeri Islam. Salah satu alasannya karena kaum Muslim di seluruh dunia sedang merintis jalan menuju kebangkitannya melalui upaya penegakan kembali Daulah Khilafah Islam. AS dan sekutu-sekutu imperialismenya sangat tahu persis, bahwa Daulah Khilafah itulah satu-satunya negara yang berkemampuan untuk meluluhlantakkan ideologi Kapitalisme yang dipimpin oleh AS.

Tidak aneh pula jika saat ini kita menyaksikan para pejuang syariat Islam dan Daulah Khilafah Islam dihalang-halangi dan ditindas. Mereka dituduh teroris, mengganggu stabilitas, dan memecah-belah. Menhan AS Rumsfeld, misalnya, pernah mengingatkan bahaya kaum ‘teroris’, “Tujuan mereka (para ekstremis) adalah menghancurkan pemerintahan yang ada di dunia, menegakkan Khilafah, menjadikan dunia di bawah tangan teroris, dan menentukan bagaimana tiap orang hidup. (thestar.com.my).


Agenda Penjajahan Negara Imperialis

A. Politik.
Di bidang ini tiga perkara yang menonjol adalah demokratisasi, disintegrasi, dan war on terrorism. Tiga isu ini menjadi alat untuk mengokohkan imperialisme AS di Dunia Islam.

1. Demokratisasi
Demokratisasi Dunia Islam menjadi agenda penting AS. Dalam pidatonya pada Kamis 6/11/2003 di depan The National Endowment for Democracy pada ulang tahun badan itu yang ke-20, Bush kembali menekankan pentingnya demokratisasi Timur Tengah. Dalam kesempatan itu, Bush mengungkap strategi ke depan bagi ‘pembebasan’ Timur Tengah. Ada beberapa argumentasi yang dilontarkan Bush tentang pentingnya demokratisasi di Timur Tengah. Menurutnya, selama kebebasan (freedom) belum tumbuh di Timur Tengah, kawasan itu akan tetap menjadi wilayah stagnan (jumud), ‘pengekskpor’ kekerasan, termasuk menjadi tempat penyebaran senjata yang membahayakan negara AS. Hal ini dipertegas lagi dalam pidato pertama terpilihnya kembali dirinya baru-baru ini.

Jelas, argumentasi demokratisasi ini penuh dusta dan kebohongan. Munculnya kekerasaan di Dunia Islam, terutama Timur Tengah selama ini, karena dipicu oleh tindakan zalim AS sendiri terhadap umat Islam. Berbagai krisis dan konflik di dunia saat ini merupakan reaksi keras kekejaman AS. Mungkinkah muncul perlawanan terhadap pasukan AS kalau mereka tidak menduduki Irak? Mungkinkah pula muncul perlawanan Hamas dengan aksi-aksi syahidnya kalau AS tidak terus-menerus mendukung penjajah Israel di bumi Palestina?

Lagi pula, mengapa AS baru memunculkan isu demokratisasi belakangan ini saja, padahal selama ini AS banyak berkolaborasi dengan pemerintahan diktator di Timur Tengah; AS juga telah lama bekerjasama dengan pemerintah Saudi yang diktator dan jelas-jelas tidak demokratis. Sebelumnya juga, AS pernah lama bekerjasama dengan rezim Saddam Hussein saat AS mendukung Irak dalam perang melawan Iran. AS juga, hingga saat ini, tetap saja mendukung penguasa Mesir Husni Mubarak yang dikenal diktator dan bertindak kejam terhadap para pejuang Islam. Dari sini jelas, isu demokratisasi tidak lain adalah untuk mengokohkan kedudukan penjajahan mereka di Timur Tengah.

2. Disintegrasi
Upaya disintegrasi negeri-negeri Islam tampak jelas dari campur tangan AS dalam setiap konflik yang berbau disintgerasi. Di Indonesia perkara ini tampak jelas dalam kasus Aceh, Ambon, Papua, dan Poso. Disintegrasi juga dilakukan lewat usulan dan kebijakan desentralisasi, otonomi daerah, isu putra daerah, Indonesia Timur-Barat, dsb.

Di belahan dunia lain, hal yang sama dilakukan di Irak dengan memunculkan isu Syiah-Sunni, negara federal, dsb. Di Sudan, beberapa perundingan dilakukan dengan pemberontak John Garang yang mengisyaratkan pengakuan terhadap pemisahan dan pemberontakan di Sudan Selatan. AS dan Eropa demikian semangat mengangkat krisis di Sudan Barat sebagai bentuk pembantaian etnis. Di sisi lain, AS diam seribu bahasa terhadap tindakan kejam para pemberontak di Sudan Selatan dan Barat tersebut.

Kenyataan sesungguhnya, negara-negara imperialis itulah—yang didukung oleh antek-anteknya—yang merekayasa konflik di negeri-negeri Islam. Mereka memunculkan konflik horisontal agar umat ini tetap terpecah-belah. Muncullah konflik Pakistan-Bangladesh, Iran-Irak, Irak-Kuwait, Filipina-Moro, Thailand-Pattani, Irak-Kurdi-Turki, Sudan Selatan, Timor Timur, Aceh, Papua, Poso, Ambon, dan lain-lain. Sudah banyak bukti, bahwa AS secara langsung atau tidak langsung membantu—dengan dana maupun persenjataan—pihak-pihak yang menghendaki disintegrasi.

Politik disintegrasi ini secara ‘klasik’ telah dijadikan AS untuk memecah-belah Dunia Islam. Politik disintegrasi juga dijadikan alat untuk menimbulkan konflik yang menjadi alasan AS untuk melakukan intervensi.


3. War on Terrorism
War on terorism masih menjadi isu yang dipelihara AS untuk kepentingan nasionalnya. Atas dasar perang melawan terorisme, AS mengintervensi negara-negara lain. Perang melawan terorisme juga mereka perkuat dengan isu agama seperti Perang Salib. Bush pernah mengatakan bahwa perang ini merupakan lanjutan dari Perang Salib. “This Crusade, this war on terrorism, is going to take a along time. (Perang Salib, perang melawan terorisme, akan memakan waktu yang lama),” katanya. (BBC, 16/9/2001).

Wakil Menhan AS urusan intelijen, Letjen William Boykin, juga pernah mengatakan, “The U.S. battle with Islamic terrorists as a clash with the devil (Perang melawan teroris Islam sama dengan perang melawan setan).” (VOA, 22/10/2003).

Upaya mempertahankan isu ini antara lain dengan pembentukan opini bahwa para teroris mengancam kepentingan AS dan dunia, jaringan teroris sangat kuat dan meluas, pemberian warning (peringatan-peringatan) tentang adanya ancaman terorisme, dll. Dalam konteks ini, beberapa tindakan teror sangat mungkin didalangi oleh AS, langsung atau tidak, untuk memperkuat anggapan adanya ancaman terorisme dunia. Bahkan, dalam forum ekonomi APEC (yang tidak berhubungan langsung dengan masalah politik) di Chile baru-baru ini, AS memaksakan agenda perang melawan terorisme ini.


B. Ekonomi: Liberalisasi, Privatisasi, dan Utang Luar Negeri
Negeri-negeri Islam masih menjadi obyek dari agenda ekonomi AS dan negara-negara imperialis kapitalis kufur lainnya. Hal ini tidaklah aneh karena negara-negara kufur itu sangat bergantung pada kekayaan alam negeri-negeri Islam, terutama minyak, seperti di Irak dan Saudi Arabia. Di Indonesia, secara rakus Freeport mengeksploitasi tambang emas di Papua. Agenda ekonomi ini juga penting bagi AS untuk menimbulkan ketergantungan Dunia Islam pada Barat, meskipun negeri-negeri Islam adalah negeri yang kaya. Program-program kapitalisasi ekonomi pun masih berlanjut hingga kini seperti privatisasi, utang luar negeri, investasi asing, pasar modal, mata uang dolar, dan lain-lain. Program ini dirancang oleh badan-badan penjajahan ekonomi seperti IMF, Bank Dunia, WTO, organisasi ekonomi regional, dan lain-lain.


C. Sekularisasi Pendidikan
Upaya AS yang paling menonjol adalah melakukan perbaikan kurikulum pendidikan agama di negeri-negeri Muslim yang tidak sejalan dengan kepentigan penjajahnnya. Di beberapa negeri Islam pelajaran yang memuat kejelasan tentang kekufuran, kejahatan Yahudi dan Nasrani, syariat Islam yang kâffah, dan jihad diintervensi untuk diganti. Hal ini terjadi di Indonesia, Mesir, Saudi Arabia, Yordania, dan negeri-negeri Islam lainnya.

Kedubes AS di Indonesia, misalnya, secara terbuka mengirimkan buku-buku ‘propaganda’ AS ke pesantren-pesantren di Indonesia. Di Saudi dilakukan operasi besar-besaran untuk memantau dan memeriksa para penceramah agar tidak bertentangan dengan kepentingan AS. Korbannya, lebih kurang 1000 khatib dipecat karena dianggap tidak memenuhi syarat. Untuk mencegah munculnya teroris, Maroko menutup 600 masjid. Di Mesir dan Yordania, para ulama anti Barat dan zionis Israel dilarang muncul di TV dan berceramah. Semuanya di bawah tekanan untuk memenuhi kepentingan AS.

Maksud AS dengan perubahan kurikulum ini adalah jelas, yakni menghilangkan tiga kekuatan utama kaum Muslim: akidah, syariat yang diterapkan oleh Khilafah, dan jihad. Sebab, selama tiga kekuatan ini masih hidup di dalam benak dan sanubari kaum Muslim, AS akan mengalami banyak hambatan untuk memuluskan penjajahannya atas kaum Muslim.


D. Budaya dan Gaya Hidup
imageTidak ada satu aspek pun yang tidak diserang oleh negara-negara imperialis, tak terkecuali dalam hal budaya dan gaya hidup. Penduduk negeri-negeri Islam pun diformat pemikiran dan perasaannya dengan budaya dan gaya hidup Barat yang najis. Semua itu dipropagandakan oleh negeri-negeri Barat dengan sungguh-sungguh serius.

Target Barat dalam hal ini adalah jelas, menjauhkan kaum Muslim dari budaya dan gaya hidup Islam, meninabobokan mereka dengan kesenangan semu, merusak moral pemuda Islam, dan juga untuk kepentingan ekonomi.


E. Militer: Pendudukan Irak, Afganistan, Palestina
Tidak puas dengan menjajah lewat ekonomi, budaya, atau pendidikan, negara-negara imperialis penjajah kufur pun menyerang negeri-negeri Islam, dan mendudukinya secara langsung. Dengan berbagai alasan yang penuh kebohongan mereka membunuhi rakyat yang tidak berdosa, memperkosa para wanitanya, dan melanggar kehormatan rumah-rumah kaum Muslim. Inilah yang terjadi di Irak, Afganistan, Palestina, dan negeri-negeri Islam lainnya.

Negara-negara imperialis melakukan ini setelah mereka melihat bahwa kepentingan mereka tidak bisa dimaksimalkan oleh agen-agen mereka di negeri-negeri Islam. Mereka pun turun langsung dengan alasan mengganti rezim yang diktator (padahal merekalah yang membentuk, mendukung, dan mempertahankannya selama ini).


F. Pemikiran

1. Penghancuran akidah dan syariat Islam
imageHal ini dilakukan dengan mengaburkan akidah Islam sebagai satu-satunya agama yang benar. Di bidang akidah, mereka mengusung ide persamaan agama, dialog antaragama, pluralisme, dll. Di bidang syariat, mereka melakukan upaya liberalisasi Islam, desakralisasi ajaran Islam, dan penjungkirbalikkan hukum-hukum Islam atas nama kontekstualisasi. Hermeneutika pun kemudian dijadikan metode utama untuk menafsirkan al-Quran.

Semua itu dilakukan Barat karena mereka sangat sadar, bahwa penjajahan mereka terhadap negeri-negeri Islam bisa terhambat karena pemikiran dan perasaan Islam yang dianut oleh kaum Muslim. Selama mereka masih berpegang teguh dengan akidah dan syariat Islam, memperjuangkan tegaknya kembali Daulah Khilafah Islam, dan memandang bahwa jihad adalah kewajiban, mereka tidak akan bisa ditaklukkan.

Penjajah Barat antara lain menggunakan anak-anak kaum Muslim sendiri untuk menghancurkan masyarakatnya. Muncullah kelompok-kelompok yang mengatasnamakan Muslim, tetapi dengan bangga menyebarkan ide-ide yang rusak. Atas nama liberalisme, demokrasi, dan pluralisme mereka menjadi agen Barat yang menghancurkan kaum Muslim sendiri dengan mengokohkan sekularisme di negeri-negeri Islam.

Untuk itu, AS dan negara imperialis lainnya mendukung secara penuh upaya dekonstruksi akidah dan syariat Islam ini, seperti lewat bantuan dana. Bantuan ini bisa secara resmi lewat pemerintah atau organisasi-organisasi asing yang sejalan dengan kepentingan AS seperti LSM dan yayasan (foundation). Seperti diketahui, The Asia Foundation banyak memberikan bantuan dalam penyebaran ide-ide yang menghancurkan Islam. Salah satu hasilnya adalah Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam yang sebagian besar isinya justru bertentangan dengan syariat Islam.

2. Membentuk citra negatif Islam
Dari segi pemikiran, Barat berikut antek-anteknya—baik dari kalangan intelekual maupun yang mengklaim ulama—berupaya untuk menyesatkan, mengaburkan, dan memberikan citra negatif ide-ide Islam. Tujuannya adalah agar kaum Muslim jauh dari nilai-nilai Islam, terutama syariat Islam. Ide-ide syariat Islam pun dijelek-jelekkan. Dikatakan, misalnya, poligami menindas wanita, potong tangan tidak manusiawi, jilbab menindas wanita, dll.

Menarik rekomendasi yang diusulkan oleh Ariel Cohen, Ph.d yang diterbitkan oleh The Heritage Foundation, yang dikenal dekat dengan pemerintah AS. Menurutnya, AS harus menyediakan dukungan pada media lokal untuk membeberkan contoh-contoh negatif dari aplikasi syariat, seperti potong tangan untuk kejahatan ringan atau kepemilikan alkohol di Chechnya, keadaan Afganistan di bawah Taliban atau Saudi Arabia, dan tempat lainnya. Perlu juga diekspos perang sipil yang dituduhkan kepada gerakan Islam di Aljazair. (Hizb ut-Tahrir: An Emerging Threat to U.S. Interests in Central Asia).

Hal yang sama diusulkan Cheryl Benard yang diterbitkan oleh the Rand Corporation. (Civil Democratic Islam, Partners, Resources, and Strategies, hlm. 1-24).

Jadi, jangan heran kalau isu-isu di atas paling getol dikampanyekan oleh Barat, termasuk jaringan pendukungnya dari kaum Muslim sendiri.

3. Membuat dikotomi dalam Islam dan kelompok Islam: fundamentalis-modernis, kultural-struktural, militan-moderat, dan lain-lain
Dengan membuat dikotomi ini AS berharap terjadi pertentangan antar kelompok Islam, yang jelas akan menghambat bangkit dan bersatunya umat Islam. Konflik pemikiran yang diturunkan dari dikotomi ini diharapkan menguras energi intelektual kaum Muslim dari pembahasan yang sebenarnya. Umat Islam pun diharapkan lupa bahwa musuh mereka yang sebenarnya adalah ideologi Kapitalisme yang dipimpin AS.


>Membongkar Konspirasi AS Sepanjang Masa
Amerika punya jejak yang berdarah-darah dalam sejarah dunia. Konspirasi dan pembunuhan mewarnai perjalanan kekuasaan negara adikuasa ini.

Maret 2001, Rand Corporation, sebuah lembaga think tank terkemuka pemerintah Amerika Serikat menyelesaikan sebuah laporan sekaligus rekomendasi yang cukup mengejutkan. Laporan tersebut diberi judul Operations Againts Enemy Leaders, Operasi Melawan Pemimpin-pemimpin Musuh. Sebuah laporan yang keluar tujuh bulan sebelum peristiwa 11 September. Peristiwa yang mengubah total kondisi dunia internasional. Laporan ini begitu dahsyat karena memuat sejarah, rencana pembunuhan dan pelumpuhan pemimpin-pemimpin musuh Amerika sejak Perang Dunia II hingga sekarang. Bahasa yang digunakan memang tidak pembunuhan dan pelumpuhan, tapi menetralisir. Lihat saja daftar para pemimpin, baik negara maupun kelompok yang dikategorikan sebagai musuh Amerika Serikat.

Pada masa Perang Dunia II, Amerika lewat berbagai usaha mencoba untuk menghilangkan, mulai dari Admiral Isoroku Yamamoto di Jepang, Mussolini di Italia, Hitler di Jerman, Kaisar Hirohito di Jepang lagi dan Enver Hoxha pada tahun 1950 di Albania. Lalu ada pula Mossadeg di Iran, Jacobo Arbenz di Guetemala, Ahmad bin Bella di Aljazair, Ngo Dinh Diem di Vietnam, bahkan Soekarno di Indonesia. Pada masa Perang Dingin, daftar nama dan daftar musuh juga berubah.

Daftar terus bertambah dan diperbarui, mulai dari Dos Santos di Angola, Qaddafi di Libya, Sandinista di Nicaragua, Noriega di Panama, Mohammad Faraf Aideed di Somalia sampai Saddam Hussein di Irak, Dzokar Dudayev di Chechnya dan Usamah bin Ladin di Afghanistan. Pasca Perang Dingin, ada perubahan yang signifikan terhadap kategorisasi penentuan musuh dan ancaman. Jika pada Perang Dunia II yang masuk dalam kategori musuh adalah para diktator dan penguasa seperti Hitler dan Mussolini, lalu di Perang Dingin musuh menjadi semua pendukung haluan komunis, mulai dari Castro, bahkan Soekarno dimasukkan dalam kategori ini.

Pasca Perang Dingin, musuh Amerika banyak dikategorikan dari kalangan yang mewakili dunia Islam. Ada pejuang Palestina yang disebut teroris, mujahidin Afghanistan, Farah Aideed, Muamar Qaddafi, Saddam Hussein, Dzokar Dudayev, sampai Usamah bin Ladin.

Tak ayal lagi, laporan ini bisa dan layak disebut sebagai catatan konspirasi yang dilakukan Amerika pada banyak pemimpin di seluruh belahan dunia.

Pembuatan laporan ini sebetulnya disusun berdasarkan order proyek dari Angkatan Udara Amerika Serikat. Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui seberapa efektif serangan udara yang dilakukan oleh Amerika selama ini. Penyerangan terhadap para pemimpin negara yang dianggap sebagai musuh oleh Amerika terbagi setidaknya atas empat aksi.

Aksi pertama adalah melakukan serangan secara langsung. Kedua, merekayasa dan mendukung kudeta. Ketiga, mendukung dan menyuplai pemberontakan di wilayah musuh. Dan yang terakhir, menurunkan pemimpin musuh dengan cara melakukan invasi langsung seperti yang terjadi beberapa waktu terhadap Saddam Hussein dan Irak.

Untuk aksi pertama sampai ketiga disebutkan, hasil yang sangat menyedihkan. Sebab sangat mengandalkan operasi intelijen yang benar-benar akurat untuk membunuh target. Target-target yang berhasil lolos dalam aksi penyerangan langsung, kudeta dan pemberontakan itu misalnya Fidel Castro, Muammar Qaddafi, Saddam Hussein, Mohammad Farah Aideed, Usamah bin Ladin dan Slobodan Milosevic.

Menurut analisa Rand Corp, kegagalan itu terjadi karena beberapa faktor. Faktor pertama karena orang-orang di atas secara rutin dan ketat dikawal, sehingga tidak memungkinkan ruang untuk menyusupkan agen intelijen yang berhasil memetakan waktu dan pelaku. Faktor kedua, mereka selalu berpindah-pindah dan sering membangun “safe house”—sebutan untuk mencari tempat di antara pemukiman para penduduk. Tak jarang juga karena mereka tinggal di lokasi yang sulit dan berat untuk dilalui para agen intelijen tanpa diketahui sebagaimana dilakukan Usamah bin Ladin di pegunungan Afghanistan. Faktor lain yang sering membuat usaha konspirasi gagal adalah tekanan dan perlindungan politik legal dari gerakan hak asasi manusia, juga negara-negara lain di dunia.

Meski kadang berhasil, operasi-operasi tersebut mendapatkan “kesuksesan” yang tidak diharapkan. Laporan tersebut menyatakan, hal ini seringkali terjadi di Palestina dan Chechnya. Pembunuhan pemimpin perjuangan di kedua daerah jihad tersebut seringkali tak berpengaruh apa-apa, bahkan hanya menambah gencar serangan balasan yang dilakukan oleh rakyat Chechnya dan Palestina.

Tak hanya itu, bahkan seringkali serangan dan konspirasi seperti di atas justru kontra-produktif. Seperti pengeboman yang dilakukan oleh Amerika di Hotel Imperial Palace, Tokyo, dengan terget membunuh Kaisar Hirohito tercatat sebagai salah satu faktor pemicu Perang Dunia II. Begitu juga pembajakan yang dilakukan oleh Prancis atas pemimpin Front de Liberation Nationale, Ahmad bin Bella di Aljazair, justru menghasilkan blunder yang besar. Seperti menguatnya militansi para pendukung Ahmad bin Bella baik di dalam gerakan Front de Liberation Nationale maupun yang di luarnya.

Contoh hasil yang kontra-produktif lainnya nampak pada kasus serangan udara dari helikopter Amerika pada 12 Juli 1993 di Mogadishu, Somalia, yang ditujukan untuk membunuh Jenderah Mohammad Farah Aideed. Serangan tersebut gagal total bahkan memicu sentiman anti-Amerika. Seperti pernah diberitakan di seluruh dunia, setelah kasus tersebut rakyat Somalia seolah berlomba membunuh balik tentara-tentara Amerika. Kasus ini pernah difilmkan dan dikemas sangat provokatif, sehingga memunculkan kesan rakyat Somalia-lah yang sadis. Tak berhenti di situ, Islam pun dihina dalam film The Black Hawk Down dan Rules of Engagement yang dibintangi Samuel L Jackson, yang bercerita tentang konsipirasi di Yaman.

Indonesia sendiri, pada masanya pernah pula mengalami hal yang sama. Dijadikan target konspirasi oleh Amerika. Soekarno yang dianggap lebih dekat dengan poros Beijing dan Moskow dinyatakan sebagai pemimpin yang berbahaya dan berpotensi untuk menjadi musuh besar. Dalam laporan tersebut dicatat, pada musim panas tahun 1957, CIA diam-diam mulai mendukung gerakan-gerakan perlawanan yang sebagian besar ada di Pulau Sulawesi dan Sumatera.

Gerakan perlawanan yang disebut oleh CIA sebagai “Revolusi Kolonel” tersebut mendapatkan dukungan berupa senjata, peralatan perang dan informasi intelijen. Gerakan Revolusi Kolonel ini memang dimotori oleh para perwira berpangkat kolonel yang tak setuju demokrasi terpimpin Soekarno memberikan peluang Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk turut berkuasa. Bahkan, pemerintahan Amerika yang dipimpin oleh Presiden Eisenhower kala itu disebutkan, memberikan informasi-informasi penting tentang pertumbuhan komunis di Pulau Jawa.

Dukungan Amerika tersebut meliputi dana, senjata bahkan kadang perlindungan serangan udara, termasuk pesawat bomber B-26 dengan pilot-pilot kontrak yang ditempatkan di Asia Tenggara. Salah satu pilot yang tertangkap adalah Allan Pope, setelah Pasukan Angkatan Laut TNI menembak jatuh pesawatnya di atas kepulauan Maluku.

Usaha pembunuhan langsung bahkan pernah dilakukan atas Soekarno lewat Peristiwa Cikini. Sebuah granat tangan dilemparkan saat Soekarno tengah berada di Perguruan Cikini yang dirancang oleh Kolonel Zulkifli, salah seorang perwira yang dikenal juga sebagai pendiri intelijen Indonesia. Peristiwa yang terjadi 30 November 1957 ini menewaskan 11 orang dan melukai 30 lainnya, termasuk anak-anak.

Meski penyelidikan mendapatkan hasil bahwa Kolonel Zulkifli sendiri yang merancang serangan ini, Seokarno yakin bahwa percobaan pembunuhan atas dirinya tersebut diorganisir oleh CIA. Dan terbukti, pada tahun 1975 saat digelar penyelidikan atas kasus ini oleh senat Amerika, Richard Bissel Jr, mantan Wakil Direktur bidang Perencanaan CIA pada masa Allan Dulles mengakui bahwa ada beberapa “target” yang sedang dibidik. Ia menyebutkan sejumlah nama kepala negara yang dipertimbangkan untuk dibunuh.

Bahkan beberapa bulan setelah Peristiwa Cikini, terjadi kesibukan luarbiasa pada pangkalan militer Amerika di Teluk Subic, Filipina. Laksamana Felix Stump, panglima tertinggi Angkatan Laut AS di Pasifik mengirimkan radiogram yang memerintahkan satuan tugas di Teluk Subic harus sudah berada di perairan Indonesia hanya dalam tempo empat jam setelah radiogram dikeluarkan. “Keadaan di Indonesia akan menjadi lebih kritis,” begitu salah satu bunyi radiogram Felix Stump.

Kapal penjelajah Princenton sudah mengangkat jangkar dan langsung berlayar membawa pasukan tempur dari Divisi Marinir II dan mengangkut sedikitnya 20 helikopter perang. “Jangan berlabuh di pelabuhan mana pun,” begitu pesan Stump saat memerintahkan kapal penjelajah dan kapal perusak untuk lari dengan kecepatan penuh.

Tak banyak orang Indonesia yang mengetahui geger internasional yang hampir saja meledakkan perang setelah kemerdekaan. Peristiwa ini dipicu oleh perpecahan dalam tubuh Angkatan Darat yang dipimpin oleh Jenderal AH. Nasution dengan kelompok pro-Soekarno. Setengah tahun kemudian, 1958, Gedung Putih mengakui kegagalan mereka “membendung” komunisme di Indonesia. Bahkan, Jenderal AH. Nasution yang diharapkan akan bisa berkolaborasi bertindak tidak sesuai yang diharapkan oleh Amerika. Dan semua rencana akhirnya berantakan. Nasution mengerahkan pasukan besar-besaran untuk menaklukkan gerakan Revolusi Kolonel yang juga didukung oleh CIA.

Begitulah Amerika dengan kebijakannya yang bermuka ganda. Konspirasi ada di mana-mana, dan rencana pembunuhan yang disebut dengan agenda menetralisir pemimpin-pemimpin musuh terus menemukan nama baru. Selama lebih dari 50 tahun, diakui oleh Rand Corp, Amerika nyaris tak bisa disebut sukses menghadapi musuh-musuhnya dengan cara serangan langsung. Sedangkan dari gerakan merekayasa kudeta dan membantu pemberontakan, meski sukses tapi tidak memberikan hasil yang memuaskan. Satu-satunya cara yang berhasil dan sukses secara maksimal adalah invasi dan okupasi secara langsung dengan angkatan perang besar-besaran, seperti yang terjadi di Irak beberapa waktu lalu.

Lewat operasi militer dalam perang besar ini, pasca Perang Dunia II dan lumpuhnya kekuatan-kekuatan musuh Amerika setelah perang tersebut, negara adikuasa ini berhasil menaklukkan tiga negara. Negara-negara yang dicatat dalam buku ini menyebut invasi di Granada pada 1983, Panama tahun 1989 dan Haiti tahun 1994. Tapi jika ditambah dengan perkembangan terakhir, akan dimasukkan Afghanistan dan Irak sebagai jumlah kesuksesan pula.

Ternyata, dalam penegakan demokrasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat aktivitas membunuh seperti mencatat daftar membeli belanjaan. Soekarno sudah? Sudah! Hirohito sudah? Sudah! Hitler sudah? Sudah! Mussolini sudah? Sudah! Saddam Hussein sudah? Sudah! Slobodan Milosevic sudah? Sudah! Usamah bin Ladin sudah? Belum!

Ya, persis seperti membeli daftar belanja. Saus tomat sudah? Sudah. Kecap sudah? Sudah! Sayur sudah? Sudah. Garam? Belum.

Dalam sebuah wawancaranya dengan majalah Time beberapa waktu lalu, George W. Bush, Presiden Amerika mengatakan sebuah sinyal akan terjadi perubahan. Menurutnya, penyebutan Perang Melawan Terorisme ini tidak tepat benar. Yang benar adalah Perang Mempertahankan Demokrasi. Demokrasi macam apa yang dimaksudkan oleh Bush jika perjalanan Amerika selalu diwarnai pembunuhan dan konspirasi? Dan lebih menakutkan lagi, Perang Mempertahankan Demokrasi ini lebih berbahaya daripada penyebutan sebelumnya. Sebab, siapapun atau ideologi apapun yang menjadi oposan dari paham demokrasi, akan menjadi lawan. Apapun ideologinya, siapapun pelakunya, jika demikian, akan menjadi musuh Amerika. Dan Islam serta Muslim, masuk menjadi salah satu daftarnya. Hati-hati! (Sabili)

Herry Nurdiembocoran itu, namun kelompok ini dan tentu juga pemerintah Israel, sudah membantah bahwa mereka telah melakukan tindakan yang salah.

>Control Population /Proyek Depopulation
Kontrol populasi merupakan praktek paling dasar dari seluruh Konspirasi NWO yg diadopsi dari Ritual kaum Pagan. Praktek ini sangat banyak jenis ragamnya. Dari praktek secara Sukarela seperti misalnya program KB, kondomisasi hingga praktek pemaksaan berupa perang & Ethnic Cleansing termasuk bidang Kesehatan, Makanan dan Konspirasi Penyakit (misalnya Flu Burung) dan Proyek Kemiskinan yang bisa kita buktikan terjadi sehari-hari didepan mata kita.

Bahkan kaum Pagan sudah mematok awal program yang akan mengurangi jumlah umat manusia secara drastis ini pada Desember 2012. (lihat www.december212012.com )

Anda tentu masih ingat dengan isu panas mengenai Proyek Namru-2 beberapa bulan lalu. Siti Fadilah Supari adalah orang Indonesia pertama dalam beberapa dekade ini yang berani menentang kepentingan Amerika Serikat. Ia menjadi Soekarno di tahun 1960-an. Presiden pertama Indonesia itu dengan gagah berani berteriak, ‘’Go to hell’’, kepada Amerika. ‘’Pergilah ke neraka, Amerika.’’

‘’Saya berjuang sendiri. Tapi ini sebuah ketidak-adilan yang bisa menuju pada kehancuran,’’ kata Siti. Betul, ia memang sendiri. Lebih 500 anggota DPR diam saja. Begitu pula anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang lebih sibuk kasak-kusuk untuk memperbesar kekuasaan. Tak ada dukungan pers, tak ada dukungan politisi, cendekiawan, atau siapa pun. Lihat betapa sulitnya tak mau menjadi antek di sebuah komunitas antek.

Februari lalu, ia melansir buku dalam edisi Indonesia berjudul, Saatnya Dunia Berubah, dan dalam edisi Inggris, It’s Time for the World to Change. Kedua edisi buku – dicetak cuma 2000 eksemplar – sudah terjual habis dan sedang dicetak ulang. Padahal buku itu sepi dari publikasi pers. Di buku ini, ia betul-betul menelanjangi praktek WHO, badan kesehatan dunia itu. Bagaimana WHO mewajibkan Indonesia mengirimkan virus flu burung ke laboratoriumnya di Hongkong. Tahu-tahu sampel itu sudah ada di tangan Amerika.
Semuanya Bertujuan Pengurangan Populasi Penduduk Muslim
Berbagai upaya yang disebutkan diatas dikaitkan dengan pencegahan pertambahan populasi penduduk muslim. Ketakutan pertambahan penduduk pada negeri-negeri muslim ditutup-tutupi dengan jargon-jargon “kepedulian terhadap angka kematian ibu; memberi kesempatan untuk hidup sejahtera ; adanya kesulitan pemenuhan konsumsi barang produksi karena SDA terbatas,dll). Teori kontrol populasi dipelopori oleh munculnya teori “Ledakan Penduduk” yang dikeluarkan oleh Thomas Robert Malthus (1798) seorang pemikir Inggris yang ahli pada bidang teologi dan ekonomi. Teorinya menyatakan: “Jumlah penduduk dunia akan cenderung melebihi pertumbuhan produksi (barang dan jasa). Oleh karenanya, pengurangan ledakan penduduk merupakan suatu keharusan, yang dapat tercapai melalui bencana kerusakan lingkungan,kelaparan,perang atau pembatasan kelahiran”.

Upaya kontrol populasi pada dasawarsa 60-an telah diungkapkan secara terang-terangan oleh para pemimpin Eropa dan Amerika dalam strategi jahat mereka untuk melakukan pemusnahan total terhadap bangsa-bangsa tertentu secara bertahap. Buktinya, pada saat itu Mesir dan India (sebagai Negara yang berpopulasi terbanyak didunia) segera menerapkan program pembatasan kelahiran.

Disamping itu terbukti telah banyak kesepakatan, organisasi gereja dan berbagai lembaga yang mengucurkan dana melimpah untuk merealisasikan program pembatasan kelahiran tersebut, khususnya di Dunia Islam. Misalnya kesepakatan Roma, Lembaga Ford Amerika (yang menyokong apa yang disebut dengan program “kesehatan/kesejahteraan keluarga”), Lembaga Imigrasi Inggris (yang dengan terus terang menyerukan perlindungan alam dengan membatasi pertumbuhan manusia,walaupun harus melalui pembantaian massal).

Bukti lainnya, pada bulan Mei 1991,pemerintah AS telah mengekspose beberapa dokumen rahasia yang isinya berupa pandangan pemerintah AS bahwa pertambahan penduduk dunia ketiga merupakan ancaman bagi kepentingan dan keamanan AS. Salah satu dokumen itu ialah instruksi Presiden AS nomor 314 tertanggal 26 November 1985 yang ditujukan kepada berbagai lembaga khusus, agar segera menekan negeri-negeri tertentu mengurangi pertumbuhan penduduknya. Diantaranya negeri-negeri itu adalah India, Mesir, Pakistan, Turki, Nigeria, Indonesia, Irak dan Palestina.

Dokumen itu juga menjelaskan pula sarana-saran yang dapat digunakan secara bergantian, baik berupa upaya untuk menyakinkan maupun untuk memaksa negeri-negeri tersebut agar melaksanakan program pembatasan kelahiran. Diantara sarana-sarana untuk menyakinkan program tersebut, ialah memberi dorongan kepada para penjabat/tokoh masyarakat untuk memimpin program pembatasan kelahiran di negeri-negeri mereka, dengan cara mencuci otak para penduduknya agar memusnahkan seluruh faktor penghalang program pembatasan kelahiran,yakni faktor individu, sosial, keluarga, agama yang kesemuanya menganjurkan dan mendukung kelahiran.

PBB juga telah mensponsori konferensi pertama mengenai masalah ini pada tahun 1994 di Kairo untuk menganalisa masalah overpopulasi dan mengajukan sejumlah langkah untuk mengkontrolnya. Pada konferensi itu diperdebatkan sedemikian banyak pendekatan untuk mengkontrol fertilitas, seperti : dipromosikannya penggunaan alat kontrasepsi, perkembangan ekonomi liberal dan diserukannya peningkatan status wanita. Dasar dari konferensi itu adalah suatu penerimaan atas anggapan bahwa pertumbuhan penduduk menyebabkan kemorosotan ekonomi dan dilakukannya usaha-usaha untuk mengkontrol pertambahan penduduk di Dunia Ketiga terhambat oleh keyakinan agama yang mendorong dimilikinya keluarga yang besar dan kurangnya pendidikan bagi wanita.

Usaha-usaha semacam itu menyebabkan diterimanya pandangan bahwa pertumbuhan penduduk menyebabkan efek-efek negatif seperti kemerosotan dan kemandegan ekonomi, kemiskinan global, kelaparan, kerusakan lingkungan dan ketidakstabilan politik. Filosofi semacam itu telah menjadi mesin pendorong bagi PBB dan Bank Dunia. Pertumbuhan penduduk adalah sebuah problem bagi Afrika, Amerika Latin dan Asia dan jika masalahnya mau terpecahkan maka Negara-negara itulah yang harus melaksanakannya. Dalam hal ini, korban yang telah sangat menderita malah dipersalahkan dengan riset empiris yang mendukung asumsi semacam itu.

Di Indonesia telah dibuat program-program yang mendukung upaya kontrol populasi untuk berbagai komunitas yang dikomandoi BKKBN dan LSM lokal, nasional dan asing, diantaranya : untuk kalangan Ibu diterapkan KB dengan slogan hindari 4Ter (Terlalu muda,Terlalu tua, Terlalu sering dan Terlalu dekat). Untuk kalangan bapak diarahkan untuk melakukan kondom dengan segala fasilitasnya dan larangan untuk berpoligami. Untuk kalangan remaja adanya pembatasan usia dewasa 18 tahun sehingga dilarang melakukan pernikahan dini dan pendidikan seks/reproduksi dengan istilah Kesehatan Reproduksi Remaja/KRR yang yang merangsang munculnya naluri seksual dengan slogan “SAVE SEX” dan melarang pernikahan dini.

Untuk kalangan remaja telah dikeluarkan suatu program yang disebut program Dunia RemajaKu Seru (DAKU). Awalnya program DAKU dikenal di negara Uganda, Afrika, dengan nama The World Start With Me, lalu diadaptasi ke beberapa negara seperti Thailand, Vietnam, Kenya, Afrika Selatan, Mongolia, Cina, Pakistan, serta Indonesia. Program ini seperti nya didisain untuk negara-negara yang memiliki populasi banyak. Untuk di Indonesia telah diberlakukan sebagai percontohan di Jakarta pada beberapa sekolah sejak tahun 2005, 2006, 2007 di 12 SMU-SMK Jakarta (yaitu SMAN 100, SMA Angkasa 2 dan SMKN 27, SMAN 67, SMAK 7 Penabur dan SMKN 32, SMA Muhammadiyah 19, SMAN 53, SMK Jaya Wisata Menteng, SMAN 7, SMK Walisongo dan SMAN 105. Saat ini program tersebut juga telah dikembangkan dibeberapa propinsi diantaranya Bali, Sumatera Utara, Lampung dan Jambi. Program ini disosialisasikan terlebih dahulu oleh suatu LSM yaitu World Population Foundation dan LSM lokal Yayasan Pelita Ilmu. Program yang diperuntukkan bagi anak-anak usia 12-19 tahun, dirancang berbasis teknologi informasi membuat anak-anak remaja bisa langsung secara mudah mengakses berbagai modul-modulnya. Dan yang cukup menarik dalam modul-modul tersebut anak diajarkan untuk bercinta yang sehat tetapi tidak melalui pernikahan dini. Hal ini berarti legalisasi hubungan lawan jenis bahkan di fasilitasi untuk menyalurkan naluri seksualnya tanpa harus dengan pernikahan. (berbagai sumber/HTI)
Susu Milk Powder
Melamine
Bahan baku melemine berupa bubuk/powder dan sama putihnya seperti bubuk susu.
Anda masih ingat? kasus "Susu Asal AS & China" Mengandung Melamin".
Pertannyaannya, bagaimana mungkin 2 jenis produk tsb diatas, bisa tercampur? (istilah permisivenya "tercemar”

4. PROYEK MINYAK


>Minyak dan Umat Islam
Oleh Bagya Adi Nugraha
imageBayangkan, bagaimana rasanya jika kita hidup tanpa energi? Anda membaca sebuah artikel telah tertata rapi dalam sebuah surat kabar. Tapi, tahukah Anda bagaimana surat kabar bisa tercetak? Proses cetak surat kabar membutuhkan daya listrik untuk menggerakkan mesin-mesin pencetak.

Daya listrik itu sendiri dihasilkan dari sebuah proses energi dari pembangkit listrik. Sedangkan pembangkit listrik itu sendiri membutuhkan energy resources. Tercatat di tahun 2004, sekitar 45,5 persen kapasitas pembangkit listrik di Indonesia membutuhkan bahan bakar minyak sebagai energy resource untuk menghasilkan daya listrik.

Itu masih cerita bagaimana daya listrik dibutuhkan untuk sebuah industri. Bagaimana dengan rumah Anda? Itu sebagian cerita soal listrik. Lalu, bagaimana juga dengan alat transportasi? Alat transportasi, baik milik sipil dan militer, membutuhkan sumber energi juga untuk bergerak. Di dunia, sumber energi yang sangat dibutuhkan untuk menggerakkan alat transportasi adalah minyak bumi.

Tak terbayangkan, bagaimana jika terdapat sebuah negara memiliki pesawat tempur dan kapal perang canggih tapi hanya menjadi sebuah hiasan, dikarenakan pasokan BBM-nya tidak tersedia dalam jumlah yang aman? Tak terbayangkan pula, jika saat ini, alat transportasi di semua penjuru dunia benar-benar lepas dari minyak bumi. Bisa jadi, kita kembali lagi menunggang kuda dan keledai.

Demi Energi (Minyak)
imageSangat sulit untuk melepas ketergantungan atas minyak bumi. Tak heran, pada bulan Juni 2005, dunia terkejut dengan harga minyak yang hampir mencapai US$60 per Barrel. Indonesia pun kena imbasnya.

Setelah terlihat kelangkaan BBM di berbagai daerah, Pemerintah pun sempat terlihat panik dan menggelar rapat kabinet terbatas pada 23 Juni 2005. Akibat lonjakan harga minyak dunia saat itu, pemerintah juga sempat menambah dan mengucurkan dana talangan ke Pertamina sebesar 9,3 Triliun Rupiah.

Kepanikan pemerintah saat itu sebenarnya bisa diantisipasi, jika para elit negara ini sadar betapa pentingnya sektor energi sejak dulu, terutama minyak bumi. Secara kasat mata, kesadaran tinggi atas pentingnya minyak demi kehidupan sebuah negara, telah lama dimiliki oleh negara-negara maju. Indonesia? Bisa dikatakan elit negara kita baru belajar. Alasan klasik: better late than never.

Sebaiknya para elit negara ini belajar kesadaran politik energi dari Amerika Serikat. Amerika Serikat hingga kini pun masih mempertahankan keyakinan politik bahwa minyak adalah segalanya: energy security.

Saat ini, Paman Sam menduduki ranking pertama dunia dalam top oil importers. Menuju ke tahun 2025, konsumsi minyak Amerika Serikat bersama China diproyeksi tertinggi di dunia. Tak heran, hingga kini Amerika Serikat masih bersikeras untuk bertahan di Irak. Irak memang tercatat memiliki cadangan terbukti minyak terbesar di dunia sekitar 10 persen. Posisi Irak di bawah Arab Saudi yang memiliki 26 persen.

Paman Sam tetap bertahan di Irak demi mendapat pasokan aman minyak untuk konsumsi dalam negeri AS. Tak heran pula, sebelum menguasai Irak pun, posisi pasukan AS di Timur Tengah selalu berdekatan fasilitas minyak (lihat gambar). Itu semua demi keamanan pasokan minyak dalam negeri AS. Siapa yang menguasai minyak, dia menguasai dunia. Kenapa Amerika Serikat sangat membutuhkan minyak? Jawabannya cuma satu: untuk memenuhi kebutuhan energy yang digunakan untuk menjaga stabilitas ekonomi AS, dan dominasinya di dunia.
Belajar dari AS, sudah waktunya elit negara bisa memproyeksikan, melindungi, dan mengamankan sumber dan pasokan kebutuhan minyak dalam negeri untuk masa sekarang dan masa depan. Kebutuhan minyak dalam negeri paling besar, secara berurutan terletak pada transportasi, industri, rumah tangga, dan pembangkit listrik. Elit negara harus berpikir demi kepentingan nasional kita sendiri. Jika elit negara berpikir untuk menekan kebutuhan minyak dalam negeri, itu berarti sama dengan menekan pertumbuhan ekonomi negara itu sendiri. Sebuah hal yang kontrakdiktif dengan wacana peningkatan pertumbuhan ekonomi yang dikumandangkan oleh elit negara selama ini. Tengoklah negara AS, negara yang paling boros se-dunia dalam konsumsi energi.

Hingga kini elit negara masih menerapkan pola berpikir bahwa lebih baik pendapatan negara berasal dari pola bagi hasil minyak dan gas (ataupun menjual ke luar), daripada menerima porsi besar raw material atau depositnya (minyak atau gas) itu sendiri. Sudah waktunya pula pola pikir seperti itu dibalik.

Persoalan energi (minyak) sebenarnya bukanlah hanya permasalahan uang, tapi bagaimana memperoleh porsi raw materialnya (atau depositnya) dan mengamankan pasokan minyak untuk dalam negeri itu sendiri (domestic market). It’s not just about the money, Sir. Sudah waktunya kita menguasai emas hitam ketimbang tergiur uang hasil penjualan emas hitam, dengan tanpa mengganggu arus investasi.

Takdir Umat Islam
imageSaya sempat bertemu seorang analis industri migas. Dia sempat berseloroh, “Dimana ada umat Islam sujud, di situ ada sumber energi (minyak) yang sangat luar biasa.” Kali pertama mendengar pernyataan tersebut, saya belum bisa memahami apa yang dimaksud oleh teman saya tersebut. Apa maksud dari teman saya itu?

Jawabannya, jika di depan kita terhampar peta bumi, sangat terlihat jelas bahwa secara umum negara-negara penghasil minyak adalah negara-negara yang penduduknya mayoritas muslim.

Jika semua orang sadar, sangat jelas bahwa umat Islam ditakdirkan berada di wilayah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, khususnya minyak. Tapi, apakah umat Islam di dunia sadar atas hal ini? Tidak.

Kekuatan untuk mengontrol dunia sebenarnya terletak di negara-negara yang berpenduduk mayoritas muslim. Kenapa? Karena negara-negara itulah ditakdirkan memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah; terutama pertambangan.

Apa yang terjadi? Kesadaran pentingnya minyak ternyata ada di negara-negara maju, terutama Amerika Serikat. Mereka sadar bahwa akan berhadapan dengan umat Islam di dunia, ketika berusaha mengkooptasi secara geopolitik dan geostrategis atas sumber-sumber minyak penting di dunia.

Apa yang mereka lakukan? Walhasil, pihak negara maju melakukan apa pun untuk menguasai sumber-sumber minyak penting di dunia. Segala cara dilakukan; operasi intelijen ekonomi hingga perang seperti perang Iraq dan Afghanistan.

Berkat operasi intelijen mereka, negara-negara yang mayoritas muslim pun “dicap” sebagai sarang teroris (lihat gambar). Perang antiterorisme pun dicanangkan.

Dengan strategi global pencanangan perang antiterorisme, dengan mudah negara-negara maju “mencaplok” melalui penempatan pasukan-pasukan mereka. Negara-negara “dunia ketiga” pun cuman melongo. Tanpa disadari negara-negara mayoritas muslim, negara-negara maju pun menguasai wilayah sumber minyak.
Akhirnya, penempatan basis-basis militer maju pun tidak jauh-jauh dari sumber minyak. Alasan penempatan basis-basis militer itu demi “mencegah” atau “meminimkan” gerakan teroris. Alasan seperti itu sangat bohong belaka. Semua penempatan pasukan mereka tidak jauh-jauh demi pengamanan sumber minyak dunia (lihat gambar). Jika tak percaya dengan tulisan ini, silahkan cek sisi geopolitik dan geostrategi atas penempatan pasukan tersebut. Jika semuanya ternyata demi minyak dan bukan antiterorisme, lalu siapa sebenarnya teroris itu?

Geopolitik dan Geostrategi Indonesia
Saat masih sekolah di SMP hingga kuliah dulu, saya masih ingat doktrin wawasan nusantara. Lucunya, saya saat itu tak paham implementasi dasar pemahaman atas wawasan nusantara tersebut. Lucunya lagi, saya mulai paham ketika berusaha memahami soal sisi politik energy Indonesia saat geger perang Afghanistan!

Indonesia adalah negara yang berpenduduk mayoritas muslim. Dan sesuai konsep wawasan nusantara, Indonesia terletak secara strategis di antara dua benua.

Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim ternyata memiliki potensi pertambangan yang sangat luar biasa; di antaranya pada sektor migas. Walau memiliki potensi yang luar biasa untuk kepentingan dalam negeri Indonesia, penguasaan sektor migas ternyata tidak dikuasai oleh bangsa Indonesia sendiri.

Liberalisasi sektor migas telah terjadi di Indonesia. Kekayaan alam kita disedot habis oleh negara maju, dan kita diberi imbalan seonggok uang atas hasil penjualan migas kita; atas nama kontrak bagi hasil. Di sisi lain, migas kita lari ke negara-negara maju demi kestabilan roda gerak ekonomi industri mereka. Kita? Cuman melongo aja!

Liberalisasi migas terjadi di Indonesia berkat operasi intelijen yang dijalankan oleh negara-negara maju. Pengajuan pembuatan rancangan undang-undang migas didanai oleh lembaga asing. Ketua Komisi VII DPR RI saat itu yang menyetujui rancangan undang-undang migas, sayangnya berasal dari partai politik yang berasaskan Islam. Tujuan lembaga asing saat itu cuman satu: penguasaan secara tanpa sadar sumber daya alam Indonesia. Beruntung kita tak sadar. Jika kita sadar dikooptasi dan kita melawan, kemungkinan besar Indonesia akan diserang AS dan sekutunya, seperti layaknya Iraq dan penggulingan Soekarno. Yang jelas, negara kita telah kehilangan kontrol atas dampak investasi asing yang masuk di sektor migas


Sumber : US Embassy

Di sektor minyak, Indonesia memang sedang mengalami penurunan produksi. Penurunan produksi ini kabarnya akan ditingkatkan tahun-tahun akan datang dengan mendorong eksplorasi dan eksploitasi. Permasalahan sebenarnya bukan masalah peningkatan eksplorasi dan eksploitasi, tapi seberapa besar kandungan yang dimiliki Indonesia digunakan oleh bangsa sendiri. Jika tidak, kita akan impor terus.

Di sektor gas, Indonesia merupakan ekportir tertinggi di dunia (lihat grafis tabel). Tapi, sungguh memalukan, ketika ada sebuah industri di pulau Sumatera teriak karena kekurangan gas, dan ribuan karyawannya terancam di-PHK, elit negara malah memilih mending mengekspor gas ke negara lain. Elit negara lebih berkomitmen membangun negara lain ketimbang membangun negara sendiri.


Yang jelas, di sektor gas, bangsa sendiri tidak menguasai produksinya (lihat grafis tabel). Perusahaan milik negara melempem, dan gas pun lebih baik diekspor ke luar negeri ketimbang menghidupkan industri dalam negeri.

Indonesia, yang berpenduduk muslim mayoritas terbesar di dunia, seperti tak sadar atas strategisnya sektor migas. Apalagi Indonesia sebenarnya memegang peran kunci di Asia Tenggara dilihat dari geostrategi. Seharusnya orang-orang muslim yang jadi penghuni negara Indonesia sadar atas hal ini.
Dari sisi geostrategi, jika dilihat dari jalur kapal tanker minyak dunia (lihat gambar), Indonesia terletak di tengah jalur kapal-kapal tersebut. Sadarkah orang muslim di Indonesia selama ini?

Dari sisi geostrategi, elit negara seharusnya sadar bahwa Indonesia mempunyai bargaining position yang sangat kuat. Apa jadinya jika jalur kapal-kapal tanker ini terganggu? Negara-negara maju, seperti AS, Jepang, dan China, akan sadar bahwa kita adalah negara yang tak bisa dianggap remeh. Tapi, kenyataan saat ini bicara lain.

Apa yang sebenarnya telah terjadi saat ini? Negara ini yang notabene berpenduduk muslim mayoritas tak sanggup menghadapi politik ekonomi dari negara lain atas minyak dan gas. Itu belum ditambah ketidakmampuan elit negara dalam mengamankan wilayah teritorial secara politik ekonomi; omong kosong tuh komando teritorial selama kita masih diinjak asing!

Kuasai dan Amankan!
Pasal 33 UUD 1945 (asli)
1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pasal-pasal tersebut merupakan dasar geopolitik dan geostrategis bangsa Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim. Sektor migas harus dianggap layaknya kebutuhan bahan pokok. Sektor migas merupakan sektor strategis kehidupan rakyat. Sektor strategis harus dikuasai negara.

Liberalisasi yang tak terkontrol di sektor migas, dan menghilangkan peran negara, mengakibatkan hilangnya kekayaan alam yang seharusnya digunakan atau dimanfaatkan rakyat di Indonesia. Bukan malah cuman dapat duitnya semata.

Penguasaan negara atas sektor minyak bukan berarti menolak investasi swasta nasional ataupun asing. Tapi, berapa jauh negara mengatur dan menerima porsi raw material dan uang royalti yang menguntungkan bagi bangsa, dan digunakan untuk bangsa sendiri. Kunci dari perubahan menuju ke arah itu terletak pada revisi undang-undang yang mengatur sektor migas dan revisi kontrak migas.

Energi adalah penggerak perekonomian. Wajar jika negara-negara maju sangat rakus untuk mengamankan pasokan energi dalam negerinya. Kapankah kita mempunyai kesadaran seperti itu? Jangan menjadi negara yang memalukan, apalagi negara ini mayoritas adalah muslim. Jika suatu saat nanti dikuasai kembali oleh negara, satu hal yang tak boleh terlupakan: penindakan korupsi yang menggerogoti ekonomi kita sejak dulu.


Jika elit negara Indonesia (yang notabene kebanyakan muslim) tak sigap dengan memahami apa yang sebenarnya terjadi. Kebutuhan energi Indonesia akan terlibas oleh kebutuhan energi negara-negara maju. Apalagi pada tahun 2020 yang akan datang diproyeksikan kebutuhan energi minyak akan dibutuhkan di banyak negara-negara maju (lihat grafis).

Jadi, intinya, persoalan di dunia saat ini adalah penguasaan sektor energi untuk keamanan roda ekonomi negara di dunia. Intinya, persoalan saat ini bukanlah masalah agama. Bukan pula soal Islam. Bukan soal teroris (terorisme kerjaan intelijen pro asing!). Tapi, soal energi! Bukan soal duit dari jualan sumber energi, tapi soal barang mentah dari sumber energinya!! (cedsos)



>KENAPA AS INCAR IRAN?
Selepas invansi Amerika Serikat (AS) ke Irak pada Maret 2003, nafsu AS ternyata masih tak bisa dibendung untuk mencoba “invansi” Iran lewat isu yang sama: nuklir. Iran dikhawatirkan akan memproduksi senjata pemusnah massal (Weapon Mass Destruction / WMD) melalui senjata nuklir. Padahal Iran telah mengklaim tenaga nuklir hanya digunakan sebagai bahan pembangkit listrik; demi perdamaian. Padahal, pada tahun 1974, Iran di bawah Shah Reza Pahlevi, AS men-support pembangunan reaktor nuklir Bushehr. Kali ini, isu ancaman senjata nuklir Iran kembali digunakan AS. Sungguh kampungan!

Dulu, isu senjata nuklir pernah berhasil digunakan oleh AS ke Irak. AS menginvansi Irak, dunia pun seakan tak bisa berbuat banyak; termasuk Indonesia. Di AS sendiri, isu senjata nuklir dianggap sebagai “kebohongan” terhadap publik AS. Sebuah media massa AS, The Washington Post sempat mempertanyakan alasan serangan AS ke Irak. Sandi Invasi AS ke Irak bernama Operation Iraqi Freedom (OIF) malah diplesetkan publik AS menjadi Operation Iraqi Liberation (OIL !).

Kali ini, Resolusi DK PBB diputuskan. Aneh tapi nyata, Indonesia mendukung resolusi dengan alasan mendukung penciptaan kawasan bebas senjata nuklir di Timur Tengah. Secara tak sadar, itu sebuah resolusi yang secara tidak langsung mendukung AS. AS dan sekutunya sangat berkepentingan atas wilayah Timur Tengah, demi kepentingan energy security-nya. Kepentingan energy security tersebut demi terjaganya dominasi AS di dunia. Jika begitu, apa yang diperoleh Indonesia atas keluarnya Resolusi tersebut? Tidak ada? Bisa jadi, Indonesia ditekan AS dikarenakan lemahnya kepemimpinan nasional. Sungguh memalukan.

GEOSTRATEGI IRAN DI ASIA TENGAH – ASIA SELATAN
Dalam geostrategi energi, posisi geografi Iran sangat menguntungkan. Di sebelah utara Iran, negara ini berdekatan dengan Azerbaijan, Rusia, Turkmenistan, Uzbekistan, dan Kazakhtan. Wilayah-wilayah ini, termasuk Iran, memiliki akses ke Laut Caspia. Dalam intelijen energi, semua orang tahu bahwa wilayah Laut Caspia mengandung potensi kekayaan minyak dan gas.


Sumber: OPEC, Oil Outlook to 2025
Khusus Iran, pada tahun 2006, perusahaan minyak Rusia Lukoil dan perusahaan minyak negara Kazakh Kasmunaigas menawarkan kerjasama dengan Iranian Northern Drilling Company (NDC) untuk pengembangan kilang minyak di Laut Caspia. Pada tahun yang sama pula, NDC melakukan kerja sama dengan China’s Oilfield Services Ltd untuk pengeboran kedalaman 2000 kaki. Ini membuktikan wilayah yang mempunyai akses dengan laut Caspia sangat strategis untuk energi.

Jalur Pipa Minyak Wilayah Laut Caspia

Akibat dari akses ke wilayah Laut Caspia, Iran secara otomatis menjadi salah satu negara vital yang dilewati oleh pipa-pipa minyak dan gas menuju Asia, seperti ke India, Pakistan, dan China. India, Pakistan, dan China secara kebetulan berada di timur Iran. Negara-negara penghasil minyak dan gas dari wilayah Laut Caspia pada umumnya mengekspor kebutuhan energi Asia melalui 2 negara, yakni Iran dan Afghanistan.

Infrastruktur Ekspor Gas di Asia Tengah dan Kaukasus


Sejak tersingkirnya Taliban dari pemerintahan Afghanistan akibat invansi AS dan sekutunya tahun 2001, jalur pipa Trans-Afghan pun lancar dikembangkan. Sejak saat itu, perusahaan energi asal AS leluasa membangun jalur pipa Trans-Afghan. Salah satu perusahaan AS, Unocal, saat itu berkepentingan atas pembangunan jalur pipa tersebut. Malah ada dugaan terdapat konspirasi perusahaan-perusahaan minyak besar (big oil company) terkait serangan AS ke Afghanistan demi pembangunan jalur pipa tersebut.

Sedangkan di jalur pipa yang melewati Iran, kepentingan perusahaan-perusahaan energi AS sulit untuk membangun pipa ataupun kilang-kilang minyak dan gas karena adanya Iran-Libyan Sanction Act (ILSA). Pada tahun 1996, AS mengeluarkan ILSA; sebuah peraturan hukum AS yang “menghukum” Iran dan Libya terkait “terorisme” ataupun nuklir. ILSA ternyata tak banyak berpengaruh di dunia.

Akibatnya, perusahaan-perusahaan non-AS yang menikmati lowongnya pembangunan jalur pipa ataupun proyek energi lainnya di Iran. Ternyata ILSA tidak mempan untuk negara-negara lain (kasihan deh AS!). Pada tahun 1997, Iran dan Turkhmenistan membangun jalur pipa gas Korpezhe-Kurt Kui senilai 190 juta USD, sebuah jalur pipa pertama dari Asia Tengah yang mem-bypass jalur pipa Asia Tengah-Rusia.

Infrastruktur Ekspor Gas di Asia Tengah dan Kaukasus
sementara itu, sobat kental AS, yakni India malah berencana bekerjasama dengan Iran untuk membangun jalur pipa melewati Pakistan, dan India, yang nantinya juga menuju China. Padahal China jelas-jelas “musuh politik” AS. Tak ayal, pada bulan Maret 2005, Condoleza Rice ketika mengadakan tur ke Asia sempat menyatakan tidak dapat menerima rencana tersebut.

Itu semua jika dilihat dari sisi utara, barat, dan timur Iran. Bagaimana dengan geostrategi dari selatan Iran? Wilayah Iran di selatan yang sangat strategis adalah Selat Hormuz. Akses selat ini dimiliki oleh Iran dan Oman.

Selat Hormuz adalah selat yang dilalui oleh kapal-kapal tanker se-dunia. Rute kapal-kapal tanker yang melalui Selat Hormuz sangat dekat dengan daratan Iran. Jarak antar daratan Oman dan Iran yang dipisah oleh Selat Hormuz hanya berkisar 34 mil. Sementara jarak aman (buffer zone) hanyalah 2 mil yang bisa dilalui oleh kapal-kapal tersebut untuk keluar-masuk.

Jalur Timur Kapal Tanker Dunia
Aliran minyak yang melewati Selat Hormuz untuk dunia tercatat 40 persen untuk konsumsi perdagangan minyak dunia. Sekitar 17 MMBD minyak melewati selat ini untuk dikirim melalui jalur timur (terutama ke Jepang, China, dan India) dan jalur barat (melalui Terusan Suez).

Tak terbayang, apa yang akan terjadi pada dunia jika Selat Hormuz terganggu. Siapa yang akan bakal SANGAT terganggu? Tentu saja Amerika Serikat! Konsumsi minyak AS adalah tertinggi di dunia; dan berakibat tergantung juga pada impor dari minyak Timur Tengah. Jadi siapa yang SANGAT berkepentingan atas Selat Hormuz?

KEKAYAAN SUMBER ENERGI IRAN
Selain memiliki posisi wilayah yang strategis (geostrategi) di Timur Tengah, Iran adalah negara yang kaya akan sumber energi. Iran adalah salah satu negara anggota OPEC yang mempunyai potensi minyak dan gas luar biasa. Menurut Oil and Gas Journal, 1 Januari 2006, Iran memiliki cadangan minyak terbukti sebesar 132,5 miliar barrel. Pada tahun 2005, produksi minyak Iran saja tercatat 3,94 juta bpd; terhitung 5 persen dari produksi minyak mentah dunia.

Produksi Minyak Negara-negara OPEC
Iran mengekspor minyak 2,5 juta bpd. Minyak Iran paling besar diekspor ke Jepang dan China. Pada tahun 2005, Jepang mengimpor minyak Iran sebesar 570 ribu bpd. Sedangkan China, 284 ribu bpd

Tujuan Ekspor Minyak Iran
Sumber: EIA
Tak heran, kekayaan Iran paling besar salah satunya berasal dari ekspor minyak. Selisih produksi dan konsumsi minyak Iran yang menjadi nilai ekspor.

Produksi dan Konsumsi Total Iran
Itu baru hanya dari kajian produksi minyak. Bagaimana dengan gas alam? Menurut Oil and Gas Journal, (01/2006), Iran memiliki cadangan terbukti gas alam sebesar 970 triliun Tcf. Potensi ini membuat Iran menduduki posisi kedua setelah Rusia. Namun sekitar 62 persen kandungan gas alam Iran belum dikembangkan.

Cadangan Terbukti dan Produksi Gas Alam Dunia

Konsumen ekspor potensial atas gas alam Iran diantaranya Turki, Ukraina, Eropa, India, Pakistan, Armenia, Azerbaijan, Georgia, Taiwan, Korea Selatan, dan China. Ekspor gas alam Iran melalui dua jalur: distribusi kapal tanker dan pipa gas regional.

WILAYAH STRATEGIS SUMBER ENERGI IRAN
Lalu dimana lokasi sumber-sumber energi Iran tersebut? Wilayah strategis sumber energi Iran terbagi dua: wilayah yang kaya produksi minyak dan wilayah yang kaya produksi gas.Khusus minyak, wilayah strategis sumber energi Iran terletak di Iran bagian barat. Di kalangan intelijen energi, wilayah ini bernama Khuzestan. Wilayah yang mayoritas kaya akan kilang minyak (walau ada gas juga).

Khuzestan, Iran bagian Barat
Sumber: www.dailykos.com

Wilayah Khuzestan, Iran bagian barat, memiliki sejarah panjang yang melibatkan kepentingan AS dan Inggris. AS dan Inggris tergiur atas kekayaan produksi minyak dari Khuzestan, yang diperkirakan mengandung minyak 100 miliar barrel.

Pada tahun 1897, Inggris memprovokasi orang-orang Khuzestan agar memisahkan diri dari Persia (Iran). Saat itu, secara de facto, wilayah ini menjadi protektorat Inggris dan berganti nama Arabistan. Pada tahun 1907, pengaruh Inggris benar-benar merasuki wilayah barat di Persia ini. Pada tahun-tahun berikutnya, petualang Inggris menemukan minyak di wilayah ini.

Minyak tersebut ditemukan di daerah Masjed Soleyman, masih di wilayah Khuzestan. Penemuan tersebut akhirnya menciptakan perusahaan minyak Anglo-Persian, yang kemudian bernama British Petroleum (BP). Pada tahun 1925, penguasa Persia saat itu Shah Reza mengerahkan pasukan untuk merebut kembali wilayah Arabistan. Arabistan pun kembali bernama Khuzestan. Tapi, pada saat Perang Dunia Kedua, Khuzestan kembali diduduki oleh pasukan Inggris.

Mohammad Mossadegh
Pasca Perang Dunia Kedua, pada tahun 1951, pemimpin nasionalis Mohammad Mossadegh sadar akan kekayaan minyak yang dikuasai oleh asing. Ia kemudian melakukan nasionalisasi industri minyak, dimana jantung industri minyak terletak di Khuzestan.

Pada tahun 1953, intelijen AS, CIA menumbangkan Mohammad Mossadegh. Operasi CIA tersebut dipimpin oleh Kermit Roosevelt, keponakan F.D. Roosevelt; nama operasi: Operasi Ajax. CIA pun memasang Shah Reza Pahlevi sebagai pemimpin Iran. Sejak itu, Khuzestan dibuka untuk perusahaan minyak AS, Standard Oil, milik Rockefeller.

Pada tahun 1954, mulai ada negoisasi pengelolaan minyak antara asing dan Iran. Pada tahun itu, National Iranian Oil Company mengadakan kerjasama dengan perusahaan asing dalam sebuah konsorsium. Minyak dan gas Iran pun akhirnya banyak mengalir ke AS; ke pelabuhan-pelabuhan San Fransisco, Houston, ataupun Los Angeles.

Ketidakpuasan ternyata tersimpan di hati rakyat Iran. Pada tahun 1978, para pekerja minyak di Khuzestan melawan Shah. Mereka mendukung revolusi Iran. Revolusi ini diam-diam didukung oleh Inggris. Inggris tak rela aset minyaknya jatuh ke pihak lain. Ayatollah Khoimeini pun “dipasang” sebagai pemimpin Iran.

Wilayah Khuzestan berdekatan dengan Irak. Saat melihat revolusi Iran adalah ancaman untuk perusahaan minyak Barat, Saddam Husein pun melakukan invansi ke Khuzestan pada tahun 1980. Aksi Saddam Husein itu didukung diam-diam oleh AS. Tapi, pada tahun 1982, pasukan Iran berhasil mengusir pasukan Irak keluar dari Khuzestan. Perang Iran-Iran saat itu tidak ada kaitannya perang antara kaum Sunni (Irak) dan Syiah (Iran). Kaum syiah Irak mendukung aksi Saddam Husein, seperti halnya kaum sunni Iran membela negaranya Iran. Alasan perang saat itu hanya satu: karena minyak dan diprovokasi AS-Inggris.

Pasca Perang Irak-Iran, yang menarik, pada Oktober 2004, Iran melakukan perjanjian jangka panjang senilai 100 miliar USD dengan perusahaan energi asal China, Sinopec dan Oil and Natural Corporation / ONGC (India) untuk mengembangkan lapangan gas di Yadavaran, wilayah Khuzestan. China? Bisa jadi ini yang membuat AS geram.

Itu sejarah panjang energi wilayah Khuzestan, Iran bagian Barat, yang kaya akan minyak. Lalu bagaimana dengan wilayah strategis Iran untuk gas alam? Menurut EIA, kandungan gas Iran mayoritas terdapat di tiga tempat, yakni Pars Selatan (280-500 Tcf kandungan cadangan gasnya dan 17 miliar barrel kandungan minyak), Pars Utara (50 Tcf), dan Kangan-Nar (23.7 Tcf). Tapi, yang menjadi sorotan dunia adalah Pars Selatan (South Pars).

Lokasi Pars Selatan


Kilang Gas Pars Selatan dan Jalur Pipa ke Qatar

Pengembangan kilang gas Pars Selatan merupakan proyek energi terbesar Iran. Proyek ini telah menarik investasi senilai 15 miliar USD. Jika pengembangan proyek Pars Selatan berhasil, Iran akan memperoleh hasil penjualan gas alam senilai 11 miliar USD dalam jangka waktu 30 tahun.

Perusahaan energi yang terlibat dalam pengembangan proyek Pars Selatan ini diantaranya Gazprom (Rusia), Petronas (Malaysia), ENI, LG (Korea Selatan), dan Statoil (Norwegia). Hingga tulisan ini disusun, tidak ditemui perusahaan energi asal AS yang terlibat.

PETRODOLLAR VS PETROEURO
Dari paparan sebelumnya, terlihat bahwa bangsa Iran adalah bangsa yang belajar atas kekayaan alam (minyak dan gas) yang dimilikinya. Tak seperti bangsa Indonesia yang sungguh memalukan (Anda malu atau tidak ?). Kesadaran Iran atas potensi energi dan letak wilayah yang dimilikinya, membuat Iran mempunyai bargaining position yang kuat untuk mempengaruhi dunia; apalagi mengganggu dominasi AS.
uang Dollar Amerika sempat jatuh. George Soros, seorang pialang keturunan Yahudi, sempat berang dan menyalahkan negara-negara yang melakukan transaksi minyak tidak lagi berdasarkan mata uang Dollar Amerika. George Soros walaupun ia berseberangan politik dengan Bush (Soros sempat terlibat pemberian dana kampanye politik melawan Bush saat Pemilu), ia tetap peduli dengan dominasi keuangan / finansial Amerika di dunia.

“Serangan” Iran terhadap AS mirip yang dilakukan Saddam Husein (Irak) pada tahun 2000. Saat itu, Irak terkena sanksi PBB, dan dikenai program Oil-for-Food dari PBB. Program PBB tersebut semacam barter minyak dengan pangan untuk Irak, dan dinilai berdasarkan mata uang Dollar Amerika. Saat itu, Saddam Husein memaksa untuk mengunakan mata uang Euro untuk nilai transaksinya. Tindakan Saddam Husein tentu saja meningkatkan nilai mata uang Euro di hadapan Dollar Amerika, tapi itu sebuah tindakan politik.


Kenapa AS Serang Irak?
Hal tersebut kembali dilakukan oleh Iran. Iran membentuk semacam perdagangan minyak tersendiri (Iranian oil Bourse) dengan menggunakan nilai mata uang Euro; kata Bourse merujuk ke perdagangan saham dan didapatkan dari bursa saham Perancis, Federation Internationle des Bourse de Valeurs.

Iranian oil Bourse menjadi salah satu alternatif perdagangan minyak dunia, dan sekaligus menjadi tanda awal ancaman terhadap dominasi keuangan AS di dunia. Iranian oil Bourse dikhawatirkan mengganggu dominasi International Petroleum Exchange (IPE) di Inggris dan NYMEX di Amerika Serikat. Keduanya (IPE dan NYMEX), walaupun berbeda letak negara, dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar asal AS. Pada tahun 2001, IPE saja dibeli oleh sebuah konsorsium yang beranggotakan diantaranya: British Petroleum, Goldman Sachs, dan Morgan Stanley. Perusahaan yang tak jauh dari kelompok bisnis Zionis Yahudi.

Menurut analis energi William Clark, tragedi buruk sempat dialami oleh Federal Reserve (AS) pada tahun 2005 atau 2006. Saat itu, nilai 1 barrel minyak senilai 50 Dollar Amerika. Sedangkan dalam Euro, berkisar 37-40 Euro untuk 1 barrel minyak. Nilai Euro naik 20-25 persen di hadapan Dollar Amerika.

Tak heran, di AS sempat berkembang isu Pentagon sempat berencana mengerahkan pasukan dan menyerang Iran pada tahun 2005.

ISU NUKLIR IRAN DAN ENERGI LISTRIK KAWASAN
Jika membayangkan nuklir, semua orang akan membayangkan senjata nuklir seperti dijatuhkan AS ke atas kota Nagasaki dan Hiroshima dalam Perang Dunia Kedua di Asia Pasifik. Kehebatan dan ancaman senjata nuklir itu pula yang didengungkan AS ke persoalan Iran.

Memang benar ADA laporan intelijen AS yang menyebutkan bahwa Iran telah memiliki kemampuan untuk memproduksi senjata nuklir, seiring dengan rencana Iran untuk membangun reaktor nuklir untuk pembangkit listrik. TAPI, apakah masyarakat dunia (termasuk Indonesia) tidak belajar dengan kasus Irak? AS menyerang Irak dengan dalih bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal, dalih itu berdasarkan laporan intelijen semata. MANA sekarang buktinya? (silahkan lihat lagi halaman 1 di artikel ini) Masyarakat AS sebagian besar telah sadar atas kebohongan publik yang dibuat oleh pemerintahannya. Pajak yang didapatkan dari masyarakat AS dibuang percuma demi Irak. Sementara itu, perusahaan alat militer dan perusahaan minyak besar (Big Oil Company) di AS ternyata yang memperoleh keuntungan. Di sisi lain, sebagian keluarga para tentara AS mulai tidak mau anggota keluarganya bertugas sia-sia dan tak jelas tujuannya di medan konflik Irak. SEKALI LAGI, isu senjata nuklir Irak ataupun Iran itu hanya isu kampungan yang digembar-gemborkan AS.

List of Locations Relevant to the Implementation of IAEA Safeguards As of November 2003
http://www.globalsecurity.org/wmd/world/iran/nuke-fac.htm
Sumber: www.globalsecurity.org

Lalu, jika memang Iran memiliki kemampuan membuat senjata nuklir gara-gara potensi dari pengayaan uranium, darimana Iran mendapatkan teknologi nuklir itu sendiri? Mau tahu?! Kata Bung Karno: Jasmerah!

Yang pertama harus diingat adalah Iran sebenarnya telah berusaha membangun reaktor nuklir sejak tahun 1974, ketika Iran di bawah kepemimpinan Shah Reza Pahlevi. Anda tahu khan negara mana di balik sang Shah tersebut?.

Saat itu, Shah berencana membangun reaktor nuklir untuk pembangkit listrik dengan bantuan Jerman, Perancis, dan AS. Ya tentunya semua dengan restu Washington. Kemudian Shah memberikan kontrak pembangunan ke perusahaan Jerman, Siemens, untuk membangun 2 reaktor nuklir berkekuatan 1200 MW di wilayah Bushehr, Iran Kawasan Bushehr adalah salah satu kawasan yang diributkan oleh AS lewat IAEA saat ini.

Saat itu (tahun 1974), AS mendukung Iran untuk mengembangkan sumber energi alternatif; tidak berbasiskan minyak dan gas. Padahal saat itu, pembangkit listrik nuklir belum sangat dibutuhkan oleh Iran. Saat itu, jumlah penduduk Iran kurang dari 70 juta orang, produksi minyak sekitar 5,8 juta bpd, konsumsi energi domestik Iran saat itu sekitar seperempat dari saat ini. Kenapa saat itu pembangkit listrik nuklir Iran tidak dipersoalkan?!

Tapi oleh AS, sebuah penelitian pun digelar Stanford Research Institute. Penelitian lembaga tersebut menyebutkan bahwa pada tahun 1990, Iran membutuhkan kapasitas listrik sebesar 20.000 MW. Lalu, generasi pertama teknisi nuklir Iran dikirim dan dilatih ke Massachusetts Intitute of Technology.

Dalam dua Memorandum Keputusan Keamanan Nasional AS (National Security Decision Memoranda) tertanggal 22 April 1975 dan 20 April 1976, Presiden AS saat itu Gerald Ford menyetujui penjualan fasilitas pemrosesan dan pengayaan uranium ke Iran. Sebaliknya, Iran membeli 8 reaktor nuklir. Kerjasama Iran dan AS itu senilai 15 miliar Dollar Amerika. Amerika Serikat setuju membangun 8 pembangkit listrik tenaga nuklir yang total kapasitasnya 8000 MW. Kebijakan Gedung Putih saat itu diumumkan resmi oleh juru bicara Sydney Sober pada bulan Oktober 1977, dalam sebuah simposium, “The US and Iran: An Increasing Partnership.” Akhirnya, draft final US-Iran Nuclear Energy Agreement ditandatangani bersama Iran dan AS pada bulan Juli 1978. Penandatanganan tersebut dilakukan beberapa bulan sebelum adanya gejolak Revolusi Islam Iran. AS melongo……

Kemudian, pada 9 Februari 2003, Presiden Iran Mohammad Khatami mengumumkan program pengayaan uranium untuk bahan baku pembangkit listrik tenaga nuklir. Sejak itu, tenaga ahli dari IAEA (International Atomic Energy Agency) berdatangan ke Iran. Pihak Gedung Putih (AS) berkeyakinan bahwa pengayaan uranium Iran itu untuk pembuatan senjata nuklir. Sungguh lucu!

Kini, teknologi nuklir Iran untuk pembangkit listrik di-support oleh Rusia. Rusia dan Iran menjalin kerja sama strategis. Nilai kontraknya diperkirakan senilai 25 Miliar Dollar Amerika. Rusia membutuhkan Iran, demikian sebaliknya. Rusia membutuhkan Iran sebagai partner strategis untuk mengimbangi upaya dominasi AS di kawasan Eurasia (Eropa-Asia). Sementara Iran membutuhkan teknologi Rusia untuk agar nanti Iran menjadi pusat geopolitik-ekonomi di Timur Tengah. Dalam intelijen internasional, kawasan Eurasia memang merupakan target dominasi AS. Kegelisahan AS dan Sekutunya pun menjadi-jadi. Selain teknologi nuklir, Rusia ternyata juga mentransfer teknologi militer dan ruang angkasa ke Iran.

Kini, Rusia seperti “mengkhianati” Iran. Rusia lewat IAEA, mendukung resolusi PBB. Iran menilai sikap Rusia ambigu. Padahal Rusia sebenarnya mengkhawatirkan serangan AS ke Iran benar-benar akan terjadi. Sikap AS yang kelewatan sebenarnya tak seharusnya terjadi; karena nafsu. Yang patut ditiru adalah sikap Perancis, Jerman, dan Inggris yang menjanjikan pengiriman bantuan dan kerja sama teknis kepada Iran untuk pembangunan reaktor nuklir sipil (listrik), demi transparansi nuklir. Sikap negara-negara tersebut bijaksana ketimbang kekhawatiran yang membabi buta atas sikap Iran.

Lepas dari fakta tersebut, sebenarnya ada apa di balik sikap Iran yang “ngotot” untuk program nuklir sipilnya? Berdasarkan analisis, terdapat dua hal yang mendasari, yakni: antisipasi konsumsi energi listrik dalam negeri Iran yang makin tinggi, dan geopolitik kebutuhan energi listrik kawasan.

Antisipasi konsumsi energi listrik Iran. Menurut EIA, kebutuhan listrik domestik Iran makin tinggi, dan dibutuhkan investasi miliaran Dollar Amerika. Pada tahun 2004, kapasitas terpasang di Iran sebesar 34,3 GW. Produksi listrik sebesar 155,7 miliar KWH. Konsumsi listriknya 145,1 miliar KWH. Pada tahun 2004, kapasitas terpasang Iran naik menjadi sebesar 36 GW. Pertumbuhan konsumsi listriknya mencapai 7-9 persen. Pemerintahan Iran mau tak mau harus mengejar keamanan pasokan listrik domestik apalagi jumlah penduduk Iran diperkirakan mencapai 100 juta orang pada tahun 2025.
Kapasitas Pembangkit Listrik Iran Berdasar Jenisnya
Sumber: www.globalsecurity.org
Dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, Iran membutuhkan daya listrik 70.000 MW pada tahun 2021. Jika daya listrik tersebut dihasilkan dari minyak (BBM), dibutuhkan 112-140 juta barrel per tahun. Ini sebuah dilema untuk Iran. Pembangkit listrik besar Iran kebanyakan berbahan baku BBM. Padahal pendapatan Iran 80 persen berasal dari ekspor minyak, dan 45 persennya digunakan untuk APBN Iran. Selain itu, hasil produksi minyak Iran belum ada kemajuan pesat akibat konsumsi domestik yang naik 280 persen sejak tahun 1978, dan belum pula dibutuhkan biaya 40 miliar USD untuk perawatan kilang-kilang minyak Iran dalam 15 tahun. Jika situasi terus seperti itu, Iran diprediksi menjadi net oil importer pada tahun 2010.

Daftar Pembangkit Listrik Iran

Bagaimana dengan pembangkit listrik berbahan baku gas? Jika Iran mengembangkan dan meningkatkan pembangunan pembangkit listrik berbahan baku gas, sangat percuma. Menurut Massachusetts Intitute of Technology (AS) sendiri, biaya produksi listrik dari gas berbanding sama dengan biaya produksi listrik dari reaktor nuklir. Selain itu, dilema Iran, Eropa, dan Asia yang lain adalah gas Iran termasuk yang SANGAT dibutuhkan untuk memasok kebutuhan Eropa dan Asia.
Penggunaan Nuklir Untuk Listrik Di Dunia
Sungguh tak masuk akal jika Iran harus mengikuti kemauan AS untuk menghentikan pengayaan uranium demi listrik Iran. Iran memang kaya akan minyak dan gas, tapi tetap membutuhkan sumber energi alternatif untuk listrik. Inggris, Canada, hingga Rusia adalah eksportir migas, tapi negara-negara ini tetap menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir.

Di dunia saat ini, 19 persen daya listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga nuklir. Penggunaan reaktor nuklir di dunia sebagai penghasil daya listrik diperkirakan akan meningkat terus.

Yang jelas, Iran telah merencanakan sumber pasokan energi listrik pada tahun 2021 berasal dari 10 persen tenaga nuklir, 20 persen dari hydro (tenaga air), 60 persen dari gas, dan sisanya dari yang lain.

Geopolitik kebutuhan energi listrik kawasan. Seperti diketahui bersama, letak Iran yang sangat strategis membuat posisi Iran dekat dengan negara-negara Asia Selatan, Asia Tengah, ataupun Laut Caspia. Beberapa negara di kawasan tersebut kekurangan pasokan listrik untuk dalam negerinya. Sebut saja seperti negara-negara seperti Syria, Georgia, Azerbaijan, Afghanistan, Irak, Pakistan, hingga India.

Tapi, negara-negara yang minim pasokan daya listriknya mau tak mau harus bersyukur, karena jaringan interkoneksi telah dibangun dan sedang dikembangkan lagi menghubungkan antar-negara di kawasan Asia Tengah dan Asia Selatan Kabarnya jaringan interkoneksi ini menyambung hingga ke daratan Eropa; dari Iran melalui Armenia.
Jaringan Transmisi Listrik Utara Iran
Afghanistan’s Cross-Border Electricity Interconnections
Source: www.pakistan.gov.pk
Sumber: http://meaindia.nic.in
Iran yang kaya akan minyak dan gas melihat peluang bisnis energi listrik kawasan. Tercatat, sejak tahun 1992, Iran mulai menjual daya listriknya ke negara-negara tetangga.


Sumber: http://amar.tavanir.org.ir
Ambisi Iran untuk mempengaruhi negara-negara kawasan lewat penjualan listrik, sepertinya seimbang dengan rencana Iran yang akan membangun reaktor nuklir untuk pembangkit listrik, walaupun juga untuk kebutuhan domestik Iran juga. Iran masih berencana memperluas pasar penjualan daya listriknya ke negara-negara tetangga.

Selain mencari pasar penjualan, Iran bersama Rusia, dan China termasuk concern berinvestasi pembangunan pembangkit listrik di Asia Tengah. Selain sebagai perluasan pengaruh geopolitik, juga untuk memasok kebutuhan energinya sendiri (seperti ke China). Tiga negara ini mendorong negara Asia Tengah untuk menjual ke luar negara bersangkutan. Tiga negara ini terlibat pendanaan pembangunan di negara-negara seperti Tajikistan dan Kazakhstan. Tercatat, tidak ada perusahaan asal AS satu pun yang terlibat di pengembangan pembangkit listrik di Asia Tengah.

Gerakan bisnis energi listrik Iran, Rusia, dan China bisa jadi membuat gerah AS. Secara geopolitik energi, gerakan tiga serangkai (Iran, Rusia, dan China) secara tidak langsung akan membuat negara-negara kawasan Asia Tengah ataupun Asia Selatan akan tergantung pada tiga negara tersebut, dan mengurangi pengaruh dominasi AS.
Amerika Serikat adalah negara yang seperti dua mata uang. Kata teman saya dengan bahasa Inggris sok fasih, “You can find good and evil in the USA.” Negara ini termasuk negara yang beradab, pintar, dan sekaligus (maaf) bangsat.

Melihat kondisi geostrategi dan geopolitik energi yang dimiliki Iran (seperti yang dipaparkan di halaman sebelumnya), sangat wajar jika Iran menjadi incaran AS. Intinya, AS mengincar Iran karena:

1. Tidak rela dominasi AS di Timur Tengah terganggu disebabkan Iran yang kaya akan sumber alam yang sedang melakukan ekspansi geopolitik-ekonomi di kawasan Eurasia bersama Rusia dan China (bisnis listrik). Pakistan dan India udah jadi sohib AS; AS gak mau kehilangan. Padahal India dan Pakistan dipakai AS sebagai mitra strategis mengimbangi gerakan geopolitik China.


2. Jengkel karena nilai mata uangnya terganggu, karena Iran telah meluncurkan pusat perdagangan minyak alternatif dengan menggunakan mata uang Euro menyaingi IPE dan NYMEX. AS menilai sebagai tanda awal.ancaman dominasi mata uang Dollar Amerika di dunia.
ya… karena Iran kaya minyak dan gas. Kebijakan energi AS adalah mengamankan pasokan migas dalam negerinya (energy security). Sementara itu, AS sangat tergantung pada impor minyak dari Timur Tengah; dikarenakan cadangan dan produksi minyak mentah dunia mayoritas berasal dari Timur Tengah!
3. ya…pokoknya karena demi sumber energi!(sama dong ama nomor 3). AS butuh menguasai sumber energi demi menjaga dominasinya di dunia. Agar industrinya tetap jalan karena listriknya masih berbahan baku BBM. Agar pesawat dan kapal tempurnya tetap bisa sliwar-sliwer menginvansi negara lain. Agar mobil-mobil masayarakat AS tetap jalan (coba jika pakai keledai?!).
4. AS tidak mau disalahkan!
5. Pokoknya ya itu tadi semua!!!!!


5.ISRAEL SAUDARA AMERIKA SEJATI


> TAUKAH ANDA?


Judul dalam bentuk pertanyaan ini berasal dari artikel Karen El-Kawa yang membeberkan fakta tentang Palestina yang kemudian diposkan lewat internet. Saya mengambil bagian-bagian terpenting dari Just Commentary (Vol 4, No 12, Desember 2004, hlm 1-2). Pada bagian akhir ada beberapa komentar yang harus saya tambahkan.

1. Bahwa, pada saat masalah Palestina diciptakan Inggris tahun 1917, lebih dari 90 persen penduduk Palestina adalah orang Arab, dan bahwa penduduk Yahudi waktu itu tidak lebih dari 56.000?


2. Bahwa, lebih dari separuh Yahudi yang tinggal di Palestina waktu itu adalah para imigran baru, yang datang ke Palestina pada dasawarsa sebelumnya, guna menghindari penyiksaan di Eropa? Dan bahwa kurang dari lima persen penduduk Palestina adalah Yahudi pribumi Palestina?


3. Bahwa, pada waktu itu Arab Palestina menguasai 97,5 persen tanah, sementara Yahudi (penduduk asli dan pendatang) hanyalah menguasai 2,5 persen?


Bahwa, selama 30 tahun pendudukan dan kekuasaan Inggris, kamum Zionis hanyalah berhasil membeli 3,5 persen tanah Palestina, sekalipun digalakkan Pemerintah Inggris? Dan bahwa banyak dari tanah ini dialihkan secara langsung kepada badan-badan Zionis oleh Pemerintah Inggris, dan bukan karena dijual oleh pemilik Arabnya?

4. Bahwa, karena itu, pada saat Inggris menyerahkan masalah Palestina kepada PBB pada 1947, kaum Zionis menguasai tanah tidak lebih dari 6 persen dari seluruh wilayah Palestina?
6. Bahwa, meskipun faktanya demikian, Sidang Umum PBB merekomendasikan agar sebuah "Negara Yahudi" harus didirikan di Palestina? Dan bahwa Sidang PBB menjamin bahwa "Negara" yang diusulkan itu akan mendapatkan 54 persen dari seluruh wilayah negeri itu?


5. Bahwa, segera kemudian Israel menduduki (sampai sekarang) 80,48 persen dari seluruh wilayah Palestina?


6. Bahwa, sebagian besar ekspansi teritorial ini terjadi sebelum 15 Mei 1948, sebelum ditariknya secara resmi pasukan Inggris dari Palestina, sebelum masuknya tentara Arab untuk melindungi Arab Palestina, dan sebelum meledaknya perang Arab-Israel?


7. Bahwa, Israel membagikan 85 persen sumber air di daerah pendudukan kepada Yahudi dan sisanya 15 persen dibagi untuk seluruh rakyat Palestina dalam teritori itu?


8. Bahwa, Amerika Serikat menghadiahi Israel dalam bentuk bantuan sebesar tiga miliar dolar saban tahun, melebihi bantuan terhadap negara manapun di dunia?


9. Bahwa, Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki sejata nuklir?


10. Bahwa, Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang menolak menandatangani perjanjian nuclear non-proliferation (tidak membiakkan nuklir)?


11. Bahwa, secara rutin Israel menyita rekening bank, bisnis, dan tanah dari rakyat Palestina dan menolak membayar ganti rugi kepada mereka yang kena sita?


12. Bahwa, pengungsi Palestina adalah pengungsi terbesar di muka bumi?


13. Bahwa, orang Palestina punya rasio per kapita tertinggi yang bergelar Ph.D. di dunia?



Itulah di antara fakta yang berlaku sejak tahun 1917 atas prakarsa Pemerintah Inggris yang telah "merampok" Palestina untuk kepentingan Zionisme yang sekarang diteruskan oleh Amerika Serikat. Kita tidak tahu akan berapa lama tragedi semacam ini berlangsung dengan segala akibat buruknya upaya perdamaian dunia. PBB sebagai badan dunia sering benar tidak berdaya berhadapan dengan arogansi Amerika yang semau gue ingin mengatur dunia ini, tanpa menghiraukan penderitaan orang lain. Memang tidak semua rakyat Amerika berdiri di belakang sikap arogan ini, tetapi suara mereka seperti tidak didengar.

Dalam suasana yang serba tidak menentu itu, ada satu hal yang kita harus angkat topi. Fakta di atas menunjukkan bahwa tidak ada suku bangsa di dunia yang memiliki rasio tertinggi gelar Ph.D., selain bangsa Palestina. Mendiang Edward W Said, mantan profesor sastra Inggris di Universitas Kolumbia, adalah di antara anak Palestina yang pintar itu. Kita tentu berharap otak-otak Palestina ini pada suatu hari akan membuat terobosan sejarah, bukan saja untuk mengangkat martabat bangsanya, tetapi untuk kepentingan umat manusia secara keseluruhan yang kini sedang merindukan sebuah dunia yang beradab berdasarkan standar moral universal, bukan moral kekuasaan yang rakus.

Jika kelompok Zionis dengan dukungan Amerika ingin menghancurkan bangsa Arab, orang Palestina harus berbuat sebaliknya: membangun peradaban untuk semua. Di planet bumi yang satu ini, tidak ada opsi lain yang terbuka bagi kita, kecuali mengembangkan budaya lapang dada, menenggang perbedaan; bukan untuk saling meniadakan, tetapi untuk saling menguatkan. Mungkin ke arah inilah ungkapan "rahmatan li -'l'alamin" (QS. al-Anbiya: 107) menjadi sangat relevan untuk perbaikan dunia yang sedang oleng ini. (RioL)
Oleh : Ahmad Syafii Maarif


>Israel Besar, Amerika Kecil

Dua professor terkemuka membongkar praktek “Lobi Israel”. Ternyata rakyat Amerika amat dirugikan.

Oleh: Amran Nasution *
Penampilan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad di Auditorium Roone Arledge, Columbia University, New York, 24 September 2007, jelas memancing kemarahan kelompok Yahudi fanatik atau garis keras. Ini bisa disebut sebuah kebobolan bagi Lobi Yahudi di Amerika yang selama ini begitu perkasa.

Berbagai kelompok Lobi sudah mencoba menggagalkan forum di salah satu kampus tertua di Amerika itu. The Jewish Defence Organization, salah satu di antaranya, mengecam rencana itu, sembari menjuluki Ahmadinejad sebagai Hitler dari Iran. Dewan Kota New York turut mengimbau pembatalan acara. Juru Bicara Dewan Kota Christine Quinn berkata, ‘’Kedatangan Ahmadinejad ke kota ini hanya untuk satu keperluan: menyebarkan kebencian di panggung dunia.’’

Nyatanya, Ahmadinejad mendapat sambutan meriah. Itu luar biasa, bila diingat New York adalah ’’kota Yahudi’’, sebab di kota inilah orang Yahudi Amerika paling banyak tinggal. Ruang Auditorium penuh sesak 600-an undangan.

Di luar, di sebuah taman disediakan pesawat TV monitor yang disesaki ratusan mahasiswa. Jawaban Ahmadinejad yang cerdas dan tangkas dalam forum diskusi itu menyebabkan ia berkali-kali mendapat tepukan dan applaus hadirin. Demonstrasi menentang acara itu oleh ratusan mahasiswa yang mengusung bendera Israel ‘’Bintang David’’ di lingkungan kampus, seakan kehilangan makna.

Agaknya kini mulai banyak orang Amerika yang sadar bahwa mereka tak bisa terus-menerus hanya mengurusi kepentingan orang Yahudi Amerika yang hanya 3% dari populasi negeri itu.

Tak sedikit orang Amerika mulai bertanya secara terbuka, kenapa selama ini mereka terus-menerus seperti orang kena tenung, mengikuti saja semua kemauan Israel. Apalagi ternyata itu semua bukan karena alasan obyektif.

Itu bukan karena besarnya pengaruh Israel. Bukan pula karena strategisnya posisi negeri itu di Timur Tengah. Semua berkat hasil kerja dari apa yang dinamakan Lobi Israel di Amerika.

Awal September lalu, terbit sebuah buku yang membongkar seluk-beluk Lobi Israel, ditulis dua akedemisi terkemuka, Profesor John Mearsheimer dan Profesor Stephen Walt. Buku itu berjudul: The Israel Lobby and U.S. Foreign Policy (Lobi Israel dan Kebijakan Luar Negeri Amerika Serikat), 484 halaman, diterbitkan Farrar, Straus & Giroux.

Lobi Yahudi – atau disingkat Lobi -- memang sudah lama menjadi isu. Tapi tampaknya baru kali ini soal yang amat peka itu ditulis dalam sebuah buku yang utuh oleh dua profesor terkemuka pula. Maka kontroversi yang seru tak terhindarkan.

Serangan terhadap buku dan penulisnya meledak: mulai dari tuduhan anti-semit, ilmuwan gampangan, sampai bermacam boikot. Acara peluncuran buku yang sudah direncanakan di enam tempat di berbagai kota Amerika, awal September lalu, tiba-tiba dibatalkan tanpa alasan yang jelas. Tapi semakin kuat tekanan kepada kedua penulis, semakin meyakinkan pula kebenaran yang mereka tulis. Apalagi sejauh ini tak ada satu pun bantahan yang kuat, yang menyangkut substantif.

Meski pun koran arus utama seperti the Washington Post dan the New York Times tampak memberi kesempatan luas kepada para penyerang. Yang muncul lebih banyak caci-maki dan sumpah-serapah. Itu terutama datang dari orang-orang Yahudi fanatik, kelompok Neocon, dan para pendukungnya.

Contohnya, serangan kasar dari Alan Morton Dershowitz dari Harvard Law School. Keturunan Yahudi yang menjadi Profesor termuda dalam sejarah Harvard ini bilang, buku itu banyak mengutip referensi dari situs teroris di internet. Jelas tuduhan itu ngawur dan emosional. Sebab semua referensi tercantum di dalam buku, bisa dicek oleh siapa saja. ’’Tak ada satu pun dari situs teroris. Semua jelas,’’ kata Stephen Walt.

Memata-matai Amerika
Penulis buku ini bukan ilmuwan kacangan. Profesor John Mearsheimer, adalah ahli ilmu politik internasional dari University of Chicago, dan temannya, Profesor Stephen Walt, ahli hubungan internasional dari Kennedy School of Government, Harvard University. Keduanya sudah menulis banyak buku, dan mengantongi sejumlah penghargaan ilmiah. Mearsheimer, 60 tahun, meraih Ph D dari Cornell University, dikenal luas karena teori relasi internasional yang dikembangkannya, antara lain, melalui bukunya, The Tragedy of Great Power Politics. Stephen Walt, 52 tahun, memperoleh Ph D dari University of California, Berkeley, mengembangkan teori keseimbangan ancaman (balance of threat theory).

Sebetulnya, buku ini adalah pengembangan -- elaborasi dan up-dating -- dari esei berjudul The Israel Lobby, yang ditulis keduanya dan dipublikasikan London Review of Books, Maret 2006. Angle esei dan buku masih sama, mempertanyakan kenapa Amerika Serikat begitu menganak-emaskan Israel, dengan risiko merugikan kepentingan 300 juta rakyatnya sendiri.

Duit habis, nama rusak, wibawa jatuh, pengaruh menurun, malah tak sedikit pemuda Amerika yang tewas di medan perang Iraq, semata-mata demi kepentingan Israel, bukan Amerika. Presiden Bush menjadi manusia paling dibenci di muka bumi. Kemana saja ia pergi selalu disambut ribuan demonstran, termasuk ke Inggris, sekutu terdekatnya.

Israel sebagai klien tak pula loyal pada sang patron. Sejumlah bukti yang diajukan kedua Profesor itu menunjukkan Israel sering bertindak semau gue, berlawanan dengan kemauan Pemerintah Amerika. Malah ia berani mematai-matai kekuatan militer atau kecanggihan teknologi negeri super power itu. Amerika tak bisa berbuat apa-apa. Ajaib.

Dimulai dari bantuan luar negeri. Sejak Perang Oktober 1973, Washington sudah memberi bantuan langsung ekonomi dan militer kepada Israel sebesar 140 milyar dollar. Ini bukan jumlah uang sedikit. Tak satu pun negara lain yang pernah menerima bantuan sebesar itu, tidak juga sekutu Eropanya. Sejak 1976 sampai sekarang, setiap tahun Amerika memberi Israel bantuan langsung 3 milyar dollar, seperenam dari budjet bantuan luar negerinya. Bantuan terus diberikan walau Israel sudah menjadi negara industri dengan income per capita lebih-kurang sama dengan Spanyol atau Korea Selatan.

Untuk mengembangkan sistem persenjataan Israel, Amerika membantu lagi 3 milyar dollar. Israel diberi akses informasi ke sejumlah peralatan canggih seperti heli tempur Blackhawk dan jet F-16. Begitu pula akses intelijen, yang justru ditutup Amerika kepada sekutu NATO-nya di Eropa. Amerika pura-pura tak tahu Israel membuat ratusan senjata nuklir di dekat Dimona, Gurun Negev, tak jauh dari perbatasan Jordania.

Washington menjadi pelindung konsisten dalam urusan diplomatik. Sejak 1982, negeri itu sudah memveto 32 resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB yang menyerang Israel. Jumlah itu lebih banyak dari veto yang dikeluarkan empat anggota DK-PBB lainnya. Amerika, misalnya, menyetop upaya negara-negara Arab untuk memasukkan sistem persenjataan nuklir Israel ke dalam agenda badan atom dunia, IAEA (International Atomic Energy Agency). Amerika betul-betul munafik, bila kasus nuklir Dimona dibandingkan dengan proyek nuklir Iran yang diributkannya sekarang.

Berkat veto-veto itulah sampai sekarang Palestina tetap menjadi negeri jajahan Israel. Terakhir, Pemerintahan Bush merencanakan peta baru Timur Tengah, utamanya demi kepentingan strategis Israel. Untuk itu Iraq dihancurkan, Libanon dikacaukan, kini Suriah dan Iran menunggu giliran.

Bagi kedua Profesor, tindakan Amerika Serikat dapat dipahami bila Israel memang merupakan aset strategis yang vital bagi Amerika, atau ada alasan moral yang memaksa.’’Tak satu pun alasan itu yang bisa ditunjukkan dengan meyakinkan,’’ tulis mereka. Padahal menjadi beking Israel tak murah harganya. Hubungan Amerika dengan negara Arab penghasil minyak jadi bermasalah. Arab Saudi, konco Amerika terdekat di Timur Tengah, dan dari sinilah Amerika menggantungkan impor minyak mentahnya, belakangan mulai sewot. Negeri itu bergerak mendekat ke China.

Bantuan militer darurat senilai 2,2 milyar dollar yang diberikan Washington guna menyelamatkan Israel ketika negeri itu terdesak dalam Perang Arab – Israel, Oktober 1973, menyebabkan OPEC melakukan embargo minyak. Akibatnya ekonomi negara Barat rusak parah. Sudah begitu, militer Israel tak bisa diharap untuk melindungi kepentingan Amerika di kawasan. Lihat saja ketika pecah revolusi Iran, 1979. Militer Israel tak bisa dimanfaatkan, sehingga Amerika harus mengerahkan pasukan dengan gerak cepat untuk mengamankan suplai minyak dari Teluk Parsi.

Pada Perang Teluk I, Israel tak bisa dijadikan basis pasukan karena akan menyebabkan koalisi pimpinan Amerika dimusuhi negara Arab. Malah Amerika justru direpotkan, harus menyediakan rudal Patriot guna menyelamatkan kota-kota Israel dari terkaman peluru kendali Scud Saddam Hussein. Hal serupa terjadi dalam Perang Teluk II. [bagian pertama dari tiga tulisan/www.hidayatullah.com]

Bagian 2/3

“Israel adalah Amerika kecil, dan Amerika adalah Israel besar.” Baca bagaimana pengaruh lobi Yahudi di Amerika.

Di dalam war on terror sama. Israel menjadi liability yang merepotkan sang patron. Para pemimpin Al-Qaida, termasuk Usamah bin Ladin, termotivasi melakukan serangan teror karena pendudukan Palestina (terutama Jerusalem) oleh Israel.

Eratnya hubungan Amerika dengan Israel, menyebabkan grup teroris itu gampang merekrut anggota, karena kini melawan Amerika sama dengan melawan Israel. Itu menyebabkan Amerika kesulitan untuk memenangkan war on terror. Senjata nuklir Israel menyebabkan negara-negara Timur Tengah berusaha memiliki senjata pemusnah massal pula. Akibatnya kawasan lumbung minyak dunia itu menjadi tambah rawan dan membara.

Kedua akedemisi senior itu meragukan loyalitas Israel yang terbukti berkali-kali menolak keinginan Amerika, atau melanggar janji yang sudah disetujuinya. Contoh paling konkret adalah pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat, sesuatu yang sangat ditantang Amerika tapi terus dilaksanakan Israel. Malah belakangan diketahui, Pemerintah Israel membangun pemukiman itu dengan duit bantuan Amerika Serikat. Begitu pula operasi militer Israel, IDF (Israel Defence Forces), membunuhi para pemimpin Palestina berdasar target.

Israel terkenal agresif dalam intelijen. Amerika pun jadi target operasi. Itu terbukti ketika November 1985, Kantor Penyelidik Angkatan Laut di Washington menangkap Jonathan Jay Pollard, intel Angkatan Laut yang bekerja di bagian anti-terorisme. Ternyata selama 18 bulan, Pollard mencuri berbagai dokumen rahasia – ditaksir mencapai sejuta lembar – dan menjualnya kepada intel Israel.

Dokumen rahasia itu, termasuk sejumlah foto satelit, meliputi sistem nuklir Pakistan, sistem pertahanan udara Libya, profil rudal Irak, dan pengiriman senjata Uni Soviet ke Suriah. Celakanya, oleh pihak Israel dokumen itu diberikan kepada intel Uni Soviet, musuh besar Amerika pada Perang Dingin waktu itu.

Dokumen ditukar dengan izin ke luar negeri (exit visas) untuk sejumlah orang Yahudi yang ingin meninggalkan Uni Soviet. Pengadilan akhirnya menjatuhi Pollard hukuman seumur hidup. Ronald J.Olive, mantan juru periksa Pollard, tahun lalu menulis kisah petualangan ini dalam buku berjudul Capturing Jonathan Pollard. Ia menjuluki Pollard sebagai intel Amerika paling terkenal sepanjang sejarah.

Ternyata Pollard tak sendiri. Januari 2006, Pengadilan Distrik Virginia menjatuhkan hukuman 13 tahun penjara atas Kolonel Larry Franklin yang terbukti membocorkan dokumen rahasia Pentagon, Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Perwira menengah Angkatan Udara yang menjabat analisis intelijen di Pentagon, memberikan sejumlah dokumen kepada Steven Rosen dan Keith Weissmen. Keduanya orang Amerika keturunan Yahudi yang bekerja sebagai staf di American-Israel Public Affairs Committee (AIPAC), organisasi lobi Israel di Washington. Dari sanalah, dokumen berpindah tangan kepada Naor Gilon, diplomat Israel.

Merampas Negeri Amerika
Yang selalu diandalkan Israel adalah argumen berikut. Bahwa mereka adalah negara demokratis yang dikelilingi begitu banyak musuh, yaitu negara Arab dan Islam. Mereka adalah David (lemah) dikelilingi oleh musuhnya, Goliath (kuat). Mereka adalah korban ratusan tahun kekejaman Eropa.

Terjadi holocaust pada Perang Dunia II, orang Yahudi dibunuh di kamp konsentrasi Nazi Jerman. Atas dasar itu mereka harus dikasihani, mereka harus diproteksi dan dilindungi, di dalam sebuah negara sendiri. Maka siapa saja yang mengkritik Israel, dituduh anti-semit, yaitu rasis seperti Hitler si pembunuh Yahudi.

Stempel anti-semit adalah pembunuhan karakter yang ampuh dan menakutkan selama ini. Dengan memenangkan perang melawan Arab selama ini, Israel mapan sebagai negara. Sementara 5 juta orang Palestina terusir dan menjadi pengungsi di mana-mana.

Profesor Mearsheimer dan Stephen Walt mengakui Israel negeri demokratis. Tapi mereka melihat ada persoalan di sana. Itu menyangkut nasib 1,3 juta orang Palestina yang menetap di Israel, diperlakukan sebagai warga negara kelas dua dalam sistem hukum Israel. Itu tak boleh terjadi di negeri demokratis.

Ketika didirikan, Israel memang dirancang secara eksklusif menjadi negara Yahudi. Kewarga-negaraan didasarkan pada prinsip hubungan darah. Artinya, hanya orang berdarah Yahudi yang bisa memperoleh hak penuh di Israel. ’’Status demokrasi itu dirusakkan oleh nasib orang Palestina yang tak memperoleh hak-hak politik,’’ tulis kedua profesor.

Isu David dan Goliath itu tak benar. Karena faktanya, Israel adalah negara terkuat di Timur Tengah. Kekuatan militer konvensionalnya tak tertandingi. Selain itu dia satu-satunya negara di kawasan itu yang memiliki senjata nuklir. Penilaian Jaffee Centre for Strategic Studies dari Tel Aviv University pada 2005, mendukung fakta yang disebutkan di atas.

Holocaust yang terjadi di Eropa, sama sekali tak ada hubungannya dengan orang Palestina. Sebenarnya itu disadari betul oleh para pemimpin Israel. Kedua profesor itu mengutip perkataan David Ben Gurion, pendiri dan Perdana Menteri pertama Israel, kepada Nahum Goldmann, Presiden dari World Jewish Congress: ’’Kalau saya menjadi pemimpin Arab, tak pernah saya bikin perjanjian dengan Israel. Kita sudah ambil negeri mereka. Kita memang dari Israel, tapi itukan peristiwa dua ribu tahun yang lalu. Terjadi anti-semitisme, Nazi, Hitler, Auschwitz, tapi apakah itu salah mereka? Yang terjadi cuma satu: kita datang kemari dan merampas negeri mereka. Kenapa mereka bisa menerima itu?’’

Sekarang kita bicara tentang kekuatan Lobi Israel. Kata Lobi, sebagai meringkaskan pengertian koalisi longgar dari individual dan organisasi yang aktif bekerja untuk menstir kebijakan politik luar negeri Amerika ke arah pro-Israel. Tapi tak semua orang Amerika keturunan Yahudi mendukung Lobi. Sebuah survei pada 2004, menunjukkan 36% dari warga Amerika keturunan Yahudi mengaku tak lagi merasa punya kaitan emosional yang kuat dengan Israel.

Kalangan yang masih punya kaitan emosional pun masih terbagi: ada moderat, ada garis keras. Yang garis keras biasanya pendukung Partai Likud di Israel, menyetujui kebijakan ekspansionis, dan menantang Perjanjian Oslo yang mengakui eksistensi negara Palestina. Kelompok ini, antara lain, dikenal sebagai aktivis atau simpatisan American-Israel Public Affairs Committee (AIPAC), organisasi lobi Israel paling berpengaruh dan terkenal di Amerika. Majalah Fortune pada 1997, menanyai para anggota Kongres dan staf, untuk membuat daftar organisasi lobi yang paling kuat dan berpengaruh di Washington. Hasilnya, AIPAC menempati posisi kedua, di bawah asosiasi pensiunan (American Association of Retired People). Kelompok lobi yang beken seperti AFL-CIO (buruh) dan National Rifle Association (penembak), masih di bawah AIPAC. Sebuah studi dari A National Journal pada 2005, menunjukkan hasil yang sama.

Tapi harap maklum AIPAC hanya salah satu. Masih banyak kelompok yang sedia membantu. Ada para tokoh Kristen Evangelical seperti Gary Bauer, Ralph Reed, dan Pat Roberston, yang dengan ikhlas melakukan tugas itu karena ramalan kitab suci yang mereka yakini, menyatakan orang Israel akan menguasai tanah Palestina. Karenanya mereka mendukung agenda ekspansionis Israel. Selama dua priode Presiden Bush, Kristen Evangelical sangat berpengaruh di Partai Republik dan pemerintahan. Ada pun mereka yang paling ngotot dan membabi buta mendukung Israel – dari kelompok ini -- disebut Christian Zionists. Contohnya, Dick Armey dan Tom DeLay, bekas pemimpin mayoritas DPR (House of Representative).

Pada September 2002, anggota Kongres Dick Armey pernah ngomong terus-terang, ‘’Prioritas saya nomor satu dalam kebijakan luar negeri adalah melindungi Israel.’’ Sejumlah anggota Kongres keturunan Yahudi dikenal sebagai pendukung Lobi, begitu pula staf Kongres. Sebutlah Senator Joseph Lieberman, pendukung gigih Israel dan Perang Irak, yang pada pemilihan 2000, menjadi calon Wakil Presiden dari Partai Demokrat. Meski tak terpilih, politisi Connecticut itu adalah keturunan Yahudi pertama yang dicalonkan untuk jabatan setinggi itu.

Pendukung Lobi terpenting adalah kelompok yang disebut Neo Conservative (Neocon). Singkatnya, mereka adalah kelompok pemikir yang umumnya keturunan Yahudi, yang ingin Amerika menjadi kekuatan dominan satu-satunya di dunia Bila perlu tujuan itu dicapai dengan kekuatan senjata. Tak aneh kalau mereka menjadi penganjur utama Perang Iraq. Tokoh utamanya adalah Irving Kristol, 87 thn, anggota senior lembaga pemikir the American Enterprise Institute, dan Council on Foreign Relation. Juli 2002, Kristol memperoleh medali penghargaan the Presidential Medal of Freedom dari Presiden Bush.

Kelompok ini mulai mendekati kekuasaan di masa pemerintahan Clinton. Mereka, misalnya, menjadi penasehat Presiden dalam perundingan Camp David, Juli 2000. Sebutlah Martin Indyk, bekas Deputi Direktur Riset AIPAC dan salah satu pendiri Washington Institute for Near East Policy (WINEP), lembaga studi pro-Israel. Kemudian Dennis Ross, yang bergabung dengan WINEP setelah keluar dari Pemerintahan. Lalu Aaron Miller yang pernah menetap di Israel.

Peran ketiga Neocon itu sempat membingungkan juru runding Palestina. Mereka adalah delegasi Amerika tapi suaranya ngotot mendukung Israel. Juru runding Palestina sempat mengajukan protes. Mereka merasa bernegosiasi dengan dua tim Israel: satu di bawah bendera Israel, satu tim lagi di bawah bendera Amerika Serikat. Dengan ini, ungkapan yang sering disampaikan Da’i kondang Kiai Zainuddin MZ dalam berbagai ceramah tampaknya mengena: “Israel adalah Amerika kecil, dan Amerika adalah Israel besar.”

Tapi para Neocon betul-betul unjuk gigi di dua priode pemerintahan Bush. Mereka berada di sekeliling Presiden Bush dan wakilnya Cheney. Ada Elliot Abrams, John Bolton, Douglas Feith, I.Lewis (Scooter) Libby, Richard Perle, David Wurmser, dan Paul Wolfowitz.

Nama yang disebut terakhir pernah menjadi Dubes Amerika di Jakarta, dan punya banyak teman Indonesia: para pejabat, teknokrat, perwira TNI, dan wartawan. Malah ketika itu, dialah yang mendorong pemerintah Indonesia melakukan deregulasi perbankan yang menyebabkan Indonesia terjerat krisis moneter 1998. Putra imigran Yahudi Polandia ini sempat menjabat Wakil Menteri Pertahanan, dan menjadi arsitek utama Perang Iraq.

Belakangan dia dipindahkan menjadi Direktur Bank Dunia, tapi terlibat skandal manejemen yang memalukan. Dia naikkan gaji pacarnya terlalu tinggi. Akhirnya dia terpaksa mengundurkan diri, digantikan temannya sesama Neocon, Robert Zoellick. Wolfowitz dan Zoellick termasuk di antara para Neocon yang mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Clinton, 1998, menyarankan Amerika segera menyerbu Irak dan menjatuhkan Presiden Saddam Hussein. Satu usul yang akhirnya dilaksanakan di masa pemerintahan Bush.

Aktivis kelompok Lobi, lebih memilih bekerja keras diam-diam mempengaruhi berbagai institusi politik, terutama Kongres dan Eksekutif, serta mempengaruhi opini publik. Salah satu cara, melalui tulisan para pengamat, komentator, dan kolomnis, tentang Timur Tengah di media massa utama. Memang tulisan di media didominasi sikap mendukung Israel. Wartawan Eric Alterman menulis bahwa sedikitnya ada 61 pengamat pro-Israel, dan cuma 5 pengamat yang konsisten kritis terhadap Israel.

Selain itu, koran-koran kebanyakan pro-Israel. Sebutlah the Wall Street Journal, Chicago Sun-Times, dan the Washington Times. Atau majalah semacam Commentar, the New Republic, dan the Weekly Standard. Bahkan koran nomor satu di Amerika, the New York Times sering menulis tajuk rencana yang terpengaruh prasangka (editorial bias). Di dalam memoarnya, Max Frankel, mantan Editor Eksekutif koran itu mengaku, ia menulis peristiwa Timur Tengah dari perspektif Israel.

Menghadapi berita yang tak sesuai keinginan mereka, Lobi Israel mengorganisasikan surat pembaca, demontrasi, bahkan boikot. Seorang eksekutif CNN mengatakan pernah menerima 6000 email protes dalam satu hari karena suatu berita. Mei 2003, sebuah gerakan pro-Israel, Committee for Accurate Middle East Reporting in America (CAMERA) mengorganisir demo di depan kantor National Public Radio (NPR) di 33 kota di Amerika, karena satu laporan dianggap memojokkan Israel. Mereka mempengaruhi pemasang iklan dan sponsor, mengakibatkan Stasiun NPR di Boston merugi 1 juta dollar. [bagian Kedua dari tiga tulisan/www.hidayatullah.com]


Buku Profesor Mearsheimer dan Stephen Walt terungkap bahwa serangan AS ke Iraq tak sekedar minyak, tapi karena hasutan Lobi Yahudi

Memonitor Aktivitas Kampus
Obyek Lobi yang lain adalah kelompok think-tank (tangki pikiran) atau lembaga studi, yang sering efektif mempengaruhi pendapat publik dan pengambil kebijakan. Pada 1985, Martin Indyk ikut mendirikan WINEP (Washington Institute for Near East Policy). Lembaga ini dibiayai dan diurus orang-orang yang memang ingin menjalankan agenda Israel. Makanya WINEP berkonsentrasi pada isu Timur Tengah.

Kini pengaruh Lobi sudah menggurita kemana-mana. Mereka sudah menguasai lembaga think-tank seperti the American Enterprice Institute, Project for the New American Century (PNAC), the Brooking Institution, the Heritage Foundation, the Hudson Institute, the Institute for Foreign Policy Analysis, dan the Jewish Institute for National Security Affairs (JINSA). Ada lembaga think tank yang dulunya independen tapi belakangan digarap, seperti the Brooking Institution. Lembaga itu sekarang berada di bawah the Saban Center for Middle East Studies yang dibiayai Haim Saban, pengusaha dan Zionis bersemangat. Martin Indyk ditunjuk memimpin lembaga itu.

Satu lagi obyek Lobi yang penting adalah kampus. Lobi membentuk berbagai gerakan seperti the Caravan for Democracy yang rajin menenteng para ahli pro-Israel berbicara di berbagai kampus. Yang lain mereka dirikan the Jewish Council for Public Affairs dan Hillel. AIPAC pun terjun langsung dengan biaya dan kegiatan yang terus meningkat menggarap kampus. Antara lain, programnya adalah memonitor aktivitas universitas, serta melakukan training untuk para advokat muda. Monitoring itu terutama untuk mengetahui apa yang ditulis dan diajarkan oleh para profesor.

Pada September 2002, aktivis mereka yang amat fanatik, Martin Kramer dan Daniel Pipes, membuat website bernama Campus Watch. Di situ dimuat dokumen-dokumen tentang akedemisi yang dicurigai anti-Israel. Para mahasiswa didorong untuk melaporkan pidato, kuliah, atau tingkah laku para pengajar yang dianggap memusuhi negeri Yahudi.

Tindakan melakukan blacklist dan intimidasi kepada para pengajar, mengakibatkan muncul reaksi yang amat keras. Akhirnya Kramer dan Pipes terpaksa mencabut dokumen-dokumen itu dari website-nya. Tapi website itu sendiri sampai kini tetap mengajak para mahasiswa untuk melaporkan aktivitas anti-Israel di kampusnya.

Di panggung politik nasional gerakan Lobi lebih seru lagi. Menurut buku itu, para anggota Kongres, baik Demokrat mau pun Republik, umumnya tak berani melawan Lobi. Soalnya, mereka khawatir kesulitan mencari sponsor bila musim kampanye tiba. Buku ini menunjukkan banyak contoh nasib malang yang dialami anggota Kongres ketika berani menampik keinginan Lobi. Dengan demikian, Kongres adalah alat Lobi yang efektif untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah Amerika.

Pada 2002, pemerintahan Bush berencana mengurangi sentimen anti-Amerika di negara Arab sekaligus menyetop dukungan terhadap teroris Al-Qaidah. Caranya, dengan menghentikan ekspansi Israel di daerah pendudukan, dan mengkreasi negara Palestina. Bila Israel tak setuju? Bantuan ekonomi dan dukungan diplomatik akan dikurangi.

Dukungan rakyat cukup. Sebuah poll Mei 2003, menunjukkan lebih 60% orang Amerika setuju menyetop bantuan bila Israel tak mau bekerja sama mesukseskan perdamaian dengan Palestina. Angka tadi naik menjadi 70% untuk responden yang memahami politik. Sebanyak 73% responden ingin pemerintah netral terhadap pertikaian Israel-Arab. Ternyata rencana itu tak jalan, tapi bantuan tak juga distop. Artinya, pemerintah Bush tak melaksanakan keinginan rakyatnya. Kok bisa? ’’Alasan utama perubahan sikap pemerintah, karena Lobi’’.

April 2002, militer Israel melakukan operasi besar-besaran di Tepi Barat. Bush sadar aksi itu akan merusak imej Amerika di dunia Islam dan akan mengganggu keberhasilan ’’perang melawan teror’’. Bush lalu menegaskan, militer Israel harus segera mundur tanpa penundaan dari Tepi Barat. Pada 7 April 2002, Condoleezza Rice, Penasehat Keamanan Gedung Putih, mengatakan dalam konprensi pers, ’’Tanpa penundaan berarti tanpa penundaan. Itu berarti sekarang.’’ Di hari yang sama, Menteri Luar Negeri Colin Powel bersiap berangkat ke Timur Tengah guna memastikan kedua pihak berhenti bertempur dan memulai perundingan.

Kelompok Lobi di Kantor Wakil Presiden dan Pentagon, serta para tokoh Neocon mulai bergerak cepat. William Kristol dan Robert Kagan dari PNAC, misalnya, mendamprat habis Colin Powel, menuduhnya sebagai seorang yang tak bisa membedakan teroris dengan musuh teroris. Presiden Bush sendiri ditekan oleh tokoh Yahudi dan Kristen Evangelical. Lebih jauh, pada 2 Mei 2002, Capitol Hill alias Gedung Kongres ikut bergerak sebagai hasil dari garapan Lobi. Senat dan DPR mengeluarkan resolusi mendukung Israel. Mereka berpendapat yang dilakukan tentara Israel di Tepi Barat adalah pertempuran melawan teroris yang dipimpin Yasser Arafat. Maka pada 9 Mei, DPR memberi bantuan 200 juta dollar kepada Israel untuk ongkos memerangi terorisme. Colin Powel coba menghadang bantuan itu, tapi gagal.

Mestinya menurut Profesor Mearsheimer dan Stephen Walt semua yang terjadi harus dibawa ke permukaan, diperdebatkan secara terbuka, sehingga diketahui oleh rakyat Amerika. Banyak fakta di dalam The Israel Lobby, akhirnya memunculkan kesimpulan: ternyata di negara demokrasi Amerika, keputusan penting politik luar negeri dibuat oleh segelintir kecil orang di Gedung Putih, Capitol Hill, penulis dan pemimpin media massa, yang semua dengan mudah dipengaruhi Lobi. Artinya, sebenarnya Lobi-lah yang mengendalikan kebijakan luar negeri, terutama untuk urusan Timur Tengah.

Di dalam buku terungkap jelas bahwa serangan ke Iraq karena hasutan Lobi, bukan alasan minyak seperti yang selama ini diketahui. Apalagi karena senjata pemusnah massal yang tak pernah ditemukan itu. Dan sekarang Lobi terus berusaha agar Amerika menyerang Iran dan Suriah. Bila itu terjadi, bisa dibayangkan betapa besar jumlah korban yang akan jatuh, berapa banyak pula tentara Amerika yang akan mati. Semuanya demi kepentingan Israel. Negeri itu baru merasa aman bila semua tetangganya telah porak-poranda oleh serbuan tentara Amerika.

Maka kedua profesor itu berpendapat Lobi harus diperlemah, tak boleh sekuat sekarang. Dengan itu pemerintah Amerika akan bisa bertindak lebih adil dan realistik, sehingga penyelesaian masalah Timur Tengah lebih mudah tercapai. Amerika mesti memperlakukan Israel sebagaimana negara lainnya. Tidak lagi diistimewakan.

Satu hal yang penting, meski pun kedua penulis tetap menghadapi tuduhan anti-semit, tapi reaksi itu tak separah sebelumnya. Bandingkan ketika awal tahun ini, mantan Presiden Jimmy Carter menerbitkan buku yang amat kritis terhadap Israel, berjudul Palestine: Peace not Apartheid.

Saat itu, suara kemarahan terdengar lebih melengking. Pemenang Nobel Perdamaian 2002 itu, dituduh ingin menghancurkan Israel karena menyamakan pemerintah Israel dengan Rezim Apartheid Afrika Selatan. Ia dapat sumpah-serapah di mana-mana, tentu dari kaum fanatik dan Neocon.

Menurut Profesor Mearsheimer, semakin lama semakin sulit untuk membikin argumen bahwa setiap orang yang mengkritik Lobi atau Israel, adalah anti-Semit atau pembenci Yahudi. Masak Jimmy Carter pembenci Yahudi?

Lalu bagaimana dengan Profesor Noam Chomsky dan temannya, Norman Finkelstein? Keduanya keturunan Yahudi, tapi keduanya pengeritik Israel yang paling tajam. Finkelstein yang mendapat gelar Ph D dari Princeton, universitas nomor satu di Amerika, mengkhususkan diri sebagai ahli ilmu politik dalam konflik Israel – Palestina. Dia banyak membongkar pemalsuan fakta dan sejarah – termasuk kasus holocaust -- yang dilakukan para pembela fanatik Israel, sehingga bikin gerah banyak kelompok Yahudi Amerika. Dia anti-semit?

Maka tumbuhnya ketidak-puasan pada Perang Iraq, ramainya kritik terhadap perang Israel di Lebanon, dan terbitnya buku bekas Presiden Jimmy Carter, membuat sekarang lebih mudah mengkritik Israel secara terbuka. ’’Ini bukan komplotan rahasia. Tak ada sesuatu yang disembunyikan,’’ kata Profesor Walt. (the New York Times, 16 Agustus 2007). Kedatangan Presiden Ahmadinejad ke Columbia University juga kan nggak sembunyi-sembunyi. [bagian ketiga habis/www.hidayatullah.com]
Penulis adalah mantan Redaktur GATRA dan TEMPO. Kini, bergabung dengan IPS (Institute for Policy Studies) Jakarta

>Zionis Israel, The Real Terrorist
Sumarno
Pengajar Mata Kuliah Zionisme Internasional di FISIP UMJ
Israel dan terorisme ibarat dua sisi dari satu mata uang. Sepanjang hayatnya, Zionis Israel menjadikan terorisme sebagai strategi andalan untuk mewujudkan cita-citanya. Bagi Zionis Israel, cara-cara teroristik dianggap legal dan lazim jika ditujukan kepada Palestina dan para penentang terbentuknya negara Yahudi.

Bukan hanya warga sipil yang menjadi korban keganasan pasukan zionis, pos pengawas PBB pun digempur sehingga menewaskan 4 orang stafnya yang sedang menjalankan tugas kemanusiaan. Sejak Israel melakukan agresi ke Lebanon dan Palestina, lebih dari 750 warga sipil Lebanon dan 150 warga Gaza, Palestina gugur.
Bagi Israel, tidak ada perbedaan antara warga sipil dan militer, dewasa dan anak-anak, laki-laki dan perempuan, semuanya bisa menjadi sasaran serangan militer jika hal itu diyakini dapat melemahkan musuhnya. Meski sebagian besar masyarakat internasional, kecuali AS dan Inggris, mengutuk tindakan biadab itu dan menyeru gencatan senjata, Zionis mengabaikannya.

Dalam pandangan Israel, hukum internasional, tata krama pergaulan dunia dan bahkan resolusi PBB sekalipun tidak ada artinya kalau tidak sejalan dengan kepentingan nasionalnya. Kekejian itu semakin mengukuhkan bahwa Zionis Israel adalah the real terrorist.


Teroris sejati

Sejarah Israel penuh dengan tindakan teror kekerasan atas orang-orang sipil. Sebelum Israel didirikan di atas tanah Palestina tahun 1948, para tokoh Zionis telah membentuk organisasi paramiliter Zionis seperti Haganah, Irgun, dan Stem guna melapangkan jalan bagi berdirinya national home bangsa Yahudi. Kelompok itu menerapkan cara-cara teror seperti penangkapan, penyiksaan, dan pembunuhan untuk mengusir orang-orang Palestina dari tanah mereka. Hampir tidak ada hari tanpa darah tertumpah dari orang yang tak bersalah di Palestina.

Teror itu berlangsung secara massif dan keji sehingga terjadi pengungsian bangsa Palestina secara besar-besaran guna menyelamatkan diri. Tanah dan rumah-rumah yang telah ditinggalkan bangsa Palestina kemudian diduduki dan dijadikan permukiman Yahudi.

Dalam situs www.tragedipalestina.com digambarkan fakta kebiadaban teroris zionis Israel. Dalam situs itu diungkapkan pada 1948, Moshe Dayan, yang kemudian menjadi menteri pertahanan, memimpin pembantaian di Masjid Dahmash yang menyebabkan 100 orang Palestina syahid, 60.000 orang mengungsi, dan 350 orang lebih akhirnya juga meninggal dalam perjalanan. Dalam tahun yang sama, Zionis juga melakukan pembantaian di Salha dengan cara menggiring penduduk masuk ke dalam masjid dan kemudian membakarnya. Sekitar 105 warga Palestina syahid.

Yang lebih biadab lagi adalah pembantaian di Deir Yassin yang dilakukan oleh organisasi teroris Irgun dan Stem, yang dipimpin Menachem Begin yang kemudian menjadi PM Israel. Pada malam 9 April 1948, rumah-rumah penduduk di Deir Yassin dibakar dan semua orang yang mencoba melarikan diri dari api ditembak mati. Selama serangan ini, wanita-wanita hamil dicabik perutnya dengan bayonet, anggota tubuhnya dipotong-potong, dan lainnya diperkosa. Sekitar 52 orang anak-anak disayat-sayat tubuhnya di depan mata ibunya, lalu mereka dibunuh secara keji. Lebih dari 280 warga Palestina syahid di tangan zionis.

Bagaikan cerita bersambung yang memilukan, teror zionis atas Palestina tidak pernah berhenti. Pembantaian terjadi di Qibya (1953: 96 syahid), Kafr Qasem (1956: 49 syahid), Khan Yunis (1956: 275 syahid), Gaza (1956: 60 syahid), Fakhani (1981: 150 syahid), Masjid Aqsa (1990: 11 syahid dan 800 terluka), Masjid Ibrahimi (1994: 50 syahid), Qana, Lebanon (1996: 109 syahid) dan lain-lain. Belum lagi pembantaian zionis atas bocah-bocah Palestina dalam intifadhah.

Di antara operasi teroris Zionis itu yang paling terkenal kebiadabannya adalah pembantaian pengungsi Palestina di Sabra dan Shatila, Lebanon tahun 1982 yang merenggut nyawa lebih dari 3.000 warga Palestina. Arsitek pembantaian itu adalah Ariel Sharon yang bekerja sama dengan kelompok Phalangis Kristen, Lebanon. Dengan dalih mencari pejuang Palestina, para pengungsi yang tidak bersenjata, tanpa membedakan usia dan jenis kelamin, diberondong senjata otomatis secara membabi buta. Setelah pembantaian keji itu, Ariel Sharon mendapat julukan dari berbagai media sebagai 'Tukang Jagal Timur Tengah'. Kebiadaban Zionis Israel tampaknya tidak ada yang mampu menyamainya, sekalipun dibandingkan dengan kekejaman Hitler dan Slobodan Milosevic di Bosnia Herzegovina.

Propaganda teror menjadi sangat diminati para pemimpin zionis karena hasilnya cukup efektif. Hingga saat ini, lebih dari 10.000 warga Palestina mendekam dan disiksa di penjara-penjara Israel. Pembunuhan dan penyiksaan sadis lalu menimbulkan efek ketakutan yang luar biasa bagi ribuan orang sehingga mereka terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya untuk menyelamatkan diri. Bagaikan pucuk dicinta ulam tiba, kepergian bangsa Palestina itu dimaknai para pemimpin Zionis sebagai pintu pembuka bagi imigran Yahudi yang terdiaspora di berbagai negara untuk datang ke Palestina.

Tak tersentuh hukum


Meskipun setiap hari mesin perang Zionis Israel terus menebar maut, dunia internasional tidak bisa berbuat banyak. Jika menghadapi Israel, sepertinya seluruh lembaga dan perangkat hukum internasional tidak berdaya. PBB, Mahkamah Internasional, GNB, dan sebagainya hanya berani melakukan langkah-langkah simbolik dan artifisial yang tidak banyak artinya, seperti memprotes, mengecam dan mengutuk.

PBB, badan dunia yang begitu gagah jika berhadapan dengan negara lain, tiba-tiba menjadi mandul jika berhadapan dengan Zionis Israel dan pendukungnya (AS). Bahkan, saat pos pengawas PBB digempur dan menewaskan 4 orang stafnya di Lebanon, PBB tidak melakukan tindakan apapun, kecuali hanya menyesalkan kejadian itu. Begitu juga saat Israel melanggar begitu banyak resolusi PBB, badan dunia itu tidak berani memberikan sanksi yang tegas. Mahkamah internasional juga tidak berani menyeret para pemimpin zionis sebagai penjahat perang atau penjahat kemanusiaan.

Yang lebih tragis adalah para pemimpin dunia Arab yang tergabung dalam Liga Arab, seperti Arab Saudi, Mesir, Yordania, Kuwait, dan sebagainya. Saat terorisme Zionis terjadi di depan matanya, para pemimpin Arab justru mengecam Hamas dan Hizbullah yang dianggap sebagai biang keladi agresi militer Israel. Maklumlah sejumlah negara Arab sangat tergantung pada bantuan militer dan ekonomi AS --sekutu Israel-- dan bahkan beberapa di antaranya telah menjalin hubungan diplomatik dengan negara penjajah itu.

Ketidakberdayaan dunia internasional, khususnya dunia Islam dan Arab, menghadapi terorisme zionis Israel, berakibat sangat fatal. Mesin teror zionis semakin ganas dan tidak tertutup kemungkinan akan memperluas area konfliknya di kawasan Timur Tengah. Kalau hal itu terjadi, masa depan perdamaian Timur Tengah akan semakin suram. (RioL)


>32 "Rahasia" Israel Yang Tidak Dipublikasikan

 Tahukah anda? bahwa ada 32 "Rahasia" Israel Yang Tidak Dipublikasikan

1. Tahukah anda bahwa selain ras yahudi, dilarang membeli atau menyewa tanah di Israel?

2. Tahukah anda bahwa setiap ras yahudi yang ada di setiap Negara di seluruh dunia menjadi warga Negara Israel secara otomatis? Sementara warga Palestina yang terlahir di tanah negerinya sendiri sejak puluhan abad yang lalu terus diusir ke luar Palestina?
3. Tahukah anda bahwa penduduk Palestina yang menetap di kawasan Israel harus menggunakan kendaraan dengan cat dan warna khusus untuk membedakan antara ras yahudi dan non yahudi?
4. Tahukah anda bahwa Yerusalem bagian timur, Tepi Barat, Gaza dan dataran tinggi Golan dianggap oleh masyarakat internasional khususnya barat dan Amerika sebagai kawasan yang dijajah Israel dan bukan merupakan bagian dari Israel?
5. Tahukah anda bahwa Israel mengalokasikan 85% air bersih hanya untuk ras yahudi dan membagikan 15% sisanya untuk seluruh penduduk Palestina yang menetap di kawasan Israel? Secara realitas, Israel mengalokasikan 85% air bersih hanya untuk 400 penduduk yahudi di Hebron, sementara 15% sisanya alokasikan kepada 120 ribu penduduk Palestina di daerah itu?
6. Tahukah anda bahwa Amerika mengalolasikan 5 milyad US$ dari penghasilan pajaknya setiap tahunnya untuk menyumbang Israel?
7. Tahukah anda bahwa Amerika terus memberikan bantuan militer kepada Israel sebesar 1,8 milyard US$ setiap tahunnnya? Dan tahukah anda bahwa jumlah sebesar itu sama dengan sumbangan Amerika kepada seluruh Negara di benua benua Afrika?
8. Tahukah anda bahwa Israel juga menunggu bantuan perang tambahan sebesar 4 milyard US$ dari Amerika yang terdiri dari pesawat tempur F 16, Apache dan Blackhawk? Dan karena Amerika merupakan Negara koalisi utama bagi Israel, maka ia wajib memberikan semua fasilitas yang diminta Israel untuk menjamin eksistensinya.
9. Tahukah anda bahwa pemerintah Amerika telah menekan Konggres tentang pelanggaran Israel dalam penggunaan senjata yang mereka sumbangkan?Khususnya pada tahun 1978, 1979 dan tahun 1982 pada perang di Lebanon dan penggunaan senjata nuklir pada tahun 1981.
10. Tahukah anda bahwa Israel adalah satu-satunya Negara di Timur Tengah yang menolak menandatangani larangan pengembangan senjata nuklir? Dan menolak Tim Investigasi PBB untuk memeriksa tempat persembunyian nuklirnya?
11. Tahukah anda bahwa sebelum berdirinya Israel pada tahun 1948, sudah memiliki pabrik pengembangan senjata nuklir?
12. Tahukah anda bahwa Perwira Tinggi Israel di Departemen Perang mengakui secara terang-terangan bahwa militer Israel membunuh semua tahanan perang Palestina tanpa proses pengadilan?
13. Tahukah anda bahwa Israel meledakan tempat kediaman Diplomat Amerika dan menyerang kapal perang Amerika Liberty di perairan internasional pada tahun 1967? Walaupun serangan itu menewaskan 33 tentara Amerika dan melukai 177 lainnya, tetapi Amerika sama sekali tidak melakukan tindakan apapun terhadap Israel? Hanya dengan alasan bahwa tentara Israel salah sasaran? Bayangkan kalau serangan itu dilakukan oleh Negara Islam?


14. Tahukah anda bahwa Israel merupakan Negara yang paling banyak mengabaikan resolusi DK PBB? Jumlah resolusi yang diabaikan oleh Israel mencapai 69 buah. Bayangkan seandainya satu Negara Islam mengabaikan 1 resolusi PBB, apa yang akan dilakukan oleh Amerika?
15. Tahukah anda bahwa pemerintah Israel menggunakan system politik konservasi terhadap identitas ras yahudi agar tetap menjadi warga Negara itu?
16. Tahukah anda bahwa Mahkamah Agung Israel telah menetapkan Perdana Menteri Ariel Sharon sebagai tersangka dalam kasus pembantaian Shabra dan Syatilla pada 16 September 1982 di Lebanon yang menewaskan lebih dari 1000 orang Palestina terdiri dari anak-anak, wanita dan orang tua?
17. Tahukah anda bahwa pada tanggal 20 Mei 1990, seorang tentara Israel menyuruh para buruh Palestina yang sedang menunggu bus di sebuah halte untuk duduk berbaris di atas tanah, setelah itu ia menembaki mereka dari jarah setengah meter? Tahu pulakah anda bahwa pemerintah Israel menyatakan tentara itu tidak bersalah dan bahkan mendapat penghargaan khusus dari pemerintah Israel?
18. Tahukah anda bahwa sampai tahun 1988, semua pabrik dan kantor di Israel hanya boleh menempelkan keterangan lowongan kerja dengan perkataan: "lowongan kerja hanya untuk ras yahudi", "dicari seorang karyawan dengan syarat ras yahudi"?
19. Tahukah anda bahwa Departmen Luar Negeri Israel membayar 6 peruhaan media Amerika untuk memunculkan image positif Israel kepada masyarakat Amerika dan Eropa?
20. Tahukah anda bahwa Sharon mengajak Partai radikal Molodeit untuk menjadi koalisi utama dalam kabinetnya? Padahal partai itu beridiologi radikal dengan persepsi pokok membesihkan Israel dari non ras yahudi dan pengusiran secara paksa seluruh warga Palestina dari Israel?


21. Tahukah anda bahwa Perdana Menteri Israel pertama David ben Gorion sepakat dengan langkah pengusiran secara paksa seluruh ras arab dari Israel?
22. Tahukah anda bahwa Rahib besar di Israel Ofadya Yosef yang juga pendiri Partai Syas (partai terbesar ketiga di Israel) mendukung aksi militer Israel untuk menghabisi warga Palestina? bahkan ia mengeluarkan fatwa radikal pada hari raya paskah yang lalu dalam wawancaranya di sebuah jaringan radio terbesar di Israel: "Tuhan akan membalas semua kejahatan warga arab, Tuhan akan menghancurkan keturunannya, menghabisinya dan menghancurkan tanahnya dan Tuhan akan membalas mereka dengan siksaan yang pedih. Karenanya dilarang semua ras yahudi untuk memberikan rasa kasih saying kepada warga arab, dan wajib bagi setiap yahudi untuk menembakan rudal dan senjatanya ke arah dada dan kepala setiap warga arab untuk menghabisinya, karena mereka itu makhluq yang jahat dan terkutuk"……
23. Tahukah anda bahwa pengungsi Palestina terbesar di dunia?
24. Tahukah anda bahwa penduduk Kristen Palestina bersatu dengan penduduk Palestina muslim untuk melawan penjajah yahudi?
25. Tahukah anda, walaupun Mahkamah Agung Israel sudah mengeluarkan keputusan pelarangan penyiksaan dalam proses pemeriksaan, tetapi Shinbet (Badan Intelejen Israel) tetap terus menyiksa setiap pejuang Palestina dalam proses pemeriksaannya?


26. Tahukah anda bahwa walaupun Israel terus mengganggu proses belajar mengajar dan merusak seluruh sarana dan prasara pendidikan penduduk Palestina, tetapi penduduk Palestina tetap menjadi Negara terbesar di dunia yang penduduknya bergelar doctor (S3)? Hal ini apabila dilihat dari jumlah prosentase penduduknya.
27. Tahukah anda bahwa setiap manusia mempunyai hak yang sama yang dijamin oleh undang-undang HAM internasional yang diterbitkan pada tanggal 10 Desember 1948? Tetapi tahukah anda bahwa undang-undang itu sama sekali tidak berlaku bagi penduduk Palestina? karena dihalangi dengan ditandatanganinya kesepatakan OSLO?
28. Tahukah anda bahwa mayoritas buku sejarah di dunia mengatakan Negara-negara arab yang menyerang Israel terlebih dahulu pada perang tahun 1967? Padahal faktanya, justru Israel yang menyerang Negara-negara arab terlebih dahulu kemudian mereka merebut kota Al Quds dan Tepi Barat? Tetapi mereka mengatakan bahwa serangannya itu adalah serangan untuk menjaga diri dan antisipasi?
29. Tahukah anda bahwa Israel sebagai Negara penjajah sama sekali tidak terikat dengan konsvensi Jenewa untuk menjaga hak-hak dan keselamatan warga sipil Palestina?
30. Tahukah anda bahwa perintah Perdana Menteri Israel Ariel Sharon sudah tidak dituruti lagi oleh militer Israel? Salah satu contohnya adalah ketika ia melarang militer Israel untuk melakukan genjatan senjata dan dilarang menembak, tetapi militer Israel terus menyerang, menembaki rakyat sipil Palestina dan menghancurkan tempat tinggal mereka. Insiden paling memilukan andalah pembantaian tiga wanita Palestina, padahal mereka sedang berada dalam tenda pengungsiannya?
31. Tahukah anda bahwa Israel terus melakukan berbagai usaha untuk menghancurkan Masjid Al Aqsha dan Qubah Shakhrah sejak 50 tahun yang lalu dengan menggali bawah tanah masjid tersebut agar runtuh dengan sendirinya?
32.Tahukah anda bahwa Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela mengatakan bahwa Israel adalah Negara rasisme dan apartheid seperti kondisi Afrika Selatan sebelum ia pimpin?

>66 Bukti Sejarah Pembelaan Amerika Terhadap Israel
Oleh: DR. Rif'at Sayyid Ahmad
Amerika Serikat sedang melakukan perang besar "mewakili" Israel di Irak pada khususnya dan kawasan Timur Tengah pada umumnya. Perang yang dimulai dengan mengerahkan sekitar 310.000 tentara yang mengepung Baghdad dari berbagai arah dan penjuru. Perang dengan berbagai dalih dan asalan yang irasional. Perang dengan tekanan-tekanan politik dan ekonomi kepada Negara yang antipati. Dalam prediksi saya, semua akal busuk Amerika dalam perang kali ini hanyalah untuk kemaslahatan negeri zionis Israel .


Padahal dalam peradaban dan politik Amerika jangka panjang, kabencian yang mendalam terhadap umat Islam dan arab dan loyalitas tinggi membela kepentingan Israel , akan membawa dampak buruk dan negative bagi Negara paman syam itu. Tetapi sejauh apapun sisi negative itu bagi negaranya, Amerika di bawah kepemimpinan Bush tetap ngotot untuk menyerang Irak. Yang pada intinya pihak yang sangat diuntungkan dengan perang ini hanyalah Israel . Tetapi….

Apakah tindakan seperti ini dilakukan Amerika untuk pertama kalinya yang membuat dunia internasional tercengang? Apakah tindakan yang melecehkan hak asasi manusia dan DK PBB juga dilakukan oleh Negara penjungjung demokrasi itu juga untuk pertama kalinya? Apakah semua bentuk kejahatannya untuk melindungi Israel juga dilakukannya untuk pertama kali?

Apakah tindakan yang tidak adil dengan standar gandanya juga dilakukan untuk pertama kali?

Realitas dan fakta histories mengindikasikan hal sebaliknya, karena ternyata memang Amerika sudah "biasa" tidak mengindahkan anjuran dan tuntutan siapapun termasuk DK PBB. Dalam sejarahnya Amerika telah memberikan bantuan senilai 100 milyard Dollar kepada Israel sejak Negara itu berdiri atau selama 50 tahun lebih. Selain bantuan formal dari Gedung Putih, Israel juga mendapatkan bantuan informal dari loby yahudi di Amerika. Bahkan lebih dari itu Israel selalu mendapatkan bantuan dari kebijakan politik luar negeri Amerika yang selalu membela kepentingan Israel . Walaupun realitasnya Negara yahudi itu selalu melakukan tindakan pelanggaran hak asasi manusia, tetapi Amerika tidak pernah mengecamnya apalagi menekannya. Bahkan terkesan Negara paman syam itu membiarkannya atau bahkan mendukung semua tindakan kejahatan Israel .

Untuk lebih jelas, marilah kita perhatikan perjalanan sejarah kebijakan politik dalam peradaban modern Amerika;

1- Sesaat setelah perjanjian Balfour di tandatangi pada tanggal 2 Februari 1917, presiden Amerika langsung memberikan konfrensi pers: "saya pribadi dan atas nama presiden, sangat bangga dengan sikap Negara koalisi dan rakyatnya yang setuju dengan berdirinya Negara komonoleth yahudi Israel di Palestina dan saya sendiri mendukung secara mutlak berdirinya Negara Israel ".

2- Pada tanggal 11 September 1922: senator dan konggres Amerika mengeluarkan keputusan tentang dukungan penuh mereka atas berdirinya Negara Israel di Palestina untuk menampung bangsa yahudi yang tersebar di dunia.

3- Pada tanggal 11 Mei 1942: konfrensi zionis internasional di selenggarakan di hotel Baltimore New York yang mengeluarkan keputusan bersama untuk merubah Palestina menjadi Negara yahudi, mengusir semua warga arab yang ada di dalamnya dan kalau mereka menolak atau melakukan perlawanan, maka harus di atasi dengan kekuatan militer. Melihat keputusan itu, Presiden Amerika pada waktu itu Roosevelt langsung memberikan dukungan atas hasil konferensi zionis itu.

4- Pada tanggal 16 Maret 1945: Presiden Amerika Roosevelt mengadakan pertemuan dengan salah satu Ketua Zionisme DR. Stephan Weiz. Melalui pertemua itu Presiden Amerika menjelaskan bahwa sesungguhnya ia sebagai presiden sudah mempunyai sikap yang jelas dan tegas terhadap rencana zionisme yang sudah ditulis dalam surat resmi pada Oktober 1944. Surat itu sendiri dikirim langsung kepada salah satu anggota Konggres dari partai Demokrat di wilayah New York. Dalam surat itu ditegaskan tentang semua program kerja partai Demokrat khususnya untuk tahun 1944, khususnya tentang sikap mereka terhadap program eksodus dan migrasi yahudi ke Palestina dan mendirikan Negara yahudi di Palestina.

5- Pada tanggal 16 Agustus 1945: Presiden Amerika Truman memberikan dukungan penuh untuk mengeksodus sebanyak mungkin orang yahudi ke Palestina, hal itu ia sampaikan dalam sebuah konferensi pers.

6- Pada tanggal 31 Agustus 1945: Presiden Amerika Truman mengirim surat resmi kepada Perdana Menteri Inggris Clamant Attlee, yang isinya meminta kepadanya agar segera mengizinkan 100 ribu yahudi yang selamat dari ancaman pemusnahan Hitler dan kabur ke Inggris untuk segera di kirim ke Palestina.

7- Pada tanggal 5 Mei 1946: Presiden Amerika Truman menekan Perdana Menteri Inggris untuk menerima 100 ribu pendatang yahudi di Palestina dan Amerika menjanjikan akan membantu proses eksodus mereka dengan mendatangkan kapal laut yang besar untuk mengangkut semua yahudi itu.

8- Pada tanggal 14 Oktober 1946: Truman juga mengeluarkan surat keputusan yang isinya menganjurkan semua orang yahudi ke Palestina tanpa menunggu hasil akhir proses politik dan militer tentang penjajahan Palestina oleh Inggris.

9- Pada tanggal 29 November 1947: Amerika Serikat melakukan tekanan intensif kepada beberapa Negara, untuk mendukung voting pemecahan Palestina untuk menjadi dua wilayah antara yahudi dan bangsa arab. Delegasi Negara-negara yang mendapat tekanan Amerika adalah Haiti, Liberia dan lainnya. Yang seandainya Negara-negara tersebut menolak pembagian Palestina, maka rencana itu akan gagal.

10- Pada tanggal 14 Mei 1948: hanya berselang 10 menit terbentuknya Negara Israel , Presiden Amerika Truman langsung mengumumkan sikap resmi negaranya dengan mengakui Negara Israel dan langsung membuka hubungan diplomatic secara resmi.

11- Pada tanggal 29 Mei 1965: Komisi Hubungan Luar Negeri di Konggres Amerika memutuskan untuk mengurangi bantuan kepada pengungsi Palestina sebesar 5%.

12- Pada tanggal 12 Juni 1966: pemerintah Amerika serikat menekan Badan Keamanan PBB agar menghentikan bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Palestina yang melakukan pelatihan militer dan membentuk milisi perlawanan kepada Israel . dan menghapus semua nama mereka dan keluarganya yang mengikuti latihan dan pendidikan militer dari daftar nama yang berhak atas bantuan kemanusiaan dari UNHCR.

13- Pada tanggal 2 Agustus 1966: Presiden Amerika Johnson menjelaskan bahwa politik Amerika Serikat akan terus mendukung eksistensi Israel dan akan membantunya untuk menjadi Negara super power di kawasan Timur Tengah.

14- Pada tanggal 3 Oktober 1966: Amerika Serikat mengajukan proyek perdamaian antara Suria dan Israel dan tuntutan agar keduanya jangan melakukan hal-hal yang akan menjadikan situasi keamanan di kawasan Timur Tengah memanas. Melihat kelicikan yang diinginkan oleh Amerika itu, akhirnya Uni Sovyet menggunakan hak vetonya untuk menjegal rencana Amerika.

15- Pada bulan January 1979: Presiden Amerika dalam sebuah pertemuannya dengan para tokoh terkemuka zionis Amerika menegaskan bahwa Negara paman syam itu sampai sekarang tidak akan membuka peluang pembicaraan dengan PLO (Palestine Liberation Organization).

16- Pada tanggal 7 Juni 1982: beberapa politisi Amerika yang dipimpin oleh Wakil Presiden melakukan lobby untuk menggagalkan resolusi sanksi bagi Israel .

17- Pada tanggal 12 Juni 1982: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Alexander Heed menegaskan bahwa negaranya tidak akan menekan Israel untuk keluar dari Lebanon.

18- Pada tanggal 15 Oktober 1982: pemerintah Amerika memutuskan untuk menghentikan bantuannya kepada IMF karena mereka lebih focus untuk membantu perekonomian Israel .

19- Pada tanggal 11 Desember 1982: salah seorang juru bicara hubungan luar negeri Amerika menegaskan bahwa hubungan diplomasi antara Israel dan Amerika masih tetap berjalan dengan baik.

20- Pada tanggal 21 February 1983: Presiden Amerika Ronald Regan meminta kepada seluruh Negara-negara Arab agar menerima eksistensi Israel sesuai dengan realitas yang ada.

21- Pada tanggal 19 Oktober 1983: Amerika mengancam akan keluar dari DK PBB dan akan menghentikan bantuan financialnya kepada Badan Dunia itu, kalau DK PBB tidak menerima usulan dari delegasi Israel .

22- Pada tanggal 19 Oktober 1983: pemerintah Amerika menjelaskan bahwa mereka memutuskan untuk meningkatkan hubungan diplomasinya dengan Israel dengan menutup semua perbedaan persepsi dalam peranan Israel di Lebanon.

23- Pada tanggal 12 November 1983: Presiden Amerika Ronald Regan menegaskan kepada Perdana Menteri Israel sikap Washington yang tetap konsisten dalam menjaga keamanan Israel .

24- Pada tanggal 4 Desember 1983: Ronald Regan kembali menegaskan hubungan diplomasi kedua Negara yang terus membaik. Dan sikap negaranya yang akan terus membantu menjaga keamanan Israel dan melawan semua hal yang mengancam keamananannya.

25- Pada tanggal 20 September 1984: Amerika mengancam akan keluar dari Forum Kesatuan Parlemen internasional kalau forum itu mengeluarkan keputusan yang mengecam Israel dengan menyebutnya sebagai Negara rasisme.

26- Pada tanggal 1 Oktober 1984: Konggres Amerika menyetujui untuk memindahkan Keduataan Besar mereka dari kota Tel Aviv ke kota Jerusalem di Palestina.

27- Pada tanggal 28 Oktober 1984: dalam sebuah seminar yahudi Amerka Presiden Ronal Regan menegaskan bahwasanya Israel adalah Negara koalisi strategis dan sahabat Amerika. Dalam kesempatan itu juga, Regan mengecam orang yang menyamakan Israel dengan Negara rasis, karena menurutnya justru dengan berdirinya Israel , yahudi di dunia bisa kembali kepada hokum mereka secara orisinalitas yang mereka tegakan di atas tanah yang sudah dijanjikan Tuhan kepada bangsa itu.

28- Pada tanggal 15 Mei 1985: Menteri Luar Negeri Amerika menegaskan bahwa Washington akan terus menghalangi usaha sebagian kalangan untuk membentuk Negara Palestina merdeka.

29- Pada tanggal 30 September 1985: Ronald Regan menyetujui aksi militer Israel terhadap rumah kediaman ketua PLO di Tunisia sebagai bagian melindungi diri dari aksi teroris.

30- Pada tanggal 18 February 1986: Amerika menolak permintaan ketua PLO agar Amerika mengakui hak bagi rakyat Palestina untuk menentukan nasibnya sendiri.

31- Pada tanggal 16 February 1987: Presiden Ronal Regan memberikan hak istimewa kepada Israel dalam kesatuan Negara-negara Atlantik walaupun Israel bukan anggota Negara atlantik.

32- Pada tanggal 16 February 1988: Juru Bicara Gedung Putih menyatakan bahwa politik Amerika tetap pada persepsi lamanya tentang hakikat perdamaian di Timur Tengah yaitu semua rakyat Palestina dan bangsa arab dan muslim agar melepaskan tanah Palestina kepada Israel , kalau itu terpenuhi, maka berarti perdamaian di kawasan itu akan cepat terwujud.

33- Pada tanggal 1 Maret 1988: salah satu Organisasi Amerika di bawah PBB meminta agar menghapus keanggotaan PLO dan kantornya di PBB. Mereka juga menuntu agar menyeret seluruh anggota PLO ke pengadilan internasional.

34- Pada tanggal 10 Maret 1988: Pemerintahan Amerika secara sepihak menutup kantor perwakilan PLO di PBB yang mereka berlakukan sejak tanggal 21 Maret 1988. keputusan itu tanpa memperhatikan semua kesepakatan internasional.

35- Pada tanggal 17 Mei 1988: Presiden Amerika Ronald Regan dan Menteri Luar Negeri George Solutes menegaskan bahwa sulosi terakhir dari konflik di Palestina terletak pada keseriusan bangsa arab untuk melepaskan tanah Palestina untuk bangsa yahudi.

36- Pada tanggal 27 Juli 1988: Konggres Amerika menyetujui keputusan pemerintah untuk memindahkan kedutaan Besar mereka dari kota Tel Aviv ke AL Quds (Jerusalem).

37- Pada tanggal 28 Juli 1988: Konggres Amerika menyetujui alokasi biaya pembangunan dua gedung keduataan Amerika di Tel Aviv dan Jerusalem.

38- Pada tanggal 12 Juli 1988: Dewan Pimpinan Pusat Partai Republik menolak terbentuk Negara Palestina merdeka.

39- Pada tanggal 5 Oktober 1988: pemerintah Amerika memutuskan untuk memberikan Kekebalan Diplomasi kepada anggota utusan militer Israel di Washington.

40- Pada tanggal 2 November 1988: salah seorang pembantu Presiden George Bush menyatakan bahwa koalisi strategis antara Amerika dan Israel merupakan kunci utama perdamaian di kawasan Timur Tengah, tetapi walaupun demikian Bush tetap mempunyai sikap yang tidak akan berubah untuk menolak terbentuknya Negara Palestina merdeka.

41- Pada tanggal 15 November 1988: Departemen Luar Negeri Amerika mengumumkan bahwa Amerika tidak setuju dengan susulan pembentukan Negara Palestina merdeka, karena hal itu berarti mengakui kepastian masa depan wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza. Padahal kedua wilayah itu masih ada dalam persengketaan antara Israel dan Palestina yang baru bisa diselesaikan dalam meja perundingan.

42- Pada tangga; 25 November 1988: Amerika melarang pemimpin PLO yang mereka akui sebagai presiden Palestina untuk masuk ke Amerika guna memberikan sambutan dalam sidang umum DK PBB.

43- Pada tanggal 30 November 1988: mayoritas anggota DK PBB dengan suara voting 151 suara mengakuai resolusi tentang pengakuan hak bagi Pemimpin PLO Yaser Arafat untuk berpartisipasi dalam pertemuan anggota DK PBB. Tetapi Amerika dan Israel menolak resolusi itu dengan alasan karena Yaser Arafat tidak mendapatkan visa dari pihak keimigrasian Amerika.

44- Pada tanggal 1 Mei 1989: pemerintah Amerika menegaskan tetap menolak keanggotaan Palestina dalam WHO (World Health Organization) sebagai anggota tetap dalam organisasi itu.

45- Pada tanggal 15 Mei 1989: Konggres Amerika menyetujui untuk menghentikan semua bantuan financial bagi PBB dan bantuan kemanusiaan bagi seluruh organisasi di bawah PBB kalau DK PBB mengakuai keanggotaan Palestina dalam dewan.

46- Pada tanggal 22 Juni 1989: Presiden Amerika George Bush menegaskan kepada anggota Konggres yang mendukung Israel bahwa Amerika akan tetap memberikan dukungan penuh kepada Israel baik secara financial, politik, diplomasi dan juga militer.

47- Pada tanggal 7 February 1990: Presiden Amerika George Bush menekan Uni Soviet agar meresmikan hubungan diplomatic dengan Israel dan memberikan izin kepada yahudi Uni Soviet untuk migrasi ke Israel melalui jalur penerbangan langsung dari Moscow ke Tel Aviv dengan biaya pemerintah Uni Soviet.

48- Pada tanggal 22 February 1990: dari 100 senator, 84 diantaranya mendukung Israel untuk menjadikan kota Al Quds (Jerusalem) sebagai Ibukota Negara yahudi itu.

49- Pada tanggal 3 April 1990: Presiden Amerika George Bush mengumumkan dukungannya terhadap proyek eksodus dan migrasi yahudi Uni Soviet ke Palestina. yang menurutnya proses migrasi itu merupakan kejadian yang bersejarah dalam abad modern ini sebagai bukti keseriusan Amerika untuk memberikan pembelaan terhadap Hak Asasi Manusia bagi setiap insane atas hak-haknya terutama bangsa yahudi agar mendapatkan hak kembali di Palestina. selain itu Bush tetap menerukan tekanannya kepada Uni Soviet agar memberikan fasilitas penerbangan langsung Moscow Tel Aviv.

50- Pada tanggal 23 April 1990: Konggres Amerika menyetujui usulan Israel untuk menjadikan kota Al Quds sebagai Ibukota Israel .

51- Pada tanggal 18 Juni 1990: Konggres Amerika Serikat menyetujui resolusi yang sudah disepakati oleh Senator yang menuntut agar semua anggota DK PBB untuk menghapus resolusi PBB yang menyamakan antara Negara Israel dengan rasisme.

52- Pada tanggal 19 Juni 1990: Konggres Amerika dan anggota senat meminta kepada pemerintah Amerika agar menekan seluruh anggota PBB dan DK PBB agar segera melakukan sidang umum untuk menghapuskan resolusi PBB tahun 1975 yang menyatakan Israel sebagai Negara rasis.

53- Pada tanggal Desember 1990: DK PBB mengundur pelaksanaan sidangnya tetang proses perdamaian Timur Tengah karena tuntutan Amerika untuk menghapus pasal dalam resolusi PBB tentang pernyataan rasisme Israel .

54- Pada tanggal 12 Desember 1990: Pemerintah Amerika menjanjikan terhadap Moscow untuk memberikan pinjaman sebesar 1 milyard US dollar atas jasanya menerbangkan 360 ribu yahudi Uni Soviet pada tahun 1989.

55- Pada tanggal 19 Juni 1991: Konggres Amerika mengancam akan menghentikan bantuan militernya kepada Jordania dan mengembargonya kalau tidak mengakui eksistensi Israel dan melakukan pertemuan perundingan dengan Negara yahudi itu sebagai usaha perdamaian antara kedua Negara.

56- Pada tanggal 14 Juli 1993: Menteri Pertahanan Amerika mengeluarkan pernyataan bahwa Amerika tetap terikat untuk terus membantu Israel secara intensif dan berkelanjutan dalam menghadapi setiap ancaman terhadap Negara itu. Selain itu Amerika juga akan terus meningkatkan hubungan diplomatic strategisnya dengan Israel , agar keamanan Israel tetap terjamin.

57- Pada bulan Oktober 1995: Konggres dan Parlemen Amerika mengeluarkan keputusan yang berisi bahwa salah satu kebijakan politik luar negeri Amerika yang harus segera direalisasikan adalah eksistensi kota Al Quds (Jerusalem) sebagai Ibukota Israel dan harus segera memindahkan kedutaan besar Amerika ke kota itu dari Tel Aviv paling lambat akhir Mei 1999.

58- Pada tanggal 14 February 1997: Perdana Menteri Israel Netanyahu sangat marah dengan penjualan 100 pesawat tempur F 16 Amerika kepada Arab Saudi. Menurutnya kalau penjualan pesawat terlaksana, berarti Amerika tidak konsisten dengan kerja sama strategis Israel Amerika dan masih menurutnya pula penjualan pesawat tempur canggih kepada selain Israel di kawasan Timur Tengan akan mengancam perdamaian di kawasan itu. Melihat reaksi keras seperti itu, maka Presiden Amerika Serikat Bill Clinton langsung menghubungi Netanyahu untuk meyakinkan bahwa penjualan pesawat tempur F 16 kepada Arab Saudi akan dibatasi oleh kepentingan keamanan Israel sendiri dan menurutnya sejauh ini kerja sama militer Washington – Riyadh justru untuk menjaga keamanan Israel dari segala ancaman Negara yang tidak simpatis dengan Israel . pada kesimpulannya, Clinton berusaha meyakinkan Netanyahu bahwa Amerika tidak akan membiarkan Arab Saudi untuk menggunakan F 16 – nya sebagai alat untuk menyerang Israel .

59- Pada tanggal 8 Oktober 1997: Menteri Luar Negeri Amerika Madeline Albright mengumumkan daftar gerakan dan organisasi perlawanan Palestina yang dikategorikan sebagai gerakan teroris: Harokah Muqowamah Islamiyah (Hamas), Hizbullah Lebanon, Jihad Islami, Front Pembebasan Rakyat Palestina, Qiyadah Ammah, Front Kemerdekaan Palestina, Milisi Nayeef Hawatimah dan Milisi Abu Nidhal.

60- Pada tanggal 28 April 1998: Bill menyambut hangat dan gembira peringatan berdirinya Negara Israel yang ke 50. dalam acara peringatan yang dilaksanakan di halaman Gedung Putih, ia memberikan sambutan dengan mengatakan: "kita bangsa besar Amerika sudah menyaksikan bersama perjalanan sejarah yang sangat membanggakan dalam perjalan bangsa ini, salah satu yang harus membuat kita bangga adalah karena kita merupakan Negara pertama yang mengakui berdirinya Negara Israel ".

61- Pada tanggal 16 Juni 1998: pasca serangan pejuang Palestina ke pemukiman yahudi, Presiden Clinton langsung memberikan konferensi Pers dengan mengatakan: saya dan atas nama seluruh bangsa Amerika ikut berduka cita yang sedalam-dalamnya terhadap Israel yang pagi tadi mendapat serangan teroris untuk yang kesekian kalinya".

62- Pada tanggal 23 Februari 1999: salah seorang pembantu Menteri Luar Negeri Amerika untuk masalah Timur Tengah – dalam sebuah seminar yang diadakan oleh Dewan Yahudi internasional – mengatakan: perdamaian antara Israel dan suria akan sangat membantu kepentingan strategis Amerika di kawasan itu.

63- Pada tanggal 13 Juni 1999: pemerintah Otoritas Palestina menyetujui untuk mengundurkan Konferensi Jenewa tentang pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Israel , karena mendapat tekanan kuat dari Washington. Dalam anggota konggres sendiri sekitar 365 di antara mereka mendukung kebijakan politik Menteri Luar Negeri Amerika yang menentang konferensi itu dan hanya 5 orang yang mendukung terlaksananya konferensi. Selian itu anggota konggres juga menekan Sekjen PBB Koffi Annan dan pemerintah Swiss untuk tidak membantu dan memfasilitasi berlansungnya konferensi itu.

64- Pada tanggal 20 January 2000: Perdana Menteri Israel Ehud Barak meminta kepada Presiden Amerika Bill Clinton untuk secara intensif menghentikan segala bentuk perlawanan Palestina yang merepotkan Israel khususnya di selatan Lebanon.

65- Pada tanggal 30 Juni 2000: Presiden Amerika Bill Clinton mengancam akan merevisi sikap dan hubungan Amerika dengan rakyat Palestina kalau mereka mengumumkan Negara Palestina merdeka secara sepihak.

66- Selama masa kepresidenan Bush Junior (George Walker Bush) sampai bulan Maret 2003 ini telah mengeluarkan sekitar 150 kebijakan politik khususnya dalam negeri untuk membantu menanggulangi krisis ekonomi dan politik Israel dan 150 resolusi yang mengenyampingkan hak-hak rakyat Palestina terhadap tanahnya. Bahkan lebih dari itu, dalam setiap resolusi itu, Amerika terus mengecam aksi perlawanan rakyat Palestina terutama aksi bom syahid. Mereka juga telah memasukan Jihad Islami, Hamas, Hizbullah dan hampir semua pergerakan perlawanan Palestina dalam daftar organisasi teroris internaisonal yang akan diperangi oleh Amerika.


Selain itu, mereka juga menangkapi puluhan warga arab yang bermukim di AS sejak puluhan tahun silam. Di antara mereka yang ditangkap adalah DR Sami Al Aryan yang berasal dari Palestina dengan tuduhan mendukung gerakan perlawanan Palestina baik politik ataupun dukungan financial. Selain itu Amerika jug sering kali menggunakan hak vetonya di DK PBB untuk menjegal semua resolusi Dewan yang merugikan Israel walaupun resolusi itu hanya sebatas mengutuk tindakan Israel terhadap rakyat Palestina dan Lebanon pada masa tahun itu.

Inilah daftar panjang standar ganda Amerika dan pembelaan mereka terhadap kepentingan Israel yang jangankan Israel diganggu secara militer, hanya karena resolusi kutukan saja mereka akan gunakan hak vetonya. Dalam bahasa lainnnya mungkin kita bisa mengatakan: inilah daftar panjang permusuhan Amerika terhadap bangsa arab dan umat Islam demi menjaga eksistensi Israel, Amerika sanggup melakukan apapun bahkan mungkin hidup bertekuk lutut di hadapan yahudi agar Israel tetap eksis dan terjaga. Pada akhirnya semua yang dilakukan oleh Amerika baik perang, loby, diplomasi dan keputusan hanya untuk membela kepentingannya di kawasan Timur Tengah dan demi kepentingan Israel semata.

Menyikapi hal itu, maka kita sebagai bangsa arab dan umat Islam pada umumnya di manapun mereka berada, harus merevisi kembali system perjuangan dan perlawanan kita untuk mengantisipasi semua makar buruk dan konspirasi Amerika. Kita umat Islam dan khususnya para pejuang di Palestina yang selama ini menjadi target utama konspirasi Amerika, harus selalu waspada dengan semua kejahatan mereka. Karena itu, untuk melawanannya – karena Amerika sama sekali tidak faham kecuali bahasa kekuatan dan militer – maka perlawanan yang harus kita lakukan adalah perlawanan yang konstan berkesinambungan, bukan perlawanan spontanitas balasan atas aksi kejahatan Israel dalam waktu temporer. Perlawanan dalam waktu panjang yang mencakup seluruh aspek perjuangan, baik politik, ekonomi dan militer…..semoga kita bisa melakukannya…amin…wallahu A'lam…

(untuk umat Islam Indonesia…menyikapi data dan fakta dan anjuran ini…di manakah posisi kita? Sebagai penonton, komentator atau sebagai pelaku perlawanan? Kalau opsi terakhir yang menjadi pilihan berarti semua kita harus ikut berpastisipasi dalam kancah jihad dengan berbagai potensi diri masing-masing..pasti kita mampu melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk membangun tangga-tangga kemenangan umat Islam…amin). (andin)


6.IBLIS MODERN
>IBLIS ITU BERNAMA "BUSH" ZIONIS-YAHUDI

Benyamin Franklin bekas Presiden Amerika dalam suatu pidatonya di hadapan Konggres Amerika, mengingatkan para pendiri negara AS sebagai berikut ;

“Dulu, orang-orang yahudi masuk ke negeri ini sebagai imigran dekil. Kemudian mereka menguasai potensi-potensi alam kita. Sekarang, mereka begitu sombong kepada kita dengan memonopoli kekayaan alam kita. Mereka adalah iblis-iblis jahannam dan kelelawar penghisap darah rakyat Amerika. Tuan-tuan, usir gembel laknat itu dari negeri ini sebelum terlambat, demi melindungi kepentingan rakyat kita dan generasi medatang.

imageKalau tidak Tuan-tuan akan melihat dalam satu abad mendatang mereka akan menjadi tantangan yang lebih besar daripada apa yang sekarang ini tuan pikirkan. Tiba-tiba, tuan akan menyaksikan mereka menguasai negeri dan bangsa ini. Mereka akan menghancurkan segala sesuatu yang telah kita bangun dengan darah kita. Percayalah, mereka tidak akan memiliki belas-kasihan kepada anak cucu kita nanti. Bahkan, tidak mustahil, mereka akan memperbudak kita demi mewujudkan apa yang mereka cita-citakan. Mereka akan berada dalam kantor-kantor sambil berfoya-foya untuk mentertawakan kebebalan, kebodohan dan kedunguan kita. Tuan-tuan yakinlah, Jika tuan-tuan tidak segera mengambil tindakan, niscaya ketika generasi-generasi mendatang tengah terinjak-injak sepatu mengkilat Yahudi, mereka akan melaknat kebijaksanaan kita sekarang ini.”

Lebih dari setengah abad yang lalu, peringatan itu di cetuskan oleh Benyamin Franklin. Tapi imbaun Franklin tak mampu beredar luas. Karena Free Masonry Yahudi telah keburu menjegalnya. Dengan menguasai seluruh posisi vital di AS, khususnya media massa, Yahudi bisa berbuat semaunya. Harian Charles Pickney dalam edisi yang mengekspos pidato Franklin, seluru oplahnya di bakar habis kalangan Yahudi AS. Usia kepemimpinan Benyamin Franklin pun tak lama, karena setelah itu media massa Zionis yang ganas memfitnahnya dengan tuduhan yang keji, mengakibatkan karir politiknya ambruk.

imageSampai hari ini, makar Zionis berjalan atas Amerika dan seluruh dunia Tak ada satupun Presiden yang naik tanpa restu Yahudi. Yahudi betul-betul mencekik leher Amerika tanpa di sadari bangsa itu, kecuali hanya beberapa gelintir yang tahu. Dalam buku berjudul “Cerita Bangsaku “, Aba Eban, mantan Mentri Luar Negeri Israel, merinci pengaruh Yahudi di Amerika Serikat.

"Sepanjang sejarah Yahudi,belum pernah terjadi kasus dominasi sebesar yang kita lihat sekarang ini di Amerika Serikat. penyebab hal itu adalah, luasnya pengaruh mereka melebihi jumlah seluruh populasi di AS. Hanya 3% jumlah Yahudi dari jumlah seluruh penduduk di sana.”

Titik kulminasi keberhasilan makar Zionis tatkala mereka berhasil mengantarkan Fraklin Roosevelt ke Gedung Putih sebagai Presiden AS. Roosevelt adalah warga Yahudi yang bermarga Roosevelt. Di zaman itulah, dia merekrut warga Yahudi besar-besaran untuk menduduki posisi-posisi vital di AS. Efek dominasi Yahudi sangat menggurita itu juga terlihat, ketika mereka berhasil membentuk komite khusus yang bertanggung jawab melobi Konggres AS tahun 1975. Nama komite itu “Lembaga Amerika-Israel Bidang Kerakyatan” ( Yahudi Dalam Informasi dan Organisasi – oleh Fuad bin Sayyid Abdurrahman Arrifa’i, terbitan Gema Insani Press, Jakarta 1995 ).

Aksi mendukung terorisme Zionis Israel kini pun marak di AS. Mantan PM Israel Benyamin Netanyahu, Menhan AS Paul Wolfowitz, bekas walikota New York Rudolph Giuliani dan sejumlah anggota konggres AS (Selasa, 15/04) dengan semangat larut dalam aksi berjudul “Pawai Solideritas Nasional untuk Israel” (The Nasional Solidarity Rally for Israel). Dalam orasinya di hadapan massa pro-agresor Israel, Paul Wolfowitz mengatakkan, “Presiden George W Bush ingin anda semua mengetahui, bahwa dia berdiri bersama dalam mendukung Israel”.

Dari sini bisa kita pahami, kenapa presiden Bush mendukung mati-matian Zionis Israel. Karena tidak berbeda dengan pendahulunya, Bush hakikatnya juga tak lebih sebagai kacung yang berhasil dicengkeram kuku-kuku najis komplotan Zionis Internasional. Sama halnya pendahulu Bush, Bill Clinton, ia adalah pendukung fanatik Israel. Masih ingat, bagaimana gigihnya Hillary Clinton (istri Bill Clinton) memimpin aksi mendukung Israel? Itulah sebabnya kenapa Ariel Sharon tak gentar menghadapi ancaman dunia yang kini di kuasai oleh AS.

imageNoam Chomsky seorang Profesor pada Massachusset Institute of Technology, menyoroti keganjilan AS tatkala berhadapan Israel.

Chomsky mengkritik AS karena tidak secara terbuka melaporkan fakta-fakta yang sangat jelas tentang bagaimana Washington menyuplai Israel dengan helikopter-helikopter dan senjata-senjata canggih untuk menghancurkan rakyat Palestina yang tidak bersenjata. Mereka (warga Palestina itu), tambah sang Profesor, hanya menggunakan batu untuk melakukan perlawanan yang sah terhadap penjajah Israel .

Tragis! Itulah kata yang bisa mewakili nasib Dunia Islam, khususnya bangsa Palestina Bagaimana tidak? Ketika negara paling berkuasa saat ini, yang mengaku sebagai kampiun demokrasi dan HAM, terlibat dalam persengkongkolan biadab dengan bangsa jahannam Israel? Ketika logika HAM dan demokrasi mengacu pada logika Talmud yang berlandaskan pada nilai-nilai penghalalan terhadap segala penghancuran moral, pembinatangan sifat-sifat manusia, penghapusan eksistensi manusia yang tidak berasal dari ras Yahudi serta menafikan eksistensi Tuhan?

Jika Agresor Israel bisa menggelar parade kebiadabannya di Palestina setiap hari, lantaran mereka sadar betul bahwa tindakan biadab mereka pasti akan di back up dan dilegatimasi AS. Segala negosiasi damai yang di prakarsai oleh AS, ancaman sanksi PBB, hatta ancaman embargo minyak dunia Arab, hanyalah sandiwara gombal dunia yang kini di bawah tekanan AS. Sebab AS telah menetapkan paradigma “Siapa yang memusuhi Yahudi mereka adalah teroris yang wajib di perangi dunia”. Karena itu semua negara harus bergabung bersama AS untuk memerangi “terorisme” menurut Zionis-Israel.

Tragedi Sabra-Satila (16 September 1982) menjadi saksi kekejian tak terperi Zionis Israel. Pembantaian lebih dari 2500 pengungsi Palestina di Lebanon yang diotaki oleh Sharon itu berlangsung satu malam. Sharon juga yang mengotaki pembantaian Muslimin Palestina di desa Kibya tahun 1953. Harian Israel., Haaretz, mengutip kejadian itu sebagai berikut,”Tentara Mayor Ariel Sharon membunuh 70 warga Palestina. Sebagian besar korbannya adalah wanita dan anak-anak.”

Apa yang menimpa warga Palestina di Dier Yassin menggambarkan kebuasan makhluk jahannam yang bernama Israel. Seorang dokter, Jacques de Reyner, wakil Ketua Komite Internasional Palang Merah di Jerusalem memberikan laporan atas apa yang telah di saksikannya Dia tiba di desa Dier Yassin pada hari kedua dan melihat tindakan “pembersihan oleh tentara”. “Pembunuhan massal ini di lakukan dengan senjata mesin, kemudian granat dan di akhiri dengan tubuh-tubuh korban di sayat-sayat dengan pisau. Bangsa Yahudi itu memenggal sebagian kepala korban. Dan secara keji memotong anggota tubuh 52 anak–anak didepan para ibu mereka. Mereka merobek rahim-rahim 25 wanita hamil dan membantai bayi-bayi di hadapan ibunya.“ papar Jacques.

David Duke, Presiden Nasional European-Amerika Unity and Rights Organization (EURO), memaparkan tragedy Deir Yassin sebagai berikut : “Pernahkah anda melihat film dokumenter televisi dan film-film Hollywood tentang teror Israel di Deir Yassin atau ribuan tindakan teror Israel lainnya terhadap rakyat Palestina? Anda telah mendengar banyak cerita tentang korban-korban warga Yahudi oleh Hitler, tetapi pernahkan anda mendengar suara para wanita di Deir Yassin dimana bayi-bayi mereka dipotong dari rahim-rahim ibunya oleh agresor Israel? Pernahkah anda mendengar suara-suara salah satu dari ribuan korban rakyat Palestina lainnya oleh Begin, Shamir, Barak, dan Sharon?” Dan watak kebinatangan Israel yang tak dimiliki bangsa lain, menurut Duke adalah, kegemaran bangsa itu memilih dan mengangkat para pelaku pembunuhan massal yang paling kejam sebagai kepala negara mereka.

Sejak tahun 1948, papar Duke, rakyat Palestina menghadapi tindakan terorisme secara terus menerus dari pihak Israel. Ratusan perkampungan Palestina telah dihancurkan dan secara literal telah dihapuskan dari atas peta. Puluhan ribu rumah telah dibom, dibolduser atau didinamit selama berlangsung proses perdamaian ! Puluhan ribu wanita, pria, dan anak-anak telah dibunuh. Bahkan jumlah yang lebih banyak telah di bikin buta, dibuat cacat seumur hidup, dibunuh dan dipotong anggota-anggota tubuhnya. Ratusan ribu telah dipenjarakan dan atau disiksa. (David Duke dalam “Bagaimana Terorisme Israel dan Subversi Amerika Meyebabkan Serangan 11 September” - COMES, Tarbiatuna, Terbitan Pertama 2002)


Tidak ada kebejadan moral manapun di dunia, kekejian atas kemanusiaan (crime against humanity), penyebaran budaya pembinatangan manusia, kejahatan narkoba, minuman keras, lokalisasi judi, budaya sadisme, sex bebas, dan slogan-slogan anti tuhan seraya pemujaan kepada syahwat dan iblis, di seantaro kolong bumi, kecuali disitu dirasuki tangan –tangan najis dan bejad Yahudi. Dan seluruh kebejadan dan hinaan, pasti oleh Al-Qur’an selalu dinisbatkan pada bangsa Jahannam itu.

Yahudi adalah kaum yang dilaknat Allah, karena mereka meninggalkan amal setelah mengetahui hukum wajibnya, tidak ber-amar ma’ruf nahi mungkar, melecehkan dan memalsukan kitab Allah, mengingkari janji, mengkufuri ayat-ayat Allah, mengatas namakan asma’ Allah dengan bodoh, mengubah perintah Allah, mengimani thogut dan para tiran, makar terhadap Allah dan Rasul-Nya, mengklaim dirinya sebagai pembunuh Isa a.s, menyembah lembu, mengingkari kebenaran, membunuh para Nabi, menyembunyikan kesaksian Allah, mengikuti hawa nafsu, mengkufuri nikmat Allah, lebih mencintai harta daripada Allah, menolak hukum Allah, mendustakan ajaran Isa a.s, selalu berkata dusta, memakan harta haram dan mengangkat Uzair anak Allah. (Hidayatullah.com)

Maka tepatlah jika Allah ‘azza wa jalla melaknat Yahudi dan para anteknya hingga akhir zaman.

“Sesungguhnya engkau akan dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman, yakni orang-orang yahudi dan orang-orang musyrik…” (QS. Al-Maaidah/5 : 82 )

>George W Bush Sudah Lahir di Tahun 1796
Ini bukan berita sensasi atau dusta, pada tahun 1796 atau 20 tahun setelah The Founding Fathers Amerika Serikat menandatangani Deklarasi Kemerdekaan AS, George W Bush dilahirkan. Namanya bukan George Walker Bush yang kini menjadi Presiden AS sekaligus tiran dunia, melainkan George Washington Bush. Sama-sama George W Bush, beda orang, namun sama-sama Islamophobia. Lho?

Michael Collins Piper, seorang kolumnis independen Amerika dan termasuk salah satu pengecam gerakan Zionisme, di dalam karyanya “Jerusalem Baru: Kuasa Zionis di Amerika” (edisi Malaysia diterbitkan Saba Islamic Media), mengutip penemuan Shalom Goldman, seorang Profesor Madya dalam kajian Ibrani dan Timur Tengah University Emory, yang mengatakan bahwa George Washington Bush merupakan moyang dari George Walker Bush.

“George Washington Bush dilahirkan pada 12 Juni 1796 dan meninggal dunia ada 19 September 1859. Dia merupakan seorang profesor dan penulis. Dia menulis buku ‘The Life of Muhammad’ dan buku tersebut merupakan penerbitan pertama di Amerika yang menyerang Islam, ” demikian Goldman.

Profesor berdarah Yahudi ini juga menegaskan bahwa sosok Profesor Bush merupakan pelopor atau perintis lahirnya kelompok Zionis-Kristen Amerika yang sekarang telah menguasai Gedung Putih dan Pentagon. “Profesor Bush sangat akif mendukung Zionisme di Amerika dan berperan penting di dalam mengirimkan orang-orang Yahudi Diaspora ke Tanah Palestina, ” lanjutnya.

Wikipedia menulis, “Selain sebagai akademisi dan penulis, Profesor Bush juga seorang sarjana Alkitab, penginjil, dan seorang kontroversial. Dia lulus dari Dartmouth College di tahun 1818 dan masuk Princeton Theological Seminary. Bush ditahbiskan di Salem Presbytery, Indiana, tahun 1825 dan menjadi pendeta di sebuah gereja Indianapolis, sebah gereja yang dipandang sangat liberal pada masanya. ”

Dari tahun 1831 hingga 1847, Bush menjadi Professor dalam kajian Ibrani dan Timur Tengah di New York University. Dia menulis sejumlah buu yang di antaranya berjudul ‘Life of Muhammad’ (1830), A Grammar of the Hebrew Language (1835), dan beberapa seri artikel yang secara kritis mengkaji materi Kitab Pejanjian Lama dan secara berani mengecam dogma-dogma lama tentang kebangkitan kembali dan lainnya (1844).

Di tahun 1845 Bush memperlihatkan dukungannya secara terang-terangan terhadap lobi Zionis di Amerika dengan berpindah gereja dan masuk ke dalam General Church of the New Jerusalem. Bush dengan cepat meraih popularitas dan dijadikan juru bicara gereja tersebut, termasuk di dalam majalah yang diterbitkan oleh gereja (New Church Review) dan The Hierophant, sebuah majalah yang sangat dokriner.

Inilah sosok salah satu moyang dari Presiden Amerika George Walker Bush. Jadi, tidaklah mengherankan jika sikap dan kelakuan Presiden AS ini sangat pro-Zionisme dan sangat anti-Islam, karena moyangnya pun sudah demikian. (Rizki Ridyasmara/eramuslim)

>Anthony Charles George Herbert jews Walker's Bush
“Mereka (kaum Muslim) dengki kepada kita karena dengki dengan peradaban, pola kehidupan, kebebasan, dan demokrasi kita.”
Kiranya perlu saya ulang kembali Benyamin Franklin bekas imagePresiden Amerika dalam suatu pidatonya di hadapan Konggres Amerika, mengingatkan para pendiri negara AS sebagai berikut ;
“Dulu, orang-orang yahudi masuk ke negeri ini sebagai imigran dekil. Kemudian mereka menguasai potensi-potensi alam kita. Sekarang, mereka begitu sombong kepada kita dengan memonopoli kekayaan alam kita. Mereka adalah iblis-iblis jahannam dan kelelawar penghisap darah rakyat Amerika. Tuan-tuan, usir gembel laknat itu dari negeri ini sebelum terlambat, demi melindungi kepentingan rakyat kita dan generasi medatang.

Kalau tidak Tuan-tuan akan melihat dalam satu abad mendatang mereka akan menjadi tantangan yang lebih besar daripada apa yang sekarang ini tuan pikirkan. Tiba-tiba, tuan akan menyaksikan mereka menguasai negeri dan bangsa ini. Mereka akan menghancurkan segala sesuatu yang telah kita bangun dengan darah kita. Percayalah, mereka tidak akan memiliki belas-kasihan kepada anak cucu kita nanti. Bahkan, tidak mustahil, mereka akan memperbudak kita demi mewujudkan apa yang mereka cita-citakan. Mereka akan berada dalam kantor-kantor sambil berfoya-foya untuk mentertawakan kebebalan, kebodohan dan kedunguan kita. Tuan-tuan yakinlah, Jika tuan-tuan tidak segera mengambil tindakan, niscaya ketika generasi-generasi mendatang tengah terinjak-injak sepatu mengkilat Yahudi, mereka akan melaknat kebijaksanaan kita sekarang ini.”


MENGAPA MEREKA MEMBENCI KITA ?

imageSesaat setelah Peristiwa 11 September Bush (baca AS) langsung mengaitkannya dengan kaum Muslim. Ia beralasan, “karena mereka membenci kita.” Perkataan itu pun dibenarkan oleh bangsa Amerika. Cap teroris lalu dilekatkan kapada kaum Muslim. Hal itu juga diamini dan didukung oleh Gerhard Schroeder (Kanselir Jerman), Tony Blair (PM Inggris), Berlusconi (PM Italia), serta para pemimpin, politisi, akademisi dan banyak masyarakat Barat.

Richard P. dalam New York Observer 17 September 2001 menulis:
Sungguh, Amerika adalah imperium kapitalisme demokrasi....Setiap orang di dunia yang tidak bernasib baik memperhatikan kita sebagai negeri dan kebudayaan. Ia melihat kita berada dalam kemuliaan. Jika dalam dirinya terdapat ketamakan, ia akan berusaha mendatangi kita atau akan mengekor kita. Jika dalam dirinya terdapat pola pikir tertindas, ia akan menyerahkan kepemimpian kepada kita. Jika dia memiliki sumber yang cukup atau yang seimbang, ia akan berupaya memerangi kita....Sesunguhnya orang-orang yang gagal di dunia membenci kita, karena kita kuat, kaya, dan berada dalam kebaikan.

imageBush juga pernah berkata, “Mereka (kaum Muslim) dengki kepada kita karena dengki dengan peradaban, pola kehidupan, kebebasan, dan demokrasi kita.”

Ungkapan itu merupakan klaim bahwa kaum Muslim membenci Barat (AS) karena tsaqâfah (budaya) kaum Muslim itu kuno dan rusak, sementara tsaqâfah mereka modern dan penuh kebaikan; karena kaum Muslim iri dengan kekuatan dan kehebatan mereka; karena kaum Muslim itu fundamentalis, radikal, dan teroris.

Benarkah klaim mereka itu? Benarkah tsaqâfah mereka maju dan penuh kebaikan? Benarkah kehidupan mereka mulia? Benarkah kaum Muslim pantas iri terhadap ideologi dan kehidupan mereka?

Kemajuan yang bisa mereka banggakan—meskipun diselimuti cacat—sesungguhnya hanyalah kemajuan sains dan teknologi, tidak lebih. Sayangnya, kemajuan itu mereka monopoli demi kesejahteraan mereka endiri—bukan untuk kemaslahatan seluruh manusia—dan untuk mengeksploitasi bangsa lain. Bangsa dan umat lain hanya mereka jadikan sebagai pembeli produk teknologi mereka tanpa diberi kesempatan untuk mempelajari sains dan teknologi itu sendiri. Mereka tidak mengenal konsep penyebaran sains dan alih teknologi kepada manusia lain.

Selain itu, apa yang dimiliki Barat (dan AS) yang mereka klaim membuat dengki dan melahirkan kebencian kaum Muslim, tidak lain hanyalah sejumlah cacat dan aib kehidupan dan sistem hidup yang buruk. Di antara aib itu adalah:

1) Perilaku konsumtif sebagai cara hidup.
2) Konsepsi kebebasan yang menjadi keyakinan dan pilar sistem mereka.
3) Konsepsi individualis yang sangat menonjol.
4) Mereka tidak beragama dalam berinteraksi dengan orang lain maupun dalam bermasyarakat.
5) Angka perceraian yang sangat tinggi dan rusaknya ikatan keluarga.

Ideologi Kapitalisme dengan demokrasi yang mereka banggakan tidak lain merupakan ideologi dan konsepsi yang dipenuhi kerakusan, keserakahan, nafsu penjajahan dan perbudakan, serta kebohongan. Kebohongan-kebohongan Bush dan penguasa Barat lainnya sejak dulu sampai sekarang dalam ideologi Kapitalis adalah hal yang biasa terjadi.

Mereka mengklaim, dengan demokrasi rakyatlah yang memerintah. Hal itu hanyalah bualan kosong belaka. Faktanya, yang berkuasa di tengah mereka adalah sekelompok birokrat yang berkoalisi dengan para kapitalis pemilik modal. Mereka beraktivitas bukan demi rakyatnya, tetapi demi kepentingan mereka sendiri dan para kapitalis itu.

Walter Lippman mengungkapkan:
Masyarakat sesungguhnya telah dibagi pada mayoritas, yaitu mayoritas orang awam dipimpin oleh “kelas khusus” dari orang-orang istimewa. Mereka adalah orang-orang yang memegang kekuasaan. Merekalah yang menetapkan kemaslahatan masyarakat. Mereka ini menjadi kaum birokrat murni yang mengabdi secara khusus kepada para kapitalis pemilik modal. Hanya saja, hakikat interaksi birokrat dan kapitalis itu tidak boleh tersebar kepada mayoritas masyarakat awam, karena mereka tidak akan dapat memahami perkara. Atas dasar ini, mayoritas masyarakat awam beranggapan bahwa mereka mengelola kekuatan demokrasinya. Kaum birokrat itu wajib menjadi perekayasa anggapan ini (‘Abd al-Hayyi Zalûm, Imbratûriyyah asy-Syarr al-Jadîdah (Imperium Keburukan Baru).

imageSementara itu, kehidupan masyarakat Barat (khususnya AS) adalah cermin kehidupan yang sangat buruk. Bahkan AS menjadi negara dengan angka kriminalitas nomor satu di dunia. Departemen Kehakiman AS melaporkan bahwa antara 1964-1994 telah terjadi 25 juta kasus kriminal. Laporan FBI menyatakan, pada tahun 2001 di AS terjadi 6.6 juta kejahatan; 1,3 juta (20%) di antaranya berupa kejahatan rasial (karena perbedaan warna kulit). Menurut Departemen Kehakiman AS, pada th. 2002, jumlah narapidana 6.6 juta orang. Asosiated Press melaporkan, di AS terjadi pembunuhan setiap 22 menit, pemerkosaan setiap 5 menit, dan pencurian setiap 49 detik. Karena itu, berdasarkan survei Associated Press, 52% laki-laki dan 68 % wanita di AS merasa khawatir akan menjadi korban kejahatan. Artinya, separuh lebih dari masyarakat AS hidup dengan dibayangi ketakutan akan ancaman kejahatan. Ini adalah kehidupan yang sangat tidak mengenakkan. Seperti itulah cermin kehidupan di AS, “tanah kebebasan”. Sungguh aneh kalau ada orang yang merasa iri dengan kehidupan seperti itu.

Dari sisi kehidupan keluarga, angka berikut menjelaskan buruknya kehidupan keluarga di AS. Angka perceraian th. 1997: 1,164 juta dan th. 1998: 1,94 juta. Th. 1999 jumlah laki-laki yang dicerai 8,57 juta (8,3%) dan wanita 11,3 juta (10,2%). Besarnya angka perceraian ini mengakibatkan banyak anak yang tumbuh di luar pengasuhan kedua orangtuanya. Akibatnya, dari hasil penelitian yang dilakukan di seluruh wilayah AS dan dimuat di http:www.divorcemagazine.com terungkap: 63% pembunuhan di usia remaja, 90% anak yang melarikan diri, 85% anak yang memiliki masalah perilaku, dan 85% anak yang dipenjara berasal dari anak dengan orang tua tunggal (bapak atau ibu saja) atau yang diasuh di panti asuhan. Keburukan itu belum ditambah lagi dengan jutaan kasus HIV dan AIDS, masalah lesbianisme dan homoseksual, pengabaian terhadap orangtua, serta segudang masalah keluarga dan sosial lainnya

Jelas, tidak ada satupun hal dari kehidupan di Barat (khususnya AS) yang bisa membuat kaum Muslim iri. Orang yang sehat akal tidak akan mengangan-angankan kehidupan seperti kehidupan Barat (AS) itu. Oleh karena itu, klaim Bush bahwa kaum Muslim membenci mereka karena iri terhadap ideologi, demokrasi, dan kehidupan mereka jelas tidak berdasar. Semua itu hanyalah bualan Bush. Jadi sebenarnya, siapa yang membenci siapa?

Ideologi Kapitalisme dengan demokrasi yang mereka banggakan tidak lain merupakan ideologi dan konsepsi yang dipenuhi kerakusan, keserakahan, nafsu penjajahan dan perbudakan, serta kebohongan. Kebohongan-kebohongan Bush dan penguasa Barat lainnya sejak dulu sampai sekarang dalam ideologi Kapitalis adalah hal yang biasa terjadi.

Mereka mengklaim, dengan demokrasi rakyatlah yang memerintah. Hal itu hanyalah bualan kosong belaka.

Faktanya, yang berkuasa di tengah mereka adalah sekelompok birokrat yang berkoalisi dengan para kapitalis pemilik modal. Mereka beraktivitas bukan demi rakyatnya, tetapi demi kepentingan mereka sendiri dan para kapitalis itu.

Walter Lippman mengungkapkan:
Masyarakat sesungguhnya telah dibagi pada mayoritas, yaitu mayoritas orang awam dipimpin oleh “kelas khusus” dari orang-orang istimewa. Mereka adalah orang-orang yang memegang kekuasaan. Merekalah yang menetapkan kemaslahatan masyarakat. Mereka ini menjadi kaum birokrat murni yang mengabdi secara khusus kepada para kapitalis pemilik modal. Hanya saja, hakikat interaksi birokrat dan kapitalis itu tidak boleh tersebar kepada mayoritas masyarakat awam, karena mereka tidak akan dapat memahami perkara. Atas dasar ini, mayoritas masyarakat awam beranggapan bahwa mereka mengelola kekuatan demokrasinya. Kaum birokrat itu wajib menjadi perekayasa anggapan ini (‘Abd al-Hayyi Zalûm, Imbratûriyyah asy-Syarr al-Jadîdah (Imperium Keburukan Baru).

Sementara itu, kehidupan masyarakat Barat (khususnya AS) adalah cermin kehidupan yang sangat buruk. Bahkan AS menjadi negara dengan angka kriminalitas nomor satu di dunia. Departemen Kehakiman AS melaporkan bahwa antara 1964-1994 telah terjadi 25 juta kasus kriminal. Laporan FBI menyatakan, pada tahun 2001 di AS terjadi 6.6 juta kejahatan; 1,3 juta (20%) di antaranya berupa kejahatan rasial (karena perbedaan warna kulit). Menurut Departemen Kehakiman AS, pada th. 2002, jumlah narapidana 6.6 juta orang. Asosiated Press melaporkan, di AS terjadi pembunuhan setiap 22 menit, pemerkosaan setiap 5 menit, dan pencurian setiap 49 detik. Karena itu, berdasarkan survei Associated Press, 52% laki-laki dan 68 % wanita di AS merasa khawatir akan menjadi korban kejahatan. Artinya, separuh lebih dari masyarakat AS hidup dengan dibayangi ketakutan akan ancaman kejahatan. Ini adalah kehidupan yang sangat tidak mengenakkan. Seperti itulah cermin kehidupan di AS, “tanah kebebasan”. Sungguh aneh kalau ada orang yang merasa iri dengan kehidupan seperti itu.

Dari sisi kehidupan keluarga, angka berikut menjelaskan buruknya kehidupan keluarga di AS. Angka perceraian th. 1997: 1,164 juta dan th. 1998: 1,94 juta. Th. 1999 jumlah laki-laki yang dicerai 8,57 juta (8,3%) dan wanita 11,3 juta (10,2%). Besarnya angka perceraian ini mengakibatkan banyak anak yang tumbuh di luar pengasuhan kedua orangtuanya. Akibatnya, dari hasil penelitian yang dilakukan di seluruh wilayah AS dan dimuat di http:www.divorcemagazine.com terungkap: 63% pembunuhan di usia remaja, 90% anak yang melarikan diri, 85% anak yang memiliki masalah perilaku, dan 85% anak yang dipenjara berasal dari anak dengan orang tua tunggal (bapak atau ibu saja) atau yang diasuh di panti asuhan. Keburukan itu belum ditambah lagi dengan jutaan kasus HIV dan AIDS, masalah lesbianisme dan homoseksual, pengabaian terhadap orangtua, serta segudang masalah keluarga dan sosial lainnya

Jelas, tidak ada satupun hal dari kehidupan di Barat (khususnya AS) yang bisa membuat kaum Muslim iri. Orang yang sehat akal tidak akan mengangan-angankan kehidupan seperti kehidupan Barat (AS) itu. Oleh karena itu, klaim Bush bahwa kaum Muslim membenci mereka karena iri terhadap ideologi, demokrasi, dan kehidupan mereka jelas tidak berdasar. Semua itu hanyalah bualan Bush. Jadi sebenarnya, siapa yang membenci siapa?

Barat (AS)-lah yang Membenci Islam dan Kaum Muslim
Realita yang sesungguhnya menunjukkan bahwa Barat (AS)-lah yang membenci Islam dan kaum Muslim. Merekalah yang merasa iri dengan kehidupan kaum Muslim. Mereka merasa iri ketika melihat keluarga kaum Muslim diikat oleh ikatan kasih sayang penuh kehangatan. Anak memuliakan orangtua, orangtua memelihara urusan anak-anaknya. Dalam kehidupan kaum Muslim, silaturahmi menjadi sesuatu yang suci; berbakti kepada orangtua menjadi kewajiban suci para anak; para wanita menaati suaminya; para suami senantiasa memperhatikan dan melindungi para istri; peka dan perhatian terhadap tetangga menjadi ketentuan syariat; dan masih banyak lagi aturan-aturan interaksi sosial di tengah kaum Muslim. Semua itu terpelihara dalam kehidupan kaum Muslim dan—sebaliknya—hilang dari kehidupan mereka.

Mereka juga dengki terhadap berbagai kekayaan alam yang dianugerahkan Allah, yang terhampar di bumi kaum Muslim. Hal itu mencuatkan kerakusan dan ketamakan mereka. Jadilah mereka “para perompak” yang merampok kekayaan negeri-negeri Muslim, dibantu oleh kaki tangan mereka. Namun sebenarnya, kerakusan dan ketamakan mereka itu bukan sekadar karena iri terhadap kaum Muslim, tetapi merupakan implikasi ideologi Kapitalisme yang mereka yakini. Penjajahan merupakan metode baku penyebaran ideologi Kapitalisme ini. Ideologi Kapitalisme secara mendasar melekatkan sifat rakus, serakah, nafsu menjajah dan memperbudak manusia lain dalam diri setiap penganutnya; apalagi seperti AS yang menjadi pengemban aktif dan pemimpin ideologi ini.

Atas dorongan ideologi Kapitalisme dengan dasar akidah sekular itulah kebencian mereka tehadap kaum Muslim dan Islam meraksasa. Kebencian ideologis ini sarat dengan nafsu bumi hangus melengkapi nafsu menjajah dan memperbudak yang sudah include dalam diri mereka.
Akidah sekular yang menjadi landasan ideologi Kapitalisme mendoktrinkan keyakinan untuk memisahkan agama dari pengaturan kehidupan. Akidah ini juga mendapat pembenaran spiritual melalui ungkapan Bible yang menyatakan, “Render unto Caesar what is Caesar’s and unto God what is God’s”. Jelas keyakinan ini bertentangan sepenuhnya dengan Islam. Akidah Islam menghendaki pengaturan kehidupan dilakukan menggunakan sistem dan aturan yang berasal dari Allah Swt.

Dengan demikian, secara ideologis dan spiritual, Barat (AS) memang membenci Islam dan Kaum Muslim.
Bush, pasca II September, serta-merta tanpa investigasi lebih dulu langsung menuduh pelakunya adalah kaum Muslim. Begitu juga dengan sangat jelas ia menyatakan WoT (War on Terrorism) sebagai Crussade (Perang Salib) baru.
Karen Amstrong menyatakan:
Kami di barat mempunyai sejarah yang panjang dalam bentuk kebencian dan permusuhan terhadap Islam. Akan tetapi, kebencian terus nampak menonjol dan bertambah kuat di seputar Atlantik. Tidak ada sesuatu pun yang menghalangi manusia untuk menyerang agama ini (Islam) hingga sekalipun mereka tidak mengetahui secuil pun tentangnya.

Prof. Peters B. dari Conecticut College juga berkata, “Sungguh, kultur bangsa Amerika terus dipengaruhi oleh jiwa Perang Salib. Hal itu menjadikan mereka memandang Islam sebagai sumber ancaman.”
Bernard Lewis pada th. 1990, dalam tulisannya, “Roots of Muslim Rage” (Akar-akar Amarah Kaum Muslim), secara ideologis juga telah menempatkan Islam dan kaum Muslim sebagai lawan bagi Barat dan Kapitalisme.
Hal itu semakin diperkuat oleh Huntington dengan “Clash of Civilization”-nya yang sangat mempengaruhi para politikus Barat (AS), yang semakian menempatkan Islam dan kaum Muslim sebagai lawan tunggal bagi Kapitalisme setelah runtuhnya komunisme.
Belakangan, Will Hutton juga berkata, “Islam radikal merepresentasikan tantangan terbesar bagi peradaban Barat setelah runtuhnya fasisme dan Komunisme.”

Banyak analis di Barat meyakini bahwa War on Terrorism (WoT) adalah babak lanjutan dari perang ideologi Kapitalisme: pertama menghadapi fasisme, kemudian Komunisme, dan sekarang melawan apa yang mereka percayai sebagai terorisme Islam. Lebih dari itu Prof. Chris Brown menyifati WoT dengan ungkapan, “Apa yang kita punya adalah perang antara dua konsepsi yang berbeda tentang tatacara hidup yang seharusnya.”
Sasaran WoT adalah seluruh Dunia Islam. Afganistan dan Irak telah menjadi sasaran invasi militer AS.
Berikutnya adalah Iran dan Syiria. Dalam hal ini, Pejabat Sekretaris Negara AS Jhon R. Bolton menyatakan pada akhir Oktober lalu, “Presiden Bush memutuskan untuk berusaha mencari solusi diplomatik dan damai untuk isu tersebut, namun diisyaratkan bahwa semua opsi, termasuk penggunaan kekuatan, tetap terbuka.”
Berikutnya, George Friedman, penulis “America’s Secret War,” menulis bahwa AS telah memplot untuk menginvasi Pakistan, kemudian Sudan, Indonesia, Nigeria, dan Turki.
Jadi, bukan kaum Muslim yang membenci AS. Akan tetapi, AS (Barat)-lah yang membenci Islam dan kaum Muslim dengan kebencian yang sangat dalam. Meskipun begitu, kaum Muslim dengan Khilafah yang, insya Allah, akan segera berdiri, tidak akan membumihanguskan mereka, tetapi akan membebaskan mereka dari kehidupan dan sistem mereka yang buruk dan penuh kezaliman; kemudian memberikan kepada mereka kehidupan yang sejahtera, penuh keadilan dan kebaikan.
Wallâh a‘lam bi ash-shawâb.

>Vlad Drakula :
Kisah Nyata Pembantai Umat Islam



Nama aslinya Vlad Tepes (dibaca Tse-pesh). Dia lahir sekitar bulan Desember 1431 M di Benteng Sighisoara, Transylvania, Rumania. Ayahnya bernama Basarab (Vlad II), yang terkenal dengan sebutan Vlad Dracul, karena keanggotaannya dalam Orde Naga. Dalam bahasa Rumania, “Dracul” berarti naga. Sedangkan akhiran “ulea” artinya “anak dari”. Dari gabungan kedua kata itu, Vlad Tepes dipanggil dengan nama Vlad Draculea ( dalam bahasa Inggris dibaca Dracula), yang berarti anak dari sang naga.

Ayah Dracula adalah seorang panglima militer yang lebih sering berada di medan perang ketimbang di rumah. Praktis Dracula hanya mengenal sosok sang Ibu, Cneajna, seorang bangsawan dari kerajaan Moldavia. Sang ibu memang memberikan kasih sayang dan pendidikan bagi Dracula. Namun itu tidak mencukupi untuk menghadapi situasi mencekam di Wallachia saat itu. Pembantaian sudah menjadi tontonan harian. Seorang raja yang semalam masih berkuasa, di pagi hari kepalanya sudah diarak keliling kota oleh para pemberontak.

Pada usia 11 tahun, Dracula bersama adiknya, Radu, dikirim ke Turki. Hal ini dilakukan sang Ayah sebagai jaminan kesetiaannya kepada kerajaan Turki Ustmani yang telah membantunya merebut tahta Wallachia dari tangan Janos Hunyadi. Selama di Turki, kakak beradik ini memeluk agama Islam, bahkan mereka juga sekolah di madrasah untuk belajar ilmu agama. Tak seperti adiknya yang tekun belajar, Dracula justru sering mencuri waktu untuk melihat eksekusi hukuman mati di alun-alun. Begitu senangnya dia melihat kepala-kepala tanpa badan dipancang di ujung tombak. Sampai-sampai sehari saja tidak ada hukuman mati, maka dia segera menangkap burung atau tikus, kemudian menyiksanya dengan tombak kecil sampai mati.

Dengan status muslimnya, Dracula mempunyai kesempatan belajar kemiliteran pada para prajurit Turki yang terkenal andal dalam berperang. Dalam waktu singkat dia bisa menguasai seni berperang Turki, bahkan melebihi prajurit Turki lainnya. Hal ini menarik perhatian Sultan Muhammad II ( di Eropa disebut Sultan Mehmed II). Hingga pada tahun 1448 M, menyusul kematian Ayah dan kakaknya, Mircea, yang dibunuh dalam kudeta yang diorganisir Janos Hunyadi, Kerajaan Turki mengirim Dracula untuk merebut Wallachia dari tangan salib Kerajaan Honggaria. Saat itu Dracula berusia 17 tahun.

Many Faces of Vlad Dracula

Aksi Biadab Dracula
Dengan bantuan Turki Dracula dapat merebut tahta Wallachia. Setelah itu, sebagian besar pasukan kembali ke Turki dengan menyisakan sebagian kecil di Wallachia. Tanpa pernah diduga, Dracula murtad dan berkhianat. Dia menyatakan memisahkan diri dari Turki. Para prajurit Turki yang tersisa di Wallachia ditangkapi. Setelah beberapa hari disekap di ruang bawah tanah, mereka diarak telanjang bulat menuju tempat eksekusi di pinggir kota. Di tempat ini seluruh sisa prajurit Turki dieksekusi dengan cara disula. Yakni dengan ditusuk duburnya dengan balok runcing sebesar lengan, kemudian dipancangkan di tengah lapangan.

Dua bulan kemudian Janos Hunyadi berhasil merebut tahta Wallachia dari tangan Dracula. Namun pada tahun 1456 hingga 1462 Dracula kembali berkuasa di Wallachia. Masa pemerintahannya kali ini adalah masa-masa teror yang sangat mengerikan. Yang menjadi korban aksi sadisnya bukan hanya umat Islam yang tinggal di Wallachia, tapi juga para tuan tanah dan rakyat Wallachia yang beragama Khatolik.

Di hari Paskah tahun 1459, Dracula mengumpulkan para bangsawan dan tuan tanah beserta keluarganya di sebuah gereja dalam sebuah jamuan makan. Setelah semuanya selesai makan, dia memerintahkan semua orang yang ada ditempat itu ditangkap. Para bangsawan yang terlibat pembunuhan ayah dan kakaknya dibunuh dengan cara disula. Sedang lainnya dijadikan budak pembangunan benteng untuk kepentingan darurat di kota Poenari, di tepi sungai Agres. Sejarawan Yunani, Chalcondyles, memperkirakan jumlah semua tahanan mencapai 300 kepala keluarga. Terdiri dari laki-laki dan perempuan, orang tua, bahkan anak-anak.

Aksi Dracula terhadap umat Islam di Wallachia jauh lebih sadis lagi. Selama masa kekuasaannya, tak kurang dari 300 ribu umat Islam dibantainya. Berikut sejumlah peristiwa yang digunakan Dracula sebagai ajang pembantaian umat Islam:

Pembataian terhadap prajurit Turki di ibu kota Wallachia, Tirgoviste. Ini terjadi pada awal kedatangannya di sana, setelah mengumumkan perlawanannya terhadap Turki.

Hutan Mayat yang Tersula

Pada 1456, Dracula membakar hidup-hidup 400 pemuda Turki yang sedang menimba ilmu pengetahuan di Wallachia. Mereka ditangkapi dan ditelanjangi, lalu diarak keliling kota yang akhirnya masukkan ke dalam sebuah aula. Aula tersebut lalu dibakar dengan ratusan pemuda Turki di dalamnya.

Aksi brutal lainnya, adalah pembakaran para petani dan fakir miskin Muslim Wallachia pada acara penobatan kekuasaannya. Para petani dan fakir miskin ini dikumpulkan dalam jamuan makan malam di salah satu ruangan istana. Tanpa sadar mereka dikunci dari luar, kemudian ruangan itu dibakar.

Dendam Dracula terhadap Turki dan Islam semakin menjadi. Untuk menyambut hari peringatan St. Bartholome, 1459, dia memerintahkan pasukannya untuk menangkapi para pedagang Turki yang ada di Wallachia. Dalam waktu sebulan terkumpullah 30 ribu pedagang Turki beserta keluarganya. Para pedagang yang ditawan ditelanjangi lalu digiring menuju lapangan penyulaan. Lalu mereka disula satu persatu.

Aksi kejam lainnya adalah dengan menyebar virus penyakit mematikan ke wilayah-wilayah yang didiami kaum Muslimin. Dia juga memerintahkan pasukannya meracuni Sungai Danube. Ini adalah taktik Dracula untuk membunuh pasukan Turki yang membangun kubu pertahanan di selatan Sungai Danube.

Pada 1462 M, Sultan Turki, Muhammad II mengirim 60 ribu pasukan untuk menangkap Dracula hidup atau mati. Pemimpin pasukan adalah Radu, adik kandung Dracula. Mengetahui rencana serangan ini, Dracula menyiapkan aksi terkejamnya untuk menyambut pasukan Turki.

Sepekan sebelum penyerangan, dia memerintahkan pasukannya untuk memburu seluruh umat Islam yang tersisa di wilayahnya. Terkumpullah 20 ribu umat Islam yang terdiri dari pasukan Turki yang tertawan, para petani, dan rakyat lainnya. Selama empat hari mereka digiring dengan telanjang bulat dari Tirgoviste menuju tepi Sungai Danube. Dua hari sebelum pertempuran, para tawanan disula secara masal di sebuah tanah lapang. Mayat-mayat tersula tersebut kemudian diseret menuju tepi sungai. Lalu dipancang di kiri dan kanan jalan, yang membentang sejauh 10 km untuk menyambut pasukan Turki.

Pemandangan mengerikan ini hampir membuat pasukan Turki turun mental. Namun semangat mereka kembali bangkit saat melihat sang Sultan begitu berani menerjang musuh. Mereka terus merangsek maju, mendesak pasukan Dracula melewati Tirgoviste hingga ke Benteng Poenari.

Pasukan Turki yang dipimpin Radu berhasil mengepung Benteng Poenari. Merasa terdesak, isteri Dracula memilih bunuh diri dengan terjun dari salah satu menara benteng. Sedang Dracula melarikan diri ke Honggaria melalui lorong rahasia. Hingga tahun 1475 M Wallachia dikuasai oleh Kerajaan Turki, sebelum akhirnya direbut kembali oleh Dracula yang disokong pasukan salib dari Transylvania dan Moldavia.

Dracula tewas dalam pertempuran melawan pasukan Turki pimpinan Sultan Muhammad II di tepi Danau Snagov, pada Desember 1476. Kepala Dracula dipenggal, kemudian dibawa ke Konstantinopel untuk dipertunjukkan kepada rakyat Turki. Sedang badannya dikuburkan di Biara Snagov oleh para biarawan.

Selain melalui cerita turun-temurun rakyat Rumania, bukti-bukti sejarah terkait riwayat kelam Drakula juga tercatat dengan baik di sejumlah pamflet yang beredar di Jerman dan Rusia. [hidayatullah.com]

Catatan:
Situs yang memuat sejarah dracula:
1. http://www.donlinke.com/drakula/vlad.htm#Atrocities
2. http://www.tabula-rasa.info/DarkAges/VladTheImpaler.html
3. http://hamsterrepublic.com/html/vladhistory.html
4. Cetakan Buku.
Judul : Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib
Penulis : Hyphatia Cneajna
Penerbit : Navila Idea, Yogyakarta
Tebal : xii + 192 halaman
Tahun Terbit : Agustus 2007
Harga : Sekitar Rp. 29.500,-
RESENSI BUKU : Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib
Membaca buku setebal 192 halaman ini sangat menarik. Sampul bukunya berwarna coklat yang memudar menandakan aroma gothic yang begitu kental. Judul besarnya dengan embos warna merah menyala memang menarik mata untuk mengambilnya. Apalagi setelah membaca judulnya, Dracula. Memang awalnya akan mengira bahwa buku ini buku misteri seperti halnya buku tentang Dracula lainnya. Akan tetapi, judul kecil yang berbunyi “Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib”, tentu segera membuat yang memegang buku ini ingin segera untuk membaca keterangan di sampul belakang. Setelah membaca kata demi kata di sampul belakang maka akan segera mengetahui bahwa buku ini berbeda dengan buku sejenis lainnya, semisal buku Dracula karya Bram Stoker.

Buku karya Hyphatia Cneajna ini-nama yang tentunya agak asing bagi telinga orang Indonesia ini-yang lengkapnya berjudul Dracula, Pembantai Umat Islam dalam Perang Salib, bukan karya fiksi, tapi buku sejarah. Mungkin saja karena selama ini kisah tentang Dracula sudah lekat dengan vampir yang haus darah, maka penerbit buku ini perlu menambahkan kalimat “Kisah Kebiadaban Count Dracula yang Disembunyikan Selama 500 Tahun”. Memang buku ini buku sejarah yang membabar riwayat Vlad Tepes atau kemudian dikenal dengan nama Dracula secara mendetail.

Bab I, yang merupakan pendahuluan, memaparkan tentang latar belakang Perang Salib. Perang yang terjadi hampir selama 5 abad ini telah banyak memakan korban, baik dari pihak Kristen maupun Islam. Dalam babakan terakhir perang tersebut, kekuatan yang terlibat dalam pertempuran semakin mengerucut, yaitu Kerajaan Honggaria-sebagai wakil Kristen-melawan Kerajaan Turki Ottoman/Usmaniah- sebagai wakil Islam. Dalam situasi inilah Dracula dilahirkan.

Riwayat hidup Dracula dibahas secara mendalam dalam Bab II. Nenek moyong Dracula, Randu Negru, merupakan pendiri kerajaan Wallachia, sebuah kerajaan yang dibatasi oleh Sungai Danube dan Pegunungan Carphatia. Kalau dilihat dalam peta dunia saat ini, Wallachia menjadi bagian dari negara Rumania. Randu Negru kemudian beranak pinak di wilayah tersebut. Salah satu keturunannya adalah Basarab/Vlad Dracul-”Dracul” berarti “naga”- yang merupakan ayah Dracula. Dracula merupakan anak kedua dari Vlad Dracul. Dracula mempunyai nama asli Vlad Tsepes. Nama Dracula sendiri berasal dari bahasa Rumania, Draculea. Akhiran “ea” dalam bahasa Rumania berarti “anak dari”, jadi Draculea berarti anak dari Dracul.

Sebagai anak yang sering ditinggal ayahnya dalam keberbagai peperangan membuat Dracula tumbuh menjadi pribadi yang tidak bahagia. Ketidakbahagiaan ini semakin bertambah ketika pada umur 11/12 tahun ia harus menjadi tawanan Kerajaan Turki Ottoman. Walaupun di Turki ia diperlakukan dengan baik namun Dracula merasa bahwa dirinya telah dicampakkan dari masa kecil, kampung halaman, ibu serta keluarganya. Dari sinilah rasa dendam Dracula terhadap Kerajaan Turki Ottoman bermula.

Hampir selama 5 tahun Dracula berada di Turki. Ketika usinya beranjak 17 tahun ia dikirim oleh Kerajaan Turki Ottoman untuk mengisi kekosongan tahta Wallachia setelah kematian kakaknya. Tahta Wallachia pun akhirnya bisa ia duduki. Dan, sejak berkuasa inilah kekejaman Dracula mulai tampak. Selama masa pemerintahannya yang berlangsung hanya 6 tahun ia telah membantai kurang lebih 500.000 penduduk Wallachia. Tentu saja jumlah korban tersebut tidak bisa dikatakan kecil dalam konteks abad pertengahan.

Sebagian besar korban pembantaian Dracula dibunuh dengan cara yang keji. Sebelum dibunuh mereka disiksa terlebih dahulu. Macam-macam penyiksaan Dracula tersebut dibahas dalam Bab III buku ini. Metode penyiksaan yang digunakan Dracula untuk menyiksa korban-korbannya antara lain penyulaan, merebus korban hidup-hidup, memaku kepala korban, menjerat leher korban, merusak organ vital perempuan, dan beberapa metode penyiksaan lain yang tak kalah kejam. Di antara metode penyiksaan tersebut penyulaan merupakan yang paling terkenal. Penyulaan merupakan penyiksaan dengan cara memasukkan kayu-sebesar lengan tangan orang dewasa yang telah dilancipkan ujungnya-ke dalam anus. Setelah sula masuk kemudian tubuh korban dipancangkan sehingga kayu sula terus masuk menembus tubuh korban hingga tembus ke bagian leher, punggung, atau kepala. Biasanya penyiksaan semacam ini dilakukan oleh Dracula secara massal, sehingga untuk sekali melakukan “upacara” penyulaan jumlah Korbannya bisa mencapai 2.000 orang.

Di antara korban-korban Dracula sebagian besar adalah umat Islam. Siapa saja umat Islam yang menjadi korban Dracula dijelaskan dalam Bab IV. Hyphatia memperkirakan jumlah korbannya mencapai 300.000 orang. Mereka ini sebagian besar merupakan pendukung Kerajaan Turki Ottoman yang berada di wilayah Wallachia. Sebagian besar korban tersebut dibunuh dengan cara disula, sebagian yang lain dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup, diracuni dan disiksa dengan cara yang lain. Masa inilah dikenal di Wallachia sebagai masa teror yang paling mengerikan.

Masa teror terhadap umat Islam dan penduduk Wallachia baru berakhir ketika Dracula terbunuh. Tentang di mana Dracula terbunuh dan kuburannya dipaparkan di Bab V. Dalam bab ini didedah segala mitos yang melingkupi Dracula, termasuk kuburan Dracula yang setelah digali ternyata tak ada jasadnya lagi. Pun, dibahas tentang kematian-kematian misterius yang menimpa penduduk Wallachia dan sekitarnya setelah kematian Dracula, yang konon kabarnya kematian tersebut ada hubungannya dengan Dracula.

Segala bentuk kekejaman Dracula yang dipaparkan dalam bab demi bab buku ini masih tertutupi hingga kini. Sampai saat ini Dracula lebih dikenal sebagai vampir yang haus darah daripada pembunuh berdarah dingin. Hal ini terjadi karena Barat memang berusaha mengaburkan kisah hidup Dracula yang sesungguhnya. Mengapa Barat berusaha keras menyembunyikan jadi diri Dracula?

Apa hubungan Dracula dengan bawang putih dan salib dalam konteks penjajahan sejarah? Mengapa pembunuh Dracula yang sebenarnya tidak banyak ditampilkan? Semua jawaban dari pertanyaan-pertanya an tersebut diuraikan dengan tuntas oleh Hyphatia di Bab VI karyanya.

Buku karya Hyphatia Cneajna ini menarik karena dua hal. Pertama, buku ini menampilkan fakta-fakta yang belum banyak diketahui oleh masyarakat secara luas. Pada saat membacanya segala fakta-fakta yang ada dalam buku ini ibarat tamparan yang membuat kita sadar bahwa selama ini sosok Dracula merupakan sosok nyata yang kemudian lebih dikenal sebagai sosok fiski. Kedua, buku ini mengajak kita untuk selalu kritis terhadap sejarah. Sebuah sejarah yang seakan-akan sudah menjadi kebenaran ternyata seringkali berisi kebohongan-kebohong an. Dengan dua kelebihan ini-dan tentunya dengan kekurangan yang ada di dalamnya-buku ini layak dibaca oleh seluruh lapisan masyarakat.
sumber : http://kupretist.multiply.com/reviews/item/54


>Mengenal Yahudi Liberal
Oleh: Adian Husaini
Paham liberali telah menggeser agama Yahudi membolehkan perkawinan homoseks. Ini pula yang pernah diusulkan kalangan mahasiswa IAIN Semarang.

Di tengah arus liberalisasi Islam di Indonesia, ada baiknya jika sekali waktu, kita menengok berbagai berita tentang pemikiran dan aktivitas Yahudi Liberal (Liberal Judaism). Simaklah, misalnya, sebuah berita di http://www.pinknews.co.uk yang berjudul ”Liberal Judaism launches gay marriage ceremonies in Britain.” (25-11-2005). Dalam berita yang ditulis oleh Benjamin Cohen ini, disebutkan, bahwa Yahudi Liberal merupakan kelompok agama Yahudi pertama yang memberikan pelayanan jasa perkawinan homoseks. Di kalangan Yahudi Liberal, memang sudah banyak pemuka-pemuka agama (rabbi) yang gay maupun lesbian. Dengan diadakannya seremoni perkawinan sejenis tersebut, maka perkawinan sejenis (homoseksual) bagi kaum Yahudi sudah diakui sama statusnya dengan perkawinan lain jenis (heteroseksual) di kalangan otoritas Rabbi Liberal (Liberal Rabbinic authorities).

Kita, umat Islam, perlu mencermati perkembangan kaum Yahudi liberal tersebut. Sebab, apa yang sudah terjadi pada kaum dan agama Yahudi, kini sedang diterapkan untuk Islam. Di sejumlah situs internet, kita bisa menyaksikan, kaum Yahudi liberal sudah melakukan perombakan besar-besaran terhadap agama mereka, agar agama mereka bisa menyesuaikan dengan nilai-nilai Barat modern. Pengesahan perkawinan homoseksual adalah salah satu contohnya. Di Inggris, misalnya, kaum Yahudi liberal juga sudah memiliki sinagog sendiri, terpisah dengan aliran-aliran Yahudi lainnya.

imageKaum Yahudi Ortodoks yang dipimpin oleh Rabbi Sir Jonathan Sacks, menyatakan, bahwa kelompoknya tidak akan mengikuti tindakan kaum Yahudi liberal tersebut. Seorang jurbicaranya menyatakan, “Tidak ada harapan arus utama Yahudi Ortodoks akan mengizinkan perkawinan sesama jenis.” Dari 31 pemuka agama Yahudi (rabbi) yang menjadi anggota penuh “Konferensi Rabbi Yahudi Liberal” (Liberal Judaism’s Rabbinic Conference), empat diantaranya adalah lesbian dan dua orang gay. Kaum Yahudi Liberal memiliki lebih dari 30 kongegrasi dan 10.000 anggota. Melalui apa yang disebut sebagai “The Civil Partnership Law” maka kaum Yahudi memiliki sejarah baru yang memberikan jaminan pengesahan perkawinan homoseksual dan lesbian.

Begitulah tindakan kaum Yahudi Liberal yang sekarang sudah secara resmi menjadi bagian dari agama Yahudi.

Sama dengan Yahudi Ortodoks, Yahudi konservatif, dan sebagainya. Agama Yahudi tidak lagi menjadi satu. Tapi sudah terpecah-pecah menjadi agama yang banyak. Mereka juga dengan ‘kreasinya’ sendiri, mengubah-ubah hukum perkawinan sejenis yang sudah ditegaskan di dalam Bibel mereka sendiri, bahwa tindakan homoseksual adalah tindakan jahat yang harus dijatuhi hukuman berat. Dalam Kitab Imamat: 13, dikatakan: “Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.”

Tetapi, karena kaum Yahudi Liberal ini ingin agamanya menyesuaikan dengan perkembangan zaman, mereka memandang, tidak ada yang tetap dalam agama mereka. Hukum-hukum agama yang sudah jelas pun mereka ubah-ubah, sesuai dengan keinginan mereka. Bahkan, mereka buat sinagog sendiri, yang akhirnya juga menjadi tempat upacara perkawinan sejenis. Selain sinagog sendiri, kaum Yahudi liberal juga sudah memiliki media massa dan penerbitan buku sendiri.

Apakah Yahudi Liberal itu? Dalam situsnya, www.ulps.org, mereka menjelaskan, bahwa Yahdudi Liberal (Liberal Judaism) mulai muncul pada abad ke-19, sebagai satu upaya untuk menyesuaikan dasar-dasar ajaran agama Yahudi dengan nilai-nilai zaman pencerahan Eropa (Enlightenment) tentang pemikiran rasional dan bukti-bukti sains. Kaum Yahudi liberal berharap mereka dapat menyesuaikan agama mereka dengan masyarakat modern. Kaum Yahudi liberal juga percaya bahwa Kitab-kitab Yahudi (Hebrew Scriptures) –termasuk Taurat – adalah upaya manusia untuk memahami Kehendak Tuhan, dan karena itu, mereka menggunakan Kitab-kitab itu sebagai titik awal dalam pengambilan keputusan. Mereka pun sadar akan kemungkinan kesalahan Kitab mereka dan menghargai nilai-nilai pengetahuan diluar Kitab agama mereka.
(Liberal Judaism believes that the Hebrew Scriptures including the Torah are a human attempt to understand the Divine Will, and therefore uses Scripture as the starting point for Jewish decision making, conscious of the fallibility of scripture and of the value of knowledge outside of Scripture).

Organisasi Yahudi Liberal didirikan tahun 1902 oleh orang-orang Yahudi yang memiliki komitmen terhadap filsafat liberal, dengan tujuan memelihara kepercayaan, tradisi, praktik ritual, dan etika Yahudi dalam dunia kontemporer. Kaum Yahudi liberal bertekad bahwa mereka adalah bagian dari sejarah perjalanan dan dinamika agama Yahudi. Mereka mengaku siap berdialog dengan aliran-aliran lain dalam agama Yahudi, atau dengan agama lain, atau dengan sekularisme. Dan, yang penting, mereka juga selalu siap untuk senantiasa meninjau kembali, memodifikasi dan melakukan inovasi dalam agama Yahudi. Kata mereka: “Ini adalah agama Yahudi yang dulu yang sedang dalam proses menjadi agama Yahudi masa depan.” (It is the Judaism of the past in process of becoming the Judaism of the future).

Itulah sekilas tentang Yahudi Liberal. Serupa dengan Yahudi Liberal adalah gerakan Kristen Liberal. Dalam agama Kristen, sudah lama dikenal juga para teolog Kristen liberal. Sebuah gagasan Kristen Liberal di Amerika Serikat, misalnya, mendasarkan gagasannya pada ‘progresivitas politik’, ‘kepercayaan pada akal, sains, dan demokrasi’ serta ’rekonstruksi iman Kristen’. Kata kunci pada upaya rekonstruksi agama Kristen dilakukan dengan menggunakan metode sosio-historis. Teologi liberal ini juga memandang agama Kristen sebagai gerakan sosio-historis. Charles A. Briggs, seorang Kristen Liberal, menyatakan: “It is sufficient that Bibel gives us the material for all ages, and leaves to an the noble task of shaping the material so as to suit the wants of his own time.” (Lihat, Alister E. McGrath, The Blackwell Encyclopedia of Modern Christian Thought, (Oxford: Blackwell, 1993).

Jika kita cermati pemikiran dan praktik kaum Yahudi dan Kristen Liberal, mereka sama-sama memandang agama mereka sebagai ‘agama sejarah’, agama yang ‘evolutif’, agama yang senantisa berkembang mengikuti zaman dan tempat. Tidak ada yang tetap dalam agama mereka, sehingga boleh saja diubah-ubah.

Maka, seperti telah kita ketahui, mereka tidak segan-segan mengubah konsep teologi dan hukum-hukum yang sebelumnya sudah begitu jelas ditetapkan dalam Bibel. Jika sebelumnya mereka menegaskan, di luar Gereja tidak ada keselamatan (extra ecclesiam nulla salus), maka kemudian mereka mengubah ‘semua agama adalah jalan keselamatan’ (pluralisme). Jika dalam Bibel begitu banyak terdapat perintah menerapkan hukuman mati bagi berbagai jenis kejahatan, maka kemudian mereka juga menghapuskan hukuman mati. Itulah yang disebut sebagai agama sejarah atau ‘historical religion’.

Jika kita cermati ide-ide kaum liberal di Indonesia dari kalangan Muslim, kita bisa melihat adanya ’penjiplakan’ gagasan dari kaum Yahudi Liberal tersebut. Konsep historisitas dalam studi Islam yang diperkenalkan oleh banyak cendekiawan dan dosen saat ini -- yang mengadopsi gagasan Mohammed Arkoun, Nasr Hamid Abu Zayd dan lain-lain -- sama persis dengan gagasan kaum Yahudi Liberal dalam memandang agama dan Kitab agama mereka. Upaya menampatkan al-Quran sebagai ‘teks bahasa’, ‘teks manusia’ dan ‘teks budaya’, atau ‘teks sejarah’ sama persis dengan cara pandang kaum Yahudi Liberal terhadap Kitab-kitab Yahudi.

Karena itu, kita bisa melihat upaya kaum liberal dari kalangan Muslim untuk menyama-nyamakan Islam dengan agama lain. Kaum liberal ini juga sedang bergerak untuk mencontoh kaum Yahudi Liberal dengan mengubah (merusak) konsep-konsep pokok dalam Islam. Mereka sudah mengubah aqidah Islam dengan enyebarkan paham Pluralisme Agama. Mereka merusak syariat Islam, bahkan menyatakan bahwa tidak ada yang disebut sebagai hukum Tuhan, yang ada – kata mereka – adalah hukum karangan manusia. Karena itu, mereka tidak segan-segan menghalalkan perkawinan homoseksual. Pada sampul belakang buku “Indahnya kawin Sesama Jenis” yang ditulis sejumlah mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Semarang dikatakan:
“Dan sebagai warga negara yang hak-haknya dilindungi UUD, sudah semestinya kaum homoseksual diberi hak dan perlindungan untuk bisa menikah secara absah dengan mendapat payung hukum tetap dari negara. Karena itu, kami memandang sangat penting untuk dilakukan revisi UU Perkawinan No 1 Th. 1974 dengan memasukkan poin perlindungan dan pengabsahan kawin sesama jenis. Orang yang tidak mendukung perkawinan sesama jenis adalah orang-orang egois, keras kepala dan serakah, yang tidak layak hidup di bumi ini.”

Para mahasiswa itu juga menutup bukunya tersebut dengan catatan penutup berjudul “HOMOSEKSUALITAS DAN PERNIKAHAN GAY: SUARA DARI IAIN”. Jadi, anak-anak itulah yang mengaku dan mengklaim bahwa suara mereka adalah suara dari IAIN, dimana mereka menyatakan: “Hanya orang primitif saja yang melihat perkawinan sejenis sebagai sesuatu yang abnormal dan berbahaya. Bagi kami, tiada alasan kuat bagi iapapun dengan dalih apapun, untuk melarang perkawinan sejenis. Sebab, Tuhan pun sudah maklum, bahwa proyeknya menciptakan manusia sudah berhasil bahkan kebablasan.”

Pemikiran-pemikiran yang jelas-jelas menghancurkan syariat dan aqidah Islam itulah yang dikatakan para mahasiswa Fakultas Syariah IAIN itu sebagai “suara dari IAIN”. Tetapi, kampus yang bersangkutan, kemudian memberi anugerah kepada para mahasiswa yang anti-syariah Islam itu dengan gelar yang mulia sebagai “sarjana hukum Islam”. Biarlah itu menjadi tanggung jawab dunia dan akhirat pimpinan dan para dosen di kampus tersebut.

Ketika memberikan pemaparan tentang gerakan liberalisasi Islam di Indonesia di hadapan sekitar 150 mubalig di Kota Dumai Riau, 2-3 September lalu, ada seorang mubalig alumnis Fakultas Syariah salah salah satu kampus Islam di Yogyakarta yang membenarkan terjadinya proses liberalisasi besar-besaran di kampusnya. Yang tidak mau liberal, katanya, akan terpinggirkan, karena arus utama sudah dikuasai kaum liberal. Dalam satu pengajian di salah satu Masjid di Bekasi seorang Ibu kemudian mengaku resah, bagaimana nasib anaknya yang dikuliahkan di fakultas syariah di kampus tersebut. Saya selalu menyampaikan kepada para orang tua, agar jangan menyerahkan anaknya begitu saja kepada satu institusi kampus yang menggunakan label Islam.

Sebab, di situ sudah campur aduk antara dosen yang menyebarkan pemikiran yang haq dan yang menyebarkan pemikiran yang batil. Meskipun dari 100 orang dosen, hanya 5 saja yang batil, itu sudah sangat merepotkan. Apalagi, jika yang berpikiran batil adalah yang berkuasa di kampus. Merekalah yang menentukan kurikulum, menentukan dosen, dan mengarahkan judul atau tema skripsi atau disertasi mahasiswa. Repotnya lagi, banyak yang merasa benar dalam kebatilan dan berjuang menyebarkan kebatilan, seperti paham relativisme iman.

Dalam kondisi kekacauan pemikiran seperti sekarang, para orang tua wajib memahami pemikiran Islam, wajib mengaji lagi dengan baik, agar bisa mengetahui jenis pemikiran dan buku-buku yang dibaca anak-anaknya. Para orang tua juga perlu mengenal mana dosen yang masih baik dan mana yang sudah kena virus liberal, sehingga bisa menitipkan anaknya di bawah bimbingan dosen-dosen yang baik. Untuk apa belajar gama Islam, jika hasilnya malah menjadi ragu dan menentang Islam?

Dengan berkaca pada fenomena Yahudi Liberal, kita bisa menduga, mungkin dalam jangka waktu tidak lama lagi, kaum liberal akan mendirikan masjid khusus untuk kaum liberal, dengan ustad-ustad atau kyai liberal, dan dengan pengajian-pengajian liberal. Bukan tidak mungkin, di masjid itu nanti akan ada imam wanita tanpa jilbab dengan makmum campur aduk laki-laki dan wanita, seperti sudah dilakukan oleh Amina Wadud di Amerika. Bukan tidak mungkin pula, ’masjid liberal’ itu akan menjadi tempat berlangsungnya perkawinan antar-agama dan perkawinan kaum homoseksual dan lesbian. Secara ide, semua pemikiran itu sudah mereka sebarluaskan ke tengah masyarakat.

Semua itu sudah terjadi pada Yahudi dan Kristen. Kaum Yahudi liberal sudah punya sinagog sendiri. Kaum Kristen liberal juga punya gereja sendiri. Kita tinggal menunggu kaum liberal di kalangan Muslim akan mengikuti jejak Yahudi dan Kristen yang menjadi idola dan kiblat mereka. Tapi, kita berharap, mudah-mudahan kelompok liberal dari kalangan kaum Muslim itu segera sadar dan bertobat, menyadari kekeliruannya, sehingga tidak semakin jauh dalam merusak Islam. Tetapi, kita tidak perlu risau dengan tindakan mereka, sebab masing-masing manusia hanya bertanggung jawab terhadap amalnya sendiri. Lanaa a’maaluna wa lahum a’maaluhum. (Depok, 8 September 2006/www.hidayatullah.com)


>Tahukah Anda? Protocol Of Zions Lahir di Rumah Rotschilds Tahun 1773

Protocol of Zions atau Protokolat Zionis merupakan salah satu dokumen paling kontroversial di dunia. Banyak yang menganggap Protokol merupakan sebuah dokumen palsu yang sengaja di buat-buat demi menguntungkan kelompok anti Semit, pandangan ini diwakili oleh kaum Zionis-Yahudi dan para pendukungnya.

Dalam bukunya The International Jew (1976), Henry Ford menyatakan, “Jika saya ditanya tentang asli tidaknya Protokolat Zionis, maka saya tidak akan mau masuk ke dalam perdebatan panjang itu. Satu-satunya hal yang ingin saya katakan berkenaan dengannya adalah, bahwa semua kejadian yang ada di dunia ini sejalan dengannya…”

Namun sebaliknya, banyak pula yang menganggap Protokolat Zionis ini sungguh-sungguh asli dan bisa dipercaya. Pandangan yang terakhir ini dianut oleh kebanyakan Dunia Islam dan sejumlah tokoh kemanusiaan di Barat. Bahkan tokoh sekaliber Henry Ford pun masuk ke dalam kelompok ini.

Selain keberadaannya yang menimbulkan polemik berkepanjangan, Protokolat Zionis ternyata juga sering disalahkaprahkan sebagai satu dokumen rahasia yang dilahirkan dalam Kongres Zionis Internasional I yang diselenggarakan di Bassel, Swiss tahun 1897.

Pandangan ini berangkat dari fakta bahwa di dalam kongres yang dipimpin Theodore Hertzl tersebut, Protokolat Zionis memang disahkan menjadi satu agenda bersama gerakan Zionis Internasional dalam menguasai dunia.

Alhasil, setelah kongres pertama tersebut, Palestina akhirnya jatuh ke tangan kaum Zionis setelah Balfour menulis suratnya yang terkenal (1917). Padahal kala itu Palestina masih berada di bawah kekuasaan Kekhalifahan Turki Utsmaniyah, dan Inggris sama sekali tidak punya hak secuil pun atas tanah Palestina. Setelah Zionis berhasil meruntuhkan kekhalifahan Turki Utsmaniyah pada tanggal 3 Maret 1924, barulah Palestina jatuh ke tangan kelompok Zionis ini. Perang Dunia I dan II juga diyakini merupakan hasil konspirasi mereka.

Pandangan ini ternyata keliru. Benar bahwa jatuhnya kekhalifahan Turki Utsmaniyah, Perang Dunia I dan II, serta sejumlah peristiwa besar dunia, senantiasa merupakan buah dari konspirasi mereka, namun Protokolat Zionis ternyata tidak lahir di dalam Kongres Zionis Internasional di Swiss tahun 1897 tersebut. Protokolat Zionis telah ada jauh sebelum Hertzl menjadi tokoh bepengaruh di dalam gerakan Zionis Internasional. Sejarahnya berawal dari Dinasti Rotshchild di Eropa abad pertengahan.

image

Dinasti Tameng Merah
Eropa di abad ke-18 merupakan sebuah benua yang terdiri dari banyak kerajaan besar kecil dan sejumlah wilayah kecil yang disebut principalis, semacam kabupaten yang merdeka dan otonom seperti misalnya Monaco dan Lechtenstein. Inggris dan Perancis merupakan dua negara kerajaan besar dan paling berpengaruh.

Setelah Inggris berhasil dikuasai dan para tokoh Mason Amerika berhasil memproklamirkan kemerdekaan negara itu, maka Konspirasi Yahudi Internasional berusaha untuk menaklukkan Perancis. Salah satu tokoh sentral dalam Konspirasi Yahudi Internasional atas Perancis adalah Rothschild, seorang bankir-politikus yang berdarah dingin.

Keluarga Rothschild sejak awal memang keluarga jutawan. Pendiri keluarga ini bernama Moses Amshell Bauer, seorang pemilik modal Yahudi berpengaruh. Sepeninggal Moses, putera bungsunya yang bernama Mayer Amshell Bauer meneruskan usaha ayahnya.

Dalam tempo tidak terlalu lama, usaha warisan ayahnya ini berkembang pesat. Simbol Tameng Merah (Rothcshild) pun kian terkenal. Dan Mayer pun menggunakan gelar Rothschild I. Mayer mendidik kelima anaknya dengan disiplin Yahudi yang tinggi guna dipersiapkan menjadi pengusaha atau bankir yang tangguh.

Pada tahun 1773, Mayer mengundang sekitar duabelas tokoh berpengaruh Yahudi ke kediamannya di Judenstrasse, Frankfurt, guna membahas berbagai perkembangan Eropa terakhir, termasuk mengevaluasi hasil-hasil upaya Konspirasi di Inggris. Dalam pertemuan ini, nama Adam Weishaupt disebut Rothschild sebagai seseorang yang bisa dipercaya untuk menjalankan tugas dari Konspirasi.

Selain mengajukan nama Adam Weishaupt, dalam pertemuan 13 Dinasti Yahudi berpengaruh tersebut, Rothschild juga memaparkan 25 butir langkah strategis bagi kelompok Zionis Internasional untuk menaklukkan dunia. Ke-25 butir langkah strategis inilah yang kelak di tahun 1897 disahkan menjadi agenda bersama gerakan Zionis Internasional.

Isi Protokol Zionis
Jika sekarang Protokolat Zionis yang dikenal hanya berjumlah 24 butir, maka Protokolat Zion yang berasal dari Rotshchild sesungguhnya berisi 25 pasal. Inilah pasal-pasalnya:
1. Manusia itu lebih banyak cenderung pada kejahatan ketimbang kebaikan. Sebab itu, Konspirasi harus mewujudkan ‘hasrat alami’ manusia ini. Hal ini akan diterapkan pada sistem pemerintahan dan kekuasaan. Bukankah pada masa dahulu manusia tunduk kepada penguasa tanpa pernah mengeluarkan kritik atau pembangkangan? Undang-undang hanyalah alat untuk membatasi rakyat, bukan untuk penguasa.
2. Kebebasan politik sesungguhnya utopis. Walau begitu, Konspirasi harus mempropagandakan ini ke tengah rakyat. Jika hal itu sudah dimakan rakyat, maka rakyat akan mudah membuang segala hak dan fasilitas yang telah didapatinya dari penguasa guna memperjuangkan idealisme yang utopis itu. Saat itulah, konspirasi bisa merebut hak dan fasilitas mereka.
3. Kekuatan uang selalu bisa mengalahkan segalanya. Agama yang bisa menguasai rakyat pada masa dahulu, kini mulai digulung dengan kampanye kebebasan. Namun rakyat banyak tidak tahu harus melakukan apa dengan kebebasan itu. Inilah tugas konspirasi untuk mengisinya demi kekuasaan, dengan kekuatan uang.
4. Demi tujuan, segala cara boleh dilakukan. Siapa pun yang ingin berkuasa, dia mestilah meraihnya dengan licik, pemerasan, dan pembalikkan opini. Keluhuran budi, etika, moral, dan sebagainya adalah keburukan dalam dunia politik.
5. Kebenaran adalah kekuatan konspirasi. Dengan kekuatan, segala yang diinginkan akan terlaksana.
6. Bagi kita yang hendak menaklukkan dunia secara finansial, kita harus tetap menjaga kerahasiaan. Suatu saat, kekuatan konspirasi akan mencapai tingkat di mana tidak ada kekuatan lain yang berani untuk menghalangi atau menghancurkannya. Setiap kecerobohan dari dalam, akan merusak program besar yang telah ditulis berabad-abad oleh para pendeta Yahudi.


7. Simpati rakyat harus diambil agar mereka bisa dimanfaatkan untuk kepentingan konspirasi. Massa rakyat adalah buta dan mudah dipengaruhi. Penguasa tidak akan bisa menggiring rakyat kecuali ia berlaku sebagai diktator. Inilah satu-satunya jalan.
8. Beberapa sarana untuk mencapai tujuan adalah: Minuman keras, narkotika, perusakan moral, seks, suap, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk menghancurkan norma-norma kesusilaan masyarakat. Untuk itu, Konspirasi harus merekrut dan mendidik tenaga-tenaga muda untuk dijadikan sarana pencapaian tujuan tersebut.
9. Konspirasi akan menyalakan api peperangan secara terselubung. Bermain di kedua belah pihak. Sehingga Konspirasi akan memperoleh manfaat besar tetapi tetap aman dan efisien. Rakyat akan dilanda kecemasan yang mempermudah bagi konspirasi untuk menguasainya.
10. Konspirasi sengaja memproduksi slogan agar menjadi ‘tuhan’ bagi rakyat. Dengan slogan itu, pemerintahan aristokrasi keturunan yang tengah berkuasa di Perancis akan diruntuhkan. Setelah itu, Konspirasi akan membangun sebuah pemerintahan yang sesuai dengan Konspirasi.
11. Perang yang dikobarkan konspirasi secara diam-diam harus menyeret negara tetangga agar mereka terjebak utang. Konspirasi akan memetik keuntungan dari kondisi ini.
12. Pemerintahan bentukan Konspirasi harus diisi dengan orang-orang yang tunduk pada keinginan konspirasi. Tidak bisa lain.
13. Dengan emas, konspirasi akan menguasai opini dunia. Satu orang Yahudi yang menjadi korban sama dengan seribu orang non-Yahudi (Gentiles/Ghoyim) sebagai balasannya.
14. Setelah konspirasi berhasil merebut kekuasaan, maka pemerintahan baru yang dibentuk harus membasmi rezim lama yang dianggap bertanggungjawab atas terjadinya semua kekacauan ini. Hal tersebut akan menjadikan rakyat begitu percaya kepada konspirasi bahwa pemerintahan yang baru adalah pelindung dan pahlawan dimata mereka.
15. Krisis ekonomi yang dibuat akan memberikan hak baru kepada konspirasi, yaitu hak pemilik modal dalam penentuan arah kekuasaan. Ini akan menjadi kekuasaan turunan.
16. Penyusupan ke dalam jantung Freemason Eropa agar bisa mengefektifkan dan mengefisienkannya. Pembentukan Bluemasonry akan bisa dijadikan alat bagi konspirasi untuk memuluskan tujuannya.
17. Konspirasi akan membakar semangat rakyat hingga ke tingkat histeria. Saat itu rakyat akan menghancurkan apa saja yang kita mau, termasuk hukum dan agama. Kita akan mudah menghapus nama Tuhan dan susila dari kehidupan.


18. Perang jalanan harus ditimbulkan untuk membuat massa panik. Konspirasi akan mengambil keuntungan dari situasi itu.


19. Konspirasi akan menciptakan diplomat-diplomatnya untuk berfungsi setelah perang usai. Mereka akan menjadi penasehat politik, ekonomi, dan keuangan bagi rezim baru dan juga di tingkat internasional. Dengan demikian, konspirasi bisa semakin menancapkan kukunya dari balik layar.
20. Monopoli kegiatan perekonomian raksasa dengan dukungan modal yang dimiliki konspirasi adalah syarat utama untuk menundukkan dunia, hingga tidak ada satu kekutan non-Yahudi pun yang bisa menandinginya. Dengan demikian, kita bisa bebas memainkan krisis suatu negeri.
21. Penguasaan kekayaan alam negeri-negeri non-Yahudi mutlak dilakukan.
22. Meletuskan perang dan memberinya—menjual—senjata yang paling mematikan akan mempercepat penguasaan suatu negeri, yang tinggal dihuni oleh fakir miskin.
23. Satu rezim terselubung akan muncul setelah konspirasi berhasil melaksanakan programnya.
24. Pemuda harus dikuasai dan menjadikan mereka sebagai budak-budak konspirasi dengan jalan penyebarluasan dekadensi moral dan paham yang menyesatkan.
25.Konspirasi akan menyalahgunakan undang-undang yang ada pada suatu negara hingga negara tersebut hancur karenanya


>Tahukah Anda: Mengapa 13 Dianggap Angka Sial?
Kepercayaan, mitos, dan legenda, yang tidak terhitung banyaknya. Bagi kaum rasionalis, kepercayaan-kepercayaan orang-orang tua ini seharusnya ikut mati sejalan dengan modernisasi yang merambah seluruh sisi kehidupan manusia. Namun demikiankah yang terjadi? Ternyata tidak.

Di dalam tatanan masyarakat modern, kepercayaan-kepercayaan tahayul ini ternyata tetap eksis dan bahkan berkembang dan merasuk ke dalam banyak segi kehidupan masyarakatnya. Kepercayaan-kepercayaan ini bahkan ikut mewarnai arsitektural kota dan juga gedung-gedung pencakar langit (Triskaidekaphobia/red).

Sebagai contoh kecil, di berbagai gedung tinggi di China, tidak ada yang namanya lantai 13 dan 14. Menurut kepercayaan mereka, kedua angka tersebut tidak membawa hoki.

Di Barat, angka 13 juga dianggap angka sial. Demikian pula di berbagai belahan dunia lainnya. Kalau kita perhatikan nomor-nomor di dalam lift gedung-gedung tinggi dunia, Anda tidak akan jumpai lantai 13. Biasanya, setelah angka 12 maka langsung ‘loncat’ ke angka 14. Atau dari angka 12 maka 12a dulu baru 14. Fenomena ini terdapat di banyak negara dunia, termasuk Indonesia.

imageMengapa angka 13 dianggap angka yang membawa kekurang-beruntungan? Sebenarnya, kepecayaan tahayul dan aneka mitos yang ada berasal dari pengetahuan kuno bernama Kabbalah. Kabalah merupakan sebuah ajaran mistis kuno, yang telah dirapalkan oleh Dewan Penyihir tertinggi rezim Fir’aun yang kemudian diteruskan oleh para penyihir, pesulap, peramal, paranormal, dan sebagainya—terlebih oleh kaum Zionis-Yahudi yang kemudian mengangkatnya menjadi satu gerakan politis—dan sekarang ini, ajaran Kabbalah telah menjadi tren baru di kalangan selebritis dunia.
Bangsa Yahudi sejak dahulu merupakan kaum yang secara ketat memelihara Kabbalah. Di Marseilles, Perancis Selatan, bangsa Yahudi ini membukukan ajaran Kabbalah yang sebelumnya hanya diturunkan lewat lisan dan secara sembunyi-sembunyi. Mereka juga dikenal sebagai kaum yang gemar mengutak-atik angka-angka (numerologi), sehingga mereka dikenal pula sebagai sebagai kaum Geometrian.
Menurut mereka, angka 13 merupakan salah satu angka suci yang mengandung berbagai daya magis dan sisi religius, bersama-sama dengan angka 11 dan 666. Sebab itu, dalam berbagai simbol terkait Kabbalisme, mereka selalu menyusupkan unsur angka 13 ke dalamnya. Kartu Tarot misalnya, itu jumlahnya 13. Juga Kartu Remi, jumlahnya 13 (As, 2-9, Jack, Queen, King).

Penyisipan simbol angka 13 terbesar sepanjang sejarah manusia dilakukan kaum ini ke dalam lambang negara Amerika Serikat. The Seal of United States of America yang terdiri dari dua sisi (Burung Elang dan Piramida Illuminati) sarat dengan angka 13. Inilah buktinya:
imageimage-13 bintang di atas kepala Elang membentuk Bintang David.
-13 garis di perisai atau tameng burung.
-13 daun zaitun di kaki kanan burung.
-13 butir zaitun yang tersembul di sela-sela daun zaitun.
-13 anak panah.
-13 bulu di ujung anak panah.
-13 huruf yang membentuk kalimat ‘Annuit Coeptis’
-13 huruf yang membentuk kalimat ‘E Pluribus Unum’
-13 lapisan batu yang membentuk piramida.
-13 X 9 titik yang mengitari Bintang David di atas kepala Elang.

Selain menyisipkan angka 13 ke dalam lambang negara, logo-logo perusahaan besar Amerika Serikat juga demikian seperti logo McDonalds, Arbyss, Startrek.Com, Westel, dan sebagainya. Angka 13 bisa dilihat jika logo-logo ini diputar secara vertikal. Demikian pula, markas besar Micosoft disebut sebagai The Double Thirteen atau Double-13, sesuai dengan logo Microsoft yang dibuat menyerupai sebuah jendela (Windows), padahal sesungguhnya itu merupakan angka 1313.

Uniknya, walau angka 13 bertebaran dalam berbagai rupa, bangsa Amerika rupa-rupanya juga menganggap angka 13 sebagai angka yang harus dihindari. Bangunan-bangunan tinggi di Amerika jarang yang menggunakan angka 13 sebagai angka lantainya. Bahkan dalam kandang-kandang kuda pacuan demikian pula adanya, dari kandang bernomor 12, lalu 12a, langsung ke nomor 14. Tidak ada angka 13.
Kaum Kabbalis sangat mengagungkan angka 13, selain tentu saja angka-angka lainnya seperti angka 11 dan 666. Angka ini dipakai dalam berbagai ritual setan mereka. Bahkan simbol Baphomet atau Kepala Kambing Mendez (Mendez Goat) pun dihiasi simbol 13. Itulah sebabnya angka 13 dianggap sebagai angka sial karena menjadi bagian utama dari ritual setan.(Rz/eramuslim)


SUMBER : SWARAMUSLIM